DAMNATION (oneshot)



Main Cast = Misaki (oc), Krystal Jung, Choi Suli, Kim Kai, Son Naeun
Genre = Horror, Angst
Length = Oneshot
Author = Salsa


Note = Sebelumnya aku mau minta maaf. Buat siapapun yang udah baca Damnation baik teaser maupun part 1-nya. Aku ga bisa ngelanjutin itu, bahkan sekarang pun udah aku delete dari GIGSentT_T. Padahal aku udah usaha ngebaca ff-ff dengan genre horor misteri tapi ga tau kenapa aku ga bisa ngebayangin ‘damnation’ sama sekali. Jadi, sebagai gantinya, aku bikin cerita baru dengan judul dan cast yang sama. Ini cuma oneshot pendek yang panjangnya 1000 kata. Tapi ini ngewakilin judulnya banget kok. ‘Damnation’. Semoga ga mengecewakan ya.. ThanksJ


Misaki POV


Aku adalah gadis keturunan Jepang yang tinggal di Korea. Sebelah mataku buta, mata itu tertutup oleh jahitan yang kudapat setelah kecelakaan mobil yang kualami saat kecil. Semua orang di sekolahku menjauhiku, mereka bilang aku monster bermata satu. Mungkin masih baik jika mereka hanya menjauh, tapi nyatanya mereka juga mengolok-ngolok dan membully-ku. Aku tahu rasanya disiram dengan air kotoran yang aromanya sangat busuk, aku juga tahu rasanya jatuh ke dalam air mancur selamat datang di muka sekolah. Dan bahkan aku tahu betapa seramnya dikunci di gudang semalaman.


Sejujurnya, aku tak mengerti kenapa mereka membenciku sedalam ini. Selain monster bermata satu, mereka juga suka memanggilku si gadis mayat karena warna kulitku yang putih pucat. Aku jarang bicara, aku selalu diam di bawah pohon belakang sekolah saat istirahat, aku selalu menutupi jahitan dimataku dengan rambut, seumur hidup aku tak pernah punya teman. Jika kalian masuk ke dalam kelasku, aku jamin kalian bisa menemukan meja-ku dengan sangat mudah. Ya.. ada satu meja penuh coretan di deret paling belakang, mejaku.


Dari semua hal buruk itu, ada satu yang paling kubenci, Krystal dan gang-nya. Dia adalah yang terjahat, dia selalu membuat gara-gara dan menyalahkannya padaku. Namun semua orang memihak padanya, tentu saja, dia cantik, pintar, populer. Semua kesalahan dia seolah termaafkan, semua perlakuan jahatnya terhadapku seolah tak masalah. Mereka menganggapku seperti bukan manusia.


Suatu hari, aku yang sudah tak tahan naik ke atap sekolah dan berniat bunuh diri. Aku sudah merentangkan tangan dan bersiap terjun saat tiba-tiba saja alarm sekolah berbunyi dengan sangat keras. Kebakaran. Semua orang di gedung sekolah keluar dan berkumpul di halaman, aku yang tak tahu harus apa pun langsung menuruni tangga dan ikut berkumpul di antara kerumunan. Mobil pemadam datang, mereka melakukan tugasnya selama semua orang menatap penuh khawatir ke gedung sekolah yang terbakar.


Di sampingku, ada Krystal dan teman-temannya. Dari ekor mataku, aku bisa melihat gadis itu menyalakan penyemprot tanaman yang tertancap di rumput. Aku berusaha mengabaikannya, namun tiba-tiba saja tubuhku mereka dorong ke sana, aku jatuh terduduk, seragamku sekejap basah karena semprotan air yang keluar dari alat itu. Fokus semua orang pun beralih padaku, mereka tertawa tanpa ada satupun yang berniat membantu. Aku mencoba berdiri,  tapi tiba-tiba mesin pemotong rumput di sebelah penyemprot itu menyala. Seketika semua tawa terhenti, aku masih bisa melihat tatapan terkejut mereka, terlebih Krystal yang langsung tercekat dengan wajah kaku. Darah segar muncrat ke seragamnya. Dengan matanya yang penuh rasa takut, gadis itu masih terus menatapku yang lehernya sudah terkoyak-koyak terhisap mesin pemotong rumput. Para pemadam kebakaran dan guru yang melihat segera datang dan menolongku. Terlambat.


Author POV


Seminggu setelah kejadian itu, kematian Misaki seolah terlupakan. Krystal yang disebut-sebut sebagai saksi mengaku semua hanya kecelakaan, ia bilang Misaki kehilangan keseimbangan dan tak sengaja terjatuh ke penyemprot yang menyala. Dan semua orang percaya. Mulai hari itu, murid-murid di kelas 3-3- (kelas Misaki) terus menerima pesan misterius di e-mail mereka. Dalam pesannya, disebutkan bahwa kematian Misaki bukanlah sebuah kecelakaan. Melainkan kesengajaan. Nama Krystal pun selalu disebut dalam setiap e-mailnya. Karena merasa takut, semua siswa di kelas itu mengabaikan surat misterius di e-mail mereka dan meyakini bahwa surat itu hanya dikirim oleh orang iseng yang ingin menakut-nakuti dan menjatuhkan Krystal.


Sebulan setelahnya, satu persatu teman-teman Krystal ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan. Semuanya terbunuh dengan cara yang sama. Terkoyak oleh mesin. Teman laki-lakinya, Kai, ditemukan mati di jalan menuju pulang saat hendak memperbaiki mesin mobilnya yang mendadak mati. Naeun, teman-nya yang lain, ditemukan mati di eskalator pusat perbelanjaan karena terjatuh dengan kepala terlebih dulu. Kini hanya tinggal Krystal dan Sulli yang tersisa. Sejujurnya mereka merasa sangat ketakutan, terlebih Sulli, gadis itu sudah seperti tak punya semangat hidup setelah mendapat kabar kematian Naeun. Gadis itu menatap Krystal dengan tatapan kosong sambil bilang, “berarti sebentar lagi giliran aku, atau mungkin kau” Sulli tersenyum frustasi dan tertawa pelan.


“aish….. tak akan ada yang terjadi. Ini semua hanya kebetulan. Mereka meninggal bukan karena kutukan Misaki, mereka hanya tidak hati-hati” ujar Krystal sambil memasukkan sandwich-nya ke mulut.


“kebetulan? Tapi mereka bilang Naeun meninggal karena terjatuh dan lehernya terkoyak oleh mesin escalator. Lihat? ini tak mungkin kebetulan”


“kalau begitu jauhi mesin apapun” Ujar Krystal dengan nada bercanda.


**********


Krystal baru saja tiba di rumah saat ponselnya berdering. Ia melihat nama yang tertera di layar ponsel itu dengan alis bertaut. Sulli. “kenapa anak ini menelfonku? Baru 15 menit yang lalu kita bertemu” gadis itu mengangkat telfonnya dengan heran. Dan seketika matanya terbelalak, gadis itu dibuat tercekat sampai tak bisa menarik napas. Sulli meninggal.


Gadis itu langsung menjatuhkan poonselnya dan menangis keras. Hingga tiba-tiba terdengar suara orang menulis  tepat di belakangnya. Kontan ia berbalik, dan yang ia lihat adalah bayangan dirinya di depan kaca lengkap dengan tulisan ‘GILIRANMU’ yang terbuat dari cairan pekat berwarna merah. Tangis Krystal mulai berubah menjadi jeritan. Secara refleks ia melemparkan vas bunga ke arah kaca itu hingga pecah. Semua serpihan kecilnya  berhamburan di depan Krystal yang tengah duduk berlutut.


“AKU TAK MAU MATI!!!!! MISAKI SIAL! KAU MATI BUKAN KARENA SALAHKUUUU” Jerit Krystal sambil terus menangis histeris.


“HEH MONSTER BERMATA SATU! KEMBALIKAN TEMAN-TEMANKU”
“Krystal~aa…. Kau kenapa sayang?” tiba-tiba saja terdengar suara ibunya yang khawatir. Wanita itu mencoba membuka pintu kamar Krystal. “anio eomma, gwaenchana”


“kalau begitu cepat turun. Kita makan malam bersama” ucap eommanya dari balik pintu.
“ne, eomma. Aku mandi dulu” jawab Krystal. Gadis itu pun segera berdiri sambil mengepalkan tangannya, “aku tidak takut padamu, Misaki”


Krystal pergi ke kamar mandi dan menatap pantulan wajahnya di cermin, ia menarik napas berat dan mulai membasuh wajahnya yang terlihat mengerikan. Tiba-tiba saja showernya menyala, Krystal membalik badan dan….


***********


Seorang wanita menjerit histeris. Anaknya yang tak kunjung turun untuk makan malam malah ditemukan mati mengenaskan di atas bathup. Leher gadis itu terkoyak oleh mesin washtafel yang tiba-tiba saja jatuh. Seragam sekolah yang ia pakai basah karena air dari shower dan darah yang bercampur.


Setelah Krystal terbunuh, Misaki masih belum puas juga. Dendamnya selama hidup tak sebanding dengan empat nyawa yang melayang. Satu per satu seluruh siswa-siswi di kelas 3-3 yang mengabaikan pesan di e-mail mereka meninggal dengan cara yang sama. Tapi arwah Misaki yang penuh dendam tak akan bisa puas. Perhatikan semua mesin di sekelilingmu, mungkin Misaki sedang mengincarmu.


END

Idenya dari pesan berantai yang aku dapet beberapa bulan yang lalu, aku udah nyoba nyambung-nyambungin damnation yang awal sama cerita ini. Tapi aku ga bisa dapet alur yang asik dan ga maksa. Akhirnya bikin ginian deh. Dan aku ga begitu suka cerita horor sebenernya, jadi kl ini belum nyeremin, … sorry><


Comments

Popular Posts