Time Part 2 - Unexpected Tradition
~ O O O ~
Langkahnya begitu tegas menyusuri koridor yang menghubungkan
ruangannya dengan ruangan yang akan menjadi tanggung jawabnya. Wajahnya begitu
kaku, sekaku tubuhnya yang berdiri dengan sangat tegap dengan terus memandang
lurus ke depan. Auranya membuat setiap ruangan yang ia lewati mendadak sunyi,
tak ada suara sekecil apa pun yang terdengar menghiasi ruangan tersebut. Padahal
sebelumnya suara pekikan pun masih terdengar hingga membahana keluar ruangan.
Langkahnya terhenti tepat di depan sebuah pintu berwarna coklat
yang di atasnya tergantung papan bertuliskan angka satu dan huruf A. Seringainya
mulai ia tunjukkan saat tangan kekarnya melayang kegagang pintu. Ia tekan
gagang tersebut hingga menimbulkan suara decitan yang membuat seisi ruangan
tersebut tak ada yang bergeming satu pun. Tatapan mereka langsung teralihkan ke
pintu yang tiba-tiba saja terbuka. Seketika aura hitam mulai merasuk memenuhi
ruangan tersebut. Raut-raut pucat mulai terlihat jelas seiringan dengan sosok
tersebut yang telah berdiri di depan mereka dengan menyorotkan tatapan yang tak
dapat dideskripsikan.
āselamat datang, dan selamat bergabung dengan Cheonjae High
School...ā Ucapnya memecahkan aura buruk yang sempat menghinggapi seisi ruang
tersebut.
āsaya Kyuhyun seosangnim, dan saya yang akan menjadi wali
kelas kalian. mohon kerja samanya.ā Ucap sosok tersebut sembari merundukkan
badannya.
---------
(^^,) ---------
Suara nyaring bell menghentikan seluruh kegiatan di dalam
kelas. Serempak seluruh pintu langsung terbuka dan menampakkan seluruh murid
yang dengan sangat gembiranya berjalan keluar dari ruangan dimana mereka menuntut
ilmu. Berbondong-bondog mereka berjalan menghampiri sebuah ruang yang langsung
berhadapan dengan taman sekolah. Ruangan yang selalu diselimuti dengan berbagai
macam bau yang membuat perut mereka berbunyi
kencang.
āYoona.....ā Langkahnya begitu terburu-buru membuat sosok
yang ia panggil langsung menatapnya bingung. Ia sedikit menyeka keringatnya
sebelum bibirnya menyampaikan sebuah kabar yang membuatnya harus berlari dan
nyaris membuatnya kehilangan nafas.
āwaeyo Amber-ah? apakah terjadi kebakaran hingga membuat mu
berlari menghampiri ku seperti itu?ā Tanya Yoona dengan nada suara yang
terdengar seperti tengah meledek sosok bernama Amber itu.
āaish aku serius. ini menyangkut hidup dan mati mu...ā Ucap
Amber dengan nafas yang masih sedikit terengah.
āya. kau jangan berlebihan Amber-ah, aku hanya bercanda.ā
ātsk... kali ini kau tak bisa bercanda. ini serius, ini
semua menyangkut kelanjutan hidup mu.ā Tuturnya lagi semakin sarkatis, membuat
Yoona, yeoja yang awalnya terlihat tak tertarik dengan kabar yang dibawa Amber
seketika langsung terlihat panik.
āmemangnya ada apa?ā Tanyanya dengan sorot mata yang menatap
Amber dengan cemas.
āem.... Donghae, Donghae sunbea mencari mu. dan
wajahnya..... wajahnya terlihat sangat kesal.ā
Yoona tertegun. Dalam sekejap raut panik diwajahnya semkain
terlihat jelas. Dan kini, hormon adrenalinnya pun telah membuat jantung serta
aliran darahnya bekerja dua kali lipat dari saat keadaan normal.
ākau... kau tak bercanda kan?ā
āannio, lagi pula untuk apa aku bercanda. sebaiknya kau
segera menemuinya, ia menunggu mu di ruang khusus locker.ā
āah... aku? sendiri? shirreo!!ā Tolak Yoona.
āyak! kau ingin cari mati. sudahlah, temui saja dia. kau ingin
masalah ini semakin panjang hanya karena kau tak ingin menemuinya. ingat. kita
tengah dalam masa pelaksanaan tradisi, dan kau tahu kan tradisinya..ā
Yoona terlihat menimbang-nimbang apa yang diucapkan Amber.
Walaupun dalam hatinya ia ingin sekali tak menuruti apa yang dikatakan Amber,
tetapi semua yang dikatakan yeoja itu benar dan memang tak ada pilihan lain
lagi selain melakukannya. Dengan berat hati, Yoona pun mau menurutinya.
Yoona melangkahkan kakinya dengan lemah ke sebuah ruangan
yang terletak di ujung koridor lantai tiga. Tangannya terus terkepal sepanjang
jalan yang ia lalui hingga kaki jenjangnya terhenti tepat di depan sebuah pintu
berwarna putih. Ia dapat mendengar dengan jelas bagaimana jantungnya berdetak,
dan juga bagaimana deru nafasnya terhembus. Perlahan, tangannya ia layangkan
ke atas gagang pintu. Menekan serta membukanya dengan sangat hati-hati. Ia
munculkan kepalanya disela-sela pintu yang terbuka. Mengedarkan matanya mencari
sosok yang telah memanggilnya ke tempat itu.
āapakah Amber mengerjai ku? tak ada satu orang pun di ruangan ini.ā Gumam Yoona saat retinanya
tak menangkap satu sosok orang pun di ruangan tersebut, yang ada hanyalah
deretan locker-locker yang bertuliskan nama setiap murid.
āharuskah aku masuk dan mencarinya?ā
ākau ingin masalah ini
semakin panjang hanya karena kau tak ingin menemuinya. ingat. kita tengah dalam
masa pelaksanaan tradisi, dan kau tahu kan tradisinya..ā
ātsk... kenapa ucapannya selalu terngiang-ngiang di telinga
ku? baiklah-baiklah.. aku akan masuk.ā
Yoona POV
Entah kenapa, rasanya semakin berjalan masuk ke dalam tubuh
ku semakin terasa panas. Dan jantung ku.... jantung ku..... argghhhh... jantung
ku ini kenapa detakkannya semakin cepat saja? Hhuuhhh..... sebaiknya aku segera
pergi meninggalkan tempat ini. Ku rasa Amber hanya mempermainkan ku. Pwa! Sudah
sejauh ini aku melangkah masuk, tetapi aku tak menemukannya.
Author POV
Merasa apa yang harus ia temui tak ditemukannya, Yoona pun
memutuskan untuk kembali ke kelasnya dan meninggalkan ruangan terebut. Dengan
wajah yang terlihat lebih rileks dari sebelumnya, ia memutar tubuhnya dan
berjalan pergi keluar. Tetapi, belum sempat kakinya melangkah satu langkah pun,
tubuhnya telah lebih dulu mematung. Suara hantaman pun terdengar beriringan
dengan tubuh kaku Yoona yang terhempas ke salah satu pintu locker milik seorang
siswa.
ākenapa kau baru datang?ā Ucap lembut seorang namja yang
tiba-tiba saja muncul dihadapan Yoona dan langsung mendorong tubuhnya agar menempel
pada pintu locker.
Yoona terlihat sangat terkejut. Bahkan untuk menelan air
ludahnya pun terasa begitu sulit baginya, seperti ada sebuah batu besar yang
menghalangi kerongkongannya. Ia tak mengira bahwa hal itu akan terjadi, bahkan
otaknya pun tak pernah sekali pun terbayangkan akan hal itu.
āmi... mian, sun.. bea..... sebenarnya ada apa?ā Ucap Yoona
gugup. Tubuhnya pun bergetar seiringan dengan pergerakkan jari jemari namja itu
yang menyentuh wajahnya.
ākenapa kau tadi tak menunggu sunbea? bukankah hari ini pelaksanaan
tradisinya dimulai. apakah kau lupa? atau mungkin.......ā
āannie annie. jeongmal mianhaeyo sunbeanim. tadi pagi...
em.......ā
āhahahah..... Donghae-ah, junior mu ini sangat polos sekali.
lihat saja, ia sampai menganggap ini serius.ā
Yoona POV
āhahahah.....
Donghae-ah, junior mu ini sangat polos sekali. lihat saja, ia sampai menganggap
ini serius.ā
ākau lucu Yoona-ssi..ā
āpantas saja Donghae
mau bertanggung jawab atas mu, ternyata kau secantik ini.ā
ākulit mu juga putih
dan bersih. sepertinya, kita akan sering bermain-main ke kamar mu...ā
Aaaaaaaaaaa..................... wae? Haruskah aku membunuh
diri ku sekarang? Aku sudah tak sanggup melanjutkannya. Semakin lama keadaannya
semakin membuat ku gila. Semua ini terjadi karena dua yeoja terkutuk itu. Kalau
mereka tak mengatakan yang sebenarnya di depan sunbea-sunbea itu, mungkin aku
akan dapat dengan mudahnya menjalani tradisi konyol ini.
Kenapa di dunia ini masih ada tradisi sekonyol dan sebodoh
itu? Tradisi yang mengharuskan senior laki-laki dengan junior perempuan serta
senior perempuan dengan junior laki-laki untuk saling berhubungan selama dua
minggu. Apakah menurut kalian itu tak konyol? Bagaimana bisa sekolah ini
membiarkan tradisi konyol itu terus berlanjut. Terlebih, pasangannya bukanlah
sesama jenis tetapi berbeda jenis. Mereka diharuskan menjalin hubungan yang
lebih dari seorang senior dan juga junior. Bagaimana bisa? Sedangkan nyatanya,
kami baru saja bertemu. Aaaaaa...... otak ku tak dapat memikirkan hal itu.
Tok... tok.... tok....
Tsk... siapa lagi?! Aku baru saja merasa tenang ketika yeoja-yeoja
terkutuk itu memutuskan untuk pergi keluar. Dan sekarang, siapa lagi yang
datang?
Tok... tok.... tok.....
Ah... arra arra. Demi siapa pun yang mengetuk pintu itu, aku
akan membukakannya. Dan langsung membuatnya menderita jika orang yang mengetuk
pintu itu adalah kedua yeoja terkutuk itu.
Tok... tok... tok....
āya, changkkaman......ā
Tidak bisakah dia bersabar. Aku butuh waktu untuk sampai
ke depan pintu dan membukakannya.
ānu.......ā Lidah ku langsung
mengkelu, tubuh ku mengaku tak dapat digerakkan. Sepertinya saraf pusat ku
telah terpukul oleh benda tumpul yang menybabkan seluruh tubuh ku menjadi
lumpuh.
ākau tak keluar?ā
āah... em..... annie sunbea.ā
ākalau begitu kebetulan, bagaimana kalau kita bermain-main
di kamar mu?ā
Nde? Mwo? Bo? Apakah mereka bercanda? Bermain disini?
Mereka?
ātapi sunbea, Sooyoung dan Seohyun sedang pergi keluar.ā
ātak apa. memang tujuan kami datang hanya diri mu.ā
Mwoya? Apakah mereka semua gila? Bagaimana bisa seorang
yeoja berada di dalam satu ruangan dengan, hana.. dul.... mwoya tujuh. Tujuh
orang namja!!!!!
ābagaimana? apakah kami boleh masuk?ā
āem... mi........ā
ātentu saja, Yoona kan selalu berlaku baik pada seniornya. iyakan
Yoong....ā
Jinjjayo Donghae sunbea!!!!! Kau benar-benar membuat ku
selalu kehabisan kata-kata dan tak bisa melawan mu!!!!!!!!
---------
(^^,) ---------
Memperhatikan mereka yang tengah asyik dengan pembicaraan
yang menurut ku sangat tak penting, yang dapat ku lakukan. Berdiri di depan
lemari dengan tak mengerti, membuat ku kini terlihat seperti orang bodoh.
Terlalu bodoh hingga membuat ku tak mampu mempertahankan apa yang menjadi hak
ku. Kamar ini. Ya! Ini kamar ku, tetapi mereka dengan seenaknya memperdayai ku.
Aarrgghhhhh.... Im Yoon Ah pobo!!!!!!!
āapakah kau ingin terus berdiri disana Yoona-ssi?ā
Aku kembali tersadar dari lamunan yang hanya membuat ku
semakin merasa kesal. Ku tolehkan kepala ku, melihat siapa pemilik suara yang
baru saja melayangkan pertanyaan yang langsung membuat ku sedikit merasa
tercekat.
āah.. annie. aku ha........ā Aku menghentikan ucapan ku, beralih
menatap sosok namja yang kini tengah menarik ku dengan rasa terkejut yang
bercampur dengan rasa takut yang tiba-tiba saja menyeruak di dalam tubuh.
ākau duduk saja disini.ā Ucapnya yang langsung membuat ku
melirik kesekitar ku. Omona?? Aku... Ya! Bagaimana bisa??? Mereka semua sudah
merencanakan ini! Mereka memperdayai ku, lagi!!!! Ya YOONAAAA!!!!!!!!!!!!!
Waeyo? Kenapa saraf motorik ku tak segera bergerak? Yoona
sadar! Mereka semua telah memperalat mu. Pwa! Sekarang kau berada dimana?
Berada ditengah-tengah kerumunan namja tak tahu diri itu. Kau duduk
ditengah-tengah mereka Yoona. DI-TE-NG-AH!!!
ābagaimana menurut mu? apakah hari pertama mu berjalan dengan
lancar?ā
ānde? n-ne Yunho-nim.ā
āapakah ada yang mengganggu mu Yoona-ssi? kalau ada, katakan
saja pada kami. kami siap melindungi hoobae sebaik dan secantik diri mu.ā
Mwoya? Apakah ia tengah menggoda ku? Sungguh, kalimatnya
membuat ku ingin muntah dan pergi sejauh mungkin agar tak bertemu lagi dengan
namja-namja penggoda ini.
āya Eunhyuk-ah! berhenti mengucapkan kalimat menjijikan itu.
dan satu lagi, jangan ganggu Yoong ku. ia hanya milik ku seorang.ā Ucap Donghae
sunbea yang semakin membuat ku ingin pergi jauh, atau lebih baik aku bunuh saja
mereka semua. Bukankah kalau mereka mati kesempatan ku untuk kembali bertemu
dengan namja-namja menjijikan ini semakin kecil bahkan tak ada kesempatan lagi.
Dan Donghae sunbea, kenapa ia memanggil ku Yoong? Darimana
ia tahu nama itu? Huuhhh... pasti ini ada hubungannya dengan dua yeoja terkutuk
itu. Kemana mereka? Kenapa tak kunjung kembali? Apakah ini juga bagian dari
rencana mereka? Arrghhhhh.... aku bisa gila kalau terus seperti ini. Tuhan.....
selamatkan aku..............
Drrttt..... drrrttt......
Suara getar ponsel ku berhasil membuat ku terbebas dari
kepungan namja-namja itu. Setidaknya walau hanya sebentar, tetapi mampu membuat
detakan jantung ku sedikit membaik dari sebelumnya.
Baru saja kaki ku akan melangkah menaiki anak tangga, sosok
namja yang sejak awal telah mengusik hidup ku kini kembali melakukan hal yang
membuat ku kembali tercengang bahkan semakin murka akan dirinya. Dengan
tubuhnya yang besar, ia menghadang ku tepat disaat kaki ku baru saja akan
menginjak anak tangga pertama.
āem... mian sunbeanim. aku ingin mengambil ponsel ku
di atas.ā Ucap ku mencoba selembut dan sesopan mungkin. Setidaknya sebelum aku
benar-benar memakinya atas apa yang telah ia perbuat selama ini terhadap ku.
ātak usah. aku yang akan mengambilkan ponsel mu. tunggu
disana....ā Aku kembali berjalan ke tempat dimana tadi aku duduk seiringan
dengan tangannya yang mendorong tubuh ku. Aish... kenapa aku mau saja kembali
ke tempat ini. Setidaknya aku harus bisa berpindah dari sofa yang mulai ikut
terkutuk ini.
āigeo.....ā
āgamsahamnida sunbea...ā Balas ku saat ia menyodorkan benda
berwarna putih itu pada ku. Tetapi belum sempat benda itu jatuh ditangan ku, ia
lebih dulu menariknya dan membiarkan berbagai pertanyaan serta rasa khawatir muncul
dibenak ku.
āsemua harus ada bayarannya nona Im...ā Ujarnya dengan
senyum yang sangat membuat ku takut. Ia tersenyum tetapi bukan senyum yang
membuat ku senang. Senyumnya membuat nyali ku yang awalnya sedikit bertambah
kini kembali hilang tak bersisa.
āye. di dunia ini tak ada yang cuma-cuma. semua ada
imbalannya..ā
āmaksud sunbea apa?ā Tanya ku benar-benar merasa bingung
dengan mereka. Wae? Imbalan? Memangnya aku yang meminta Donghae sunbea untuk
mengambilkan ponsel ku? Annie. Aku tidak memintanya. Dia sendiri yang
menawarkan dirinya dan juga menyuruh ku untuk tetap duduk di tempat ini.
Lalu,kenapa harus aku yang membayar imbalannya? Yak! Mereka tak adil.
ākau harus memberikan nomor mu pada kami, iya kan Hae-ah?ā
āne. tak hanya pada Donghae saja, tetapi pada ku, Sungmin,
Siwon, Eunhyuk, Yoochun, dan juga Yunho.ā
āta.......ā
ākalau kau ingin ponsel mu kembali, kau harus turuti apa
yang kami katakan. arraseo?ā
---------
(^^,) ---------
Aaaaa.... kapan mereka akan pergi? Sudah berapa lama mereka
berada disini? Apakah mereka sudah menganggap ruangan ini adalah kamarnya?
Aaaaa shirreo!! Aku tak mau! Kalau mereka menganggap seperti itu, berarti akan
ada hal yang lebih buruk yang akan terjadi pada ku. Aku tak mau. Aku sudah tak
sanggup jika harus menghadapi kelakuan mereka yang lebih buruk dari ini.
Sekarang saja jantung ku sudah ingin meloncat keluar tiap
kali aku melakukan satu hal yang menurut ku wajar tetapi tidak bagi mereka.
Mereka selalu menatap ku dengan tatapan yang sangat ku benci, mereka seperti
tengah menatap seorang yeoja yang bekerja untuk mereka. Yang dengan senang hati
melakukan apa pun yang mereka perintahkan. Ya.. kalian pasti tahu, yeoja macam apa
itu. Tetapi aku bukan yeoja seperti itu! Aku yeoja baik-baik. Aku tak
pernah melakukan hal yang lebih dari
sebuah ciuman, tetapi itu juga ku lakukan bersama dengan kekasih ku bukan
dengan orang sembarangan.
āEunhyuk-ah, sepertinya Yoona sangat menikmati keberadaan
kita disini? lihat saja, ia sampai tak
berpindah tempat sama sekali.ā
āye Yunho-ah, sepertinya ia sangat senang dengan kedatangan
kita ke kamarnya.ā
Mwoya? Nugu? Nan? Kalian gila?! Aku merasa senang? Apakah
kalian buta? Apakah kalian tak bisa melihat bagaimana kesalnya aku saat melihat
wajah-wajah terkutuk kalian di depan pintu? Seandainya aku mempunyai pilihan,
aku akan terlebih dulu mengusir kalian sebelum pintu kamar ku terbuka untuk
orang-orang seperti kalian.
Aku segera menolehkan kepala ku tepat disaat aku merasa ada
yang tengah menyentuh kulit wajah serta tangan ku. Dan seketika itu juga
seluruh tubuh ku mulai menegang. Jantung ku berpacu dengan sangat cepat,
paru-paru ku seperti sudah kehabisan oksigen hingga membuat ku merasa sesak,
dan tangan ku bergetar. Lidah ku yang awalnya dalam keadaan yang sangat baik,
kini ikut menjadi kelu dan menyebabkan aku tak dapat mengeluarkan satu
huruf pun. Ditambah lagi, kerongkongan ku yang sepertinya sangat sulit untuk
menelan air liur hingga membuat ku harus bersusah payah untuk menelannya.
āapakah kau mau kami menemani mu sampai kau tertidur lelap?ā
āem.. kami rela kok tidur dengan posisi duduk, asalkan kami
berada di satu ranjang dengan mu.ā
āatau, kau ingin kami memeluk mu hingga besok pagi?ā
Tok... tok... tok....
Ketukan pintu? Aku berharap kali ini Sooyoung dan Seohyun
yang mengetuk pintu itu.
āem.. mian sunbea. aku harus membuka pintu dulu.ā Ucap ku ragu.
Aku pun segera bangkit dari posisi ku dan mencoba melangkah menjauh dari
mereka. Tetapi baru saja aku melangkah, aku langusng terhenti dan terhempas
kembali ke atas sofa.
ātak usah. biarkan saja.ā
ātapi Jaejoong sunbea, mungkin itu Sooyoung dan juga
Seohyun.ā Ujar ku sembari mencoba untuk bangkit, dan tetap saja pada akhirnya
aku tetap terduduk di atas sofa terkutuk ini.
ātak usah, toh kini kau telah bersama kami. kami yang akan
menemani mu hingga besok pagi.ā
Tok... tok... tok.......
ātapi sunbea, mereka kan.......ā
āsudahlah, lepaskan dia, kasihan. pwa! wajahnya sudah pucat
pasih.ā
ātsk.. ya! Siwon-ah. kau merusak feel kami.ā
āne Siwon-ah. ini belum sampai dipuncak, tetapi kau sudah merusak semuanya.ā
āyak! kenapa kalian menyalahkan ku. aku mengatakan yang
sebenarnya. lihat sudah jam berapa sekarang. jam sepuluh. apakah kalian tak
kasihan pada junior kesayangan kalian itu, dan tentunya kedua temannya yang
sepertinya sedang menenggu di luar. sudahlah, lanjutkan saja besok.ā
āaish... baiklah baiklah tuan Choi. oh ya Yoong, besok kami
akan datang dan kembali bermain dengan mu. jadi jangan sampai kau tertidur,
jika kau tertidur kami akan benar-benar menemani mu hingga besok pagi di
ranjang mu.ā
ādan satu lagi. besok kami juga akan menjemput mu.ā
Aku masih tak dapat menyempurnakan kerja otak ku. Semuanya
telah membuat ku seperti mayat hidup. Tak dapat
bergerak dan tak dapat berpikir dengan baik. Terlebih ucapan mereka
semua yang sepertinya menganggap ku seperti yeoja yang... argghhh.... aku tak
dapat membayangkannya.
āsampai bertemu besok..ā
Aku tak menjawabnya. Kini yang aku pikirkan selain perlakuan
mereka adalah, darimana namja terkutuk itu bisa tahu nama ku, Yoong. Apakah aku harus menanyakannya?
Tetapi, memang itu yang harus ku lakukan. Dan sepertinya, sekarang adalah saat
yang tepat. Mereka akan pergi meninggalkan kamar ini.
āDonghae sunbea..ā Panggil ku pelan, tetapi sepertinya suara
ku tak sepelan yang telah ku rencanakan. Karena keenam namja yang lain juga
ikut menoleh kearah ku.
āwaeyo? apakah kau ingin aku menemani mu malam ini?ā Ujarnya
yang langsung membuat ku seperti terhantam sebuah batu besar untuk kesekian
kalinya.
āya! kenapa hanya Donghae saja Yoona-ssi? kami juga ingin
menemani mu.ā Ujar Sungmin sunbea yang membuat tubuh ku kembali menegang.
āem.. annie. bukan itu maksud ku. em..... begini sunbea. aku
ingin bertanya satu hal pada mu.ā
āapa?ā
āem.... darimana kau tahu nama Yoong? sepertinya aku tak
pernah mengatakannya pada mu.ā
āitu, kau benar ingin tahu?ā
Aku mengangguk. Walau hal itu tak terlalu penting, tetapi
rasa penasaran ku telah membuat kepala ku mengangguk begitu saja.
āem....... rahasia. aku akan mengatakannya pada mu, tetapi
kau harus melakuakn sesuatu hal terlebih dahulu. kalau begitu, sampai bertemu
besok. annyeong.....ā
āyak Im Yoon Ah! kenapa.............., sunbea?ā
Rasakan itu. Kalian berteriak tepat disaat namja-namja
terkutuk itu yang membukakan pintunya. Ya... walaupun sedari tadi aku
menderita, tetapi melihat mereka seperti itu aku merasa sedikit senang.
āoh annyeonghaeseyo Sooyoung-ssi Seohyun-ssi.ā
Author POV
Tubuhnya masih terbaring bahagia di atas ranjang. Tak
tersirat sedikit pun rasa kesal diwajahnya, hanya tentram dan damai yang tampak
disana. Perlahan, tubuhnya mulai bereaksi atas berkas sinar yang baru saja
datang dan langsung menghujani tubuhnya. Ia menggeliatkan tubuhnya ringan. Perlahan
membuka kelopak matanya yang telah disinari oleh terangnya sinar mentari.
āhoam........ selamat pagi dunia. jadilah hari ku untuk
hari ini saja. setidaknya aku ingin merasa tenang walau hanya satu hari.ā
---------
(^^,) ---------
Jari jemarinya dengan lihai mengaitkan satu demi satu tali
yang terpasang disepatu itu menjadi sebuah pita. Senyum nya terus terpasang
dengan cantik diwajahnya. Ia masih terus berharap bahwa hari itu merupakan hari
nya. Dengan cepat, tangannya meraih tas yang terletak di sampingnya. Berjalan
keluar kamar meninggalkan kedua temannya yang masih setia menatapnya dengan
penuh tanya.
āada apa dengannya? apakah ia kerasukan setan?ā
āannio. nan molla. mungkin ia memang tengah dirasuki setan
anti telat, atau setan kepagian.ā
Yoona POV
Semoga tak ada sunbea-sunbea itu di cafetaria dorm. Aku tak
mungkin tak sarapan lagi pagi ini. Aku sudah tak memiliki sisa tenaga lagi.
Semua sudah terkuras habis begitu saja karena ulah ketujuh sunbea terkutuk itu.
Eh.. tapi Siwon sunbea tak melakukan apa pun. Ia hanya duduk, dan dia juga yang
telah menolong ku dari keenam namja terkutuk itu. Haaaaahhhh.... sudahlah
lupakan Yoona lupakan. Yang penting sekarang kau harus makan. Yap... makan.
Dengan segera, aku langsung memasuki sebuah ruangan yang
dari luar pun telah tercium bau harum yang mampu membuat selera makan ku
bertambah. Berbagai macam makanan telah tersaji di atas meja, dan hal itu
sanggup membuat otak ku memikirkan makanan apa yang akan aku santap pagi ini.
Perlahan kaki ku melangkah mendekati meja tersebut. Memperhatikan beberapa
makanan yang mampu menarik perhatian ku. Dan sepertinya untuk pagi hari ini
pilihan ku jatuh pada makanan-makanan itu. Satu porsi bokkumbap serta extra
pajeon. Em... sepertinya itu sangat lezat. Baiklah, sekarang saatnya memesan.
āannyeongha...... su-sun..bea....ā
āoh Yoona-ssi. kau sudah datang. kau ingin makan apa?ā
āem... bokkumbap dan pajeon. em........ sunbea kenapa berada
disitu?ā
āoh, kau tak tahu ya. aku yang bertugas di dapur dorm selama
masa tradisi.ā
ānde? Sunny sunbea? sendiri?ā
āannie annie. kau tak perlu khawatir, aku bersama dengan
Sungmin oppa.ā
ānde? Su-sung..min sun..bea?ā Seketika aku seperti sulit
untuk menelan. Sepertinya kerongkongan ku sudah terbiasa seperti ini ketika
mendengar nama namja-namja itu. Aish... bagaimana ini? Aku kan sengaja bangun
lebih pagi agar tak bertemu dengan mereka, tetapi.. ah.... semua tak terduga.
Tempat ini.. argghhhhh.......
āYoona... apakah kau baik-baik saja?ā
āah.. ne. sunbea, ka.......ā
āoh Yoona-ssi. kau datang pagi sekali.ā
āah.. annyeonghaeseyo sunbea. em.. kalau begitu, aku makan
dulu sunbea.ā Pamit ku dan segera pergi menuju ke pojok ruangan yang sepertinya
tempat itulah yang paling aman untuk ku saat ini.
---------
(^^,) ---------
Semoga saja Sungmin sunbea tak mengatakan apa pun pada
teman-temannya. Bisa gawat bila hal itu sampai terjadi. Entah kejadian tak
mengenakkan apa lagi yang akan menimpa ku. Dan akan membuat hari ku ini menjadi
hari terburuk bahkan paling buruk yang harus segera ku hapus dari kehidupan ku.
āIm Yoon Ah.ā
Arghh... aku sudah tak sanggup lagi. Otak ku sudah tak mampu
membayangkan apa lagi yang akan terjadi pada ku. Mengingat kelakuan mereka
yang selalu membuat ku merasa risih, terganggu, bahkan membuat ku merasa takut
yang teramat takut, mungkin kali ini aku akan langsung terkena serangan jantung
yang maha dahsyatnya.
āYoona.ā
Tuhan..... tolonnglah hamba mu ini. Buatlah masa tradisi ini
berakhir dalam hitungan detik. Aku sudah tak mampu lagi menjalani masa tradisi
ini.
āIM YOON AH!!!!!!ā
Pletakk......
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa............ kepala ku. Siapa yang
melempar ku de.......
āIM YOON AH!!!! SEDANG APA KAU DISANA?!ā
ānde? Kyuhyun-saem. jeosonghamnida seosangnim...ā Aku
langsung merunduk saat ku dapati wajah Kyuhyun-saem yang tengah menatap ku
dengan kesal. Aish.... pasti ini karena aku tak berkonsentrasi pada
pelajarannya. Argghhhh.... Im Yoon Ah kau memang yeoja terbodoh di dunia ini.
ācepat kau kemari dan kerjakan soal di depan.ā
ānde? sa-saya..?ā
---------
(^^,) ---------
āHAHAHAHA....................ā
Tawa mereka serempak membuat ku tak dapat berkata apa pun.
Semua yang akan aku katakan pun pada akhirnya akan berakhir pada tawa mereka
yang mungkin akan lebih menyayat hati.
āsebenarnya apa yang sedang kau pikirkan? kau kan tahu
bagaimana wali kelas kita itu.ā Tanya Seohyun yang membuat ku semakin merasa
dendam dengan guru matematika itu. Setidaknya untuk hari ini.
āsudahlah tak usah membahasnya. aku sedang tak bersemangat
untuk memperpanjang masalah itu.ā Tolak ku begitu melihat Jonghyun yang
sepertinya akan mengeluarkan beberapa kalimat yang sama sekali tak ingin ku
dengar sekarang.
āoh iya, ku dengar tadi kau berangkat lebih awal dari yang
lainnya. bahkan sangat awal. wae? apakah ada yang terjadi?ā
Cihhh... kenapa Changmin bisa tahu? Tsk... pasti ini ulah
kedua yeoja terkutuk itu. Lihat saja, pembalasan dari seorang Im Yoon Ah akan
lebih kejam dari apa yang telah mereka perbuat pada ku.
āyak! bisakah kalian berhenti bertanya. aku sedang tak
berniat untuk membahasnya dan juga tak ada hasrat untuk meladeni
pertanyaan-pertanyaan kalian.ā
āsayangnya kami sangat penasaran akan hal yang bersangkutan
dengan mu belakangan ini.ā
Mwoya? Mereka?! Ya Tuhan..... bagaimana bisa aku memiliki
teman seperti mereka, yang hanya bisa membuat temannya dalam keadaan susah, dan
tanpa memiliki niatan untuk membantunya.
āyak! ini semua juga ulah kalian. semua karena kalian! aku
menjadi pusat perhatian senior karena kalian! aku dihukum oleh Kyuhyun-saem
juga karena kalian. dan aku berangkat lebih pagi, itu juga karena ka.........ā
ājadi, tadi pagi kau berangkat meninggalkan senior mu?ā
Tanpa ada yang mengaba-abakan, kepala ku langsung menoleh
kearah suara yang tiba-tiba saja muncul di belakang ku. Dan seketika itu juga,
bulu kuduk ku langsung berdiri. Kerongkongan ku terasa sakit hingga membuat ku
sulit untuk menelan. Dan seluruh tubuh ku juga ikut mengaku.
āsu-sun... bea.....ā
Ucap ku pelan dan terbata. Aku selalu menjadi seperti ini, tak dapat berbicara
ketika senior-senior ini muncul dihadapan ku.
ājadi kau sengaja datang pagi-pagi ke cafetaria dorm hanya
untuk menghindari Donghae.ā
āwae? apakah kau membenci ku?ā
ātak ku sangka ternyata kau seperti ini Yoona-ssi. ku kira
kau hoobae yang baik.ā
āckckck... tak ku sangka bahwa masalah ini akan menjadi rumit
seperti ini.ā
M-mwo? Kenapa jadi aku yang disalahkan? Kenapa aku yang
dianggap jahat? Kenapa mereka menganggap bahwa Donghae sunbea lah yang
menderita? Kenapa harus aku? Apakah di dunia ini hanya aku yang dapat mereka
salahkan? Tak adakah orang lain selain aku? Apakah aku terlalu bodoh sehingga
untuk membela diri saja aku tak bisa?
Dan bahkan, teman-teman ku saja kini menatap ku dengan
tatapan membunuh mereka. Apakah mereka tak mempercayai ku? Apakah kini mereka
berada di pihak ketujuh sunbea ini? YA! Kalau seperti ini lebih baik kalian
bunuh saja aku saat ini juga. Ku rasa aku akan rela jika sampai hal itu terjadi. Bahkan S-A-N-G-A-T R-E-L-A!
Setidaknya jika aku mati aku tak akan menderita tiap kali ketujuh orang ini
datang, dan fisik ku juga tak akan terluka tiap kali aku bersama teman-teman ku
yang sepertinya sudah tak pantas ku jadikan teman.
ākenapa kalian menyalahkan ku? aku lah korban
se..............ā
āsudahlah, aku sudah tak ingin melanjutkannya. aku sudah
sangat merasa kecewa pada mu Yoong.ā
ākau sungguh jahat Yoona-ssi.ā
ām-mwo? ta... tapi.............ā
āYoona! kau keterlaluan! kenapa kau tega melakukan hal kejam
seperti itu pada Donghae sunbea? aku tahu kau tak menyukai masa tradisi ini, tetapi
kenapa kau melakukannya? kau sangat jahat Yoong!ā
āYAK CHOI SOOYOUNG!! KENAPA KAU MALAH MEMBELA MEREKA?!ā
āYA! DISINI KAU LAH YANG SALAH! JADI JANGAN SEKALI-KALI KAU
MEMBENTAK KU!!!ā
āargghhhh kalian in..................ā
āsudah. aku sudah tak ingin berbicara lagi pada mu!
Seohyun-ah kajja, aku sudah tak berselera lagi.ā
āsebenarnya, aku ingin membela mu. tetapi sepertinya kau
memang sudah keterlaluan Yoong.ā
āyak! Changmin-ah.....ā
āmian.....ā
āJonghyun-ah.......ā
Argghhh.... kenapa menjadi seperti ini? Kenapa sekarang
semuanya menjadi salah ku? Apakah aku memang sudah keterlaluan? Apakah aku
sudah sangat berlebihan? Tetapi apa nya yang berlebihan. Bukankah mereka yang
telah berlaku berlebihan. Memeluk, menggoda, argghhhh.... sungguh sangat
menjijikan.
To Be Continue...
i just wanna say thanks for the poster to GSB. and also sorry for all of you who waited this part. jinjja mianhaeyo guys...
but i hope this part can make you satisfied.....ź°ģ¬ķ©ėė¤ ^^
but i hope this part can make you satisfied.....ź°ģ¬ķ©ėė¤ ^^
yoona dikeliling cowok2 ganteng........
ReplyDeletelanjut thor
hahaha iya.. Yoong eonni dikelilingi cowok-cowok yang teramat tampan.
Deleteoke ditunggu aja ya kelanjutan ceritanya :)