Good Morning
Cast :
Bang Minsoo
Jang Hyunra
Genre :
Romance, Fluff, Married life
Rating :
PG ā 13
Length : >860
words
Minsoo tidak suka bangun pagi, tapi dia
tetap melakukannya.
ā
Good Morning ā
Suara alarm menjerit hingga menusuk gendang telinganya. Minsoo
yang baru memejamkan mata selama dua jam hanya bisa pasrah begitu membuka
matanya yang lelah. Tangannya menggapai jam weker berukuran sedang di atas
nakas sebelah ranjangnya. Ia menguap pelan, sebelum mematikan suara sialan yang
selalu mengganggu waktu tidurnya. Meski
sangat membenci suara berisik itu, ia tak pernah mencoba untuk melenyapkan
benda biadab itu dan membiarkannya terus
menjerit setiap pagi. Sebenarnya ia sudah menyusun beberapa rencana jitu untuk
melenyapkan benda itu dari rumahnya, tapi ia tak pernah mewujudkannya karena
tak ingin Hyunra mengomel dan menjambak rambutnya hingga tak bersisa sehelai
rambutpun di kepalanya. Itu menyeramkan, tapi Hyunra memang menyeramkan.
Napasnya berembus panjang sebelum ia memiringkan tubuhnya,
menghadap seorang wanita yang masih damai dalam tidurnya. Wanita itu masih
terlihat tentram, bahkan tak terganggu dengan suara nyaring dari jam weker yang
tadi berdering. Yahā¦entah bagaimana caranya, tapi begitulah Hyunra. Wanita itu
akan terus memejamkan matanya tak peduli rumahnya kebakaran atau banjir
menenggelamkan seluruh perabotan di rumahnya. Tentu sangat berbeda dengan
dirinya yangā¦terlalu sensitif? Suka atau tidak tapi begitulah dirinya. Ia hanya
bisa tidur dalam suasana tenang dan damai.
ā Hyunraā¦ireona.ā Ia mengguncang pelan tubuh kurus Hyunra yang
masih belum bergerak.
Minsoo menggelengkan kepalanya sembari mengerjap-ngerjapkan
matanya. Ia mendekatkan tubuhnya pada Hyunra yang baru saja berguling ke
samping. Tangannya bergerak menyapu helaian rambut yang menutupi wajah wanita
itu lalu menyelipkannya ke belakang telinga.
ā Hyunra..bangunlah. Kau harus segera mandi dan berangkat ke
kantor.ā Ucapnya lagi dengan suara parau yang terdengar berat dan lelah.
Hyunrapun mengerang, kemudian berguling lagi hingga wajahnya
berhadapan dengan Minsoo yang sedang mencoba untuk tetap membuka matanya
lebar-lebar.
ā Bangun dan mandi. Kau tentu tidak ingin terlambat bukan?ā
ujar Minsoo untuk kesekian kalinya.
Sebenarnya sekarang masih jam tujuh lewah duapuluh menit,
sedangkan Hyunra harus sampai di kantornya tepat jam sembilan. Tentu wanita itu
masih memiliki banyak waktu untuk sekedar beranjak dari ranjang dan
membersihkan dirinya, namun Minsoo jauh lebih tahu dari siapapun jika tak ada
kata āsekedarā membersihkan diri dalam hidup Jang Hyunra. Wanita itu bisa
menghabiskan banyak waktu hanya untuk membersihkan diri.
Minsoo mengembuskan napasnya pelan-pelan. Ia sudah mengalami
hal seperti ini setiap hari. Terbangun dari tidurnya, kemudian membangunkan
Hyunra hingga menghabiskan waktu hampir tiga puluh menit lamanya. Tak pernah
mudah membangunkan Hyunra.
ā Jam berapa sekarang? Apa alarmnya sudah berbunyi?ā
Minsoo melirik jam weker kemudian menatap Hyunra yang mulai
membuka matanya. ā Tujuh lewat dua puluh lima menit. Alarmnya sudah berbunyi
sejak dua puluh lima menit yang lalu.ā jawab Minsoo.
ā Kalau begitu dua puluh menit lagi. Aku janji tidak akan
berlama-lama di kamar mandi.ā Tukas Hyunra.
Minsoo tak menjawab. Ia langsung menarik tubuh wanita itu
dan mendekapnya hingga ujung dagunya menyentuh puncak kepala Hyunra. Sedangkan
Hyunra, dengan cepat ia melingkarkan tangannya untuk memeluk tubuh Minsoo.
ā Kau pulang jam berapa semalam?ā
ā Setengah dua.ā
Meski sudah memejamkan matanya, Minsoo belum benar-benar
tertidur. Ia masih bisa mendengar pertanyaan Hyunra.
ā Lalu kau mengerjakan beberapa tulisanmu sampai subuh?ā
tanya Hyunra lagi.
Sebenarnya itu bukan sebuah pertanyaan, karena tanpa Minsoo
jawab sekalipun Hyunra sudah mengetahuinya. Pria itu seorang wartawan yang
pulangnya saat pagi buta. Ia pun tahu jika Minsoo tak pernah langsung
membaringkan tubuhnya begitu sampai di rumah, pria itu pasti akan mengerjakan
beberapa berkas lagi di meja kerjanya hingga subuh datang.
Dan beginilah kehidupan mereka. Hyunra hidup di pagi hari,
sedangkan Minsoo akan memulai harinya saat siang hari dan berakhir di pagi
hari. Jarang sekali mereka memiliki waktu untuk dihabiskan bersama dan mereka
harus menunggu hingga libur panjang seperti liburan natal tiba untuk bisa
melakukannya. Tapi rasanya tak perlu menunggu selama itu hanya untuk bisa
menghabiskan waktu bersama. Benar-benar berdua tanpa melakukan aktivitas
apapun.
Cukup dua puluh menit setiap pagi āwalau sebenarnya masih
terlalu sedikit, tapi rasanya itu cukup adil untuk membayar setiap waktu yang
terbuang tanpa melihat satu sama lain. Cukup bergelung di bawah selimut
tebal warna cokelat, mereka akan saling
memeluk, merasakan keberadaan satu sama lain dalam ketenangan pagi yang indah.
Minsoo dan Hyunra akan menghabiskan dua puluh menit itu dengan bercakap-cakap
hingga akhirnya Minsoo tertidur dan Hyunra beranjak dari ranjangnya.
Minsoo mengendus aroma vanilla
dari rambut Hyunra sembari mengecup puncak kepala itu. ā Kurasa yang kemarin
aroma peach.ā ucap Minsoo menanggapi
aroma rambut Hyunra yang berbeda dari yang kemarin.
Hyunra mengeratkan pelukannya, ia mengembuskan napasnya
hingga menembus kaos tipis yang dikenakan Minsoo.
ā Hyunjoo menawariku produk baru, kebetulan aku menyukainya. Menurutmu
bagaimana?ā
ā Wellā¦ini lebih
baik. Tapi aku juga suka yang kemarin.ā
Hyunra hanya mengangguk, sementara Minsoo mulai memejamkan
matanya. Kelopak matanya mulai terasa berat dan ia sudah tak bisa lagi menahan
matanya untuk tetap terjaga. Setelah Minsoo benar-benar tertidur, Hyunra masih
pada posisinya. Ia tengah menghabiskan sisa waktu yang ia miliki. Ia masih
memeluk Minsoo sambil mendengungkan melodi-melodi yang menurutnya merdu. Bersenandung
dengan suara yang tenggelam karena teredam oleh perut Minsoo yang naik-turun.
Dan hingga dua puluh menitnya selesai, Hyunra baru beranjak
dan pergi ke kamar mandi. Sedangkan Minsoo sudah terlelap di atas ranjang, tak
terganggu dengan suara gemericik air dari kamar mandi. Pria itu melanjutkan
tidurnya yang sempat tertunda karena si gadis tukang tidur yang selalu memiliki
dua puluh menit paling ajaib di dunia. Minsoo memang tidak suka bangun pagi, tapi
ia tetap melakukannya untuk mendapatkan dua puluh menit paling ajaib yang hanya
bisa diberikan oleh Hyunra.
END
Ulalalaā¦hei
semua!!!
Wellā¦akhirnya
bisa juga bikin ff sependek ini!!!#tiupterompet# oke..aku udh lama bgt g nulis
sependek ini dan rasanya tuh pengen meledak. Aku gak tau ff ini udh ngewakilin
semua imajinasiku buat foto cap di atas tadi atau gak.. Tapi emg stiap liat
foto itu*tunjukfoto CAP di atas* aku ngerasa adem bgt, rasanya kaya bru bangun
tidur. Minta dibungkus banget si bang minsoo~~#rebutanamaangel#
Klo
ada yg nanya kenapa sih aku nulis fluff mulu, jwabanya ya g apaā aku lg g bisa
nulis panjangā soalnya. Yah gak tau ajaā¦selama bulan puasa aku nulis fluff
mulu. Dan y udh mumpung ada ide, knp g ditulis coba? Ya kan?..nggak..aku enggak
keranjingan bikin fluff kok..bhkan aku juga jrg bacain fluff, malah aku udh jarang
BANGET baca ff. FF dri genre apapun..
hehehe..tau deh knp. Aku paling baca stu ff doang dan itupun publishnya
lamaā¦.klo ada yg mau rekomendasiin ff seru kasih tau aku yahhhā¦*kokjdicurcol?*
Oke
deh itu ajaā¦aku udh kehabisan kata buat ngebacot. Dakhhhā¦
See you,
GSB
Ditunggu story lainnya yaa.. selalu suka gaya penulisanmu entah siapa pun castnya.. hwaiting (:
ReplyDeletehohoho...thx..komennya bikin ngefly bgt lho!!! jdi smgat nih hehehe....okidoki..tungguin aja yahh..
Delete