My Cappuccino (Birthday Project)
Main cast : Kim Jong Woon, Kim So Eun
Genre : Romance
Length : Oneshot (Yesung's Birthday Project)
Author : Salsa
*****
1st day
08:30 KST
Author POV
Seorang perempuan berlari-lari kecil memasuki pelataran kafe,
menyapu butiran air yang menetes di baju yang dipakainya dengan tangan,
kemudian melangkah masuk ke dalam. Sejenak gadis itu tersenyum, ia mendengar
suara lonceng yang terpasang di bagian atas pintu yang ia buka berbunyi. Suara
nyaring yang selalu menyambutnya nyaris di setiap pagi.
Kafe itu tidak ramai. Bahkan sepertinya ialah satu-satunya
pengunjung disini pagi ini, seperti biasanya. Kafe ini akan mulai ramai saat
sore hari, disaat orang-orang memutuskan untuk bersantai setelah seharian
mengerjakan aktivitas melelahkan mereka. Menikmati pemandangan sore yang indah
ditemani dengan secangkir kopi plus menu santai lainnya. Tapi tidak dengan gadis
itu, ia sering menghabiskan paginya di kafe ini. Sendirian. Hanya ditemani
dengan ipod dan earphonenya. Dan itu terdengar sangat menenangkan untuk gadis
itu. Ia adalah seorang violinist, pemain biola. Tak bisa dikatakan professional
karena ia memang tak pernah sungguh-sungguh mempelajarinya. Tapi satu hal yang
pasti, ia menyukai dan menikmatinya. Menikmati setiap gerakan tangannya saat
menggesekkan biolanya, menikmati setiap nada yang keluar dari sana.
Pagi ini seperti pagi-pagi sebelumnya. Ia datang ke coffee
shop langganannya. Menyesap secangkir cappuccino, minuman wajibnya.
Membayangkan espresso, susu dan foam yang merupakan komposisi dari minuman itu
saja sudah membuatnya ingin segera mengambil posisi duduk dan memesan. Tanpa
membuang-buang waktu lagi, ia segera melangkah menuju tempat favoritnya, tempat
yang sama selama sebulan terakhir, tempat strategis tepat di sudut ruangan,
bersisian dengan jendela. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, ternyata ia
salah. Pagi ini, ia bukan satu-satunya pengunjung kafe. Seorang namja dengan
setelan jas hitam rapi tampak sedang duduk di meja yang terletak di sudut
ruangan. Tempat favoritnya sudah ditempati orang lain. Gadis itu sedikit
mendecak, namun lantas segera menduduki kursi terdekat yang mampu ia jangkau.
Hari ini, pertama kalinya. Pertama kalinya ia menduduki kursi lain, membuatnya
merasa kurang nyaman. Sempat terpikir di benaknya untuk membuat pagar di sekeliling
meja favoritnya itu, agar tak ada yang bisa menempati meja itu selain dia.
**********
Seorang pria menyandarkan punggungnya ke kursi dan melipat
tangannya di depan dada, menatap pemandangan di luar jendela. Hujan masih
mengguyur cukup deras dan sepertinya masih akan tetap begitu selama 15 menit
kedepan. Ya.. 50 % hujan dari seluruh curah hujan di negara ini turun mulai
bulan Juni hingga awal bulan September. Dan ini bulan kelahirannya, bulan
Agustus. Namja itu tersenyum sekilas, menikmati bau khas yang menyeruak menusuk
hidung, bau iniā¦ā¦.. bau musim gugur. Musim panas telah berlalu dan kini musim
favoritnya pun dimulai. Tidak dingin dan tidak panas, benar-benar sempurna.
Pria itu masih fokus pada pemandangan di sampingnya saat
suara lonceng berbunyi. Nyaringnya lonceng itu benar-benar sukses membuyarkan
lamunannya, membuat namja itu mau tak mau menoleh ke arah pintu yang baru saja
terbuka. Dalam hitungan detik pria itu terpaku di tempat duduknya. Namja itu terpesona
di detik pertama ia mengalihkan tatapannya. Seorang yeoja entah mengapa terlihat
begitu menawan, padahal tak ada yang spesial dari penampilan gadis itu. Hanya
jaket dan celana panjang hitam. Rambut kecoklatan bergelombang menjuntai lembut
melewati bahunya. Rambut yang ia biarkan tergerai itu sedikit basah karena
hujan, membuat kesan cantik benar-benar terasa mutlak untuk gadis itu.
Secara pribadi dia benar-benar menyukai perasaan ini,
perasaan kagum di detik pertama ia melihat seseorang, dan ini memang sebuah
pengalaman baru baginya. Saat ia tersadar, ternyata gadis itu tengah berjalan
ke arahnya dengan kepala tertunduk. Sibuk dengan ipodnya. Dengan cepat, namja
itu mengubah ekspresi terpesonanya yang mungkin saja terlihat bodoh dengan
ekspresi biasa kembali, seolah tak terpesona pada apapun sebelumnya. Ia kembali
memfokuskan pandangannya pada pemandangan di luar jendela, benar-benar tak tahu
harus apa lagi. Takut gadis itu semakin dekat dan malah membuat jantungnya
berhenti memompa darah.
Pria itu menoleh saat mendengar suara yang berasal dari arah
depan. Dia menghela napas lega saat melihat gadis itu sudah duduk selisih dua
meja darinya.
**********
āCappuccino? Agassi?ā
Gadis itu mendongak dan mengangguk ke arah pelayan yang
langsung tersenyum.
āne.. seperti biasaā jawabnya singkat tanpa membalas
senyuman pelayan itu sama sekali. Ia sedang kesal, dan bodohnya ia kesal hanya karena
tak bisa duduk di tempat favoritnya pagi ini.
ābaiklah. Silahkan tunggu Agassiā
Gadis itu melanjutkan lagi kegiatannya yang tadi sempat
tertunda. Dia mengamati namja itu. Sesosok namja dengan secangkir Espresso yang
telah menempati mejanya.
**********
Jong Woon POV
Aku memfokuskan mataku saat menangkap sosok gadis yang
beberapa saat lalu kukagumi sedang menatap lurus padaku dengan tatapan kesal.
Gadis itu duduk diam di kursinya, dengan earphone putih yang mengganjal di telinganya.
Gadis itu aneh. Itulah kesimpulan yang kudapatkan. Karena? Bahkan gadis itu tak
bergeming saat dengan terang-terangan aku membalas tatapannya. Pastinya ada
sesuatu yang mengunci tatapannya padaku seperti itu.
Aku mengangguk sambil tersenyum padanya, hanya bermaksud
menyapa, tak ada alasan lain. Namun bukan balasan senyum yang kudapat, ia malah
menyipitkan matanya lalu membuang muka di detik berikutnya. Cishā¦. Aku salah
apa? Bahkan kita baru bertemu! Mana mungkin aku sudah berbuat sebuah kesalahan
padanya. Baiklah, kesimpulan lain yang kuambil. Gadis itu sakit jiwa.
2nd day
Author POV
Gadis itu mendesah keras begitu memasuki kafe. Ya.. namja
itu! Datang lagi! Dan sialnya, duduk di tempat favoritnya lagi. Mengabaikan
rentetan kata membosankan berupa āsopan santunā, yeoja itu melangkahkan kakinya
menuju meja di sudut ruangan, meja yang ia akui sebagai mejanya. Yahā¦
setidaknya untuk sebulan terakhir. Dan menurutnya, ia sudah cukup sabar karena
tidak mengusir pria itu dari mejanya kemarin.
**********
Pria itu sedikit menahan napas saat melihat gadis yang
kemarin ia lihat berhenti tepat di depannya. Baiklah, ini hari kedua ia datang
ke kafe ini dan hari kedua juga ia bertemu gadis ini. Dan hebatnya, yeoja itu tampak
semakin memukau saja. Sebenarnya tak jauh berbeda dari kemarin, tak ada yang
berlebihan dari penampilannya. Ia hanya memakai sweater rajutan dan jeans,
nyaris tak terlihat memakai make up sama sekali. Rambut yang kemarin ia gerai
kini ia ikat sebagian dan sisanya ia biarkan menjuntai menutup tengkuknya.
Kali ini dia bisa melihat wajah gadis itu dengan lebih
jelas, membuatnya terpana dalam hitungan detik yang terasa begitu lama.
Jong Woon POV
Gadis iniā¦ā¦ā¦ā¦. Tak ada satu gambaran pun yang dapat
melukiskan kecantikannya. Jujur saja, aku tergoda. Bahkan gadis itu tak
melakukan apapun! Tersenyum saja tidak. Ya Tuhanā¦ā¦.. bagaimana bisa aku tergoda
pada gadis yang tak berusaha sedikitpun untuk menggodaku? Ah.. atau
jangan-jangan aku salah. Apa di otaknya, ia sedang berniat untuk menggodaku?
Ngā¦ terserahlah. Yang jelas aku benar-benar terpesona padanya.
āini mejakuā kalimat pertama yang terucap dari bibirnya.
Perlukah aku mencatatnya?
āng.. maksudkuā¦ā¦.. aku biasa duduk disini dan aku menemukan
meja ini lebih dulu sebelum kau. Aku sudah menempati meja ini sejak sebulan
yang lalu. Ini meja favoritkuā dengan sedikit kikuk gadis itu meralat
ucapannya. Mungkin ia menyadari kelakuan anehnya sendiri.
ādisini ada banyak meja. Kenapa kau harus menduduki mejaku?
Carilah tempat lain!ā Lanjutnya
āah,.. kenapa diam saja? Sebenarnya kau mengerti tidak sih?
Aishā¦ intinya aku mau duduk disiniā
āYA! Terserah! Aku duduk disini! Kalau kau tak suka silahkan
cari tempat lainā Gadis itu mencecarku dengan kalimat-kalimat yang bahkan aku
sendiri tak begitu dengar. Aku seakan mabuk dengan wajahnya, yang terdengar
sejak tadi di telingaku hanya gumaman tak berguna, yahā¦. Setidaknya aku masih
bisa mendengar kata meja, favorit, tempat lain dan dudukā¦ā¦ entahlah maksudnya apa. Yang jelas, sekarang
gadis itu duduk tepat di depanku. Mungkin tadi yang ia bilang adalah āaku tak mau duduk di tempat lain, aku mau
duduk di meja ini bersama kau, namja favoritkuā begitu?
āhehā¦ jangan menatapku seperti itu. Kau membuatku takut.
Jangan menatap orang yang belum kau kenal seolah-olah ingin menelannya
hidup-hidupā
ābelum kenal ya? Kalau begitu kita harus kenalan duluā¦ā¦ā¦..
Anyyeong, Kim Jong Woon Imnidaā ucapku sambil tersenyum.
So Eun POV
Bagaimana bisa Tuhan setidak adil itu? Bagaimana bisa
seorang manusia mempunyai senyum semanis itu? Kemarin dia juga tersenyum padaku
tapi sayangnya tidak terlihat begitu jelas, dan sekarangā¦ā¦ā¦ā¦. YAā¦ KUMOHON
JANGAN BERHENTI TERSENYUM!!!!!!!!
Cukup lama aku terdiam seperti ini, menikmati setiap detik
yang terlewat saat mataku terkunci pada satu titik.. wajahnya..
āsudah mau memesan, nona, tuan?ā
Aku dan pria itu menoleh saat mendengar suara yang berasal
dari samping kami. Namja itu mendongak dan mengangguk ke arah pelayan yang
langsung menyodorkan buku menu padanya.
ākau? Pesan apa?ā tanyanya sambil melirikku sekilas.
ācappuccinoā jawabku singkat tanpa mengalihkan pandanganku
sedikitpun darinya, dari namja yang masih sibuk mengamati daftar menu.
ācoffee latteā ucap pria itu berikutnya. Ia menutup buku
menu dan mengembalikannya pada pelayan yang masih setia berdiri di samping
kami.
āBaik. Silahkan menunggu sebentar. Permisiā
ādua hari berturut-turut kau pesan cappuccino?ā tanya namja
bernama āKim Jong Woonā ini sambil melipat tangannya di atas meja. Menatapku
dengan tatapan lembut yang begitu fokus.
ānde? Ehā¦. Anioā¦. Ne?ā
Namja itu langsung tersenyum geli begitu melihatku salah
tingkah. Ia menyenderkan punggungnya lalu menatapku lagi. ākalau tidak
keberatan, boleh aku tahu namamu?ā
āchoneunā¦ā¦. Choneunā¦ā¦ā¦ā¦ā¦. ā eottokhae? Aku benar-benar
merasa kehilangan akal sehatku. Bahkan aku tak sanggup bicara banyak-banyak,
atau bisa dibilang tak bisa bicara. Namaku? Siapa namaku? aku meremas tanganku
sendiri dibawah meja. Saking gugupnya pendingin ruangan disini justru malah
bekerja sebaliknya.
ātidak apa kalau kau tak mau menyebutkanā
āKIM SO EUNā Aku memekik. Membuatnya terkejut.
āehā¦ ituā¦.. maksudkuā¦ā¦ā¦ā¦. namaku Kim So Eunā aku bicara
pelan-pelan sambil menunduk. Tentu saja merasa malu. Kenapa aku berteriak
begitu? pasti namja ini sudah mengira yang bukan-bukan. Akuā¦. gila, mungkin?
āarasseoā¦ā¦ So Eun. Boleh aku memanggilmu begitu?ā aku
mengangguk, bersamaan dengan seorang pelayan yang datang membawakan pesanan
kami. āsilahkanā ujarnya sopan. Aku dan Jong Woon balas mengangguk ramah.
ākauā¦ā¦. pasti kau orang baru disini ya? Maksudkuā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ di
daerah ini. Aku tak pernah melihatmu sebelumnyaā Tenggorokanku tercekat saat
sedang bicara. Tapi aku tetap berusaha untuk terlihat normal walau sudah
dipastikan usahaku itu telah gagal. Melihat reaksi yang diberikan namja ini,
sepertinya caraku bertanya barusan benar-benar sangat aneh. Bagaimana tidak?
untuk kesekian kalinya ia terkekeh geli.
āne.. aku dikirim
dari kantorku untuk bertugas sementara disini. Kira-kira semingguā jelasnya. Ia
lalu meraih cangkir latte-nya. Meminumnya. Dengan canggung aku mengikuti apa
yang ia lakukan. Ikut mengangkat cangkir cappuccinoku dan meminumnya.
ākau?ā
TIIINGā¦ā¦..
Lonceng diatas pintu kafe berbunyi nyaring. Membuyarkan
percakapan canggung kami. Ah.. mungkin tidak, mungkin hanya aku yang merasa
canggung disini. Aku baru hendak menjawab pertanyaannya yang tadi saat āJONG
WOON~aaaaā
āhei,ā¦ā¦.ā Balas pria didepanku sambil berdiri. Aku menoleh
ke belakang. Lebih tepatnya kearah seorang gadis cantik yang tengah tersenyum dari ambang pintu. ābisa
kita pergi sekarang?ā ucap gadis itu, membuyarkan lamunanku. Aku kembali
menoleh pada Jong Woon yang ternyata sudah berdiri. āmungkin kita bisa mengobrol
lagi lain waktuā ia tersenyum, sementara aku hanya balik menatapnya dengan
lemas. Dan pria itu pun pergi.
āya.. kuharap begituā aku menggumam sambil menatap coffe
latte-nya yang masih tersisa banyak.
**********
3rd day
Author POV
So Eun yang sengaja datang ke kafe lebih pagi dari biasanya
kini memutuskan untuk pulang. Ia sudah dua jam berada disana, tapi pria itu tak
kunjung datang. Ya.. sekarang ia memang sudah memiliki alasan baru untuk pergi
ke kafe selain karena secangkir cappuccino, dan alasan baru itu adalah Jong
Woon, pria berjas yang selalu menempati kursinya.
Dua hariā¦..
Tiga hariā¦.
Tak datang lagi. Apa ia sudah kemball ke tempat asalnya? So
Eun mendesah lemah di kursinya. āckā¦ sebenarnya apa yang membuatku begini sih?ā
gadis itu mengusap mukanya frustasi. Ia tak mengerti, mereka baru bertemu dua
kali dan ia sudah merasa seperti ini? tak bisa dipercaya. Ia menoleh ke luar
jendela. Memperhatikan hujan yang senang sekali menyapa akhir-akhir ini, lantas
kembali mengalihkan tatapannya ke depan. Ke kursi kosong yang ia harap bisa
segera terisi. Sekali saja, datanglah
lagi sekali saja!
So Eun mengeluarkan payung dari tasnya. Payung berwarna
cokelat tua yang selalu menemaninya tiap hujan. Ia berjalan lesu melewati pintu
kafe yang berdenting lalu membuka payungnya begitu sampai di luar. Rumahnya tak
jauh dari sini, hanya sepuluh menit berjalan kaki.
Gadis itu mulai melangkah, berjalan pelan di tengah hujan
yang tak bisa dikatakan lebat. Hingga tiba-tiba saja sesuatu membuat langkahnya
terhenti. So Eun memiringkan kepalanya, mempertajam indra penglihatannya. Kim Jong Woon! Mendadak ada seulas
senyum diwajahnya. Cepat-cepat ia berlari, menghampiri. Pria yang beberapa hari
lalu ia temui di kafe kini tengah berada di hadapannya, membelakanginya.
Lagi-lagi So Eun tersenyum menatap punggung namja itu. Lantas melangkah lebih
dekat dan memayunginya.
Jong Woon yang baru membuka kap mobil langsung memutar
kepala, terkejut saat tubuhnya tidak lagi dijatuhi hujan. āSo Eunā
ākau masih ingat?ā gadis itu tersenyum cerah.
ākeuraeyoā
āmobilnya kenapa?ā
āmolla! Tiba-tiba saja berhentiā Jong Woon menatap mesin
mobilnya sambil menghembuskan napas. āapa di sekitar sini ada halte bus?ā gadis
itu mengangguk kaku, entah kenapa ia merasa jantungnya berdentam-dentam sejuta
kali lebih cepat dari yang seharusnya. Mereka tengah berdiri berdekatan, di
bawah satu payung. How romantic! So
Eun bahkan tersenyum dengan pikirannya sendiri. Pipinya mulai merona.
āah~ begini saja! aku akan meminjamkanmu payung, tapi
sebelumnya kau temani aku pulang dulu. Tenang saja, rumahku dekat kok!ā ucap So
Eun, baru mendapat ide.
āmaja!ā tanpa pikir panjang, Jong Woon menutup kap mobilnya
kembali, setengah berlari mengambil ponsel dan beberapa uang kecil di dalam
mobil lalu mengulurkan kunci mobilnya sambil menekan tombol lock.
ākajja!ā namja itu menggantikan tangan So Eun yang sejak
tadi menggenggam gagang payung. Lantas berjalan beriringan.
ākau kemana saja? kenapa tidak ke kafe lagi?ā
āa..apa? kau menungguku?ā
āanio!ā So Eun menggeleng cepat. Lalu membuang pandangannya
sambil menggigit bibir.
āaku sedang sangat sibuk di kantorā
āoh~ā Saat tak ada lagi yang bicara, suara tetesan hujan
yang terjatuh di atas payung terdengar sangat nyaring.
ākita belok ke kiriā gadis itu menginterupsi. Mereka berdua
berhenti di depan sebuah rumah sederhana berpagar pendek, saling berhadapan.
ākau bisa bawa payungnya sekarangā
āne.. gamsahamnida. Akan kukembalikan secepatnyaā
āya..ā Ujar So Eun sambil mendorong pagar rumahnya.
ākalau aku tidak mengembalikannya besok,ā¦ mungkinā¦.. eum,
akan sedikitā¦ā¦ah~ tenang saja! secepatnya kokā
ātidak dikembalikan pun tidak apa-apa. Tenang sajaā
āmana bisa begitu?ā
āanyyeongā So Eun tak mempedulikan ucapan namja itu lagi dan
langsung masuk ke pekarangan rumahnya. Pria itu belum pergi, masih menunggu
sampai So Eun benar-benar hilang dari pandangan.
**********
6th day
Asap yang mengepul di atas cappuccino-nya perlahan-lahan
menghilang. Sementara sang pemesan masih belum juga menyesapnya barang setetes.
Ia melamun. Tersenyum menatap kursi kosong di depannya. Sepertinya gadis ini
mulai gila. Tapi jatuh cinta hanya karena seulas senyum merupakan pengalaman
yang baru baginya.
āapa Jong Woon masih sangat sibuk? Kapan dia akan ke kafe
lagi?ā
*********
Hari-hari berikutnya terlewat begitu saja. So Eun pun sudah
mulai lelah menunggu pria itu datang. Sesaat ia teringat pada wanita cantik
yang memanggil Jong Woon kala itu. Jangan-jangan dia pacarnya, atau bahkan istrinya. So Eun tak bisa berbuat
apa-apa. Cintanya yang baru dimulai itu terkubur begitu saja. Menyedihkan.
**********
345th day
So Eun POV
Mungkin ini terdengar mengada-ada, tapi walaupun sudah
lelah, aku tetap belum menyerah. Aku akan menunggunya, tak peduli berapa lama.
Pagi yang cerah di awal agustus. Aku masih setia menyesap
cappuccino sambil memakai earphone. Terkadang membawa novel atau buku tebal
dari kampus. Kafe ini masih menjadi tempat favoritku sejak setahun terakhir. Kelebihan
dari kafe ini adalah lokasinya yang nyaman dan stategis juga cappuccino nya
yang sangat pas di lidah. Belum lagi kenangan bersama pria berjas itu. Kafe ini
sangat berharga untukku.
Setelah menghabiskan waktu hampir 2 jam, aku pun memutuskan
untuk pulang. Berjalan pelan-pelan di tengah semilir angin pukul 10 sambil
menyenandungkan beberapa bait lagu yang kudengar. Alunan musik band pop asal
Nevada ini membuat langkahku semakin ringan. Soal Kim Jong Woon itu, walaupun
kubilang aku belum menyerah, tapi setidaknya aku sadar batas. Aku membentengi
perasaanku yang polos ini agar tidak sakit hati terlalu jauh bila ia tak pernah
muncul lagi, atau muncul sambil menggandeng wanita lain.
Aku berhenti di depan sebuah taman. Entahlah, aku sedang
ingin membolos. Bolos satu hari saja kurasa tak apa-apa. Aku mempercepat
langkah, setengah berlari menghampiri kursi kayu sebelum diduduki oleh sepasang
muda-mudi yang datang dari arah berlawanan. Dan gotcha! Kalian terlambat dua detik, bung! Coba lain kali! Mereka
pun kembali berjalan mencari kursi yang lain.
Sambil bertingkah polos dan pura-pura tak tahu, aku mulai
membuka tas dan mengambil biola. Ya.. Biola. Walaupun aku tak pernah mengambil
kursus, tapi kemampuan biolaku selalu berkembang. Sekarang kan jaman sudah
canggih, teknik bermain biola sudah ramai diupload oleh para pengguna youtube.
Sebenarnya yang terpenting itu adalah kemauan.
Aku berdiri, tersenyum cerah pada langit, seakan-akan
memberi salam. Kemudian baru memposisikan biolaku di atas bahu dan memejamkan
mata. Detik berikutnya, suara gesekan biolaku sudah terdengar ke seluruh
penjuru taman. Suara yang terdengar dari permainanku ini sangat menenangkan,
membuat semua rasa stressku selama berminggu-minggu di semester terakhir kuliah
menguap ke langit.
Setetes air tiba-tiba saja jatuh di pipiku, aku mengintip
dan mendongak ke langit, namun masih dengan tangan yang bergerak. Belum mau
mengakhiri permainanku sendiri. Sebut saja cappuccino dan biola membuatku
kecanduan. Aku tak suka mengakhiri canduku ini saat aku sedang sangat
menikmatinya dan heiā¦ hujan itu bukan alasan yang cukup kuat untuk
menghentikanku.
Aku mengabaikan tetes-tetes air yang semakin banyak itu dan
terus bermain. Sejujurnya tiap tetes yang mengenai kulitku justru membuat
adrenalinku naik. Menarik sekali. Tak lama, hujan yang sesungguhnya pun mulai
datang. Kini bukan satu atau dua tetes, tapi sepertinya seratus tetes sekaligus
jatuh mengenai kepalaku. Dan gilanya, aku justru malah semakin senang. Bunyi-bunyian
berisik dari hujan yang berbenturan dengan banyak benda di sekelilingku
dicampur dengan melodi dari permainan biola ternyata tidak buruk. Sama sekali
tidak buruk. Hinggaā¦ā¦
Hujannya berhentiā¦..
Aku mengerutkan kening, samar-samar masih bisa mendengar
suara tetes air yang bercipratan di kolam dan juga yang berbenturan di aspal.
Tapi kenapa aku tak bisa merasakan setetes air pun di kulitku. Untuk kedua
kalinya aku mengintip, dan pandanganku terhadap matahari terhalang oleh
sesuatu. Oleh payung. Yang cukup kukenal. Tungguā¦.. HEI
Aku membuka mata maksimal dan segera menoleh.
āJongā¦.ā
āmaafā¦ā¦ aku baru bisa mengembalikan payungmu sekarangā
āWoonā¦.ā
āwalaupun begitu, sepertinya aku mengembalikannya di
saat yang tepatā dan pria sial ini
kembali tersenyum.
ākemana saja kau? kenapa tidak ke kafe?ā mataku terasa panas
melihatnya tersenyum seperti tak ada masalah seperti itu. Padahal aku sudah
menunggu ratusan hari di kafe, kenapa dia menyebalkan sekali?
āaku harus kembali ke Seoul. Tak ada waktu untuk minum kopi
di kafeā
ābesok kau punya waktu?ā
āmulai hari ini, aku akan selalu punya waktuā
āapa?ā
āaku akan menetap disiniā
āapa?ā rasanya aku tak bisa mengucapkan kata lain selain
āapaā. Dadaku terasa sesak karena terlalu senang. Bodoh memang, tapi aku merasa
sangat terharu saat dia bilang āakan selalu punya waktuā dan āmenetap disiniā.
Rasanya pengorbananku selama ratusan hari itu tidak sia-sia.
āJONG WOON! PPALIIIā aku dan Jong Woon refleks menoleh. Dan
ternyata wanita itu lagi. seketika itu juga hantaman keras membentur jantungku.
Apa ini? dia sedang mempermainkanku ya? Setelah membuatku merasa luar biasa
senang, sekarang aku malah ditampar sampai pingsan. Jong Woon menggerakkan
tangannya menyuruh gadis itu menunggu sebentar. Lalu kembali menoleh padaku.
āsebenarnya aku harus pergi ke kantor sekarang. Mobilku
rusak dan biasanya selalu adikku itu yang mengantarkuā
āoh..ā
āTUNGGUā¦ā¦.. ADIK KATAMU?ā
āne.. wae?ā
āJadi kau tak punya pacarā
āmemangnya kenapa? Kau mau jadi pacarku?ā
āapa?ā
āhahaā¦ aku hanya bercandaā
āTolong jangan bercandaā ucapku, dengan wajah yang sangat
serius, nyaris menangis.
āapa?ā
āaku mau jadi pacarmuā
ātungguā¦ā¦. Bisakah kau bicara yang jelas, maksuā¦.ā
āaku mau jadi pacarmu. Kau tak punya pacar kan?ā
āaku sudah punya..ā¦.ā Dan jawabannya itu membuat sekujur
tubuhku kaku. Aku merasa malu dan sakit hati disaat yang bersamaan. Kenapa aku
harus bertingkah seagresif itu? dan kenapa dia harus punya pacar? Tak bisakah
ia memilihku saja? aku sudah menunggunya ratusan hari. Cintaku ini tulus.
Kumohonā¦.
āKalau kau bilang kau mau jadi pacarku, berarti aku sudah
punya pacar kan?ā
ātungguā¦.ā Aku mengerutkan keningku, wajahnya yang tadi
terlihat serius perlahan-lahan melunak, berubah jadi senyuman geli. Ia
menatapku yang kebingungan ini dengan tampang terhibur āmaksudmu, aku? pacarmu
itu aku?ā
ākeuraeā¦. Siapa lagi yang bilang ātolong jangan bercandaā
saat sebenarnya aku pun tidak
benar-benar sedang bercanda dan āaku mau jadi pacarmuā saat aku benar-benar
menginginkan kalimat itu dari mulutmu?ā
āHEIā¦ kau membuatku takut. Kukira kauā¦.ā
TINā¦.. TINā¦ā¦
Jong Woon mendesah geram dan menoleh pada adiknya yang
semakin tidak sabar.
āayo kuantar pulangā
āanioā¦. kan sekarang aku sudah punya payung, kau pergi saja!
kasihan adikmuā
ātapiā¦ā
ākita bertemu lagi besokā
ādi kafeā
ādi kafeā Aku mengangguk lalu segera meletakkan biolaku di
kursi. Lantas mengambil alih payung dari tangannya.
ātolong jangan menghilang lagi! Menunggu bukan sesuatu yang
menyenangkanā
āaku janjiā
END
Hmm.. okeā¦ sebelumnyaā¦ HAPPY BIRTHDAY BAPAK JONG WOON! Wahā¦ ga nyangka
si bapak udah kepala tiga. Jadi kapan ngajak aku ke KUA? Nanti keduluan
Donghae loh! Buruan bang!
Semoga bias aku yang satu ini bisa makin makin buat semua yang baik ^^.
Aku ngaku, sekarang udah jarang banget spazzingin siluman octopus ini, semua
waktu aku kayanya abis cuma buat 97% teen top 2% real life 1% other. Yahā¦ Im so
sorry but I cant help it ugh. Tapi, ga peduli aku mau ngelirik cowo mana aja. I
promise you are still my number one encungie<3 gantengnya anak teen top,
lucunya mereka, gilanya mereka tuh kl digabungin pun tetep YE to the SUNG yang
juara. Ini sebenernya lagi Muji ato Ngina?. So I LOVE YOU TO THE SUN AND
BACK AND GO TO THE SUN AGAIN AND BACK AND GO AROUND THE GALAXY AND BACK. Okey?
You know how much it is? #ew #salsabeingcheesy #YeSalIsReal
Aku ga mau bahas tentang ff ini. Sebenernya ini bukan ff yang mau aku
publish, tapi aku ga punya pilihan lain. Ff yang seharusnya terpublish itu
belum selesai. Dari tadi aku coba lanjutin tapi g bisa karena ceritanya masih
sangat jauh dan kepala aku mendadak pusing. DAN FOKUS AKU KEBELAH GARA-GARA
SJM ADA DI TV WALAU KACAU GARA-GARA STASIUN TV YANG KAMPRET BANGET PAKE SALAH MUTER LAGU 2 KALI HYAAAAA TAPI MAU GIMANAPUN, MAKASIH UDAH DATENGIN SJM KESINI TOLONG BELAJAR LAGI YAH!. Aku g mau jadi gila cuma gara-gara ff, okeh? Jadi hfftā¦.
Sekarang waktunya aku ngasih tau pengumuman.
Pertama, ini bakal jadi project ultah terakhir aku buat Yesung (tahun
depan dan tahun tahun selanjutnya, aku bakal berenti bikin birthday project)
Kenapa? Aku udah move on dari encung? NOOO! IF THAT IS YOUR ARGUMENT THEN ITāS
TRULY INVALID. Alesannya? Aku mulai ngerasa birthday project itu jadi kaya
beban. Sekarang tanggungan aku bukan cuma di GIGSent, bukan cuma nulis ff.
Banyak hal yang HARUS aku lakuin, mau itu berhubungan dengan fangirling atau
real life. Yep, ini cuma setahun sekali. Tapi aku ga mau kalau aku maksain
diri,terus lama-lama cerita yang aku publish itu jadi asal-asalan, ga mentingin
kualitas, yang penting publish. Aku ga mau publish sampah. K?
Kedua, aku bakal tetep publish Jong-Eun. Aku masih punya banyak banget
cerita setengah jadi tentang Jong-Eun di laptop. Sayang banget kalo aku diemin
gitu aja. Dan hey.. kemaren aku baca2in komenan di ff2 Jong-Eun yang lalu dan kayanya kalian suka yang model begitu yah?
Bahkan di Miss Bossy vs Mr cold ada yang bilang itu kurang adegan lucunya. Jadiā¦.
buat memenuhi keinginan kalianā¦ hampir semua cerita Jong Eun nanti akan bergenre
romance comedy ala aku. Aku bakal nyelesain semuanya. Paling cepet, mungkin aku
bisa publish tahun ini dalam bentuk oneshoot panjang atau series (kalo ada yang
baca ini, tolong kasih saran lebih baik aku publishnya dalam bentuk series atau
oneshoot? Kalian enaknya gimana? Suka baca yang sekaligus panjang atau
dipotong-potong) tapi kemungkinan besar sih onesoot yah.. takutnya ngespam-_-
ini ada beberapa judul abisnya *tp sebenernya aku g janji bakal publish semua
sih. Aku bakal publish yang menurut aku layak. Kalo yang layak cuma satu
berarti ya satu aja. Oke? hehe*
Ketiga, mungkin g ada yang nyadar kl aku udh menghilang sejak tanggal 5
Mei (ga juga sih, aku sempet publish but you didnāt entah tanggal berapa)
jadi aku mengumumkan secara resmi kalo hiatus aku akan selesai di bulan
Oktober. Yeay. Mulai awal oktober, aku bakal rajin publish lagiJ
semoga kuliah ga semenyeramkan yg org2 bilang jadi aku bisa tetep nulis tiap
malem. Amin. Kenapa g September? Karena di bulan itu GIGSent ULTAH dan kita
bertiga dipastikan akan publish di hari ultah GIGSent itu. Ayo tebak tanggal
berapa? Ckckā¦ pokoknya di hari itu kita bakal ngasih parade ff yang sangat amat
banyak sekali. Prepared guys hehā¦
Keempat, Sekian dan terimakasih *maaf kepanjangan
Sy sk smua ff yg author salsa buat. Dan YeSso salah satu couple fav saya. Meski skrg Soeun lg WGM dgn jaeRim, tp yesung ttp jdi favorite Ssoeun d Suju..>.<
ReplyDeleteSy pribadi lbh suka baca ff oneshot, selain gk boros waktu jg mencegah parasaan ngegantung jika sewaktu2 athor hiatus tanpa menyelesaikn hingga chapter end.
Baca My Cappuccino sj sy udah ngakak, bisa2nya soeun ngambek hanya gara2 Yesung duduk d tempat favoritenya. Hahah
Jika ada FF cash YeSso yg lain sy jamin bakalan baca, tp gk jamin bakalan comnt trs jujur sy reader yg mood2tan. Krn biasanya gk tau mau blng apa. Heheh
Aduh makasih banget ya udah suka sama tulisan aku *author nangis* *yesung nangis* *melo nangis* iya chingu, aku juga lebih nyaman nulis oneshot buat Jong-Eun/YeSso, g tau rasanya lebih lega aja setelah publish. Makasih ya udah ngasih tanggepan. Iya g papa, aku g pernah maksa buat komen ko^^ Kalo ada kritik/saran/tiba-tiba mau ngobrol doang ya baru silahkan komen..... :)
Deletesuka ffny aplg pairing nya...
ReplyDeletebaru tw klo so eun ikutan wgm... hehhehe kudet nih
padahal pernah mikr seandainya so eunie ikut wgm sm abang jong woon, klo dy udah balik... hiks hiks
hiks hiks.... yah....tapi so eun-nya udah ikut wgm sama jaerim , Yesungnya juga udah tunangan ama aku (T_T) jadi kayanya ga mungkn deh mereka ikut wgm berdua.
DeleteMAKASIH YA UDAH BACA, MAKASIH JUGA KOMENNYA^_^
Aku histeriss bgt ma ff jong-eun couple buatan author, aku suka bgt klo bs stiap bulan terbitin ff jong - eunstory dong thor hhe * kdip2 imut aku menunggu ff oneshot kt author
ReplyDeleteRview story ~ awal pertemuan soeun da jonwon langsung bertatapan soeun yg kesel lapaknya d garap jongwon sdgkan jong woon terpesona ma orang gila hhh ets kecantikan soeun. Alhasil ketika mereka dudukbterpish merek berbicaram melalui mata hh, jong yg mencba tersenyum malah d bls muka masam oleh soeun krna lom mandi yak hh ets krna kesel yak, hari pertama kesan jong k soeun ..adlah gadis aneh dan juga gila hhh ,,tp jong woon yg paling gila cz karna dah terpesona dg orng yg d katai gila hhhh * plakk d getok auhtor pk panci gosong* hhh, next day soeun makin murkabkrna jong tak kunjung pergi dr singgasananya hh alhail soeun melabrak jong woon ...dgvmengungkapan uneg2 nya yg intinya mengusir jongwoon eeee rpnya jong nya budeg hhhhh. Bang jongwoon budeg jd slah mengartikan maksud soeun *plakk* dan jong mngeluarkan senyum maut soun ampe tak iso berkata2 lg ..terperangkap jg ternyata. Kedua nya slaing memenjarakan hatiny .stelah penantian yg lm soeun memutuskan mengdakan ritual dg bermain biola hhh yg mg dia seorsng violinist ..dan dg sentuhan hujan.. akhirnya kejadian soeun memayungi jong waktu iu terulang cm bedanya skg jong lah yg memayungi soeun.krna rindu yg dlm sso jd agresif ya ..dan proses penembakan nya lucu hhh g romantis tp lucu hhhe
Review story~
ntu yg banyak ee mana thor segrposting ok mksa2 sambil tarik bj author sampai sobek hhhh *plakk*
Review story ~
Ini lanjutan komenan d atas ..jdi kepotong gt komenan aye ...,
ReplyDeleteWalopun auhtor mau berhenti buat projk ultah tp tiao bilan iso ngepost ff soeun jongwon ya ya ... pokoke cinta bgt dah pokoknya :*
Aku shane yg d atas itu komen kujuga .
Ingat ga ma aye hhhhe ,, hhhhh author iye itu menghina hhhh hish idola sendiri d hins hh * g tetok auhor pk sapu liidi * engga kok itu uthor lg memuji si ecung nyo,, ayi kpn autjor ma jong naik plaminan jgn lp undang aye yak hhh, pokoke sk bg ma jong - eun couple buatan auhor salsa .10000000 jempol gajah buat author (y) sempurna, iya reader sk crita kek gitu comedy romantis tis ..apalgi klo bang jong d buly ma soeun hhhhh, pokoke i love thor :*, klo ada klanjutannya ksih thu ee thor , nama fb ma twitter salsa apa ???? Ksih th dong biar aku nagih nya mudah hhhe , bravooo .. im happy thankyu author salsa
hey shane^^ aku inget ko... makasih banyak bangets ya buat komen ama review-nya~ dan wowww... congrats loh... kayanya komen kamu tuh komenan terpanjang di GIGS.... Sip shane, itu 10 juta jempol gajahnya disimpen hehe dan sip juga, nanti kl kita resepsi kamu pasti diundang.... FOA, sorry yah aku tuh udah kaya manusia purba ga main fb atau twitter, jadi kamu ga bisa nagih-nagih ke aku *smirk* ditungguin aja, aku g bisa janji-janji dulu buat sekarang. Kedua, aku ga sanggup kalo harus publish jong-eun sebulan sekali o(ā„ļ¹ā„)o aku cuma manusia biasa dgn kemampuan ngetik dan ide absurd yang pas-pasan. Kl countdown tanggalan di hape aku bener, 114 hari lagi dia balik wamil, dan yah ini jadi patokan aja, aku g bakal publish Jong-Eun buat sekarang-sekarang. Bisa jadi aku publish pas dia pulang, tapi bisa juga engga... so mohon sabar yahhh... ļ¼ļ½”ā§ _ ā¦ļ½”ļ¼and hiks ur'welcome, I'm happier tho, just sayin
Delete