My Cappuccino (Birthday Project)



Main cast : Kim Jong Woon, Kim So Eun
Genre : Romance
Length : Oneshot (Yesung's Birthday Project)
Author : Salsa

*****

1st day
08:30 KST
Author POV



Seorang perempuan berlari-lari kecil memasuki pelataran kafe, menyapu butiran air yang menetes di baju yang dipakainya dengan tangan, kemudian melangkah masuk ke dalam. Sejenak gadis itu tersenyum, ia mendengar suara lonceng yang terpasang di bagian atas pintu yang ia buka berbunyi. Suara nyaring yang selalu menyambutnya nyaris di setiap pagi.


Kafe itu tidak ramai. Bahkan sepertinya ialah satu-satunya pengunjung disini pagi ini, seperti biasanya. Kafe ini akan mulai ramai saat sore hari, disaat orang-orang memutuskan untuk bersantai setelah seharian mengerjakan aktivitas melelahkan mereka. Menikmati pemandangan sore yang indah ditemani dengan secangkir kopi plus menu santai lainnya. Tapi tidak dengan gadis itu, ia sering menghabiskan paginya di kafe ini. Sendirian. Hanya ditemani dengan ipod dan earphonenya. Dan itu terdengar sangat menenangkan untuk gadis itu. Ia adalah seorang violinist, pemain biola. Tak bisa dikatakan professional karena ia memang tak pernah sungguh-sungguh mempelajarinya. Tapi satu hal yang pasti, ia menyukai dan menikmatinya. Menikmati setiap gerakan tangannya saat menggesekkan biolanya, menikmati setiap nada yang keluar dari sana.


Pagi ini seperti pagi-pagi sebelumnya. Ia datang ke coffee shop langganannya. Menyesap secangkir cappuccino, minuman wajibnya. Membayangkan espresso, susu dan foam yang merupakan komposisi dari minuman itu saja sudah membuatnya ingin segera mengambil posisi duduk dan memesan. Tanpa membuang-buang waktu lagi, ia segera melangkah menuju tempat favoritnya, tempat yang sama selama sebulan terakhir, tempat strategis tepat di sudut ruangan, bersisian dengan jendela. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, ternyata ia salah. Pagi ini, ia bukan satu-satunya pengunjung kafe. Seorang namja dengan setelan jas hitam rapi tampak sedang duduk di meja yang terletak di sudut ruangan. Tempat favoritnya sudah ditempati orang lain. Gadis itu sedikit mendecak, namun lantas segera menduduki kursi terdekat yang mampu ia jangkau. Hari ini, pertama kalinya. Pertama kalinya ia menduduki kursi lain, membuatnya merasa kurang nyaman. Sempat terpikir di benaknya untuk membuat pagar di sekeliling meja favoritnya itu, agar tak ada yang bisa menempati meja itu selain dia. 



**********



Seorang pria menyandarkan punggungnya ke kursi dan melipat tangannya di depan dada, menatap pemandangan di luar jendela. Hujan masih mengguyur cukup deras dan sepertinya masih akan tetap begitu selama 15 menit kedepan. Ya.. 50 % hujan dari seluruh curah hujan di negara ini turun mulai bulan Juni hingga awal bulan September. Dan ini bulan kelahirannya, bulan Agustus. Namja itu tersenyum sekilas, menikmati bau khas yang menyeruak menusuk hidung, bau ini…….. bau musim gugur. Musim panas telah berlalu dan kini musim favoritnya pun dimulai. Tidak dingin dan tidak panas, benar-benar sempurna.


Pria itu masih fokus pada pemandangan di sampingnya saat suara lonceng berbunyi. Nyaringnya lonceng itu benar-benar sukses membuyarkan lamunannya, membuat namja itu mau tak mau menoleh ke arah pintu yang baru saja terbuka. Dalam hitungan detik pria itu terpaku di tempat duduknya. Namja itu terpesona di detik pertama ia mengalihkan tatapannya. Seorang yeoja entah mengapa terlihat begitu menawan, padahal tak ada yang spesial dari penampilan gadis itu. Hanya jaket dan celana panjang hitam. Rambut kecoklatan bergelombang menjuntai lembut melewati bahunya. Rambut yang ia biarkan tergerai itu sedikit basah karena hujan, membuat kesan cantik benar-benar terasa mutlak untuk gadis itu.


Secara pribadi dia benar-benar menyukai perasaan ini, perasaan kagum di detik pertama ia melihat seseorang, dan ini memang sebuah pengalaman baru baginya. Saat ia tersadar, ternyata gadis itu tengah berjalan ke arahnya dengan kepala tertunduk. Sibuk dengan ipodnya. Dengan cepat, namja itu mengubah ekspresi terpesonanya yang mungkin saja terlihat bodoh dengan ekspresi biasa kembali, seolah tak terpesona pada apapun sebelumnya. Ia kembali memfokuskan pandangannya pada pemandangan di luar jendela, benar-benar tak tahu harus apa lagi. Takut gadis itu semakin dekat dan malah membuat jantungnya berhenti memompa darah.


Pria itu menoleh saat mendengar suara yang berasal dari arah depan. Dia menghela napas lega saat melihat gadis itu sudah duduk selisih dua meja darinya.



**********



“Cappuccino? Agassi?”
Gadis itu mendongak dan mengangguk ke arah pelayan yang langsung tersenyum.
“ne.. seperti biasa” jawabnya singkat tanpa membalas senyuman pelayan itu sama sekali. Ia sedang kesal, dan bodohnya ia kesal hanya karena tak bisa duduk di tempat favoritnya pagi ini.


“baiklah. Silahkan tunggu Agassi”
Gadis itu melanjutkan lagi kegiatannya yang tadi sempat tertunda. Dia mengamati namja itu. Sesosok namja dengan secangkir Espresso yang telah menempati mejanya.



**********



Jong Woon POV



Aku memfokuskan mataku saat menangkap sosok gadis yang beberapa saat lalu kukagumi sedang menatap lurus padaku dengan tatapan kesal. Gadis itu duduk diam di kursinya, dengan earphone putih yang mengganjal di telinganya. Gadis itu aneh. Itulah kesimpulan yang kudapatkan. Karena? Bahkan gadis itu tak bergeming saat dengan terang-terangan aku membalas tatapannya. Pastinya ada sesuatu yang mengunci tatapannya padaku seperti itu.


Aku mengangguk sambil tersenyum padanya, hanya bermaksud menyapa, tak ada alasan lain. Namun bukan balasan senyum yang kudapat, ia malah menyipitkan matanya lalu membuang muka di detik berikutnya. Cish…. Aku salah apa? Bahkan kita baru bertemu! Mana mungkin aku sudah berbuat sebuah kesalahan padanya. Baiklah, kesimpulan lain yang kuambil. Gadis itu sakit jiwa.



2nd day
Author POV



Gadis itu mendesah keras begitu memasuki kafe. Ya.. namja itu! Datang lagi! Dan sialnya, duduk di tempat favoritnya lagi. Mengabaikan rentetan kata membosankan berupa ‘sopan santun’, yeoja itu melangkahkan kakinya menuju meja di sudut ruangan, meja yang ia akui sebagai mejanya. Yah… setidaknya untuk sebulan terakhir. Dan menurutnya, ia sudah cukup sabar karena tidak mengusir pria itu dari mejanya kemarin.



**********



Pria itu sedikit menahan napas saat melihat gadis yang kemarin ia lihat berhenti tepat di depannya. Baiklah, ini hari kedua ia datang ke kafe ini dan hari kedua juga ia bertemu gadis ini. Dan hebatnya, yeoja itu tampak semakin memukau saja. Sebenarnya tak jauh berbeda dari kemarin, tak ada yang berlebihan dari penampilannya. Ia hanya memakai sweater rajutan dan jeans, nyaris tak terlihat memakai make up sama sekali. Rambut yang kemarin ia gerai kini ia ikat sebagian dan sisanya ia biarkan menjuntai menutup tengkuknya.


Kali ini dia bisa melihat wajah gadis itu dengan lebih jelas, membuatnya terpana dalam hitungan detik yang terasa begitu lama.



Jong Woon POV



Gadis ini…………. Tak ada satu gambaran pun yang dapat melukiskan kecantikannya. Jujur saja, aku tergoda. Bahkan gadis itu tak melakukan apapun! Tersenyum saja tidak. Ya Tuhan…….. bagaimana bisa aku tergoda pada gadis yang tak berusaha sedikitpun untuk menggodaku? Ah.. atau jangan-jangan aku salah. Apa di otaknya, ia sedang berniat untuk menggodaku? Ng… terserahlah. Yang jelas aku benar-benar terpesona padanya.


“ini mejaku” kalimat pertama yang terucap dari bibirnya. Perlukah aku mencatatnya?
“ng.. maksudku…….. aku biasa duduk disini dan aku menemukan meja ini lebih dulu sebelum kau. Aku sudah menempati meja ini sejak sebulan yang lalu. Ini meja favoritku” dengan sedikit kikuk gadis itu meralat ucapannya. Mungkin ia menyadari kelakuan anehnya sendiri.


“disini ada banyak meja. Kenapa kau harus menduduki mejaku? Carilah tempat lain!” Lanjutnya
“ah,.. kenapa diam saja? Sebenarnya kau mengerti tidak sih? Aish… intinya aku mau duduk disini”
“YA! Terserah! Aku duduk disini! Kalau kau tak suka silahkan cari tempat lain” Gadis itu mencecarku dengan kalimat-kalimat yang bahkan aku sendiri tak begitu dengar. Aku seakan mabuk dengan wajahnya, yang terdengar sejak tadi di telingaku hanya gumaman tak berguna, yah…. Setidaknya aku masih bisa mendengar kata meja, favorit, tempat lain dan duduk……  entahlah maksudnya apa. Yang jelas, sekarang gadis itu duduk tepat di depanku. Mungkin tadi yang ia bilang adalah ‘aku tak mau duduk di tempat lain, aku mau duduk di meja ini bersama kau, namja favoritku’ begitu?


“heh… jangan menatapku seperti itu. Kau membuatku takut. Jangan menatap orang yang belum kau kenal seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup”


“belum kenal ya? Kalau begitu kita harus kenalan dulu……….. Anyyeong, Kim Jong Woon Imnida” ucapku sambil tersenyum.



So Eun POV



Bagaimana bisa Tuhan setidak adil itu? Bagaimana bisa seorang manusia mempunyai senyum semanis itu? Kemarin dia juga tersenyum padaku tapi sayangnya tidak terlihat begitu jelas, dan sekarang…………. YA… KUMOHON JANGAN BERHENTI TERSENYUM!!!!!!!!


Cukup lama aku terdiam seperti ini, menikmati setiap detik yang terlewat saat mataku terkunci pada satu titik.. wajahnya..


“sudah mau memesan, nona, tuan?”
Aku dan pria itu menoleh saat mendengar suara yang berasal dari samping kami. Namja itu mendongak dan mengangguk ke arah pelayan yang langsung menyodorkan buku menu padanya.


“kau? Pesan apa?” tanyanya sambil melirikku sekilas.
“cappuccino” jawabku singkat tanpa mengalihkan pandanganku sedikitpun darinya, dari namja yang masih sibuk mengamati daftar menu.


“coffee latte” ucap pria itu berikutnya. Ia menutup buku menu dan mengembalikannya pada pelayan yang masih setia berdiri di samping kami.


“Baik. Silahkan menunggu sebentar. Permisi”
“dua hari berturut-turut kau pesan cappuccino?” tanya namja bernama ‘Kim Jong Woon’ ini sambil melipat tangannya di atas meja. Menatapku dengan tatapan lembut yang begitu fokus.


“nde? Eh…. Anio…. Ne?”
Namja itu langsung tersenyum geli begitu melihatku salah tingkah. Ia menyenderkan punggungnya lalu menatapku lagi. “kalau tidak keberatan, boleh aku tahu namamu?”


“choneun……. Choneun……………. “ eottokhae? Aku benar-benar merasa kehilangan akal sehatku. Bahkan aku tak sanggup bicara banyak-banyak, atau bisa dibilang tak bisa bicara. Namaku? Siapa namaku? aku meremas tanganku sendiri dibawah meja. Saking gugupnya pendingin ruangan disini justru malah bekerja sebaliknya.


“tidak apa kalau kau tak mau menyebutkan”
“KIM SO EUN” Aku memekik. Membuatnya terkejut.
“eh… itu….. maksudku…………. namaku Kim So Eun” aku bicara pelan-pelan sambil menunduk. Tentu saja merasa malu. Kenapa aku berteriak begitu? pasti namja ini sudah mengira yang bukan-bukan. Aku…. gila, mungkin?


“arasseo…… So Eun. Boleh aku memanggilmu begitu?” aku mengangguk, bersamaan dengan seorang pelayan yang datang membawakan pesanan kami. “silahkan” ujarnya sopan. Aku dan Jong Woon balas mengangguk ramah.


“kau……. pasti kau orang baru disini ya? Maksudku…………… di daerah ini. Aku tak pernah melihatmu sebelumnya” Tenggorokanku tercekat saat sedang bicara. Tapi aku tetap berusaha untuk terlihat normal walau sudah dipastikan usahaku itu telah gagal. Melihat reaksi yang diberikan namja ini, sepertinya caraku bertanya barusan benar-benar sangat aneh. Bagaimana tidak? untuk kesekian kalinya ia terkekeh geli.


 “ne.. aku dikirim dari kantorku untuk bertugas sementara disini. Kira-kira seminggu” jelasnya. Ia lalu meraih cangkir latte-nya. Meminumnya. Dengan canggung aku mengikuti apa yang ia lakukan. Ikut mengangkat cangkir cappuccinoku dan meminumnya.


“kau?”



TIIING……..



Lonceng diatas pintu kafe berbunyi nyaring. Membuyarkan percakapan canggung kami. Ah.. mungkin tidak, mungkin hanya aku yang merasa canggung disini. Aku baru hendak menjawab pertanyaannya yang tadi saat “JONG WOON~aaaa”


“hei,…….” Balas pria didepanku sambil berdiri. Aku menoleh ke belakang. Lebih tepatnya kearah seorang gadis cantik yang  tengah tersenyum dari ambang pintu. “bisa kita pergi sekarang?” ucap gadis itu, membuyarkan lamunanku. Aku kembali menoleh pada Jong Woon yang ternyata sudah berdiri. “mungkin kita bisa mengobrol lagi lain waktu” ia tersenyum, sementara aku hanya balik menatapnya dengan lemas. Dan pria itu pun pergi.


“ya.. kuharap begitu” aku menggumam sambil menatap coffe latte-nya yang masih tersisa banyak.



**********



3rd day
Author POV



So Eun yang sengaja datang ke kafe lebih pagi dari biasanya kini memutuskan untuk pulang. Ia sudah dua jam berada disana, tapi pria itu tak kunjung datang. Ya.. sekarang ia memang sudah memiliki alasan baru untuk pergi ke kafe selain karena secangkir cappuccino, dan alasan baru itu adalah Jong Woon, pria berjas yang selalu menempati kursinya.



Dua hari…..
Tiga hari….



Tak datang lagi. Apa ia sudah kemball ke tempat asalnya? So Eun mendesah lemah di kursinya. “ck… sebenarnya apa yang membuatku begini sih?” gadis itu mengusap mukanya frustasi. Ia tak mengerti, mereka baru bertemu dua kali dan ia sudah merasa seperti ini? tak bisa dipercaya. Ia menoleh ke luar jendela. Memperhatikan hujan yang senang sekali menyapa akhir-akhir ini, lantas kembali mengalihkan tatapannya ke depan. Ke kursi kosong yang ia harap bisa segera terisi. Sekali saja, datanglah lagi sekali saja!


So Eun mengeluarkan payung dari tasnya. Payung berwarna cokelat tua yang selalu menemaninya tiap hujan. Ia berjalan lesu melewati pintu kafe yang berdenting lalu membuka payungnya begitu sampai di luar. Rumahnya tak jauh dari sini, hanya sepuluh menit berjalan kaki.


Gadis itu mulai melangkah, berjalan pelan di tengah hujan yang tak bisa dikatakan lebat. Hingga tiba-tiba saja sesuatu membuat langkahnya terhenti. So Eun memiringkan kepalanya, mempertajam indra penglihatannya. Kim Jong Woon! Mendadak ada seulas senyum diwajahnya. Cepat-cepat ia berlari, menghampiri. Pria yang beberapa hari lalu ia temui di kafe kini tengah berada di hadapannya, membelakanginya. Lagi-lagi So Eun tersenyum menatap punggung namja itu. Lantas melangkah lebih dekat dan memayunginya.


Jong Woon yang baru membuka kap mobil langsung memutar kepala, terkejut saat tubuhnya tidak lagi dijatuhi hujan. “So Eun”


“kau masih ingat?” gadis itu tersenyum cerah.
“keuraeyo”
“mobilnya kenapa?”
“molla! Tiba-tiba saja berhenti” Jong Woon menatap mesin mobilnya sambil menghembuskan napas. “apa di sekitar sini ada halte bus?” gadis itu mengangguk kaku, entah kenapa ia merasa jantungnya berdentam-dentam sejuta kali lebih cepat dari yang seharusnya. Mereka tengah berdiri berdekatan, di bawah satu payung. How romantic! So Eun bahkan tersenyum dengan pikirannya sendiri. Pipinya mulai merona.


“ah~ begini saja! aku akan meminjamkanmu payung, tapi sebelumnya kau temani aku pulang dulu. Tenang saja, rumahku dekat kok!” ucap So Eun, baru mendapat ide.


“maja!” tanpa pikir panjang, Jong Woon menutup kap mobilnya kembali, setengah berlari mengambil ponsel dan beberapa uang kecil di dalam mobil lalu mengulurkan kunci mobilnya sambil menekan tombol lock.


“kajja!” namja itu menggantikan tangan So Eun yang sejak tadi menggenggam gagang payung. Lantas berjalan beriringan.


“kau kemana saja? kenapa tidak ke kafe lagi?”
“a..apa? kau menungguku?”
“anio!” So Eun menggeleng cepat. Lalu membuang pandangannya sambil menggigit bibir.
“aku sedang sangat sibuk di kantor”
“oh~” Saat tak ada lagi yang bicara, suara tetesan hujan yang terjatuh di atas payung terdengar sangat nyaring.


“kita belok ke kiri” gadis itu menginterupsi. Mereka berdua berhenti di depan sebuah rumah sederhana berpagar pendek, saling berhadapan. “kau bisa bawa payungnya sekarang”


“ne.. gamsahamnida. Akan kukembalikan secepatnya”
“ya..” Ujar So Eun sambil mendorong pagar rumahnya.
“kalau aku tidak mengembalikannya besok,… mungkin….. eum, akan sedikit……ah~ tenang saja! secepatnya kok”


“tidak dikembalikan pun tidak apa-apa. Tenang saja”
“mana bisa begitu?”
“anyyeong” So Eun tak mempedulikan ucapan namja itu lagi dan langsung masuk ke pekarangan rumahnya. Pria itu belum pergi, masih menunggu sampai So Eun benar-benar hilang dari pandangan.



**********



6th day



Asap yang mengepul di atas cappuccino-nya perlahan-lahan menghilang. Sementara sang pemesan masih belum juga menyesapnya barang setetes. Ia melamun. Tersenyum menatap kursi kosong di depannya. Sepertinya gadis ini mulai gila. Tapi jatuh cinta hanya karena seulas senyum merupakan pengalaman yang baru baginya.


“apa Jong Woon masih sangat sibuk? Kapan dia akan ke kafe lagi?”



*********



Hari-hari berikutnya terlewat begitu saja. So Eun pun sudah mulai lelah menunggu pria itu datang. Sesaat ia teringat pada wanita cantik yang memanggil Jong Woon kala itu. Jangan-jangan dia pacarnya,  atau bahkan istrinya. So Eun tak bisa berbuat apa-apa. Cintanya yang baru dimulai itu terkubur begitu saja. Menyedihkan.



**********



345th day
So Eun POV



Mungkin ini terdengar mengada-ada, tapi walaupun sudah lelah, aku tetap belum menyerah. Aku akan menunggunya, tak peduli berapa lama.


Pagi yang cerah di awal agustus. Aku masih setia menyesap cappuccino sambil memakai earphone. Terkadang membawa novel atau buku tebal dari kampus. Kafe ini masih menjadi tempat favoritku sejak setahun terakhir. Kelebihan dari kafe ini adalah lokasinya yang nyaman dan stategis juga cappuccino nya yang sangat pas di lidah. Belum lagi kenangan bersama pria berjas itu. Kafe ini sangat berharga untukku.


Setelah menghabiskan waktu hampir 2 jam, aku pun memutuskan untuk pulang. Berjalan pelan-pelan di tengah semilir angin pukul 10 sambil menyenandungkan beberapa bait lagu yang kudengar. Alunan musik band pop asal Nevada ini membuat langkahku semakin ringan. Soal Kim Jong Woon itu, walaupun kubilang aku belum menyerah, tapi setidaknya aku sadar batas. Aku membentengi perasaanku yang polos ini agar tidak sakit hati terlalu jauh bila ia tak pernah muncul lagi, atau muncul sambil menggandeng wanita lain.


Aku berhenti di depan sebuah taman. Entahlah, aku sedang ingin membolos. Bolos satu hari saja kurasa tak apa-apa. Aku mempercepat langkah, setengah berlari menghampiri kursi kayu sebelum diduduki oleh sepasang muda-mudi yang datang dari arah berlawanan. Dan gotcha! Kalian terlambat dua detik, bung! Coba lain kali! Mereka pun kembali berjalan mencari kursi yang lain.


Sambil bertingkah polos dan pura-pura tak tahu, aku mulai membuka tas dan mengambil biola. Ya.. Biola. Walaupun aku tak pernah mengambil kursus, tapi kemampuan biolaku selalu berkembang. Sekarang kan jaman sudah canggih, teknik bermain biola sudah ramai diupload oleh para pengguna youtube. Sebenarnya yang terpenting itu adalah kemauan.


Aku berdiri, tersenyum cerah pada langit, seakan-akan memberi salam. Kemudian baru memposisikan biolaku di atas bahu dan memejamkan mata. Detik berikutnya, suara gesekan biolaku sudah terdengar ke seluruh penjuru taman. Suara yang terdengar dari permainanku ini sangat menenangkan, membuat semua rasa stressku selama berminggu-minggu di semester terakhir kuliah menguap ke langit.


Setetes air tiba-tiba saja jatuh di pipiku, aku mengintip dan mendongak ke langit, namun masih dengan tangan yang bergerak. Belum mau mengakhiri permainanku sendiri. Sebut saja cappuccino dan biola membuatku kecanduan. Aku tak suka mengakhiri canduku ini saat aku sedang sangat menikmatinya dan hei… hujan itu bukan alasan yang cukup kuat untuk menghentikanku.


Aku mengabaikan tetes-tetes air yang semakin banyak itu dan terus bermain. Sejujurnya tiap tetes yang mengenai kulitku justru membuat adrenalinku naik. Menarik sekali. Tak lama, hujan yang sesungguhnya pun mulai datang. Kini bukan satu atau dua tetes, tapi sepertinya seratus tetes sekaligus jatuh mengenai kepalaku. Dan gilanya, aku justru malah semakin senang. Bunyi-bunyian berisik dari hujan yang berbenturan dengan banyak benda di sekelilingku dicampur dengan melodi dari permainan biola ternyata tidak buruk. Sama sekali tidak buruk. Hingga……


Hujannya berhenti…..


Aku mengerutkan kening, samar-samar masih bisa mendengar suara tetes air yang bercipratan di kolam dan juga yang berbenturan di aspal. Tapi kenapa aku tak bisa merasakan setetes air pun di kulitku. Untuk kedua kalinya aku mengintip, dan pandanganku terhadap matahari terhalang oleh sesuatu. Oleh payung. Yang cukup kukenal. Tunggu….. HEI


Aku membuka mata maksimal dan segera menoleh.
“Jong….”
“maaf…… aku baru bisa mengembalikan payungmu sekarang”
“Woon….”
“walaupun begitu, sepertinya aku mengembalikannya di saat  yang tepat” dan pria sial ini kembali tersenyum.


“kemana saja kau? kenapa tidak ke kafe?” mataku terasa panas melihatnya tersenyum seperti tak ada masalah seperti itu. Padahal aku sudah menunggu ratusan hari di kafe, kenapa dia menyebalkan sekali?


“aku harus kembali ke Seoul. Tak ada waktu untuk minum kopi di kafe”
“besok kau punya waktu?”
“mulai hari ini, aku akan selalu punya waktu”
“apa?”
“aku akan menetap disini”
“apa?” rasanya aku tak bisa mengucapkan kata lain selain ‘apa’. Dadaku terasa sesak karena terlalu senang. Bodoh memang, tapi aku merasa sangat terharu saat dia bilang ‘akan selalu punya waktu’ dan ‘menetap disini’. Rasanya pengorbananku selama ratusan hari itu tidak sia-sia.


“JONG WOON! PPALIII” aku dan Jong Woon refleks menoleh. Dan ternyata wanita itu lagi. seketika itu juga hantaman keras membentur jantungku. Apa ini? dia sedang mempermainkanku ya? Setelah membuatku merasa luar biasa senang, sekarang aku malah ditampar sampai pingsan. Jong Woon menggerakkan tangannya menyuruh gadis itu menunggu sebentar. Lalu kembali menoleh padaku.


“sebenarnya aku harus pergi ke kantor sekarang. Mobilku rusak dan biasanya selalu adikku itu yang mengantarku”


“oh..”
“TUNGGU…….. ADIK KATAMU?”
“ne.. wae?”
“Jadi kau tak punya pacar”
“memangnya kenapa? Kau mau jadi pacarku?”
“apa?”
“haha… aku hanya bercanda”
“Tolong jangan bercanda” ucapku, dengan wajah yang sangat serius, nyaris menangis.
“apa?”
“aku mau jadi pacarmu”
“tunggu……. Bisakah kau bicara yang jelas, maksu….”
“aku mau jadi pacarmu. Kau tak punya pacar kan?”
“aku sudah punya..….” Dan jawabannya itu membuat sekujur tubuhku kaku. Aku merasa malu dan sakit hati disaat yang bersamaan. Kenapa aku harus bertingkah seagresif itu? dan kenapa dia harus punya pacar? Tak bisakah ia memilihku saja? aku sudah menunggunya ratusan hari. Cintaku ini tulus. Kumohon….


“Kalau kau bilang kau mau jadi pacarku, berarti aku sudah punya pacar kan?”
“tunggu….” Aku mengerutkan keningku, wajahnya yang tadi terlihat serius perlahan-lahan melunak, berubah jadi senyuman geli. Ia menatapku yang kebingungan ini dengan tampang terhibur “maksudmu, aku? pacarmu itu aku?”


“keurae…. Siapa lagi yang bilang ‘tolong jangan bercanda’ saat  sebenarnya aku pun tidak benar-benar sedang bercanda dan ‘aku mau jadi pacarmu’ saat aku benar-benar menginginkan kalimat itu dari mulutmu?”


“HEI… kau membuatku takut. Kukira kau….”


TIN….. TIN……


Jong Woon mendesah geram dan menoleh pada adiknya yang semakin tidak sabar.
“ayo kuantar pulang”
“anio…. kan sekarang aku sudah punya payung, kau pergi saja! kasihan adikmu”
“tapi…”
“kita bertemu lagi besok”
“di kafe”
“di kafe” Aku mengangguk lalu segera meletakkan biolaku di kursi. Lantas mengambil alih payung dari tangannya.


“tolong jangan menghilang lagi! Menunggu bukan sesuatu yang menyenangkan”
“aku janji”



END



Hmm.. oke… sebelumnya… HAPPY BIRTHDAY BAPAK JONG WOON! Wah… ga nyangka si bapak udah kepala tiga. Jadi kapan ngajak aku ke KUA? Nanti keduluan Donghae loh! Buruan bang!


Semoga bias aku yang satu ini bisa makin makin buat semua yang baik ^^. Aku ngaku, sekarang udah jarang banget spazzingin siluman octopus ini, semua waktu aku kayanya abis cuma buat 97% teen top 2% real life 1% other. Yah… Im so sorry but I cant help it ugh. Tapi, ga peduli aku mau ngelirik cowo mana aja. I promise you are still my number one encungie<3 gantengnya anak teen top, lucunya mereka, gilanya mereka tuh kl digabungin pun tetep YE to the SUNG yang juara. Ini sebenernya lagi Muji ato Ngina?. So I LOVE YOU TO THE SUN AND BACK AND GO TO THE SUN AGAIN AND BACK AND GO AROUND THE GALAXY AND BACK. Okey? You know how much it is? #ew #salsabeingcheesy #YeSalIsReal


Aku ga mau bahas tentang ff ini. Sebenernya ini bukan ff yang mau aku publish, tapi aku ga punya pilihan lain. Ff yang seharusnya terpublish itu belum selesai. Dari tadi aku coba lanjutin tapi g bisa karena ceritanya masih sangat jauh dan kepala aku mendadak pusing. DAN FOKUS AKU KEBELAH GARA-GARA SJM ADA DI TV WALAU KACAU GARA-GARA STASIUN TV YANG KAMPRET BANGET PAKE SALAH MUTER LAGU 2 KALI HYAAAAA TAPI MAU GIMANAPUN, MAKASIH UDAH DATENGIN SJM KESINI TOLONG BELAJAR LAGI YAH!. Aku g mau jadi gila cuma gara-gara ff, okeh? Jadi hfft….


Sekarang waktunya aku ngasih tau pengumuman.


Pertama, ini bakal jadi project ultah terakhir aku buat Yesung (tahun depan dan tahun tahun selanjutnya, aku bakal berenti bikin birthday project) Kenapa? Aku udah move on dari encung? NOOO! IF THAT IS YOUR ARGUMENT THEN IT’S TRULY INVALID. Alesannya? Aku mulai ngerasa birthday project itu jadi kaya beban. Sekarang tanggungan aku bukan cuma di GIGSent, bukan cuma nulis ff. Banyak hal yang HARUS aku lakuin, mau itu berhubungan dengan fangirling atau real life. Yep, ini cuma setahun sekali. Tapi aku ga mau kalau aku maksain diri,terus lama-lama cerita yang aku publish itu jadi asal-asalan, ga mentingin kualitas, yang penting publish. Aku ga mau publish sampah. K?


Kedua, aku bakal tetep publish Jong-Eun. Aku masih punya banyak banget cerita setengah jadi tentang Jong-Eun di laptop. Sayang banget kalo aku diemin gitu aja. Dan hey.. kemaren aku baca2in komenan di ff2 Jong-Eun yang lalu  dan kayanya kalian suka yang model begitu yah? Bahkan di Miss Bossy vs Mr cold ada yang bilang itu kurang adegan lucunya. Jadi…. buat memenuhi keinginan kalian… hampir semua cerita Jong Eun nanti akan bergenre romance comedy ala aku. Aku bakal nyelesain semuanya. Paling cepet, mungkin aku bisa publish tahun ini dalam bentuk oneshoot panjang atau series (kalo ada yang baca ini, tolong kasih saran lebih baik aku publishnya dalam bentuk series atau oneshoot? Kalian enaknya gimana? Suka baca yang sekaligus panjang atau dipotong-potong) tapi kemungkinan besar sih onesoot yah.. takutnya ngespam-_- ini ada beberapa judul abisnya *tp sebenernya aku g janji bakal publish semua sih. Aku bakal publish yang menurut aku layak. Kalo yang layak cuma satu berarti ya satu aja. Oke? hehe*


Ketiga, mungkin g ada yang nyadar kl aku udh menghilang sejak tanggal 5 Mei (ga juga sih, aku sempet publish but you didn’t entah tanggal berapa) jadi aku mengumumkan secara resmi kalo hiatus aku akan selesai di bulan Oktober. Yeay. Mulai awal oktober, aku bakal rajin publish lagiJ semoga kuliah ga semenyeramkan yg org2 bilang jadi aku bisa tetep nulis tiap malem. Amin. Kenapa g September? Karena di bulan itu GIGSent ULTAH dan kita bertiga dipastikan akan publish di hari ultah GIGSent itu. Ayo tebak tanggal berapa? Ckck… pokoknya di hari itu kita bakal ngasih parade ff yang sangat amat banyak sekali. Prepared guys heh…


Keempat, Sekian dan terimakasih *maaf kepanjangan

Comments

  1. Sy sk smua ff yg author salsa buat. Dan YeSso salah satu couple fav saya. Meski skrg Soeun lg WGM dgn jaeRim, tp yesung ttp jdi favorite Ssoeun d Suju..>.<
    Sy pribadi lbh suka baca ff oneshot, selain gk boros waktu jg mencegah parasaan ngegantung jika sewaktu2 athor hiatus tanpa menyelesaikn hingga chapter end.
    Baca My Cappuccino sj sy udah ngakak, bisa2nya soeun ngambek hanya gara2 Yesung duduk d tempat favoritenya. Hahah
    Jika ada FF cash YeSso yg lain sy jamin bakalan baca, tp gk jamin bakalan comnt trs jujur sy reader yg mood2tan. Krn biasanya gk tau mau blng apa. Heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh makasih banget ya udah suka sama tulisan aku *author nangis* *yesung nangis* *melo nangis* iya chingu, aku juga lebih nyaman nulis oneshot buat Jong-Eun/YeSso, g tau rasanya lebih lega aja setelah publish. Makasih ya udah ngasih tanggepan. Iya g papa, aku g pernah maksa buat komen ko^^ Kalo ada kritik/saran/tiba-tiba mau ngobrol doang ya baru silahkan komen..... :)

      Delete
  2. suka ffny aplg pairing nya...
    baru tw klo so eun ikutan wgm... hehhehe kudet nih
    padahal pernah mikr seandainya so eunie ikut wgm sm abang jong woon, klo dy udah balik... hiks hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. hiks hiks.... yah....tapi so eun-nya udah ikut wgm sama jaerim , Yesungnya juga udah tunangan ama aku (T_T) jadi kayanya ga mungkn deh mereka ikut wgm berdua.

      MAKASIH YA UDAH BACA, MAKASIH JUGA KOMENNYA^_^

      Delete
  3. Aku histeriss bgt ma ff jong-eun couple buatan author, aku suka bgt klo bs stiap bulan terbitin ff jong - eunstory dong thor hhe * kdip2 imut aku menunggu ff oneshot kt author



    Rview story ~ awal pertemuan soeun da jonwon langsung bertatapan soeun yg kesel lapaknya d garap jongwon sdgkan jong woon terpesona ma orang gila hhh ets kecantikan soeun. Alhasil ketika mereka dudukbterpish merek berbicaram melalui mata hh, jong yg mencba tersenyum malah d bls muka masam oleh soeun krna lom mandi yak hh ets krna kesel yak, hari pertama kesan jong k soeun ..adlah gadis aneh dan juga gila hhh ,,tp jong woon yg paling gila cz karna dah terpesona dg orng yg d katai gila hhhh * plakk d getok auhtor pk panci gosong* hhh, next day soeun makin murkabkrna jong tak kunjung pergi dr singgasananya hh alhail soeun melabrak jong woon ...dgvmengungkapan uneg2 nya yg intinya mengusir jongwoon eeee rpnya jong nya budeg hhhhh. Bang jongwoon budeg jd slah mengartikan maksud soeun *plakk* dan jong mngeluarkan senyum maut soun ampe tak iso berkata2 lg ..terperangkap jg ternyata. Kedua nya slaing memenjarakan hatiny .stelah penantian yg lm soeun memutuskan mengdakan ritual dg bermain biola hhh yg mg dia seorsng violinist ..dan dg sentuhan hujan.. akhirnya kejadian soeun memayungi jong waktu iu terulang cm bedanya skg jong lah yg memayungi soeun.krna rindu yg dlm sso jd agresif ya ..dan proses penembakan nya lucu hhh g romantis tp lucu hhhe



    Review story~



    ntu yg banyak ee mana thor segrposting ok mksa2 sambil tarik bj author sampai sobek hhhh *plakk*
    Review story ~

    ReplyDelete
  4. Ini lanjutan komenan d atas ..jdi kepotong gt komenan aye ...,
    Walopun auhtor mau berhenti buat projk ultah tp tiao bilan iso ngepost ff soeun jongwon ya ya ... pokoke cinta bgt dah pokoknya :*

    Aku shane yg d atas itu komen kujuga .
    Ingat ga ma aye hhhhe ,, hhhhh author iye itu menghina hhhh hish idola sendiri d hins hh * g tetok auhor pk sapu liidi * engga kok itu uthor lg memuji si ecung nyo,, ayi kpn autjor ma jong naik plaminan jgn lp undang aye yak hhh, pokoke sk bg ma jong - eun couple buatan auhor salsa .10000000 jempol gajah buat author (y) sempurna, iya reader sk crita kek gitu comedy romantis tis ..apalgi klo bang jong d buly ma soeun hhhhh, pokoke i love thor :*, klo ada klanjutannya ksih thu ee thor , nama fb ma twitter salsa apa ???? Ksih th dong biar aku nagih nya mudah hhhe , bravooo .. im happy thankyu author salsa

    ReplyDelete
    Replies
    1. hey shane^^ aku inget ko... makasih banyak bangets ya buat komen ama review-nya~ dan wowww... congrats loh... kayanya komen kamu tuh komenan terpanjang di GIGS.... Sip shane, itu 10 juta jempol gajahnya disimpen hehe dan sip juga, nanti kl kita resepsi kamu pasti diundang.... FOA, sorry yah aku tuh udah kaya manusia purba ga main fb atau twitter, jadi kamu ga bisa nagih-nagih ke aku *smirk* ditungguin aja, aku g bisa janji-janji dulu buat sekarang. Kedua, aku ga sanggup kalo harus publish jong-eun sebulan sekali o(╥﹏╥)o aku cuma manusia biasa dgn kemampuan ngetik dan ide absurd yang pas-pasan. Kl countdown tanggalan di hape aku bener, 114 hari lagi dia balik wamil, dan yah ini jadi patokan aja, aku g bakal publish Jong-Eun buat sekarang-sekarang. Bisa jadi aku publish pas dia pulang, tapi bisa juga engga... so mohon sabar yahhh... (。≧ _ ≦。)and hiks ur'welcome, I'm happier tho, just sayin

      Delete

Post a Comment

Popular Posts