With You

Cast : Mark Tuan
Lee Hara
Genre : Romance
Rating : PG ā 15
Dering ponselnya masih memekik nyaring memenuhi seluruh
penjuru ruang sempit tempatnya berada. Jika tak salah ingat, ponsel itu sudah
berdering untuk yang kelima kalinya. Tapi tak sekalipun ia menghiraukan dering
ponselnya. Semenjak tahu siapa yang sedang menghubunginya, Hara menelantarkan
ponselnya begitu saja di dalam tas selempang yang berada di atas pangkuannya.
Ia kembali mengulas senyumnya begitu menatap Mark yang
tengah membelai rambutnya. Pria itu memajukan wajahnya lagi āsetelah sebelumnya
sudah melakukan hal itu beberapa kali. Embusan napasnya terasa menggelitik
wajah Hara. Pria itu terkikik pelan bersama matanya yang menatap Hara dengan
kerlingan jahil namun mempesona.
Sudah lebih dari setengah jam mereka berada dalam posisi
itu. Hara duduk tenang di kursi di sebelah kursi pengemudi, dan Mark
menyerongkan tubuhnya untuk menatap gadis itu lebih dekat. Ibu jari Mark menari-nari
menyapu permukaan wajah mulus Hara. Gerakannya tak beraturan, bergerak kemudian
berhenti lalu kembali bergerak. Pria itu mengamati ekspresi Hara yang tenang,
meski jika ditelisik lebih jauh, sepasang mata hitam pekat itu menyimpan
beberapa kekhawatiran. Mark tahu apa itu.
Mark semakin mendekatkan wajahnya, sedikit memiringkannya.
Baik ia maupun Hara tidak memejamkan mata. Mereka masih saling berpandangan,
menatap satu sama lain seolah tak akan ada lain waktu untuk melakukannya.
ā Aku tahu kau lelah dengan semua ini.ā ucap Mark sembari
mengelus pipi Hara.
Ada ribuan rasa ngilu yang menderanya begitu serangkaian masalah
yang selama beberapa waktu telah ia
singkirkan kembali datang. Mark tahu, Hara pun tahu. Mereka berdua tahu apa
yang sedang mereka lakukan. Mereka lebih tahu dari siapapun di muka bumi ini
bahwa apa yang telah mereka lakukan selama ini salah.
Alih-alih menyalahkan diri sendiri, mereka justru menikmati
kesalahan itu dengan terus bersama. Yahā¦seharusnya mereka tidak bersama.
Seharusnya mereka tidak sedekat ini, dan seharusnya mereka tidak boleh
melangkah sejauh ini.
ā Tapi jangan tinggalkan aku. Kumohon.ā
Dan Mark tahu seharusnya ia tak boleh mengatakan hal itu.
Tapi ia tak bisa membohongi dirinya sendiri. Itulah hal yang benar-benar ia
inginkan. Ia ingin gadis itu terus berada di sisinya. Panggil ia egois. Sebut ia
brengsek atau apa saja, tapi perasaan jahanam itu sudah membutakan segalanya.
Ia dan Hara telah melangkah sejauh ini. Dan ia tak ingin gadis itu mundur hanya
karena dering sialan yang terus mengiang dari ponselnya.
ā Malam ini kau bersamaku, jadi tolong abaikan pria Changsa
itu.ā
Ucapannya mengacu pada dering ponsel Hara yang baru saja
berhenti. Pria Changsa. Yahā¦itu
panggilan darinya untuk pria bernama Lay Zhang. Si penari hebat yang karirnya
tengah bersinar terang. Kalau boleh jujur Mark sangat mengagumi sosok hebat dan
gigih itu, tapi sayangnya ia tak pernah bisa berhubungan baik dengan pria itu. Lagipula
siapa yang bisa berhubungan baik dengan pacar dari gadis yang kau sukai?.
Mata Mark berkilat begitu mengawasi gerak-gerik Hara. Gadis
itu merogoh tas selempangnya, kemudian menggenggam ponsel lebar berwarna hitam
yang kali ini meloloskan dering singkat.
Tak lama setelah itu, seenyuman kecil tersungging singkat
menemani sorot mata Hara yang berbinar. Mendapati fakta tersebut, Mark berusaha
mencari tahu hal hebat apa yang membuat Hara seperti itu. Dan ia nyaris
mendesah keras begitu melihat pesan singkat āyang menurutnya terlalu kampunganā
yang masih menarik perhatian Hara.
Aku tidak tahu kenapa kau mengabaikan panggilanku dan akupun
tak butuh penjelasanmu. Aku hanya ingin kau menghubungiku setelah ini. Aku
merindukanmu.
From : Lay
ā Kau akan menghubunginya?ā suara Mark mengalun datar.
Begitu jelas jika pria itu tengah menahan luapan amarahnya.
Hara mengalihkan pandangannya dari ponsel lebarnya. Ia
menatap Mark sejenak sebelum terkekeh kecil. Ia benar-benar terhibur dengan
ekspresi wajah Mark saat ini. Bibirnya yang terkatup rapat, matanya yang
berkilat seram dan alisnya yang berdiri kaku, berpadu sempurna yang membuat
pria itu semakin mempesona di matanya.
ā Tidak. Aku hanya akan bersamamu hari ini.ā
Mendengar pernyataan itu, aura buruk yang menyelubungi
sekujur tubuh Mark segera terempas begitu saja. Senyumnya langsung tersungging
dan matanya kembali memancarkan binar bahagia. Ia mencodongkan wajahnya ke arah
Hara, kali ini lebih dekat dan lebih cepat. Dan malam yang indah pun kembali
terulang. Hanya ia dan Hara. Tentunya tanpa Si Pria Changsa ataupun pacar
imutnya yang sering kali ia lupakan. Ya ampun.. Hari ini Mark hanya ingin
bersama Hara. Jadi ia tidak akan mengingat gadis imut yang kerap kali melemparkan
senyum lucu padanya.
Baek Ah Yeon..aku tahu kau pasti tidak akan memaafkanku.
END
Ini fluff? Tau dehā¦ini antara happy dan enggak. Mark-Hara happy, tapi
lay-ahyeon sedih. Kasian mereka T.T.. Sebenernya aku gak suka cerita
seling-selingkuhan gini. Sumpah!!! Aku benci bgt! Tapi gak tau kenapa aku
tertarik bgt buat nulis cerita ini. Ya udah deh aku tulis ajaā¦
Danā¦yahā¦beginilah hasilnya. FF pendek yg sangat pendek, yg menurutku
mengandung banyak dosanya. Tapi berhubung aku suka berbagi makanya aku publish
ajaā¦lagian aku bĆŖte bgt.. besok aku OSPEK!!! Sumpahā¦rasanya udh pegel baru
ngebayangin doang.. makanya biar aku tetep seneng aku publish ini.
Oke dehā¦itu aja..makasih yah yg udah baca!!..
See You,
GSB & Mark
Wah suka dengan ide cerita kali ini.. ditunggu cerita lainnya yang selalu menghibur ya.. hwaiting!!
ReplyDeleteiya..ide kali ini cukup berani..oke makasih..ditunggu yahh..
Delete