CJH16
Main cast : Choi
Jonghyun, Min Hyo Sun
Minor cast : Lee Jun
Young
Genre : Romance, angst,
idk future life? Fan....ta....sy..?
Length : Oneshot
Author : Salsa
**********
āCJH16ā¦ā Hyo Sun bergumam kagum sembari menyentuhkan ujung
jarinya ke layar virtual yang keluar begitu box āmainanā barunya ini dibuka.
āRobot ini benar-benar hampir tidak ada bedanya dengan manusia. Mulai
dari gerak mata, bibir sampai gerakan saat bernapas. CJH16 juga bisa menirukan
apapun yang anda ucap dan lakukanā Suara monoton software terdengar
lihai menjelaskan keunggulan-keunggulan dari robot ini. Hyo Sun sibuk membaca
tulisan-tulisan kecil di layar virtual itu dengan wajah berbinar, sementara
robotnya terakit secara otomatis di sebelahnya.
āCJH16 tidak
membutuhkan tidur ataupun makan, tapi robot ini dirancang sempurna untuk hampir
seluruh bentuk aktivitas dasar manusia. Jadi walaupun diberi makan atau
diperintahkan untuk tidur, CJH16 bisa melakukannya tanpa mengalami kerusakan.
Dengan tenaga yang canggih, CJH16 bisa bertahan selama 5 tahun. Dan bila tenaga
habis atau terjadi kerusakan, silahkan bawa ke service center terdekatā Hyo
Sun bertepuk tangan senang. 5 tahun? Tak salah jika harganya semahal ini. Semua
uang yang ia keluarkan rasanya sebanding dengan apa yang ia dapat.
Hyo Sun menoleh pada robotnya yang masih setengah jadi. Ia
tersenyum dan memperhatikan rangkaian kabel dan besi itu dengan seksama.
Akhirnya aku bisa membelimuā¦
Tak lama, ibu Hyo Sun datang dan mengajak anak gadisnya itu
makan malam. Hyo Sun menoleh sekali lagi pada robotnya yang masih berbentuk
abstrak. Akhirnya ia menghela napas dan mengangguk sembari mengulas seyum tipis
pada sang ibu. Hyo Sun turun dari tempat tidurnya dan meraih tangan ibunya yang
menunggu di muka pintu.
Buk!
Saat pintu itu tertutup, sebuah kotak kecil jatuh dari
ranjang dan seketika layar virtual lain kembali muncul.
āSistem perasaan
diaktifkan. CJH16. When a robot is more
human than humanā¦ā
**********
Saat Hyo Sun kembali, ternyata robotnya sudah selesai dirakit. Ia tak bisa menutupi rasa senangnya dan langsung membekap mulutnya yang
hampir berteriak. Ini sudah cukup larut. Ia tak mungkin berteriak sekarang. Hyo
Sun berjalan mengitari robot itu dengan mata dan mulut yang terbuka maksimal.
Ini benar-benar sulit dipercaya, bahkan sekarang Hyo Sun belum berani
menyentuhnya.
āOmo! Lihat wajahmu itu! Kau tampan sekali! Aku benar-benar
beruntung bisa mendapat yang setampan iniā
Membeli CJH16 itu seperti membeli kucing dalam karung. Kau
tak tahu apa dia lelaki atau perempuan. Bagaimana bentuk wajahnya. Setampan apa.
Secantik apa. Setinggi apa. Semua yang kalian lihat saat membeli mereka hanyalah
kotak polos yang persis sama. Terkadang, banyak juga orang yang membeli CJH16
untuk dijual lagi dengan harga dua kali lipat, kali ini tentu saja dalam bentuk
yang sudah terlihat. Penjualan seperti ini sebenarnya illegal, tapi masih
banyak saja yang memilih jalur ini agar tidak kecewa dengan CJH16 yang mereka
dapat.
āBolehkah aku menyentuhmu? Tapi kalau kusentuh, kau janji
tak akan rusak ya..ā Perlahan-lahan, Hyo Sun mengulurkan jemarinya dan mengelus
pipi robot itu. Dengan gerakan yang sangat hati-hati.
āAigoooā¦. Kulitmu bahkan lebih halus dariku. Wah~~ā Hyo Sun
tak berhenti sampai disitu. Ia kembali mengitari sang robot sambil
terus-menerus melontarkan kata pujian. Ia memegang lengannya, membelai
rambutnya, menautkan jari-jari mereka.
āApa kau benar-benar robot? Dari sisi manapun kau terlihat
seperti manusia sungguhan. Bahkan kau punya pori-pori juga! Ini gilaā¦ Pantas
saja hampir semua temanku memiliki CJH16 di rumahnyaā
āeh.. Tunggu! CJH16! Kenapa dari tadi kau tak membuka mata?
A..Apa kau rusak? Apa aku melewatkan tombol āONā-nya? Kumohon bicaralah CJH16!
Jangan rusak dulu! Aku baru membelimu tadi pagi! Ige bwoeyo????ā
Hyo Sun yang berteriak dramatis di depan robotnya itu
buru-buru menyalakan layar virtual CJH16 lagi. Layar virtual ini adalah semacam
petunjuk penggunaan yang selalu ada di setiap barang elektronik yang dijual di
pasaran. Hyo Sun segera meraih Chip dan menanyakan āBagaimana cara mengaktifkan
CJH16ā dengan panik.
āCJH16 baru akan
aktif 7 jam setelah perakitanā
**********
āSelamat pagi! Tersenyumlah. Kau harus mengawali harimu
dengan senyumanā Saat Hyo Sun membuka mata, ia langsung disambut oleh senyum
manis dan mata yang berkedip-kedip. Wajah seorang pria sudah berada persis di
depan wajahnya.
Hyo Sun butuh beberapa saat untuk menyadari apa yang
sebenarnya terjadi. Ia balik menatap pria itu dengan wajah polos. Hingga kotak
CJH16 yang dibelinya kemarin melintas di benaknya. Seketika wajah bingung Hyo
Sun langsung berseri, Ia tersenyum senang dan segera bangkit dari posisi
berbaringnya. Berbarengan dengan badan CJH16-nya yang kembali tegak, masih
sambil tersenyum manis.
āAstaga CJH16! Kau hidup!ā
āAstaga aku hidup!ā CJH16 mengikuti ekspresi, gerakan dan
membalikkan ucapan Hyo Sun dua kali lipat lebih emosional.
āAku benar-benar tak percaya! Aku punya CJH16ā Hyo Sun
membekap mulutnya sebentar, lalu mengibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya
yang tiba-tiba terasa panas. Ini pasti karena terlalu senang. Dan lagi-lagi,
CJH16 mengikuti.
āTidakā¦ tidakā¦ tidakā¦ā Hyo Sun segera menggeleng karena
terus menerus diikuti.
āTidakā¦ tidakā¦ tidakā¦ā dan seperti sebelum-sebelumnya, sang
robot kembali mengikuti. Ia menggelengkan kepalanya dengan gerakan yang sangat
menggemaskan hingga membuat Hyo Sun tergelak.
āneomu gwiyeowoā
āneomu gwiyeowoā
Ia baru beberapa menit bersama robot ini, tapi Hyo Sun sudah
merasa luar biasa bahagia.
āNamaku Min Hyo Sunā
āMin Hyo Sunā
āPanggil aku Hyo Sun, oke?ā
āHyo Sun. Okeā CJH16 mengangkat jempolnya seperti yang sang
pemilik lakukan.
āDan kauā¦ CJH16? Apa nama itu tidak terlalu susah? Aku saja
kelelahan menyebutkkan CJH16. Bagaimana kalau kita buat nama baru?ā
ānama baru?ā
āne.. kalau CJH16ā¦ā¦.ā Hyo Sun mengambil jeda cukup lama
selama berpikir. ānamamu harus memuat tiga huruf itu, C, J dan H. Dan yang
paling penting harus mudah diucapkanā
āAh~ Bagaimana kalau Changjo?ā Hyo Sun menjentikkan jarinya.
āChangjo?ā Hyo Sun meraih tangan kanan robot itu dan
meletakkannya di dadanya. āini Hyo Sunā
āHyo Sunā
ādan ini Changjoā sembari gantian meletakkan tangan itu di
dada Changjo.
āChangjoā
āBenarā¦ Hyo Sun, Changjoā
āHyo Sun, Changjoā
**********
Hyo Sun mengajarkan semua yang bisa ia ajarkan pada Changjo.
Ia memperkenalkan seluruh anggota keluarganya dan membawa Changjo kemanapun ia
pergi. CJH16 memiliki penampilan yang sangat mirip dengan manusia. Karena
kemiripan ini, tak jarang Hyo Sun memperkenalkan robot itu sebagai pacarnya.
Satu-satunya hal yang membedakan tampak luar CJH16 dengan manusia hanyalah
sebuah gelang tipis berwarna hijau di pergelangan tangan kiri mereka. Gelang
itu menempel dengan kulit dan tak akan bisa dilepas. Terekat kuat di setiap
pergelangan tangan kiri CJH16 yang tersebar di seluruh dunia. Gelang ini bisa
disebut sebagai pusat pengendali. Dari segala kehebatan mengenai gelang ini,
tetap saja tak ada yang luput dari kelemahan. Gelang CJH16 sangat rentan dengan
air. Walaupun terkena sedikit saja, pasti akan menyebabkan kerusakan dalam
sistem.
Hari ini, Hyo Sun mengajak Changjo berjalan-jalan di taman.
Di jaman semodern ini, kesadaran dunia mengenai kelestarian bumi semakin
berkembang, taman-taman diperluas, semua tanamannya terlihat subur dan sangat
cantik. Teknologi modern tidak selalu berbanding terbalik dengan kesejaheraan
alam. Contohnya taman-taman kota seperti ini. Hyo Sun sering duduk disana
menikmati hamparan rumput hijau sembari
menyalakan mp3, mengemil biskuit dan menghabiskan novelnya. Changjo biasanya
akan duduk diam di sebelahnya sambil ikut bersenandung mengikuti alunan lagu
yang terputar. Atau sesekali bertanya ini dan itu pada Hyo Sun. Apa semua CJH16
sepintar ini? Tapi sungguh, Changjo menyerap semua perkataan Hyo Sun dengan
cepat. Ia memiliki pikiran yang kritis dan sangat menyenangkan untuk diajak
bertukar pikiran. Manusia benar-benar hebat.
Setelah cukup lama menikmati udara taman, mereka pun beranjak
juga. Di tengah perjalanan, Hyo Sun dan Changjo yang berjalan bersisian itu tak
sengaja menemukan kedai es krim. Kebetulan sekali. Hyo Sun benar-benar
menginginkan sesuatu yang manis sekarang.
āAku sangat suka cokelat. Jadi aku akan pesan yang rasa
cokelat, Changjo~yaā¦ Bagaimana denganmu?ā
āaku juga sangat suka cokelatā
āanioā Hyo Sun buru-buru menggeleng.
āanio?ā dan Changjo menirunya dengan nada bertanya.
ākita harus beli rasa yang berbeda. Jadinya bisa saling
mencicipiā
ārasa berbeda?ā
āneā¦ bagaimana kalau mint atau vanilla?ā
āvanilla mint?ā
āhmmā¦ bisakah itu digabung? Maksudku rasa mint dan
vanilla-nya?ā Hyo Sun bertanya pada pelayan perempuan yang tengah menunggu
mereka memesan.
ājika itu yang robot tampan ini inginkan, tentu saja kami
bisa membuatnyaā ucap sang pelayan sambil mengedipkan matanya ke arah Changjo.
āapa katamu? robot? Dia pacarku!ā
āoh agashi, gelang robotnya terlihat jelasā ucapnya sambil
menoleh kasihan pada Hyo Sun yang menatapnya sengit. ākurasa dia adalah CJH16 tertampan
yang pernah kutemui. Kau benar-benar beruntungā
Hyo Sun mendengus. āaku tahu. Sekarang bisakah kau buat
pesanan kami?ā
Ia kembali menoleh pada Hyo Sun dengan tatapan bosan ābaiklah
agashiā. Lalu dengan cepat memalingkan wajahnya lagi dan tersenyum manis pada
Changjo ātunggu sebentar ya tampan. Kuharap aku punya cukup uang untuk membeli
CJH16. Dan aku benar-benar akan sangat beruntung jika bisa mendapat satu yang
setampan dirimuā ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh dagu Changjo, namun
Hyo Sun dengan cepat memukul tangannya itu.
āaku tak suka berbagi apapun, dengan siapapun, kapanpun,
dimanapun. Tolong jangan sentuh dia, oke?ā Pelayan itu memutar matanya tak
suka, lalu berbalik sambil menggerutu sebelum akhirnya menghilang di balik
pintu.
Hyo Sun mengatur napasnya yang jadi sedikit terengah karena
kesal, lantas melipat tangan di meja dan memperhatikan gelang di tangan
Changjo.
ābisakah kau melepas gelang itu? pasti semua orang
menganggapku gila karena mengakui robot sebagai pacarā ucap Hyo Sun sambil
memalingkan wajahnya. Bak mendapat perintah, Changjo langsung mengambil pisau
di depannya dan menyayat gelang di tangannya itu. Hyo Sun yang terkejut sontak
mencoba merebut pisau tersebut, namun Changjo tak membiarkannya. Seketika
gelang dan sebagian kuitnya terkelupas
hinga besi-besi khas robot di dalam tubuhnya terlihat. Namun kejadian itu tak berlangsung
lama, karena sedetik setelahnya, kulit dan gelang itu muncul kembali seperti
tak ada yang terjadi.
Melihat gelangnya kembali muncul, Changjo menjadi tak
terkontrol dan menusuk-nusuk gelang itu dengan pisau āTak bisa Hyo Sun! Aku tak
bisa! Maafā¦. Maafā¦.. Aku tak bisa! Aku sudah mencoba tapi tak bisaā¦ā¦. Tak
bisaā¦. ā
āIya! Iya! Gwaenchana! Lepaskan pisaunya! Aku suka gelang
itu! gelangmu bagusā Hyo Sun berteriak panik sambil memegangi pisau di tangan
robotnya itu. Para pengunjung dan beberapa pelayan di kedai es krim
memperhatikan mereka secara terang-terangan. Tentu saja, suara dentingan pisau,
Changjo yang terus menerus bilang ātak bisaā sambil meminta maaf ditambah lagi
dengan suara Hyo Sun yang panik. Mereka benar-benar ribut.
āne Changjo~yaā¦. Lepaskan pisau itu dari tanganmu! Kumohonā
āaku lepasā ujarnya seraya
membuka genggaman tangan, membuat pisau di tangannya itu terjatuh begitu
saja ke atas meja.
Suara pisau yang jatuh ke meja itu sesaat membuat Hyo Sun
tersadar. Ia memutar kepalanya dan melihat seisi kafe tengah diam memandangi
mereka. Dengan tatapan aneh pastinya. Selanjutnya, suasana di kafe yang tadi
ribut akibat mereka pun menjadi sangat hening.
Hyo Sun mendesah dan mengusap mukanya dengan kedua tangan.
Harusnya ia menjaga ucapannya. Ia benar-benar lupa kalau Changjo hanyalah robot
yang akan mengikuti semua perintahnya. Sungguh bodoh! Ia sudah terlalu jauh
menganggap Changjo sebagai manusia. Setidaknya kejadian ini membuat ia sadar,
makhluk di depannya ini bukanlah manusia.
**********
Setelah makan malam bersama keluarganya, Hyo Sun kembali ke
dalam kamar. Ia menutup pintu kamarnya pelan-pelan lalu berbalik menghampiri
Changjo. Ia terlihat sangat fokus pada sesuatu di tangannya, Hyo Sun
memiringkan kepala dan mengerutkan keningnya.
ākau sedang apa?ā
āHyo Sun suka gelangku?ā gadis itu semakin mengerutkan
keningnya, sebelum memutuskan untuk tersenyum dan mengangguk.
ātentu saja...ā saat ia mengatakan tentu saja, Changjo
meraih lengan kiri Hyo Sun dan memasangkan sebuah gelang sederhana yang terbuat
dari ikatan tali berwarna merah muda sambil tersenyum.
āohā¦. Ini cantik sekali! Kau membuatnya sendiri?ā
āaku membuat gelang untuk Hyo Sun. Aku bisa membuatkan
apapun yang kau mau. Sebutkan saja!ā Hyo Sun merasa hatinya mengembang seperti
kue. Pria ini ahā¦ maksudnya robot ini, kenapa mulutnya benar-benar manis?
Rasanya seperti ini pertama kalinya dalam hidup ada orang yang seperhatian ini padanya.
Walaupun ā¦ā¦ yah, sebenarnya Changjo memang bukan tergolong āorangā tapi tetap
saja ia merasa sangat senang.
āterimakasih Changjo~yaaā¦ Omo! Aku sangat menyukai gelang
buatanmuā Hyo Sun tersenyum dan menatap Changjo yang juga tengah balik
menatapnya sambil tersenyum. Lalu gadis itu menghela napas dan memeluk Changjo.
āKalau kau manusia, aku pasti sudah jatuh cinta padamuā
ājatuh cinta?ā
āitu adalah perasaan di antara manusiaā
āaku manusiaā
ākuharap begitu, tapi sayangnya kau bukanā
ābukan?ā
āKau CJH16ā
āAku Changjoā
āahahahaā¦ā¦ tentu saja! Kau Changjoā Hyo Sun terkikik sambil
menggelengkan kepalanya.
ājadi apa yang ingin kau pelajari malam ini?ā Hyo Sun menuntun Changjo ke ranjangnya dan duduk disana sambil berpikir.
āSepertinya aku sudah mengajarkan semuanya padamuā
āOh.. kecuali satu halā sambung Hyo Sun. Changjo tak bicara
apa-apa dan hanya memandangi gadis itu saja.
ākau masih sangat kaku. Ketika aku bertanya, āiya kan?ā kau
pasti akan mengangguk sambil bilang āmenganggukā. Kau tahu? Itu terlihat aneh.
Manusia tidak melakukan ituā
ātidak melakukan itu?ā
āYa.. kau cukup mengangguk tanpa bilang āmenganggukā
mengerti maksudku? Coba menganggukā Changjo menganggukkan kepalanya.
ābenar sekaliā¦ Ah~ kau benar-benar robot pintarā Hyo Sun
menepukkan tangannya senang. āaku akan memamerkanmu pada eomma dan appa besok
pagi. Ingat kan tadi harus apa? Saat aku bilang āiya kan Changjoā, maka yang
kau lakukan adalah?ā
āmenganggukā Changjo mengangguk.
ātak usah bicara apa-apa, anggukan saja kepalamuā
āanggukan kepalakuā Changjo kembali mengangguk.
āTidak! Changjo! Kau tak boleh mengatakan apa-apa saat
menganggukā
āmengangguk. Anggukan kepalamu. Jangan bicaraā Changjo terus
menganggukkan kepalanya sambil menggumamkan semua kalimat yang Hyo Sun bilang.
āAh~ Ya Tuhan! Aku menyerahā Hyo Sun menghempaskan tubuhnya
ke belakang dan merengut memperhatikan lampu yang melayang di langit-langit
kamar. Namun tiba-tiba saja Changjo merangkak di atasnya dan menghalangi lampu
itu.
āa..apa maumu?ā Tanya Hyo Sun terbata. Terkejut mendapat
perlakuan seperti ini dari sebuah robot.
āJangan menyerah Hyo Sunā dan sekarang robot yang membuatnya terbata ini malah menasehatinya. Apa dia tidak tahu karena siapa ia ingin menyerah? Heolā¦.
ādari mana kau mempelajari ini? Kau menonton film dewasa
ya?ā Changjo menggeleng.
āini tidak boleh Changjo. Walaupun kau hanya robot, tapiā¦ā¦
TUNGGU! Barusan kau menggeleng?ā Hyo Sun berteriak di tengah kalimatnya. Ia
mendorong bahu Changjo sampai pria itu menyingkir dari atasnya dan kembali ke
posisi duduk. Matanya terlihat lebih besar dan berbinar.
ābaiklah, coba kita cek! Min Hyo Sun itu adalah gadis paling
cantik, baik, manis, pintar, perhatian di planet bumi. Iya kan Changjo?ā Pria
itu menggeleng.
āAh~ Jadi kau hanya bisa menggeleng ya?ā dan Changjo
mengangguk sebagai jawaban. Tanpa sepatah kata.
āTch sayang seka......YAA! Lihat itu, barusan kau mengangguk dengan benar! Ah
dasar ternyata kau sedang menggodaku yaa! Awas kau!ā Hyo Sun mengulurkan
tangannya dan menggelitik perut Changjo dengan jarinya. Tapi robot itu cuma
bereaksi sedikit sambil tertawa seperti biasa. Hyo Sun berhenti sesaat dan
menatap Changjo, āwalaupun aku menusuk perutmu dengan pisau pun kau tidak akan
merasakan apa-apa kan? Sekarang aku merasa sangat bodoh! Sini kau anak nakal,
aku ingin memelukmu sajaā Changjo mendekat padanya dan masuk ke pelukan Hyo
Sun.
Setelah beberapa saat, Hyo Sun menjauhkan tubuhnya.
āsekarang coba mengangguk, jangan menggodaku lagi!ā Changjo
tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya seperti orang normal. Tidak ada
kata āmenganggukā, ā anggukan kepalamuā atau kata-kata lain. Hyo Sun menghela
napas dan tersenyum sambil memberikan tatapan āaku bangga sekali padamuā seolah-olah sedang melihat anaknya baru saja
bilang āmamaā.
āah.. kau pintar sekali! Keoreomā¦ aku tahu Changjo-ku memang
pintar. Aku mencintaimuā
ākau mencintaikuā
ābenar! Sangat sangat sangat cintaā
ākau mencintaikuā
**********
Saat hujan, saat langit gelap gulita dan air berjatuhan dari
langit, saat-saat itulah yang paling Hyo Sun benci. Ia takut pada langit yang
gelap dan ia juga sangat takut pada hujan. Dan perpaduan keduanya bahkan lebih
menyeramkan lagi. Hujan di malam hari.
Apalagi ditambah dengan kilat dan petir yang menyambar-nyambar seperti saat
ini.
Hyo Sun menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia
menggigil takut dan memejam kuat-kuat di balik selimut itu. Di jendela, air
hujan bergerak turun. Angin yang berhembus membuat ranting pohon seolah sedang
mengetuk.
Dan saat itulah ia teringat sesuatu, Hyo Sun menyibak
selimut dan segera menolehkan kepalanya ke arah Changjo yang tengah berdiri
tegap di pojok kamar. Hyo Sun mengigit bibirnya, lalu turun pelan-pelan dari
ranjangnya dan menghampiri robot itu ragu.
āChangjoā panggil Hyo Sun dengan nada berbisik. Kepala
Changjo yang awalnya menghadap lurus ke depan seketika menoleh mengikuti suara sang pemilik.
āKauā¦.. kau bisa tidur disampingku kan?ā
āaku bisa tidur dimanapun kau menyuruhkuā
ābagus! Maukah kau menemaniku malam ini? Aku takut hujanā¦ā
āHyo Sun takut hujan? Kenapa takut hujan? Hujan tak akan
menggigitmu. Takutlah pada harimauā
āYA! Aku tidak sedang bercanda. Aku benar-benar sedang ketakutan. Kau mau kan menemaniku tidur disitu?ā Hyo Sun menunjuk ranjangnya.
āAku akan menemanimu. Jangan takut. Jebal. Aku tak akan
membiarkanmu ketakutanā
āsetelah mengejekku karena takut hujan sekarang kau merayuku
begitu. Dasar!ā
āJangan takut Hyo Sun. Jangan takut. Aku disini. Aku akan
menemanimu. Akuā¦..ā
āAra.. araā¦ aku mengerti. Tenanglah sedikit. Appa tak suka
aku mengaktifkanmu saat malamā Hyo Sun berbisik sangat pelan sambil melirik
waspada ke arah pintu. Ia lalu memegang tangan Changjo dan menuntunnya sampai
ke ranjang, lantas berbaring bersebelahan.
Mereka berdua berbaring lurus menatap langit-langit kamar
yang gelap. Sementara suara hujan dan petir bersahut-sahutan diluar. Hyo Sun
memejamkan mata dan mengatur napasnya.
āAku takut gelap. Aku takut hujan. Aku takut sendirian.
Banyak sekali hal yang kutakuti. Biasanya saat hujan pada malam hari begini,
aku ke kamar ayah dan ibu lalu tidur di tengah mereka. Kadang walaupun sudah
begitu, aku tetap masih merasa takut, jadi aku memeluk mereka. Akuā¦.. Aku
benar-benar kekanakanā
āsekarangā¦ā¦ Hyo Sun?ā
āne?ā
ākau masih takut?ā
āYaā¦ tapi aku tak bisa ke kamar ayah dan ibu lagi. Mereka
bilang aku sudah dewasa dan harus bisa mengendalikan rasa takutku yang abnormal
ini. Tapi tetap saja, itu sangat sulit. Aku sudah begini sejak kecil. Aku tak
akan bisa tidur sampai hujannya berhentiā Saat Hyo Sun menyelesaikan
kalimatnya, Changjo menyerongkan badan dan berbaring menatapnya. Sementara Hyo
Sun hanya melirik pria itu dan berpura-pura tidak tahu. Oh.. Ayolahā¦.. coba
ingat siapa yang kita bicarakan sekarang. CHANG-JO. Changjo memiliki mata yang
jernih dan tatapannya hanya terfokus padamu. Walaupun dia hanya robot, tapi KAU
BOHONG jika mengatakan tidak meleleh atau setidaknya tertarik akibat tatapan
dari mata seindah itu.
Hyo Sun yang merasa gugup itu memejam sembari bergumam ātenanglah Min Hyo Sun! Dia hanya robot! Dia
hanya robot!ā berulang-ulang sebelum akhirnya ikut berbaring miring menatap
Changjo.
āKarena hujannya tak mau berhenti, dan karena aku tak
mungkin meminta orang tuaku memelukku. Jadi aku memintamu menemaniku tidur, tak
apa-apa kan?ā
āHyo Sun masih takut?ā
āYa.. sedikit. Tapi tenang saā¦..ā tiba-tiba saja Changjo
mengulurkan tangannya dan memeluk Hyo Sun. Membuat sang gadis terbelalak. Ia
tahu CJH16 dirancang untuk menjadi teman yang sempurna bagi manusia. Mereka
dirancang untuk mengerti perasaan dan selalu berupaya membuat pemiliknya nyaman.
Tapi ia tak tahu akan sejauh ini.
āC..Changjo! Sebenarnya kau tidak harus memelukku juga.
Maksudkuā¦.. aku takut sekali pada hujan, dan walaupun kau memelukku aku masih
akan merasa ketakutan, jadi lebih baik lepaā¦ā¦ā mendengar kata āmasih ketakutanā
Changjo mempererat pelukannya dan menempatkan dagunya di atas kepala Hyo Sun.
Gadis itu makin bergeming dan kehilangan kata. Temperatur tubuh Changjo bahkan
terasa hangat, rasanya benar-benar sama seperti dipeluk manusia. Ini
benar-benar nyaman, tapi disisi lain juga mendebarkan.
āHyo Sun masih takut?ā
āTidak! Tidak!ā jawab Hyo Sun segera. Kalau ia tetap
menjawab dengan kata āmasihā entah apa yang akan Changjo lakukan sekarang.
Hyo Sun memejamkan mata dan mulai mengantuk. Tapi tiba-tiba
saja ia teringat sesuatu hingga membuat matanya terbelalak. Pelan-pelan ia
mengulurkan tangan ke nakas dan mengambil remot pintu. ākunci pintu! Aktifkan
alarm setiap orang yang mendekatā seketika terdengar suara āKlikā dari pintu
itu, diiringi dengan bunyi āNitā tanda alarm pengawasan aktif. Oh.. tentu saja
Hyo Sun tidak berlebihan. Karena jika ayahnya melihat ini, ia yakin Changjo
akan dipukul dengan kursi sampai rusak. Dan ia tak rela jika uang tabungannya
sejak SMP ini berakhir sekonyol itu. Lagipula
apa yang sebenarnya mereka khawatirkan? Changjo hanya robot. Dia tak mungkin
memperkosaku.
**********
Malam ada setelah pagi. Bulan datang setelah matahari.
Selalu seperti itu. Sebelum ada sesuatu, pasti ada saja yang mendahului. Tak
ada yang kekal. Entah kenapa muncul perumpamaan seperti ini. Intinya tak ada
sesuatu yang bisa bertahan selamanya. Begitu pula dengan Changjo dan Hyo Sun
sekarang. Apa sudah waktunya?
Enam bulan berlalu. Jika selama enam bulan ini selalu
Changjo yang menemani Hyo Sun kemana-mana, kini sudah ada āseseorangā yang
menggantikan tugas itu. Changjo kini lebih sering ditinggal di rumah. Berdiri
diam di pojok kamar. Atau berkeliaran di ruang tamu membantu nyonya Min
bersih-bersih. Walaupun terkadang ibu Hyo Sun itu sering tak tega melihat wajah
tampan Changjo memegang penghisap debu, tapi tetap saja senyata apapun
bentuknya, robot adalah robot. Benda yang bisa rusak bila terus-menerus tidak
dipakai.
āJun! Lebih baik kau pulang sekarangā saat mendengar suara
Hyo Sun, kelopak mata Changjo kontan terbuka. Ia tersenyum dan berjalan ke luar
kamar.
āHyo Sun puā¦.ā
CJH16. When a robot is more human
than humanā¦
**********
Saat Hyo Sun baru membuka pintu, tiba-tiba Changjo menarik
tangannya.
āYA! Changjo!! Ige bwoyaaa?ā
Badan mungil Hyo Sun terlempar hingga punggungnya
berbenturan dengan dinding. Tenaga robot memang sangatlah kuat. Tidakā¦.. bahkan
Changjo tak mengeluarkan tenaga sama sekali. Ia mencengkram kedua lengan atas
Hyo Sun dan menatapnya tajam.
āpasti eomma lupa mematikanmu, jadinya kau bersikap seperti
ini. Jadi sekarang kau marah padaku, begitu?ā
āsiapa dia, Hyo Sun?ā
ādia pacarkuā
āaku pacarmuā
ābukan! Kau robot! Kau CJH16ā
āAku Changjo dan kau bilang aku pacarmuā
ātidak! aku salah sudah mengatakan dan mengajarkanmu hal
yang tidak benar. Kau ini bukan manusia, dan kau tidak bisa melakukan apa yang
manusia lakukanā
āJunā¦ā Changjo bergumam.
āYa.. nama pacarku Jun! Kau berbeda dengannya. Dia manusiaā
āaku bisaā¦ā¦ā¦ā¦. menjadi manusiaā
āTENTU SAJA TIDā¦ā¦ā¦ā seketika mata Hyo Sun terbelalak. Ia tak pernah tahu jika bibir Changjo
ternyata lembut dan hangat seperti ini. Hyo Sun mencoba mendorongnya, namun
ternyata CJH16 ini sudah semakin liar. Hyo Sun bohong jika ia bilang ia tidak
menikmatinya. Karena ternyata kemampuan berciuman seperangkat besi dan kabel
yang saling menyambung ini bahkan lebih hebat dari pacar manusianya, Jun.
Changjo melepaskan tautan bibir mereka dan langsung memeluk
Hyo Sun, persis seperti yang dilakukan Jun. Ya.. tentu saja ia tak mungkin
melakukan ini atas inisiatif sendiri. Ia melihat Jun melakukan itu pada Hyo Sun
dan merekamnya di memori. Karena Hyo Sun terlihat menyukainya, Changjo hanya
ingin membuat Hyo Sun merasa senang.
āapa yang kau lakukan?! Kau tak boleh melakukan itu padakuā
Hyo Sun berteriak marah sembari mendorong Changjo dengan kedua tangannya.
ākenapa dia boleh dan aku tak boleh?ā Changjo menangkap
kedua tangan yang mendorongnya tak sopan itu.
āwowā¦ coba lihat
betapa lancarnya kau bicara sekarang! Aku merasa seperti sedang bicara dengan
manusia sungguhan. Sepertinya aku mengajarimu terlalu banyakā
āHyo Sun, kau tak menjawab pertanyaanku. Kenapa?ā
āKau sudah terlalu banyak bicara. Cepat berbalik! Aku harus
mematikanmuā
āTIDAK! AKU TAK MAUā
āCJH16! Dengarkan pemilikmu! Demi Tuhan aku akan
memusnahkanmu selamanya jika kau tidak patuh padakuā Changjo langsung
melepaskan tangan Hyo Sun setelah mendengar ancaman itu. Sementara Hyo Sun
sendiri bahkan ikut terkejut mendengar ucapannya. Ia memegang keningnya dan
menghela napas sesaat, lantas kembali mengarahkan seluruh fokusnya pada
Changjo.
ākau tahu aku menyayangimu kan? Aku tak akan bilang begitu
lagi asalkan kau menjadi CJH16 yang patuh. Aratsoyo?ā
āTapi dulu kau tak pernah sekalipun mematikankuā sahut
Changjo tepat sebelum tangan Hyo Sun menyentuh tombol kecil di tengkuknya.
ādulu kau membiarkanku diam disini memperhatikanmu tidurā
ābahkan setiap hujan, aku boleh berbaring disampingmuā
āTapi sekarang kau selalu mematikankuā
āBahkan bilang akan memusnahkankuā Changjo yang
terus-menerus menimpali kalimatnya sendiri dengan nada dan ekspresi datar itu
sukses membuat Hyo Sun tercenung. Ia menarik tangannya sembari mundur
selangkah. Lantas menatap Changjo lekat-lekat. Ia tak tahu kenapa ,tapi
tiba-tiba saja hatinya terasa perih. Ada rasa bersalah dan kecewa yang
menyembul dari dadanya. Hyo Sun sama sekali tak mengerti. Makhluk di depannya
ini cuma robot. Robot yang ia beli untuk bermain-main. Dan sekarang ia sudah
tak ingin bermain-main.
āmaafkan akuā¦ā¦ā Hyo Sun menarik napas dalam-dalam. ājadi
sekarang apa maumu?ā
ātolong jangan matikan akuā
*********
āSiapa kau?! Apa yang kau lakukan di kamar pacarku?ā suara
lantang seorang pria membuat tidur Hyo Sun terganggu. Ia menoleh ke asal suara
sambil mencoba membuka matanya pelan-pelan.
āJUN! Apa yang kau lakukan disini?ā detik itu juga mata Hyo
Sun terbuka lebar. Ia melompat dari ranjangnya dan segera menahan tangan pria
itu. Ia hampir meninju Changjo.
āada penyusup di kamarmu, Hyo Sun~aa. Mana mungkin aku diam
saja?ā
āsatu-satunya penyusup disini adalah kauā
āaku? lalu bagaimana denganā¦ā¦ā¦ā
ādia CJH16ā
āhuh? Maksudmu dia robot?ā
āne.. kalau kau meninjunya, tanganmu yang akan sakit. Jangan
coba-coba!ā
āwoahā¦. Kau tak sedang berbohong kan?ā
ātentu saja tidak. Mana mungkin aku mengizinkan pria
sungguhan tinggal di kamarku!ā
ātapi dia sama sekali tak terlihat seperti robot! Lihat
dadanya itu, bahkan lebih tegap darikuā ia memegang otot-otot dadanya sendiri
lalu menggeleng tak percaya. ākau mengajaknya ke gym setiap hari ya?ā
āsudahlah Jun! aku mau mandi dulu, kau tunggu diluar sajaā
Hyo Sun menarik tangan pria itu dan mendorongnya ke luar.
āTunggu! Tunggu dulu! Aku masih penasaranā ia meloloskan
tangannya dari Hyo Sun lalu kembali mendekati Changjo.
āanggap saja aku percaya kalau dia itu cuma CJH16ā Hyo Sun
menghela napas dan bersedekap kesal memperhatikan pacarnya itu. āanggap sajaā
dia bilang? Jadi pria ini belum percaya juga?
ātapi tetap saja robot ini terlalu WAH untuk kau abaikanā
āapa maksudmu?ā
āapa yang sudah kau lakukan padanya?ā pria itu melirik Hyo
Sun dengan senyum menyeringai.
āJangan gila ya! Aku tak pernahā¦ā¦ā
āoke.. oke.. tapi setidaknya aku yakin kau pasti pernah
penasaran dengan bagaimana bentuk ABS-nya atauā¦ā¦ā
āYAA! Apa di keluargamu tak ada yang memiliki CJH16? Baju
mereka itu menempel dengan kulit, sama seperti gelangnya. Kau mau tahu apa yang
ada di balik baju itu?ā Hyo Sun mendengus keras. Bagaimana mungkin pacarnya
sendiri menuduhnya seperti itu? Apa ia terlihat seperti gadis mesum?
Jun menaikkan alisnya mendengar pertanyaan Hyo Sun.
āBesi dan kabel. Semuanya mesin. Mengerti?ā
ājadi ini cuma besi?ā Jun mendekatkan wajahnya pada Changjo
dan mengetuk-ngetuk dadanya. Kemudian seketika itu jugaā¦.
BUUGGG!!!!
Mata Changjo mendadak terbuka dan kepalan tangannya melayang
begitu saja meninju wajah Jun. Keras. Keras sekali. Saking kerasnya Jun sampai
terhempas dan jatuh terduduk setengah meter darinya.
Hyo Sun terkejut dan langsung menolong kekasihnya itu. Jun
mengusap darah yang keluar dari hidungnya dengan kaget sambil mengumpat
habis-habisan ke arah Changjo. Semua kata makian yang ada di otaknya keluar
mewakili rasa marah dan terkejutnya yang luar biasa. Sementara Changjo sendiri
hanya diam tak bergerak dengan mata yang tertuju lurus pada tembok.
āIya Jun! maafkan dia. Tak ada gunanya mengomel begitu. Dia
kan cuma robotā
āCuma? Dia sudah membuatku begini!ā Jun menunjuk darah di
hidungnya dengan ekspresi tak habis pikir.
āiya Jun iya, aku tahu. Akan kuobati lukamu. Kau tunggu di
ruang tengah ya..ā
āawas kau robot sialā Hyo Sun menuntun Jun keluar
pelan-pelan dan segera menutup pintu kamarnya. Lalu gadis itu mengambil posisi
di depan Changjo sambil bertolak pinggang.
ākau sudah benar-benar kelewatan! Apa maumu? Kau meninju
pacarku sampai hidungnya berdarahā
āHyo Sunā
āJangan bicara! Robot itu seharusnya tidak bicara! Kau!
Tugasmu itu hanya diam dan menghiburku, arasseo?ā
āā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.ā Changjo mengarahkan tatapannya ke bola mata Hyo Sun
yang terlihat sangat marah. Laluā¦ āarasseoā jawab sang robot akhirnya. Hyo Sun
mendesah berat sembari mengacak rambutnya. Ia lalu membuka lemari untuk mengambil
kotak P3K dan berlari keluar dengan terburu-buru. Pintu kamar Hyo Sun pun tertutup
keras.
āCJH16 dilengkapi dengan sistem
perasaan yang peka layaknya manusia. Tidak ada ukuran pasti mengenai sejauh
mana perasaan ini akan berkembang, itu semua tergantung bagaimana cara anda
memperlakukan mereka,ā¦ā¦ā
*********
Malam itu, Hyo Sun duduk termenung di ujung ranjang. Matanya
tertuju pada jendela kamar yang tertutup.
āChangjoā Hyo Sun memanggil, tapi tak ada jawaban. Ia pun
menoleh ke sudut kamarnya dan mendesah pelan.
āapa kau marah padaku?ā setelah diteriaki ārobot itu seharusnya
tidak bicaraā oleh sang pemilik, Changjo sama sekali tak mengeluarkan sepatah
kata. Alih-alih bicara, membuka mulut pun tidak.
āChangjo, Kau tahu ini juga sangat berat untukku. Tapi aku
tetap harus mengatakan iniā Hyo Sun meremas ujung seprainya kuat-kuat.
Kepalanya tertunduk.
āJun. Dia tidak menyukaimu. Dia tidak ingin aku membiarkanmu
tinggal di kamarkuā Hyo Sun berdiri dan berjalan menghampiri Changjo dengan
mata berkaca-kaca. Mata Changjo yang sejak tadi hanya fokus ke satu titik kini
bergerak dan menatap mata Hyo Sun yang berair. Seketika itu juga, mata Changjo
ikut berair.
Bagaimanapun, Hyo Sun masih pemiliknya. Dan ekspresi apapun
yang gadis itu tunjukkan akan langsung terefleksi di wajah Changjo. Begitulah
cara CJH16 memahami perasaan pemiliknya.
ājangan menangisā ibu jari Changjo bergerak menyeka air mata
Hyo Sun yang baru turun.
āaku tak punya pilihan lain. Besok aku akan membawamu ke
rumah temanku di Daeguā
āTidakā¦.. Tidakā¦..ā Changjo menggeleng kuat-kuat.
ātapi aku sangat mencintai Junā
āTidakā¦.. Kau mencintaikuā
āYa.. aku mencintaimu juga. Karena aku mencintaimu makanya
aku akan mengirimmu ke Daegu. Kau tahu? Jun malah menyuruhku menghisap habis
seluruh energimu kembali ke kapsul CJH16. Aku tak tega melakukannya. Aku tak
bisaā
āJangan Hyo Sun! Janganā¦ā¦ Janganā¦ā¦.ā Gadis itu memeluk
Changjo kilat, lalu segera mematikan lampu kamarnya dan berbaring membelakangi
Changjo. Air matanya terjatuh semakin banyak hingga membasahi bantal.
Sementara itu, Changjo hanya terpaku di tempatnya. Ia bisa
mendengar suara Hyo Sun yang menangis terisak. Perlahan mata Changjo yang masih
berkaca-kaca itu kembali ia arahkan lurus ke depan. Ke arah pekatnya malam di
balik jendela kamar. Danā¦
Tes
Setetes air jatuh tepat di gelangnya. Dan ini bukan kabar
baik.
Pusat seluruh sistem CJH16 bukan
di kepalanya, tapi di gelangnya. Walau gelang itu tak akan rusak oleh benda
tajam, tapi tetap saja setiap benda pasti memiliki kelemahan. Air. Jauhkan dari
aktivitas air. Jangan sampai gelang CJH16 basah.
**********
Suara derap langkah terdengar mendekat. Tak lama, pintu
kamar Hyo Sun terbuka. Nyonya Min datang, bermaksud membawa Changjo ke dalam
mobil. Namunā¦ā¦
ākenapa warna kulitmu menjadi pucat begini?ā Nyonya Min
menyentuhkan jemarinya ke wajah Changjo dan āAstagaā segera menariknya kembali
secara refleks.
āKau seperti es. Ya Tuhan~ jangan bilang kau rusak. Mana
mungkin memberikan barang rusak kepada orang lain?ā Nyonya Min yang nampak
gelisah itu langsung mengeluarkan ponselnya dan menelfon Hyo Sun.
āsepertinya Changjo rusakā¦ā¦ā¦ā¦ā¦. Lebih baik kau benarkan dulu
baru bawa ke rumah Ryn. Apa kata mereka kalau kita memberikan barang rusak
seperti ini?............. Oh! Dan satu lagi, malam ini rumah kosong. Ibu dan
ayah harus ke rumah sakit dan menemani nenekā¦ā¦ā¦ā¦.. benar, nenek masuk rumah
sakit lagi. Kau jangan pulang terlalu larut. Jaga rumah dan kunci semua
pintunya. Araā¦ā¦ā¦..ā
**********
23:24 KST
Hyo Sunās room
Di malam yang sunyi itu, tiba-tiba saja pintu kamar Hyo Sun
menjeblak terbuka, disusul oleh suara gumam tak jelas dari sepasang muda mudi.
Setelah berhasil membawa tubuh mereka masuk, Jun mengulurkan kakinya ke
belakang dan menendang pintu itu sampai tertutup keras.
Setelahnya, tubuh Hyo Sun sudah terhempas ke ranjang dengan
Jun di atasnya. Pria itu mencium bibir dan leher Hyo Sun bergantian. Tangannya
mencengkram erat kedua lengan sang gadis.
āJun! Hentikanā Hyo Sun bergumam pelan di antara ciuman Jun
yang semakin mendesak.
ākenapa? Katamu mereka tak ada di rumahā
ātapi aku belum siap melakukan ini. Demi Tuhan, aku tak mauā
ālebih baik kau diam dan nikmati saja. Aku yakin kau akan
menyukainyaā
āJun, bukan masalah aku suka atā¦ā¦ā Jun memotong protes Hyo
Sun dengan bibirnya. Tangan pria itu mulai bergerak tak sopan menyentuh kulit
perut Hyo Sun. Ia lalu memposisikan tangannya di bawah leher gadis itu selama
beberapa saat sebelum mulai bergerak turun dan membuka kancing kemeja sang
gadis satu persatu.
Hyo Sun semakin panik dengan semua perlakuan tak senonoh
yang ia dapat. Gadis itu mulai berontak dan mendorong-dorong dada Jun.
āTIDAK! JUN! BERHENTI! AKU TAK MAUā Hyo Sun memekik sambil
terus mendorongnya. Air matanya mulai mengalir. Ia benar-benar ketakutan.
Hingga tiba-tiba saja tubuh Jun tertarik ke belakang, danā¦
BUUGGGG!!!!
Kepalan tangan Changjo melayang ke muka yang sama untuk
kedua kalinya. Dan lagi-lagi, Jun terhempas ke lantai begitu saja.
āapa-apaan kau ini! Kenapa robot sial ini masih disini?ā Jun
bertanya dengan geram sembari menyeka darah di sudut bibirnya. Lagi.
Namun Changjo mengabaikan pertanyaan itu dan berjalan
mendekati Jun dengan tatapan tajam. Wajah Changjo yang putih pucat itu membuat
Jun semakin takut. Ia menyeret tubuhnya ke belakang dengan tatapan āapa
maumu?ā. Namja itu tak bisa bohong, ia benar-benar merasa terancam. Changjo
benar-benar terlihat sangat kesal hingga siap membunuhnya.
Dan benar saja, Changjo menarik kerah Jun enteng lalu
memukulnya lagi. Hanya dua pukulan dan pria itu benar-benar hampir tewas. Tapi
Changjo yang hanya sebuah robot tentu tak mengerti. Ia malah duduk di atas
perut Jun yang sudah tak berdaya dan terus meninjunya tanpa henti. Saat itu
juga, memori dari awal pertama Hyo Sun tersenyum takjub menatapnya, mengajaknya
makan es krim, memberinya nama dan semua hal manis lain terputar ulang membuat
kepalannya menguat. Lalu saat Jun mulai datang, saat Hyo Sun mematikannya,
bahkan saat Hyo Sun berteriak akan memusnahkannya ikut berputar di memori
Changjo. Tinjunya pun semakin buas. Sampai-sampai ia tak sadar kalau Hyo Sun
sudah menarik-narik lengannya sambil memohon menyuruhnya berhenti.
Hyo Sun jatuh terduduk begitu Changjo menepis tangannya.
Kalau sudah begini, ia tak punya pilihan lain. Jun bisa mati di kamarnya.
Sambil meringis menahan sakit, Hyo Sun berjalan panik ke lemari pakaian,
mengeluarkan kotak CJH16 dan mengambil sesuatu di dalamnya. Sebuah kapsul.
āDemi Tuhan Changjo! Jika kau tak berhenti menghajar Jun,
aku akan menghisap energimu ke dalam kapsul ini. Kau akan musnahā teriak Hyo
Sun sambil menodongkan kapsul itu ke arah Changjo. Ibu jarinya bergetar,
melayang setengah inci dari tombolnya.
Changjo menolehkan kepalanya pada Hyo Sun dan melepas kerah
Jun. Ia perlahan berdiri dan menatap Hyo Sun sambil menggeleng, menggumamkan
kata āJanganā terus-menerus sampai wajahnya memerah. Robot itu ketakutan dan
tak habis pikir. Sebagian sistemnya rusak dan Changjo sebenarnya tengah berada
di titik terlemahnya. Bibir Changjo putih dan air mukanya terlihat berbeda, ia
pucat dan kulitnya membeku. Tapi Hyo Sun sepertinya terlalu mengkhawatirkan Jun
sampai-sampai tak peduli.
āMenjauh dari Junā perintah Hyo Sun dengan napas tersengal.
Tentu saja ini hanya untuk menggertak. Ia tak mungkin menghisap energi Changjo.
Ia tak akan tega melihat robot yang ia beli dengan uang tabungannya sejak SMP
itu āmatiā di depan mukanya.
āTIDAK! JUNā
Mungkin Hyo Sun memang tak tega. Tapi tidak dengan Jun. Ia
merebut kapsul di tangan Hyo Sun saat sang gadis sedang lengah dan memencet
tombolnya tanpa basa-basi. Seketika itu juga, Changjo yang dari awal sudah
lemah jatuh berlutut di hadapan Hyo Sun. Matanya berputar seiring dengan warna
gelangnya yang memutih. Danā¦ BRUUKK!!!
Changjo terkapar begitu saja di lantai kamar.
END
ChangiJo mian ganteng. T_T eh.. Tapi seriusan deh ada ga yang jualan CJH16?
Mau satu dong. Yang mukanya changhyun bisa ga? Yang lucu + manis + senyumnya
bikin nular + awet bayi!
Oke lupakan, balik ke ff iniā¦ so aku make Jun sebagai org ketiga. Kalian tahu MAKNAE
U-KISS ITUUUH? Yep aku ngebayangin dia, tapi eiiā¦. Mending ga usah sungguh. Dia
masih underage hehe. Kenapa ya ALLAH manusia-manusia kece pada lahir di tahun
97??? Hmmā¦ ga asik deh fangirlingannya.
Yaudah, segini aja Anyyeong^^
Comments
Post a Comment