Last one
Cast : Jang Hyunra
Bang Minsoo
Genre : Romance,
Fluff
Damn! She is the first!!!
~ Last One ~
Ia gelisah bukan main. Berulang kali kepalanya menoleh ke
arah yang sama, matanya melirik jam dinding yang melekat di dinding ruang
tengah. Sudah hampir satu jam lebih ia melakukan aktivitas yang sama. Bangun
dari duduknya, kemudian berjalan mondar-mandir sambil meremas tangannya lalu
melirik jam dinding dengan penuh harap, hingga akhirnya duduk kembali dengan
perasaan tak karuan. Rangkaian kegiatan tersebut terus terulang seolah jang
Hyunra adalah sebuah robot yang sudah dikondisikan dengan pengaturan tertentu.
Ia tak akan menjadi seperti saat ini, jika saja ia tak memiliki
penyakit ālupa tanggalā. Ia tak mengerti mengapa ia bisa mengidap penyakit
seperti itu, walau sesungguhnya ia tak benar-benar yakin jika penyakit itu
memang ada. Sebenarnya lupa tanggal itu sebuah penyakit yang berhubungan dengan
sistem saraf atau hanya sebuah kebiasaan buruk yang telah mengakar dalam
dirinya. Ia pun tidak tahu.
Ia bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
periklanan yang cukup diperhitungkan. Lima hari dalam seminggu ia berangkat
bekerja dan seharusnya untuk orang kantoran seperti dirinya mengingat tanggal
itu merupakan hal yang penting. Tapi entah mengapa hal seperti itu tidak
berlaku bagi Jang Hyunra yang telah berganti nama marga menjadi Bang semenjak
lima bulan yang lalu.
Yahā¦sebenarnya Hyunra bukan seorang pelupa, walau tak menutup
kemungkinan ia bisa melupakan banyak hal, seperti halnya tanggal. Tapi menurut
pendapatnya pribadi, apa yang terjadi padanya bukan semata-mata karena lupa.
Faktanya ia memang jarang mengecek kalender hanya untuk mengetahui tanggal
berapa hari ini. Tapi begitulah dirinya. Dan karena hal itu ia melupakan
peristiwa penting yang terjadi hari ini.
Sebenarnya insiden ini tidak akan terjadi jika saja ia tahu
kalau hari ini bertepatan dengan tanggal 4 di bulan November. Hari dimana pria
yang selama lima bulan ini telah membuatnya mendapat sebutan Mrs. Bang āwalau
sebenarnya Hyura kurang senang dengan sebutan itu. Huh..dari sekian banyak nama
yang ada, kenapa pria itu lahir dengan nama Bang?ā lahir ke dunia.
Pagi tadi semuanya terasa biasa saja. Ia melakukan rutinitas
seperti hari-hari sebelumnya. Membuka matanya, melepaskan tangan Minsoo yang
melingkari tubuhnya yang membuat pria itu terjaga. Pria itu menatapnya dengan
sayu, kemudian menggumamkan sapaan selamat pagi seperti biasanya. Setelah itu
semuanya berjalan seperti biasa. Hyunra turun dari ranjangnya, pergi mandi dan
bergegas. Ia meninggalkan Minsoo yang pada saat itu sudah kembali terlelap.
Memang semuanya berjalan lancar seperti biasa, namun saat
perjalanan pulang ke rumah semuanya hancur berantakan. Kenyataan yang baru
disadarinya meluluh lantakan ketenangannya. Ia baru sadar bahwa hari yang
melelahkan ini bertepatan dengan tanggal 4. Itu artinya hari ini Mr. Bang si
pendiam yang menyebalkan itu berulang tahun!!
Dan pria itu tidak mengatakan apapun padanya tadi pagi.
Bahkan tidak mengirim sebuah pesan keluhan padanya karena tak menghiraukan
peristiwa bersejarah hari ini. Bukankah biasanya seseorang akan merasa sangat
marah jika pasangannya melupakan hari ulang tahunnya? Tidakkah pria itu
mengharapkan kejutan manis atau hadiah darinya? Atau mungkin sudah
memperkirakan hal seperti ini akan terjadi hingga pria itu membuang harapan itu
jauh-jauh?
Jika memang seperti itu, Hyunra merasa telah menjadi istri
yang sangat buruk. Istri-istri di luar sana pasti akan menyibukkan diri mereka
dengan merancang sebuah kejutan istimewa yang diisi dengan rencana-rencana luar
biasa. Sebisa mungkin memberikan pesta ulang tahun yang berkesan untuk suami
mereka. Dan malangnya Minsoo memperistri seorang Jang Hyunra yang bahkan baru
mengingat hari ulang tahunnya pada saat perjalanan pulang.
Ia meloloskan desahan frustasi begitu pandangannya menyapu
ruangan tempatnya berada sekarang. Terlalu biasa, terlalu normal, benar-benar
tidak menunjukkan tanda-tanda adanya pesta ulang tahun. Meja makan terlihat
lenggang. Hanya terlihat dua buah lilin berbentuk angka 2 dan 8 hasil
perburuannya di toko kue tadi sore. Hyunra berharap Minsoo akan baik-baik saja
dengan pesta kecil yang teramat sederhana darinya ini.
Tapi ia tidak akan menyalahkan pria itu jika tidak merasa
senang dengan pesta darinya. Hyunra hanya memiliki sebuah cheese cake berdiameter dua puluh lima senti serta lilin angka dua
puluh delapan untuk merayakan ulang tahun Minsoo. Ia bahkan tidak menyiapkan
kado apapun. Jangankan kado, ia bahkan belum mengucapkan selamat ulang tahun
pada suaminya. Bahkan melalui pesan singkatpun belum.
Sekejap tubuhnya menegang kemudian tanpa peringatan,
tubuhnya bangkit begitu saja dari sofa. Suara decitan pintu depan membuatnya
waspada. Ia tahu siapa yang saja datang. Memangnya siapa lagi?
Terdengar suara pijakan santai yang semakin lama semakin
mendekat. Hyunra menggigit bibir bagian dalamnya, menatap cemas ke arah
bayangan di lantas yang semakin jelas keberadaannya. Pandangannya merangkak
naik ke atas hingga menemui wajah pemilik bayangan tersebut.
ā Belum tidur?ā Minsoo kelihatan heran dengan keberadaannya
saat ini. Wajar saja Minsoo heran, karena biasanya Hyunra sudah terlelap saat
ia tiba di rumah.
Bukannya menjawab Hyunra malah berjalan ke arah dapur. Ia
mengeluarkan cheese cake yang
disimpannya di dalam lemari es. Diletakkannya kue berbentuk lingkaran itu di
atas meja kanan. Lilin-lilin yang tadi menghampar di permukaan meja, ia
tancapkan di atas kue.
ā Hari ini kau ulang tahun.ā
Sepenggal kalimat sialan itu justru muncul dari mulutnya
setelah beberapa jam yang lalu ia habiskan untuk melatih dirinya mengucapkan
selamat ulang tahun serta rangkaian kata penyesalan yang ia buat.
ā Ya.ā
Hyunra mengerutkan keningnya begitu mendengar respons dari
Minsoo. Jelas-jelas ucapannya tadi bukan sebuah pertanyaan. Kenapa Minsoo malah
menanggapi seolah ia baru saja bertanya?
Sebelum meledak karena rasa bersalah, Hyunra memutar
tubuhnya. Mengamati Minsoo yang sedang memunggunginya. Pria itu tengah
mengamati kue ulang tahunnya kemudian mencolek krim di atasnya. Minsoo
benar-benar sibuk mencicipi kuenya dan mengabaikan Hyunra yang berada di balik
punggungnya.
Merasa diabaikan, akhirnya Hyunra mencoba memecah kebisuan.
ā Today is your birthday, but I did
nothing.ā
Tepat setelah itu Minsoo membalik tubuhnya. Menjilati
telunjuknya yang penuh dengan krim keju. Tatapannya mendarat pada Hyunra yang
terlihat tak nyaman. Wanita itu nampak sedang memikirkan banyak hal, meski
Minsoo yakin jika hal itu bukan sesuatu yang sangat serius.
ā Oh God! How can I
say it?ā geram Hyunra.
Ia gemas pada dirinya sendiri yang tak bisa mengucapkan
kalimat sesederhana itu pada Minsoo. Bagaimana mungkin seorang public relation sebuah perusahaan besar
tak bisa mengatakan hal seperti itu?
ā Whatās wrong with
you?ā
Hyunra mengangkat tangannya. Menyuruh Minsoo untuk tak
bicara lebih jauh. Ada banyak hal yang ingin ia sampaikan dan ia akan memastikan
bahwa Minsoo tidak akan memiliki kesempatan untuk menyelanya.
ā Kenapa kau tidak memberitahuku kalau hari ini hari ulang
tahunmu?ā
Minsoo yang tadi nampak kebingungan, akhirnya mendapat
pencerahan atas tingkah Hyunra saat ini. Ia baru akan membuka mulutnya namun
terpaksa mengatup begitu Hyunra meracau panjang tanpa jeda.
ā Aku bukannya lupa kau lahir pada tanggal 4 November. Tapi
seperti yang sudah kau ketahui. Aku tidak terbiasa menengok kalender, which is membuatku tidak tahu kalau hari
ini adalah hari ulang tahunmu.ā
ā Oke..itu tidak masalahāā
ā Aku tidak menyuruhmu bicara!ā
Lagi-lagi Hyunra membungkam Minsoo yang hendak menyalurkan
pendapatnya.
Hyunra menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya sambil
memejamkan mata. Ia kembali membuka matanya dan menatap Minsoo yang terlihat
cemas dengan ledakan emosinya.
ā Kau tidak marah karena aku melupakan hari ulang tahunmu?
Harusnya kau meneleponku atau apapun itu untuk mengingatkanku. Dan sekarang
lihat! Aku hanya bisa memberikan kue tart dan lilin yang sumbunya bahkan belum
tersundut api. Thatās a best birthday
party ever, right?ā lanjut Hyunra
dengan nada sinis.
Pandangan matanya masih menyimpan rasa bersalah dan kecewa.
Yah..Hyunra merasa kecewa pada dirinya sendiri. Ia memang tidak pandai memasak
dan ia pun bukan figur istri ideal. Tapi ia tidak menyangka bahwa ia pun tidak
bisa mengingat hari ulang tahun suaminya sendiri. Which means she is sucks in any case.
ā Istri-istri lain pasti akan sibuk menyiapkan ini dan itu,
membuat segudang rencana untuk merayakan ulang tahun suami mereka. Tapi aku?
Aku bahkan hampir melupakannya dan baru mengingatnya begitu melihat tanggal
yang tertera pada surat kabar milik seorang ahjusshi
di kereta. Kini aku bahkan tak bisa mengucapkan selamat ulang tahun padamu
karena merasa terlalu malu. Dan..oh lihat! Sekarang bahkan sudah setengah dua
belas lewat lima menit!ā Hyunra tak habis-habisnya meracau kesal dan mendesah
frustasi sambil mengacak rambutnya.
Melihat tingkah istrinya yang tak jauh berbeda dengan pasien
rumah sakit jiwa, membuat Minsoo sedikit terhibur dan sedikit khawatir. Pria
itupun mendekati Hyunra, meletakkan kedua tangannya pada bahu Hyunra. Mencoba
menenangkan istrinya sebelum benar-benar menjadi pasien rumah sakit jiwa.
ā Dengar. Hyunra dengar aku!ā Minsoo sengaja menggunakan
nada serius. Memaksa Hyunra menutup mulutnya dan memperhatikan Minsoo
sepenuhnya.
Setelah cukup yakin jika Hyunra tak akan kembali
mengeluarkan protes, Minsoo menyimpulkan senyumnya. Tangan kanannya terangkat,
bergerak menelusupkan helaian rambut Hyunra ke belakang telinga. Pria itu
membiarkan tangannya menangkup kepala Hyunra sambil sesekali mengusap pelipis
wanita itu dengan ibu jarinya.
ā Aku sendiri lupa kalau hari ini hari ulang tahunku. Aku
baru mengingatnya begitu mengaktifkan ponsel dan mendapati banyak pesan ucapan
selamat ulang tahun,ā jelas Minsoo dengan tenang, tak menekan atau
terburu-buru.
Di lain sisi Hyunra membeku. Ia sudah merasa sangat buruk
setelah apa yang terjadi padanya hari ini, kini ia merasa semakin buruk begitu
tahu bahwa orang-orang luar yang bahkan tidak tinggal satu atap dengan Minsoo
telah mengucapkan selamat ulang tahun pada suaminya. Keningnya semakin berkerut
dan kepalanya kembali panas.
ā Dan kenapa aku tidak memberi tahu dirimu? Well..actually I donāt know. Dan jika
seandainya kau benar-benar lupa, aku akan membuatmu membayar semuanya. Kau
mengertikan maksudku? Aku selalu mendapatkan apapun yang kumau, begitu juga
dengan ucapan selamat ulang tahun atau hadiah darimu.ā
Minsoo tersenyum jahil membayangkan rencanananya. Namun Hyunra
sama sekali tidak menyadari nada aneh pada suara Minsoo. Ia terlalu sibuk
memikirkan hal lain. Ia kembali menatap Minsoo dengan intens. Membuat pria itu
berhenti tersenyum dan mengerutkan alisnya.
ā Siapa orang pertama yang mengucapkan?ā nada suara Hyunra
terkesan mengancam dan menekan.
Minsoo berpikir sejenak. Keningnya berkerut, alisnya bertaut
dan matanya beradu dengan mata Hyunnra. Apa wanita itu menginginkan jawaban
jujur darinya? Karena kalau iya, Minsoo yakin Hyunra akan bertingkah lebih
kacau daripada apa yang telah terlihat saat ini. Tapi setelah mempertimbangkan
beberapa hal, Minsoo memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya. Tak peduli
Hyunra akan berteriak histeris atau melempar semua perabot di rumah ini. Meski
ia tak begitu mempermasalahkan kesalahan Hyunra, tapi menurutnya Hyunra perlu
sedikit hukuman. And she deserves it.
ā Maeri.ā
Hyunra langsung membelakkan matanya. Dari sekian banyak
orang yang mengenal Minsoo, kenapa harus wanita itu? Kenapa harus Im Maeri?
Kenapa harus si akuntan seksi yang memikat banyak karena bentuk tubuhnya yang
menggoda? Kaki jenjang yang mulus, tubuh ideal layaknya seorang model serta
ukuran dada yang mampu membuat pria manapun bersimpuh di kakinya. Pria manapun,
kecuali suaminya. Kecuali Bang Minsoo.
Namun sekuat apapun usahanya untuk melenyapkan perasaan
kesal itu, tetap saja perasaan itu tak mau pergi. Membayangkan Maeri menjadi
orang pertama yang memberi ucapan selamat pada Minsoo membuat darahnya
mendidih. Ia membenci wanita itu setengah mati. Karena bagaimanapun wanita itu
hampir menggagalkan pernikahannya dengan Minsoo. Dan setelah apa yang dilakukan
wanita itu, Minsoo masih berhubungan baik dengan Maeri. Dengan si akuntan seksi
yang sialnya adalah mantan pacar Bang Minsoo.
Oh Tuhan!!!
Hyunra menyentak tangan kiri Minsoo yang masih mencengkram
bahunya. Ia juga berusaha melepaskan tangan kanan Minsoo yang tengah mengusah
kepalanya. Sumpah demi apapun ia ingin menenggelamkan wajahnya ke bantal dan
tidur memunggungi Minsoo. Harusnya ia yang menjadi orang pertama yang
mengucapkan selamat ulang tahun pada Minsoo, bukan Maeri.
ā Oke..selamat ulang tahun. Maaf karena aku terlambat
mengucapkannya, mungkin aku menjadi orang terakhir yang mengucapkannya.ā Hyunra
mendesah keras-keras, sebelum kembali mengumpulkan kepercayaan dirinya untuk
menyambung ucapannya. ā Oh..payah sekali, bukan?ā
Minsoo tak menanggapi ucapan Hyunra. Pria itu masih
merapatkan bibirnya, menahan tawa yang dari tasi sengaja ia tahan. Rasanya
benar-benar menyenangkan bisa membuat Hyunra kesal dan cemburu.
ā Huh..Maeri yang mantan pacarmu saja bisa mengingatnya,
bagaimana bisa aku melupakannya? Dan ironisnya aku menjadi orang terakhirā"
ā Apa salahnya menjadi orang terakhir?ā
Hyunra mendecak, terlihat sangat jengkel dengan pertanyaan
Minsoo.
ā Karena Maeri menjadi orang pertama,ā tandasnya ketus.
ā Lalu dimana letak salahnya?ā
Hyunra kembali mendecak. Kenapa Minsoo belum mengerti juga?
ā Karena Maeri menjadi sangat istimewa, karenaā¦damn! Sheās the first!!ā
ā So what?ā
Kali ini Hyunra yakin akan benar-benar mencekik Minsoo. Ia
mendesah lelah sebelum akhirnya melemparkan pertanyaan yang sama.
ā So what?ā
Setelah itu mereka berdua sama-sama terdiam. Memandangi satu
sama lain dalam keheningan. Hyunra menyelami mata Minsoo, dan begitupun
sebaliknya. Setelah beberapa menit bertukar pandang, Hyunra berinisiatif
menyudahinya. Ia melepaskan kontak mata dengan Minsoo dan melangkah mundur.
ā Well..mungkin
itu tidak penting untukmu, tapi ini cukup penting untukku. Namun kurasa kau
tidak akan mengerti sekalipun aku menjelaskannya panjang-lebar.ā
Hyunra memutar langkahnya. Melangkah gontai ke arah
kamarnya.
ā Aku mengerti,ā ucap Minsoo tenang.
Perlahan Hyunra menghentikan langkahnya. Terdiam di
tempatnya tanpa berbalik badan.
ā Sangat. Tapi masalah siapa yang pertama dan siapa yang
terakhir tidaklah penting. Aku memang mengharapkanmu sebagai orang pertama,
tapi aku memahami apapun yang kau miliki hingga tak bisa menjadi yang pertama.
Dan itu tidak masalah untukku.ā
ā Segala yang pertama memang istimewa tapi tidak selamanya
begitu. Karena segalanya akan lebih istimewa jika dilakukan oleh orang yang
menurutku istimewa, and Maeri isnāt
special to me.ā
Tepat setelah itu Hyunra membalikkan badannya, bertemu
pandag dengan Minsoo yang masih terlihat tenang setelah mengutarakan rangkaian
kata yang menyentuh hatinya.
ā Tapiā¦aku benar-benar kacau. Aku tak habis pikir bagaimana
bisa aku menjadi begitu buruk. Aku tinggal di tempat yang sama denganmu, tapi
aku menjadi orang terakhir yang mengucapkan selamat ulang tahun padamu,ā
tanggap Hyunra masih dengan kepala penuh pikiran.
ā Oke..aku memang kecewa karena kau bukan orang pertama yang
mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Butā¦being
the last person isnāt that bad.ā
Dari pandangan matanya, Minsoo bisa menebak jika sebentar
lagi Hyunra akan kembali mendebatnya. Maka ia pun kembali bicara sebelum Hyunra
mengambil kesempatannya.
ā Kau memang orang terakhir, lalu apa salahnya dengan itu?ā
Hyunra hanya diam. Ia tak tahu bagaimana harus menjawab
pertanyaan Minsoo.
ā Youāre my last and
always be my last. And thank God youāre the last one for me.ā
Sejenak Hyunra lupa caranya bernapas dengan benar. Ia merasa
sesak, namun sesak dalam sensasi yang menyenangkan. Membuatnya lupa daratan,
seolah ia sedang terbang atau mungkin memang kakinya sudah tak menyentuh tanah?
ā Lalu apa salahnya menjadi yang terakhir?ā mata Minsoo
masih menatap Hyunra dengan lekat. Meminta konfirmasi bahwa apa yang ia katakan
benar.
ā Maeri memang yang pertama tapi bukan berarti dia yang kini
mendampingiku. Justru kau yang sekarang berada di sisiku, menikah denganku,
menggunakan nama keluargaku. Dan itu bisa terjadi karena kau tempat terakhirku.
Bukan berarti aku sudah tidak memiliki pilihan lain hingga memilih dirimu, tapi
karena pencarianku harus berakhir pada dirimu. Cause youāre the right one that God send for me.ā
Hyunra merasa telinganya memanas. Ada hawa hangat yang
menyelimuti sekujur tubuhnya. Ia merasa lututnya melemas dan akan segera
menangis. Apa yang diucapkan Minsoo benar-benar telah menguras emosinya.
Tanpa disadari Hyunra, Minsoo berjalan mendekati dirinya.
Pria itu megamatinya baik-baik, seolah ingin tahu apa yang tengah berlalu
lalang dalam pikirannya.
ā Orang pertama yang datang memang istimewa, tapi yang
bertahan paling akhir adalah pemenangnya. Dan itu kau, Bang Hyunra.ā
Kini jarak keduanya sangat dekat. Saling berhadapan dan
bahkan bisa merasakan embusan napas masing-masing. Hyunra merasa sebentar lagi
akan pingsan di tempatnya. Bagaimana bisa Minsoo mengatakan semua itu tanpa
mencoba menjadi seorang perayu ulung? Kenapa ucapan Minsoo terdengar sangat
tulus? Harusnya Hyunra terkapar sambil memuntahkan isi perutnya setelah
mendengar apa yang Minsoo katakan.
Minsoo menggerakkan tangannya untuk membelai kepala Hyunra.
Membelainya perlahan, bahkan terkesan seperti angin yang berembus.
ā Dan sekarang kau menangis? Ini hari ulang tahunku, kenapa
kau yang menangis?ā
Dengan cepat Hyunra menyeka air matanya. Ia kembali
memandang Minsoo dengan sisa-sisa air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
ā Berhenti menangis. Ayo kita makan kuenya!ā
Namun Hyunra tak bergerak seincipun. Ia tetap di tempatnya sambil
memandangi Minsoo yang juga menatapnya dengan pengertian.
ā Tidak mau makan kue?ā tanya Minsoo.
Hyunra menggelengkan kepala. ā Untuk apa aku makan kue kalau
kau ada di sini?ā tanggap Hyunra sambil tersenyum kecil. Ia sendiri tak
menyangka akan mengatakan hal seperti itu.
Minsoo terkesiap, namun ia hanya terkekeh. ā Ohā¦jadi menurutmu
aku lebih manis daripada kue?ā tanya Minsoo dengan suara kekehan yang masih
jelas terdengar. Suara kekehan itu tak bisa lenyap meski sudah Minsoo tahan
mati-matian.
Hyunra ikut terkekeh. ā Ya,ā jawabnya yakin sambil
menganggukkan kepala.
Dan tanpa mereka sadari jarak diantara mereka semakin
menipis. Bahkan Minsoo tidak menyadari bahwa tangan kanannya masih memegangi
kepala Hyunra serta tangan kirinya mencengkram pinggang wanita itu.
ā Dan kau ingin memakanku?ā
Tepat setelah pertanyaan itu, tawa Hyunra meledak. Wajahnya
semakin sumringah begitupun dengan Minsoo. Kali ini Hyunra hanya menganggukkan
kepalanya, membuat mata Minsoo semakin menyipit.
ā Tidak akan kubiarkan,ā tandas Minsoo dengan garis-garis
tawa yang masih tampak jelas di wajahnya.
Pernyataan Minsoo barusan membuat Hyunra mengerutkan
keningnya. Merasa penasaran dengan alasan pria di depannya itu.
ā Karena aku diciptakan bukan untuk dimangsa tapi untuk
memangsa,ā Minsoo menahan senyumnya, kemudian kembali berbicara. ā Sekalipun
diantara kita harus ada yang dimangsa, jelas itu bukan aku, tapi kau.ā
tuntasnya dengan kekehan puas karena mendapati ekspresi ngeri di wajah Hyunra.
Namun setelahnya Hyunra ikut tertawa bersama, sebelumnya
akhirnya suara tawanya kian surut begitu Minsoo memajukan wajahnya. Mendekati
wajahnya yang bahkan sudah sangat dekat. Pria itu masih memamerkan senyumnya,
senyum yang menurut Hyunra tidak terlalu lebar tapi mempesona.
Minsoo kembali membelai kepalanya, membuat Hyunra memejamkan
matanya. Menyerapkan ketenangan yang ditimbulkan oleh aksi tersebut. Ia membuka
matanya kembali, menatap Minsoo yang masih menatapnya dengan intens. ā Happy Birthday Bang Minsoo,ā ucapnya
diikuti senyum sumringah.
ā Thank you my last,ā
balas Minsoo sebelum akhirnya menempelkan bibirnya pada bibir Hyunra.
END
Youāre welcome Minsoooā¦Happy Birthday My Lovely Ex-boyfriend Bang
Minsoo!!!!! Semoga makin cakep, makin kece, makin jago ngerapnya, makin
mempesona, makin baek ama ricky, makin akrab ama changjo (nggak tahu kenapa aku
ngerasa cap gak begitu dkt ama changjo, emg begitu atau akunya yg sotoy?) dan
makin segala-galanya. Sebenernya ini bukan birthday project fic gituā¦karena ff
ini nggak prnah masuk dftar rencana. Pdhl aku punya ff yg lgi pengen diketik
aja aku pending krna aku masih ada tugas plus utsā¦tapi entah kenapaā¦.tdi pas
pagi ato siangā¦thank God, salsa nulis pm āhabede bapaknya bangjaā *walo aku gak
tahu bangja itu siapa, tpi aku rasa itu ada hubungannya ama cap* trus untungnya
dia juga pasang dp CAP brg kue ultah gituā¦jdi makin tpt aja prkiraanku.
Akhirnya aku bbm ke dia buat mastiin, tapi ceklis doang. Dan akhirnya aku
googling, dan ternyata benerā¦ooohhhā¦
Dan yang ngebuat ff ini bukan birthday project adalah aku gak tau
tanggal lahir Minsoo kalo aja bukan karena salsa. Aku tuh selama ini cuma apa
ultahnya L.joe, 23 november. Am I right?*koreksi yah klo enggak.* aku taunya
CAP itu lahir tahun 1992, udh sampe situ ajaā¦aku gak tau tanggal ama bulannya..
daan pas tau hri ini hri ultahnya Minsoo, ide langsung dtg, moodpun lgi
bgusā¦dan kebtulan dosen b.indo aku g dtg..jdi pas tdi temenku presentasi aku
ngetik ff ini di hp.. tadinya agak ragu ff ini bsa rampung, krna aku udh cukup
lama gak ngetik ff, udh lama gak mencoba ngolah kata, ngegambarin sebuah
kejadian, ngedeskripsiin suasana, dan Alhamdulillah ide ngalir, mood bagus dan
kesempatan ada walo dipaksainā¦ini maksa bgt krna harusnya aku belajar buat UTS
bsokā¦tpi krna Bang Minsoo waktuku tersitaā¦Blame himā¦.
FF ini di luar perkiraan. Karena aku gak pernah tuh punya rencana bikin
ff khusus di hri ultahnya CAPā¦jangankan dia, Chokyu aja aku cuma pernah bikin
sekali. Inget because of pencil? Itu doang tuh birthday project-ku, pdhl salsa
ama kim dhira getol bgt bikin gituan klo biasnya ultahā¦ Okeā¦selesai bahas
masalah itu.
Aku mau ngebahas rencanaku untuk menghapus beberapa ff yang fix bgt gak
bakal aku lanjut. Kenapa gitu? Sayang kan? Yahā¦klo dipikir-pikir emang sayang
pke bgt..klo disuruh milih aku juga bakal ngerampungin semuanya, tapi aku tahu
aku gak bisa. Aku udh kehilangan rasa sama ff itu, dan klo udh kya gitu
biasanya aku gak bakal bisa ngelanjutin apa-apa, sekalipun udh berusaha.
Wellā¦itulah akuā¦skema kerjaku tuh aneh.. Lagian aku gak mau bikin ffnya jadi
gak jelas. Emang salahku karena nelantarin ff-ff itu gitu aja, tpi yg udh ya
udhā¦skrg wktunya aku say goodbye ama ff-ff itu.. apa ajakah judulnya?
Berikut jawabannyaā¦
1. Snap On The Plan
2. Passion Ambision
3. Little Secret
Untuk little secret aku masih mikir, karena
aku udh ngetik smpe 5 chapter+special chapter, dan chapter 6nya udh stgh jalanā¦tpi
krna wktu itu aku lg ujian kelulusan dan berbagai macamnya, ff itu kutinggalā¦ngebuat
aku pengen tereakā¦krna itu ff fantasi pertama aku..kedua, ff itu lumayan
menurut aku..punya alur rapi, watak tokoh yg kuat dan sesuatu yg baru buat akuā¦tpi
krna udh lama ditinggal semangat buat nyelesain ff itu nguap gitu ajaā¦
Dan setelah aku pikir lagi, aku gak bakal
ngapus 3 ff di atas..aku bakal biarin tpi gak aku lanjut.. dan untuk marry
me..aku masih jihadā¦nggak..aku lagi nggak ngetik apapun, kalo itu yg ingin
kalian tanyain. Aku nggak hiatus, tapi enggak aktif bgtā¦aku bkl publish yahā¦klo
ada yg bisa dipublishā¦buat saat ini sebenernya adaā¦ masih inget Journey of love
the series? Nahā¦seri selanjutnya udh kelar cukup lama, tapi aku gak akan
publish seri itu dlm wktu dekat. Senggaknya aku bkl publish seri itu klo seri
selanjutnya udh aku ketikā¦jadi aku juga punya peganganā¦
Okeā¦kayaknya itu aja cuap-cuap dari aku.
kepalaku udh keliyengan dan terancam gak bljr buat UTS besokā¦dan entahlahā¦kayanya
aku mendingan tidur skrg sblum kepalaku pecah terus otakku berceceranā¦ Cuma berharap
ada beberapa materi yg nyangkut di otak yg bisa aku andelin buat ngerjain UTS
bsokā¦oke deh semuaā¦makasih yg udh baca, jangan ragu klo mau ninggalin kritik,
saran, curhat, asal jgn nitip dosa ajaā¦ sekali lagi HAPPY BIRTHDAY MY LOVELY
EX-BOYFRIEND BANG MINSOO!!!! Sehat selalu!!!! Panjang umur!!! Telepon aku kalau
kamu udah gak marah *sedengnya keluar*
Muaacchh For BANG MINSOO
GSB
ANYEONG..
ReplyDeleteWahh ultahnya cap, saya klewatan. Dan Lama gk mampir k blog ini Soalnya lg dinas kluar daerah, jdi agak ssh sinyalnya. :(.
Awalnya sy bingung mereka knp yah. Hahah ternyata.... Untung si cap pnya kata2 mujarab buat bjuk istrinya. Sy suka idenya last one. Gambaran karakternya Cap jg dewasa, benar2 seorang leader. Sy bcanya senyum2 sndiri. So sweet
Ff d sini bagus2, sayang banget lho klo terabaikn. Trutama yg Marry me sy msh pnsaran klnjutnnya, Tpi balik lagi sama mood authornya sih. Yg jls sbgai reader gk bs mnuntut cma bs ksi support sj. Asal nulisnya happy n bkn malah mnjdi beban. ^^
annyeong...hehehe iya tuh cap lgi khilaf makanya manis bgt.
DeleteMakasih yah udah suka dan maaf ya udh buat nunggu lama buat ff aneh yg satu itu...
aku udh publish kok part 4nya, dan smoga bisa lanjut smpe tamat.. sekali lagi makasih yah...