Not As Happy As I imagined
Length : 200 words
Aku ingat waktu-waktu dimana aku
sering menginginkan Tuhan memberiku sakit sehingga aku tidak masuk sekolah. Aku
selalu ingat saat-saat dimana aku mencoba meyakinkan ibuku kalau anak
perempuannya ini sedang demam.
Tapi sayangnya tidak ada satupun usahaku yang berhasil. Aku tetap datang ke sekolah seperti biasanya, padahal aku ingin sekali bersantai di rumah sambil menonton acara televisi favoritku. Aku yakin kondisi tubuhku cukup menyedihkan hingga aku membutuhkan istirahat di rumah, tapi ibuku lebih tahu kalau aku hanya merasa sedikit pusing.
Tapi sayangnya tidak ada satupun usahaku yang berhasil. Aku tetap datang ke sekolah seperti biasanya, padahal aku ingin sekali bersantai di rumah sambil menonton acara televisi favoritku. Aku yakin kondisi tubuhku cukup menyedihkan hingga aku membutuhkan istirahat di rumah, tapi ibuku lebih tahu kalau aku hanya merasa sedikit pusing.
Kata ibu, aku adalah anak yang
kuat. Kuakui memang begitu, tapi terkadang aku kurang senang dengan kenyataan
tersebut. Aku semakin tidak senang begitu tahu kalau Sarah, salah satu temanku
di kelas itu tidak datang ke sekolah hanya karena kepalanya pusing. Ia juga
memberitahuku kalau kondisi tubuhnya saat itu tidak terlalu buruk, ia masih
bisa datang ke sekolah kalau ia mau.
Kenapa sih, Tuhan tidak
membiarkan aku sakit? Aku ingin sekali saja jatuh sakit dan tidak datang ke
sekolah. Tapi kini aku ingin Tuhan tidak benar-benar mendengar permintaan
bodohku itu. Karena kini aku tahu, sakit itu tidak menyenangkan. Kepalaku terus
berdenyut, aku merasa mual dan siap memuntahkan isi perutku kapan saja.
Sekarang aku sakit, tapi aku berharap Tuhan mau menyembuhkanku. Konyol, kan?
END
Hoiiā¦balik lagi nih..
Okeā¦mungkin byk yg bingung ini apa. Ini short story yang sbnrnya aku
tulis buat ikutan something, tapi gak aku kirim krna ada beberapa pertimbangan
gitu. Danā¦biar gak menuh-menuhi laptop doang, makanya aku share deh..
Hehehe..yah..itās really touch us, right? Pasti pernah ada di posisinya si aku,
kan? Boong bgt klo enggak. Emang cerita ini niatnya untuk dikirim ke suatu
tempat yang hanya aku dan ehhhmm..Li Jiaheng yg tahu*oke..abaikan*, tapiā¦selama
proses mencari inspirasi aku ga dapet, dan gak lama setelah itu aku jatoh dari
bus, kakiku aneh, aku malah dapet inspirasi dan ini aku tulis pas aku lagi dlm
keadaan yg sangat aneh dan berharap kesembuhan dari Allah SWT.
Emang salah sih, karena aku sempet minta sakit biar gak ke kampus, dan
akhirnya dikasih deh.. so siapapun yg minta sakit, plis, pikir ulang lagi deh..
Klo klian sakit walau cuma pusing doang, otomatis segala aktivitas kalian juga
jdi terganggu. Jadi aku mau bilang hargai apa yg kita miliki sekarang, karena
kita gak tau kapan sesuatu yg kita miliki itu bakal diambil lagi sama yg
ngasih, dan pas saat itu terjadi kita Cuma bisa ngemis sama nyesel. Dan sehat
itu mahal guys~ jadi kalo doa jgn yang aneh-aneh yahā¦
Oke deh saya galiema, terimakasihā¦
Thanks,
GSB
Comments
Post a Comment