We Were In Love 1 of 2
cast :
- Krystal f(x) a.k.a Jung Soo Jung
- Yunho TVXQ a.k.a Jung Yunho
- Yuri Girls' Generation a.k.a Kwon Yuri
- Nana After School a.k.a Im Jin Ah
- Naeun A-pink a.k.a Son Naeun
genre: family, romance
~ O O O ~
Pagi itu
layaknya pagi-pagi sebelumnya, matahari telah menyinarkan cahayanya dengan
cukup terang. Burung-burung telah keluar dari sangkarnya dan memperdengarkan
suara merdu milik mereka. Berbagai aktivitas juga sudah mulai terlihat
dikerjakan oleh para penghuni di bumi ini.
Dan sama
seperti pagi-pagi sebelumnya, gadis penghuni ruangan dengan dominasi cat
berwarna biru itu, memulai harinya. Dengan merapihkan ranjangnya terlebih
dahulu sebelum menghilang di balik pintu kamar mandi. Namun walaupun begitu,
pagi itu tetap berbeda untuknya. Bahkan setiap paginya terasa berbeda sejak
beberapa bulan yang lalu.
Ia
merapihkan pakaian yang baru saja dikenakannya. Dan tak lama, tangannya beralih
merapihkan rambutnya yang panjang serta mendadani wajahnya dengan peralatan
rias yang biasa digunakannya. Hari itu entah mengapa ia ingin sekali melakukan
sesuatu yang mungkin akan berakibat buruk pada dirinya. Membuat sebuah
penilaian yang pada akhirnya akan melukai dirinya sendiri.
Gadis itu
berjalan keluar dari kamarnya. Dengan menggenggam ponsel serta headset-nya, ia menuruni anak tangga dan
berjalan menuju pintu keluar. Wajahnya yang tak berekspresi tiba-tiba saja
berubah saat dari tempatnya berdiri, ia dapat melihat bagaimana raut bahagia
sosok-sosok yang telah membuatnya menjadi seperti saat itu.
Ia mengenakan headset-nya.
Tak lupa ia tutup pintu terlebih dulu sebelum kembali berjalan menuju sebuah
kendaraan, dimana sepasang pria dan wanita serta seorang gadis muda tengah menunggunya.
āoh.. kau
sudah siap Soojungie? kalau begitu ayo kita berangkat.ā Seru sang pria.
Ia berjalan
memutar menuju tempat dimana seharusnya ia berada. Dan bersamaan dengan itu
sosok wanita yang juga berada di dekatnya menggerakkan tangannya membuka pintu
penumpang.
āoh.. anda
masih mengingatnya bukan nyonya Im?ā Sergah sang gadis sembari menghentikan
gerak tangan wanita bermarga Im itu.
ājadi,
terima kasih utnuk membukakan pintu ini untuk ku.ā Sambung gadis itu.
Ia hampir
saja berada di dalam kendaraan mewah itu andai saja tangan seseorang tak
menghentikannya. Gadis itu kembali keluar dari sana dan menatap tak suka sosok
yang baru saja menghentikannya.
āapa yang
kau lakukan Soojung? tak sepantasnya kau melakukan itu pada eom-ā
ātak
sepantasnya? bukankah kalian yang tak sepantasnya berada di sini?! dan ingat ya Son Naeun-ssi. kau itu bukan
siapa-siapa! dan coba gunakan otak mu untuk mengingat perjanjian yang telah
eomma-mu dan dirimu sendiri sepakati!!ā
o O O O o
Sebuah
sedan mewah terus melaju menembus jalanan kota yang juga telah dipadati dengan
ratusan kendaran yang berlalu lalang. Mengingat hari itu adalah akhir pekan,
tak aneh bila jalan-jalan besar itu didominasi oleh kendaraan pribadi. Walau
tak jarang, ada sebagian orang yang tetap memilih untuk memanfaatkan kendaraan
yang disediakan oleh pemerintah untuk menghabiskan akhir pekan mereka.
Berbeda
dengan keadaan di luar yang terlihat cukup padat dan dapat dipastikan suasana
di sana cukup ramai, keadaan di dalam sedan mewah itu malah hening dan bagaikan
tak bernyawa. Yaā¦ memang benar, jika di dalam kendaraan itu bersemayam delapan
pasang mata. Tetapi.. oh ayolahā¦ mereka terus saja diam dan mengunci mulut
mereka rapat-rapat. Mereka seakan tengah sibuk dengan apa yang tengah mereka
pikirkan sampai untuk berbicara pun sepertinya tak mungkin untuk dilakukan.
Sosok pria
yang tengah mengendalikan kendali mobilnya, terus saja fokus terhadap
jalan-jalan yang mereka lalui. Sedangkan sosok wanita dan gadis muda yang duduk
di belakangnya, enthalah. Mereka hanya diam dan tak melakukan apa pun. Bahkan
tatapan mereka terlihat begitu kosong. Tak jauh berbeda dengan sosok wanita dan
gadis muda itu, sosok gadis muda lain yang duduk dikursi penumpang di samping
pengemudi juga terus saja mengatupkan bibirnya. Hanya saja, gadis itu lebih
baik. Karena setidaknya masih ada musik yang mengalun ditelinganya. Hanya
ditelinganya.
Sebuah restaurant keluarga menjadi tempat
pemberhentian sedan mewah itu. Pelataran parkir menjadi tempat mobil itu
beristirahat, dan dengan perlahan sang pengemudi menon-aktifkan mobilnya.
Membiarkan mesin mobil itu mendingin, semenatra ia dan keluarganya menghabiskan
waktu mereka di dalam restaurant.
Mereka turun
dari mobil dan bergegas menuju ke dalam. Tepat di depan pintu masuk restaurant, beberapa orang telah menunggu dan segera menyambut
kedatangan mereka dengan begitu antusias.
āyeobo..
lihat keponakan kita ini. dia telah tumbuh menjadi gadis muda yang sangat
cantik!ā
āgeurae.
neo eomma neomu yeppeo.ā
āne. uri Yuri memang sangat cantik. pastilah Soojungie akan
tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik seperti eomma-nya. buah tak akan jatuh
jauh dari pohonnya..ā
āah ahjumma
bisa sajaā¦ā
āah annie
annie.. kau memang cantik Soojung. ah.. lebih baik kita masuk sekarang karena
yang lain sudah di dalam.ā Ajak wanita tersebut. Ia berjalan beriringan dengan
Soojung, dengan tangannya yang terus merangkul pinggang Soojung dengan penuh
kasih sayang menuju tempat dimana keluarganya yang lain berada.
o O O O o
Soojung
berjalan menuju tempat dimana orang-orang yang berkedudukan sebagai kakek-kakek
dan nenek-neneknya berada. Dengan membawa segelas jus jeruk ditangan kirinya
serta air mineral ditangan kanannya, gadis itu berjalan menghampiri meja dimana
orang-orang tua itu berada. Soojung meletakkan gelas dengan cairan transparan
ke atas meja tepat di hadapan wanita paruh baya yang tadi memintanya untuk mengambilkan
air itu.
āgomawo
Soojungie..ā Ucap wanita itu penuh dengan kasih sayang.
Ia meminum
cairan itu. Membiarkan benda transparan itu mengalir membasahi kerongkongannya
terlebih dulu sebelum kembali mengajak cucunya itu āSoojung- berbicara.
ābagaimana
keadaan eomma-mu? apakah dia baik-baik saja?ā Tanya wanita itu sembari
menggenggam tangan Soojung.
Sementara
Soojung, ia hanya menarik sudut bibirnya dan membalas genggaman wanita itu.
āeommaā¦ dia
baik-baik saja harmoni. ya.. setidaknya ia harus lebih baik lagi untuk
menghadapi dua ekor bunglon!ā
o O O O o
Suara
deritan pintu membuat sosok wanita yang berada di dalam dengan segera menyekah
air matanya. Ia berusaha untuk menghentikan isakannya. Namun apa yang ia
lakukan tak membuahkan hasil apa pun. Terlebih ketika sosok yang menimbulkan
suara deritan itu berdiri di depannya. Air matanya malah terus saja jatuh dan
membasahi pipinya.
āJin
Ah-aa.. mianhae.ā
Sosok itu
melayangkan tangannya. Menyentuh pipi wanita itu dan menyekah aliran air yang
terus mengalir membasahi wajah wanita itu.
āaku tahu
ini berat untuk mu, tetapi ini juga berat utnuk Soojung. dan mungkin, di antara
kita semua Soojung-lah yang paling menderita.ā
Di lain
tempat, seorang gadis tanpa sengaja mendengar percakapan dua orang dewasa itu.
Ia mengepalkan tangannya. Mencoba mati-matian menahan tangisnya. Mendengar
semua pembicaraan kedua orang itu, membuat hatinya terasa perih, terlebih ia
juga merasa bingung. Bagaimana bisa sosok wanita di dalam sana mau melakukan
hal itu? Melakukan hal yang ketika ia pikirkan lagi, hanya akan menyakiti hati
wanita itu.
Gadis itu
memutar tubuhnya. Dengan langkah cepat, ia segera pergi meninggalkan tempat itu
menuju salah satu kamar yang berada di lantai dua. Dan ketika ia telah berada
di depan pintu kamar tersebut, ia segera membukanya tanpa memberikan ketukan
terlebih dahulu.
āapa yang
kau lakukan?! apakah kau tidak tahu cara utnuk mengetuk pintu?? atau kau tak
pernah diajarakan bagaimana caranya untuk mengetuk pintu kamar seseorang,
eo??!ā Maki sosok gadis penghuni kamar tersebut.
Ia melipat
kedua tangannya di depan dada dan menatap dengan sengit sosok gadis yang baru
saja membuka pintu kamarnya secara tiba-tiba.
ābisakah
kau berhenti melakukan ini Soojung-ah? Jin Ah eomma telah menikah dengan Yunho
appa, dan itu berarti kita sudah menjadi satu keluarga! jadi kau tak
sepantasnya menyakiti eomma seperti ini!!ā
Sontak
Soojung membulatkan matanya begitu mendengar apa yang baru saja diontarkan
sosok itu dengan keras. Ya.. sosok itu tengah marah. Marah atas apa yang
dilakuakn Soojung dan marah atas dirinya sendiri yang tak tahu harus melakukan
apa.
ānde?
keluarga? menyakiti eomma?? siapa yang kau maksud eomma? wanita itu???ā
Soojung
tertawa sinis. Ia menatap tajam sosok di depannya. Menunjukkan bahwa tak hanya
sosok itu saja yang marah. Tetepi ia juga!
āwaniat itu
memang eomma-mu. tetapi dia bukan eomma-ku!! dan apa kata mu tadi?? menyakiti?
HEY.. CAN YOU SEE THE MIRROR??! sekarang siapa yang menyakiti siapa?? apakah
tidak terbalik eoh?!ā
Soojung
kembali menjeda ucapanya. Matanya terus menatap sang lawan bicara dengan begitu
tajam dan sinis.
ākau dan
eomma-mu lah orangnya!!! bahkan kalian dengan mudahnya melakukan hal menjijikan
itu hanya untuk menjadi bagian dari keluarga ini. dan sekarang, apa yang kau
katakan? aku menyakiti kalian?? cih.. dasar perempuan tak tahu diri!! lebih
baik sekarang kau keluar, sebelum aku mengatakan sesuatu yang semakin
merendahkan posisi mu di sini nona muda Son!!ā
Soojung
bangkit dari ranjangnya. Dan dengan cepat mendorong tubuh lawan bicaranya
keluar dari dalam kamarnya. Kemudian membanting pintu tersebut sebelum
menguncinya.
o O O O o
Sepuluh
menit lagi bell akan berbunyi dengan nyaring. Dan itu berarti, waktu untuk
menyelesaikan soal ujian juga hanya tersisa sepuluh menit. Dan tepat setelah
sepuluh menit telah terlewati, bell tanda berakhirnya masa kelam bagi seluruh
murid tingkat akhir berbunyi. Secara serempak mereka bangkit dari kursi.
Mengumpulkan kertas ujian beserta lembar jawaban kepada guru yang bertugas
mengawasi ujian. Dan setelah itu, cafŃtaria merupakan tempat pertama yang
mereka tuju.
Sekumpulan
muda-mudi sudah berkumpul disalah datu meja cafŃtaria. Mereka yang baru saja
menyelesaikan kewajiban sebagai seorang pelajar, dengan wajah cerah menikmati
makanan yang mereka pesan. Melupakan seluruh kepenatan mereka akan ujian yang
baru saja berakhir. Dan bersiap untuk memulai kehidupan yang baru.
āapakah
kita masih bisa sering bertemu setelah ini?ā Tanya seorang gadis muda dengan
wajah yang bersedih. Ia tak pernah membayangkan bahwa hal yang paling ia benci
di muka bumi ini akan terjadi sebentar lagi.
āgeurae!
kau bisa menemui ku kapan pun Jinri-ah.ā Balas gadis lain yang duduk berhadapan
dengannya.
āwalaupun
nanti kita akan berada di universitas yang berbeda?ā Tanya Jinri lagi.
āne. sekali
pun kita berada di benua yang berbeda, kita tetap bisa bertemu Jinri-ah..ā
Mendengar
itu, Jinri tersenyum. Dan kemudian ia berbalik menatap sosok laki-laki yang
duduk tepat di sampingnya.
ālalu
bagaimana dengan mu? apakah kau akan mencari gadis lain?ā
Laki-laki
itu hanya menghela nafas begitu mendengar pertanyaan yang dilontarkan Jinri. Ia
benar-benar bingung dengan jalan pikiran gadis itu. ākau sudah menanyakan hal
ini berkali-kali. dan kau juga tahu apa jawabanku bukan? jadi jangan pernah
tanyakan hal semacam ini lagi Jinri-ah!ā
Jinri
menganggukkan kepalanya. Sementara sosok laki-laki di sampingnya membelai
lembut puncak kepala gadis itu.
āhhhā¦
bisakah kalian tak melakukan hal itu? masih ada aku dan Minhyuk di tempat ini.ā
āaish kau
mengganggu saja Soojung-ah! kalau kau iri, kau bisa melakukannya bersama
Minhyuk.ā
āyak Choi
Minho!!ā Kesal Soojung pada laki-laki bernama Minho itu.
Soojung
hendak memukul kepala laki-laki itu. Namun tertahan karena sosok Minhyuk yang
menariknya untuk kembali duduk.
āSoojung-ah..ā
Panggil Jinri saat keadaan sudah kembali seperti sedia kala.
Soojung
mengalihkan pandangannya dari makanan yang berada di atas meja kepada Jinri. Ia
menatap gadis itu dengan pandangan āada apa?ā sembari menghabiskan makanan yang
berada di dalam mulutnya.
ābagaimana
sekarang ini? ah.. maksdu ku, bagaimana keadaan rumah.. ah annie annie. maksud
ku, bagaimana keadaanā¦..ā
ābagaikan
neraka! wanita itu berlaku layaknya ia-lah pemilik rumah! dan anaknya, yaā¦ kau
tahu sendiri bagaimana ia. bagaimana ia merebut sang ketua dewan Lee Taemin
saat laki-laki itu masih bersama mu.ā Selak Soojung cepat yang sudah mengetahui
maksud pembicaraan Jinri.
ādan kalian
tahu. belum lama ini, ia mulai berperilaku layaknya tuan putri di rumah.
membentak para asisten rumah tangga semaunya.ā Sambung Soojung dengan kesal.
Bahkan tangannya sempat terkepal ketika menceritakan hal itu.
Deringan
ponsel berhasil menginterupsi keempat muda-mudi itu. Mereka yang sebelumnya
tengah asyik berbincang, dengan spontan menghentikan keasyikan itu.
āada apa?ā
Tanya Minho pada Minhyuk yang baru saja mengeluarkan ponselnya dan membaca
pesan singkat yang baru saja ia terima.
āSoojung-ah..
Restaurant Eropa di kawasan Gangnam. kau harus pergi sekarang.ā Jelas Minhyuk
sembari meletakkan ponselnya kembali ke atas meja.
āmereka
meninggalkan mu? bagaimana bisa??ā Tanya Jinri tak habis pikir.
ātentu saja bisa. semua ini pasti ulah gadis itu, Son Naeun.
walaupun wajahnya seperti malaikat, menenangkan, ramah, baik, cantik. tetapi
sebenarnya ia adalah titisan iblis. dan selama gadis itu masih terus
berkeliaran di rumah ku, semua hal seperti ini pasti bisa saja terjadi.ā
o O O O o
Dari
kejauhan, seorang gadis terus saja memperhatikan sekumpulan orang yang tengah
berbincang sembari menunggu pesanan mereka datang. Gadis itu terus saja
memperhatikan orang-orang tersebut. Tak pernah ia biarkan matanya beralih
sedetik pun dari orang-orang itu. Hingga pada akhirnya, setelah beberapa saat
ia terus saja memperhatikan dari kejauhan, gadis itu bangkit dari duduknya dan
berjalan menghampiri meja dimana orang-orang itu berada.
ādimana
Soojung? kenapa ia tak ikut bersama kalian?ā
āSoojung..
em dia tadi pergi bersama dengan te-ā
āannyeonghasaeyoā¦ā
Sapa gadis itu. Ia merundukkan badannya memberikan salam pada orang-orang
tersebut.
āoh..
Soojung-ah. darimana saja? kenapa baru sampai?ā Tanya sosok wanita yang tadi
juga menanyakan keberadaan gadis itu, Soojung.
ātadi ada
pelajaran tambahan. dan ketika selesai, aku tak menemukan Naeun eonni. ku pikir
eonni meninggalkan ku.ā
Soojung
menghentikan ucapannya sejenak. Ia sempat melirik sebentar pada keluarganya dan
tersenyum sinis sebelum kembali melanjutkan ucapannya. āuntung saja da temanku,
Lee Taemin, yang bersedia mengantar ku.ā
āoh jinjja?
lalu diaman dia? kenapa kau tak ajak dia bergabung dengan kita? ahjumma ingin
berterima kaish padanya, karena telah mengantar mu.ā
āia telah
pulang. tadi aku telah mengajaknya, tetapi ia menolaknya karena tengah
bertengkar dengan Naeun eonni. jadi dia merasa tak enak.ā Terang Soojung yang
langsung membuat rasa keterkejutan menyerang keluarganya.
Mereka tak
menyangka bahwa Soojung akan mengatakan hal seperti itu. Terlebih Naeun, gadis
itu lebih tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Memang benar ia
meninggalkan Soojung, tetapi ia tak menyangka bahwa Soojung akan mengatakannya
di tempat itu. Dihadapan sebuah keluarga yang mungkin akan menjadi keluarganya
juga.
o O O O o
Deru mesin
baru saja berhenti. Namun Soojung buru-buru membuka pintu mobil dan keluar dari
sana. Ia ingin sekali memanjakan tubuhnya dengan air hangat. Namun keinginannya
itu tak bisa ia realisasikan karena saat ia hendak menaiki tangga menuju
kamarnya, seorang pria memanggil namanya. Dari suaranya, Soojung tahu bahwa
pria yang tak lain adalah ayahnya itu sedang menahan amarah.
āJung Soo
Jung!ā
Soojung
memutar tubuhnya. Ia menatap sosok pria itu dengan tanpa niat. Sementara ibu
serta saudari tirinya, menatap Soojung dengan tatapan yang tak dapat
dijelaskan. Apakah mereka senang? Kesal? Atau sedih?
āada apa?ā
āada apa
kata mu? Jung Soo Jung!ā Bentak pria itu.
ākau baru saja membuat keluarga kita malu! apakah kau lupa
dengan apa yang kau katakan tadi? apakah kau tak melihat bagaimana ekspresi
Myungsoo? kau-ā
āoh.. jadi Myungsoo, laki-laki yang akan dijodohkan oleh
appa? tapi sayangnyaā¦ aku tak mau mengorbankan diri ku hanya untuk membantu
appa! mungkin gadis di belakang appa itu mau, karena buah jatuh tak jauh dari
pohonnya! atau like mother like daughter!ā Sejenak Soojung menjeda ucapannya. Ia mengalihkan pandangannya pada
seorang gadis yang berdiri tak jauh dari tempat dimana ia berada.
āoh.. tapi sepertinya Kim Myungsoo tak akan sudi
berdampingan dengan perempuan itu. karena aku tahu, Myungsoo merupakan laki-laki
pintar yang tak akan bisa dibodohi oleh perempuan jalang seperti dia!ā Sambung Soojung. Ia benar-benar
merasa puas hari itu. Walaupun tubuhnya terasa lelah, tetapi dengan hanya
melihat raut orang-orang di depannya, membuat rasa lelah itu hilang begitu
saja.
āJUNG SOO
JUNG!! JAGA UCAPAN MU!!!ā Hardik pria itu.
Namun
sayangnya, Soojung malah menikmati amarah pria itu dibandingkan merasa
ketakutan. Ia malah tersenyum dengan sedikit tertawa begitu pria itu
membentaknya.
ātuan Jung
Yunho yang terhormat! apakah anda sudah lupa dengan perjanjian yang anda dan
dua orang itu sepakati? apakah saya perlu mengingatkan anda kembali?ā Tanya
Soojung dengan menyunggingkan senyumnya yang saat itu terlihat begitu tulus bak
seorang malaikat.
āeo..
sepertinya anda sudah lupa tuan Jung. kalau begitu, saya akan mengingatkan
kembali.ā Soojung kembali tersenyum manis sebelum meneruskan ucapannya yang
sengaja ia jeda demi untuk menikmati ekspresi lawan bicaranya.
āpertama, jika tuan Jung Yunho menceraikan Kwon Yuri yang
merupakan eomma-ku, maka tuan Jung Yunho juga harus menceraikan nyonya Im Jin
Ah, yang dalam hal ini sebagai orang ketiga yang merusak keluarga ini. kedua,
jika tuan Jung Yunho kembali rujuk atau menikahi nyonya Im Jin Ah, maka anda
juga harus melakukan hal yang sama terhadap eomma-ku. ketiga, jika tuan Jung
Yunho hendak memberikan hukuman, memarahi, serta melukai Jung Soo Jung, yang
dalam hal ini merupakan saya sendiri, maka tuan Jung Yunho juga harus melakukan
hal yang sama pada Son Naeun, yang merupakan anak bawaan dari nyonya Im Jin Ah,
sebanyak dua kali lipat dibandingkan apa yang anda lakukan pada saya.ā
Soojung
mengakhiri penuturannya. Ia menyedekapkan tangannya. Menatap orang-orang di
depannya dengan tersenyum senang.
āapakah
anda sudah ingat tuan Jung? kalau anda sudah mengingatnya.. bisakah anda
melaksanakan kesepakatan itu? anda baru saja menghakimi ku, jadi bisakah anda
melakukan hal itu juga pada nona Son Naeun? ah.. tetapi jika anda tak bersedia,
saya dengan sangat senang hati melakukan
hal itu untuk anda, tuan Jung Yunho!ā
o O O O o
Soojung
mengerjapkan matanya. Suara dering ponsel yang berada di atas nakas menyadarkan
ia dari tidur lelapnya. Dengan mata yang masih terpejam, Soojung mengambil
benda berbentuk persegi panjang itu dan mendekatkannya ke telinga.
āeo Minhyk-ahā¦ā
āā¦ā¦.ā
āoh ne ne ne! aku bersiap sekarang.ā
Soojung
menjauhkan ponselnya dari telinga. Ia kembali meletakkan benda tersebut ke atas
nakas, dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
* * * * *
Langit
masih tetap berwarna hitam, dan angin juga masih berhembus cukup kencang. Hal
tersebut semakin membuat keadaan pagi itu bertambah dingin. Soojung baru saja
merapihkan buku-bukunya dan ia dengan gerakan tercepatnya segera pergi
meninggalkan kamar dengan tanpa menimbulkan suara sekecil apa pun. Setelah
berhasil menutup pintu rumah, Soojung segera melangkahkan kakinya menuju sebuah
mobil yang telah siap untuk mengantarnya.
ākita mau
kemana nona?ā Tanya seorang pria yang duduk di balik kemudi mobil.
āmenjemput
Jinri, ahjussi..ā
ābaik.
tetapi bagaimana dengan kakak nona?ā Tanya pria itu lagi.
āia
memiliki sepasang kaki, jadi ia akan baik-baik saja. dan satu lagi, gadis itu
bukan kakak ku ahjussi. dia hanya orang asing yang sengaja tinggal di rumah.ā
Mobil itu
mulai melaju meninggalkan pekarangan rumah setelah Soojung menjawab pertanyaan
pria itu. Dan Soojung, ia hanya tersenyum sembari memperhatikan jalan-jalan
yang tengah dilaluinya. Haruskah dijelaskan lagi tentang apa yang ia lakukan?
Bangun dan berangat lebih awal. Menjemput Jinri yang sudah jelas rumahnya
berada di arah yang berlawanan dengan rumahnya dan juga sekolahnya.
o O O O o
Soojung
berjalan memasuki sebuah ruangan dengan wajah mengeras. Tangannya juga terkepal
sepanjang ia melangkahkan kakinya. Bahkan ia sampai tak mengindahkan
orang-orang yang berpapasan dengannya. Suhu tubuhnya sudah meninggi melebihi
suhu di siang itu. Dan hal itu membuat Soojung tanpa berpikir panjang langsung
melayangkan tangannya menekan gagang pintu dengan roomtag bertuliskan presiden
direktur.
Tepat di
hadapan seorang pria dan wanita dewasa serta seorang gadis muda, Soojung
melemparkan lembar-lembaran foto ādimana seorang yang memiliki kemiripan
dengannya menjadi objek pada foto-foto tersebut- ke atas meja. Ia menatap
ketiga orang tersebut dengan begitu marah. Matanya menatap tajam. Rahangnya
mengeras. Dan tangannya terkepal dengan sangat kuat.
āAPA MAKSUD
APPA??!ā Teriak Soojung. Dengan emosi yang meluap-luap, ia kembali mengambil
salah satu foto yang berada di atas meja dan mengacungkannya tepat di depan
wajah Yunho āayahnya-.
āapa maksud
mu Soojungie? appa tak me-ā
āācih appa
tak apa? tak mengerti? tak tahu menahu? appa apa?ā Selak Soojung. Ia
benar-benar merasa marah pada Yunho. Bahkan kini ia menyesali memiliki seorang
ayah yaitu pria itu, Jung Yunho.
āSoojungie
duduklah.. dengarkan appa.ā
Pria itu
menggerakkan tangannya. Mencoba untuk menggenggam tangan putrinya, dan
mengajaknya untuk duduk. Namun kemarahan yang selalu berada dihati gadis itu,
membuat ia dengan kasar menepiskan tangan Yunho dari tangannya.
āappa ingin
jelaskan apa lagi? tak ada yang perlu appa jelaskan! buat apa appa bersusah
payah menjelaskannya.. toh aku juga sudah tak percaya pada appa!ā Terang
Soojung. Ia menjeda ucapannya. Ia sengaja melakukan itu demi untuk mengetahui
bagaimana reaksi pria itu ketika mendengar pengakuannya.
ābagaimana bisa appa melaukan hal tak berotak seperti ini
pada eomma? menyuruh seseorang untuk mengikuti eomma. menyuruh seseorang untuk
mengancam eomma agar menjauh dari ku. bagaimana bisa?!?! bagaimana bisa appa melakukan hal itu kepada
wanita yang masih berstatuskan sebagai istri appa? HA?!!ā Tanya Soojung dengan
suara yang sirat akan kemarahan. Oh siapa yang tidak marah jika ada seseorang
yang mencoba memisahkan seorang ibu dari anaknya? Terlbih orang itu adalah
sosok yang seharusnya menjadi pemimpin dan panutan di dalam sebuah keluarga.
āSoojung-ahā¦ā
ābukankah
aku sudah katakan kalau aku tak mau mendengar apa pun dari mulut appa!! jadi
simpan saja alasan appa untuk orang-orang yang bisa appa bodohi!ā Soojung
kembali menjeda ucapannya. Ia guankan kesempatan itu untuk kembali mengisi
paru-parunya yang sudah mulai kekurangan udara.
ādan satu
lagi. jangan pernah membuat aku melakukan sesuatu yang akan membuat APPA dan
NYONYA IM JIN AH YANG TERHORMAT serta kau SON NAEUN, menyesal!! karena aku
bukanlah seorang gadis yang suka mengingkari ucapannya!!!ā Sambung Soojung lagi
dengan penuh penekanan.
Soojung
memutar tubuhnya dan segera pergi meninggalkan ruangan itu. Ia tutup pintu
ruangan Yunho dengan kencang hingga menimbulkan suara hantaman yang cukup
membuat sekertaris Yunho langsung menghentikan pekerjaannya.
o O O O o
Semenjak
hari dimana Soojung secara terang-terangan meluapkan seluruh perasaannya, gadis
itu tak pernah mau menunjukkan wajahnya di hadapan ayah serta ibu dan saudara
tirinya. Ia leih memilih untuk mengabaikan dan tak menggubris keberadaan
orang-orang itu, seperti ketika makan, ia lebih memilih untuk meminta seorang
asisten rumah tangga mengantarkan makanannya ke kamar. Atau ketika akan
berangkat ke sekolah, Soojung lebih memilih bangun dan berangkat lebih awal.
Semua itu ia lakukan sebagai aksi ketidak terimaannya akan
perlakuan sang ayah kepada ibunya dan sekaligus kepada dirinya. Jika ditanya seberapa marahnya ia,
semua itu tak dapat ia paparkan. Coba bayangkan. Setelah hampir dua minggu tak
bertemu, akhirnya Soojung dapat menemui ibunya dengan dalih pergi bersama
ketiga sahabatnya. Namun apa yang terjadi setelahnya? Ia menjatuhkan
makanan-makanan yang sengaja ia beli, saat Minho āsalah satu sahabatnya-
menunjuka seorang mencurigakan yang tengah mengamati gerak-gerik ibunya.
Dan
untungnya dengan bantuan ketiga sahabatnya, Soojung dapat menangkap orang itu.
Dan mengetahui fakta yang selama ini tak ia ketahui. Bahwasanya seorang pria
bernama Jung Yunho membayar kelompok orang tersebut untuk melakukan pengintaian
dan juga pengancaman kepada seorang wanita bernama Kwon Yuri.
* * * * *
Soojung
baru saja keluar dari kamar mandi saat ia melihat keramaian di depan papan
pengumuman. Awalnya ia merasa bingung dengan apa yang baru saja dipasang di
papan tersebut. Namun kebingungannya lenyap saat seseorang dengan begitu
semangatnya memukul pundaknya.
āya! kenapa
kau masih di sini? apakah kau tak mau melihat hasil ujian akhir mu?ā Tanya
Jinri, seseorang yang memukul pundaknya tadi.
Soojung
masih diam. Ia masih bingung sekaligus tak mengerti dengan apa yang baru saja
dikatakan oleh Jinri.
āaish..
kenapa kau diam? kajja!!ā Jinri segera menarik tangan Soojung dan membawa gadis
itu menembus keramaian murid-murid lain yang juga tengah melihat nilai mereka.
Tepat di
depan kertas-kertas yang baru saja dipasang itu, Jinri langusng mengedarkan
matanya mencari dimana namanya berada. Bermulai dari urutan pertama dan
berkahir pada angka lima belas dimana namanya berada. Spontan gadis itu
berteriak begitu menemukan namanya.
āAAA!!! AKU
MASUK LIMA BELAS BESAR!!!ā
Jinri
melompat-lompat ditempatnya. Ia merasa begitu senang sekaligus bangga pada
dirinya sendiri. Berada diurutan lima belas dari seratus dua puluh murid.
Bukankah hal itu termaksud pencapaian yang baik.
Sementara
Jinri masih sibuk dengan kesenangannya, Soojung malah tengah dilanda cemas yang
tak berkeujungan. Pasalnya, sampai saat itu ia belum juga menemukan namanya.
Hingga Jinri telah menemukan peringkat Minho dan juga Minhyuk, Soojung belum
juga menemukan dimana namanya berada. Kekhawatiran mulai melandanya saat ia
teringat kata-kata Byun seosangnim tentang murid yang kemungkinan akan
melaksanakan ulang ujian akhir. Namun kekhawatirannya lenyap saat Jinri dengan
lantangnya menyebutkan peringkat Soojung.
āSATU!! kau
berada diperingkat pertama Soojung-ah. PERINGKAT PERTAMA JUNG SOO JUNG!!!ā
Soojung
yang tak percaya akan ucapan Jinri buru-buru melihat nama pada kolom pertama.
Dan setelah itu, dengan tanpa diduga matanya membelalak dan ia ikut melompat
mengikuti Jinri yang telah lebih dulu melompat girang.
āwah.. aku
peringkat pertama Jinri-ahā¦ā Ujar Soojung girang sambil menggenggam tangan
Jinri dengan terus melompat.
āne..
bahkan nilai mu hampir menyentuh angka sempurna!! chukhaeyoā¦.ā Balas Jinri.
Mereka
masih terus melompat. Meluapkan kesenangan mereka tanpa memperdulikan
murid-murid lain yang tengah menggerutu karena tak dapat melihat lembaran
pengumuman nilai tersebut akibat tertutup oleh kedua gadis itu.
To Be
Continue...
halloha guyyssss...
i'm back again with a new title and of course new story!! how's it?? satisfying???
i hope that. if not, i say sorry to you. to be honest, this is an old story that i could finish now and there are many parts of this story that have been lost from my memory. but although this isn't a good enough story, i still hope that you guys amused with this.
mm.. i think that's it. hopefully i can get back as soon as possible!! although i can't promise, because tomorrow the MONster DAY will come and make me have to go back to my university routines.
oke deh.. last but not least is see you.....ź°ģ¬ķ©ėė¤ ^^
Comments
Post a Comment