What Jeon Jungkook Wants
Mungkin menurutmu ini terdengar
sinting, tapi itulah yang kuinginkan
~ Jeon Jungkook~
Gadis berwujud sempurna itu
kembali mendatanginya. Pelan-pelan berjalan menghampirinya. Ia harus mengakui
bahwa gadis itu adalah gadis paling anggun yang pernah ditemuinya. Langkah
kakinya yang teratur dan tenang, parasnya yang membuat siapapun tak bisa
berpaling menatapnya, gaya bicaranya yang lembut, dan senyumnya yang mampu
membuat orang lain melakukan hal yang sama. Gadis itu adalah perpaduan dari
segala hal baik yang diinginkan setiap gadis. Wajah yang cantik, tubuh yang
ideal, sepasang kaki yang jenjang, rambut hitam yang indah serta senyum yang
menawan. Semua gadis ingin seperti dirinya dan semua pria ingin mendapatkannya.
Mungkin bukan semua tapi hampir
semua pria, karena nyatanya ia, Jeon Jungkook tidak menginginkan hal itu.
ā Selamat. Kau memang pantas
memenangkannya, tarianmu benar-benar menakjubkan.ā
Ia menanggapi gadis itu, lebih
tepatnya Oh Hayoung dengan percakapan singkat. Yah.. walau kegiatan seperti itu
bukan keahliannya, namun inilah satu-satunya yang bisa ia lakukan untuk
membalas keramahan Hayoung.
ā Sekali lagi terimasih sudah
menyaksikan pertunjukanku. Aku duluan,ā ucapnya sambil mengulas senyum seramah
mungkin, ia meninggalkan Hayoung yang nampak belum puas dengan perbincangan
mereka.
Bukannya ia ingin sok keren atau
bertingkah seolah ia pria paling tampan di kampusnya, namun ia tak begitu
nyaman bicara banyak dengan Hayoung. Mungkin pria lain tidak akan melewatkan
kesempatan emas untuk berbincang dengan seorang Oh Hayoung. Malah mereka
bersedia meluangkan banyak waktu hanya untuk gadis itu. Namun tidak dengannya,
tidak dengan Jeon Jungkook.
Ia sepenuhnya sadar alasan
Hayoung selalu berada di jarak pandangnya dimanapun ia berada. Ia tahu kenapa
gadis itu selalu datang untuk melihat kompetisinya. Ia tahu gadis itu
menyukainya, lebih tepatnya diberitahu oleh teman-temannya, Jimin dan
Taehyung.
Harusnya ia senang karena seorang
Oh Hayoung yang begitu terkenal menyukainya, namun nyatanya tidak. Ia tidak
merasakan gejala aneh saat mengetahui kenyataan itu. Ia benar-benar sadar akan
hal itu. Ia benar-benar sadar dengan apa yang ia katakan. Ia memang tidak
menyukai Hayoung, walau ia juga tidak membenci gadis itu.
Namun tak ada percikan istimewa
yang membuat perutnya tergelitik dan membuat seluruh sel tubuhnya bereaksi
berlebihan. Tidak, ia tidak merasakan hal seperti itu pada Hayoung. Walau
sempat beberapa kali ia merasakan gejala seperti itu, namun bukan karena
Hayoung.
Tapi karena seorang gadis
berjaket baseball warna merah yang sedang
membongkar isi lokernya dengan serius. Ia berhenti tepat di sebelah gadis itu,
menyandarkan salah satu tangannya pada jejeran loker di sampingnya dan
membiarkan yang satu lagi bergelantungan di udara.
Gadis itu menyadari kehadirannya.
Melirik sekilas ke arahnya, memutar bola matanya, kemudian kembali menyusun
beberapa buku yang berserakan di dalam lokernya.
ā Katakan apa yang kau mau?ā
Rasanya benar-benar lucu
mendengar suara datar dan sikap tak acuh gadis itu. Benar-benar menggemaskan.
ā Jadi aku benar-benar boleh
meminta apapun?ā
Gadis itu menutup lokernya lalu
menghadapnya. ā Hem..ā kepalanya mengangguk pelan, wajahnya benar-benar
terlihat bosan.
Benarkah? Walau sudah
mengetahuinya, namun tetap saja ia merasa tidak percaya. Gadis itu bilang ia
bisa meminta apapun kalau ia bisa memenangkan kompetisi hari ini. Gadis itu,
gadis paling menyebalkan, tidak mau mengalah, dan tak suka diatur itu
mengatakan hal yang membuatnya benar-benar takjub. Kapan lagi seorang Kim
Soobin begitu murah hati?
Makanya ia terus berlatih dengan
gigih sebelum kompetisi dimulai. Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan
berharga itu begitu saja. Ia harus menang dan meminta hadiahnya. Ia sudah
memikirkan beberapa benda, ia bisa minta video game terbaru, sepeda baru,
kamera baru atau mungkin sepatu baru. Ia sudah memikirkan masak-masak apa yang
ia inginkan. Namun ia tersadar, ada hal lain yang lebih penting dari semua itu.
ā Cepat katakan atau perjanjian
kita batal.ā
ā Tidak boleh begitu, kau harus
memenuhi janjimu,ā protesnya tak terima.
ā Kalau begitu cepat katakan.ā
Mata Soobin masih menatapnya,
terlihat menekan dan memaksa. Ia pun menyerah. Ia mengembuskan napas panjang,
kemudian kembali menatap gadis itu hati-hati. Ia pasti bisa, ia sudah menyiapkan
dirinya dari dua minggu yang lalu.
ā Aku meminta Kim Soobin untuk
jadi pacarku,ā ucapnya penuh usaha.
Walau sudah melatih dirinya
berulang kali, namun tetap saja hal itu tak mudah untuk ia katakan. Dadanya
bergemeruh dan keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Benar-benar situasi
yang membuatnya ingin mandi air hangat.
Soobin terlihat tak percaya,
gadis itu melebarkan matanya, benar-benar tercengang dengan permintaannya.
ā Kau bercanda. Serius Jeon
Jungkook, katakan apa yang kau inginkan. Aku tidak tertarik dengan lelucon
tololmu itu,ā tukas Soobin.
ā Aku sudah mengatakannya, dan
demi Tuhan aku serius.ā
Pandangan keduanya bertaut.
Jungkook bisa merasakan tiap detik bergulir begitu lambat. Segalanya terasa
begitu mendebarkan, dan terasa begitu jelas. Debaran di dadanya, aliran hangat
di sekujur tubuhnya, dan rasa pusing yang mencengkeram kepalanya.
ā Mungkin menurutmu ini terdengar
sinting, tapi itulah yang kuinginkan. Aku sudah berusaha untuk memikirkan hal
lain, namun tak ada hal lain yang lebih kuinginkan. Aku ingin kau jadi
pacarku.ā Akhirnya Jungkook kembali bicara. Ia benar-benar tidak tahan dengan
kebisuan yang membuatnya semakin tegang.
ā Tapi kenapa? Ini benar-benar
mustahil. Maksudku bagaimana mungkin? Kita selalu bersama sejak kecil, kita
bahkan bertetangga.ā
ā Jadi menurutmu ini tidak
mungkin? Mustahil? Memangnya aku tidak tahu kalau kau juga menyukaiku?
Betapapun kau mencoba menutupinya, namun aku mengetahuinya dengan baik.ā
Soobin menganga tak percaya, ia
hendak mengelak namun kalah cepat dengan Jungkook yang kembali bicara.
ā Memangnya aku tidak tahu kenapa
kau menolak ajakan Dongwoo untuk menjadi pasangannya di acara prom sekolah?ā
Soobin menegang, gadis itu
benar-benar tak percaya Jungkook akan membicarakan hal tersebut.
ā Itu bukan karena ibuku
memaksamu untuk jadi pasanganku, yah..walau ia memang memaksamu. Tapi aku tahu
kau melakukannya dengan senang hati, kau bahkan terus menggenggami lenganku
sepanjang malam.ā
ā Kau memintaku untuk berhenti
memelukmu tiba-tiba. Aku tahu kenapa kau melakukan itu,ā sambung Jungkook belum
kehabisan akal.
ā Kau memang tidak boleh
memelukku sembarangan. Kita sudah dewasa dan orang-orang bisa salah paham jika
kau masih seperti itu,ā tegas Soobin.
Jungkook mendesah. ā Bukan itu.
Kau melakukannya karena kau merasa dadamu bergemuruh saat aku memelukmu. Kau
merasakan sesuatu yang aneh dan kau mencoba untuk menolaknya, maka dari itu kau
memintaku untuk berhenti,ā papar Jungkook penuh keyakinan.
Menyadari posisinya semakin
tersudut, Soobin hanya bisa mengusap wajahnya pasrah. Beginikah akhirnya?
ā Bukan hanya kau yang merasakan
hal itu, akupun begitu Soobin. Kenapa kau terus mengelak?ā
ā Aku hanya, aku hanya merasa
mungkin bukan hal seperti āituā yang kita rasakan. Bisa saja kan kita salah
mengartikannya? Biar bagaimanapun kita sudah berteman sejak lama, mungkin kita
hanya terlalu sering bersama danāā
ā Dan apa? Jadi maksudmu semua
ini salah paham?ā
Soobin mengangguk, ia masih teguh
dengan pendiriannya. Dan Jungkook merasa sangat jengkel dengan hal itu.
Tak ada pilihan lain, pikir
Jungkook. Ia mengembuskan napas panjang. ā Baiklah.ā
Ia maju dua langkah, mempersempit
jarak antara dirinya dengan Soobin. Gadis itu menatapnya tanpa berkedip dan
setelahnya tak sanggup berkedip begitu ia merekatkan bibirnya di atas bibir
gadis itu. Selama beberapa detik Jungkook membiarkan segalanya, ia membiarkan
bibirnya terus merekat dan membiarkan matanya terus terpejam. Ini momen indah
yang membuatnya merasa begitu bahagia, walau sedikit pusing.
Perlahan bibirnya menjauh, walau
tak cukup jauh karena dengan posisi seperti itu, Soobin masih bisa merasakan
hangatnya deru napas Jungkook yang menerpa wajah.
Jungkook membiarkan dahi mereka
bersentuhan. Tangannya menangkup wajah Soobin dan matanya menatap lekat
sepasang mata indah milik Soobin.
ā Apa menurutmu ini masih salah
paham?ā
Soobin tak sempat menjawab karena
Jungkook kembali merekatkan bibirnya. Kali ini Jungkook melumat pelan, memberi
sensasi baru yang membuat Soobin terus menyumpah di dalam hati. Soobin
benar-benar kehilangan akal sehatnya begitu bibir Jungkook menyapu bibirnya
dengan lembut.
Jungkook kembali menjauh, kali
ini cukup jauh hingga keduanya sama-sama bisa menghirup udara segar.
ā Kalau ini hanya sebuah
kesalahpahaman, kau pasti akan mencegahku. Kau tak akan membiarkanku
menciummu.ā Mata Jungkook masih menatap Soobin dengan lekat.
ā Kalau memang ini hanya salah
paham, aku pasti sudah meminta Oh Hayoung jadi pacarku. Mungkin aku sudah
bahagia dengan gadis itu. Kalau ini hanya salah paham, kau tak akan menolak
Baekhyun sunbae. Bukankah konyol? Kau bilang kau mengidolakan pria itu, namun
kau menolaknya saat ia memintamu menjadi pacarnya.ā
Satu helaan napas panjang
terembus pelan-pelan. Soobin merasa sudah tak berdaya.
ā Apa kau punya jawaban logis
atas semua itu selain karena kita menyukai satu sama lain?ā
Diam. Soobin tak mampu menjawab
pertanyaan Jungkook. Memangnya apa lagi yang harus ia katakan? Bukankah memang
sudah jelas?
ā Kau tidak bisa mengelak
sekarang. Namun seandainya kau masih ingin mengelak, kau tetap harus jadi
pacarku. Kau harus memenuhi janjimu, Kim Soobin. Aku sudah memenangkan
kompetisi, sekedar informasi kalau kau lupa.ā
Soobin mengembuskan napas pendek.
ā Baiklah. Kupikir lebih baik begitu. Biar bagaimanapun aku adalah orang selalu memenuhi
janjiku.ā
Jungkook hanya mencibir pelan.
Gadis itu bertingkah seolah menjadi pacarnya adalah kutukan. Namun Jungkook
tahu gadis itu sangat senang dengan sebutan āpacar Jeon Jungkookā. Dan sekarang
ia merasa begitu senang, seseorang yang ia inginkan, seseorang yang ia sukai
sejak dulu sudah resmi menjadi pacaran.
Walau seluruh dunia memuja Oh
Hayoung si gadis cantiik yang anggun, namun Jeon Jungkook hanya menginginkan Kim Soobin
sahabat kecilnya. Kim Soobin si keras kepala, Kim Soobin yang benci peraturan,
Kim Soobin yang punya banyak mimpi dalam hidupnya, dan Kim Soobin yang
mengirimkan getaran aneh ke sekujur tubuhnya.
END
Hallo semua!!! aish..aishhā¦
Skip basa-basinya yah..wuhh..aku kesel bgt!! Tadinya ini tuh aku tulis
buat proyek ff breng kim dhira sama salsa!!! Tapi ini panjang sangat!! Sepuluh
pages!! Pdhl kn buat proyek ff itu tuh mksimal lima pagesā¦ aduhā¦pdhl aku lg
minim ide!!
Dan gak tau kenapa aku malah publish ff ini.. hah.. tapi ya udhlah aku
udh gatel bgt mau publish.. Pdahal waktu baru mulai liburan, aku niatnya bakal
rajin publishā¦tapi apa ini?? oke sabar yang sabar ya semuanyaā¦
Dan gimana si jungkook-soobin-nya?? Sebelumnya aku pernah buat ff yg
karakternya Soobin, tapi pasangannya Baekhyun, klo g salah waktu itu Jungkook
blm debut.. Dan entah kenapa Soobin dan Baekhyun udh ga ada feel makanya aku
ganti Jungkook.
Oke dehā¦cukup segitu aja.. aku capek..masalahnya aku udh berjam-jam
duduk di depan laptop *punggungku oh punggungku* baiklahā¦dadah semuaā¦
See You,
GSB
Wah suka banget sama story kali ini.. ditunggu story lainnya dan tetap semangat dalam menulis!!
ReplyDeleteMakasih yah...iya ditunggu ya..hwaiting^^!
DeleteSuka banget sama ceritanya... intinya simple tapi penjabarannta manis... bahasanya enak dibaca... suka pokoknya suka... ^^
ReplyDeleteWah..makasih ya Diah..
Delete-GSB-