Fanfic Collab




Main Cast = Huang Zitao – Kim Sora (oc)
Genre = Romance
Length = Oneshoot
Author = Salsa


**********


Sora termangu 10 detik penuh di depan layar laptopnya. Ia baru saja membaca sebuah cerita paling konyol, sinting, aneh, tidak masuk akal sepanjang masa. Dan sekarang seluruh isi kepalanya menguap dan terbentur di langit-langit kamar. Luar biasa!


Dengan sisa-sisa kesadaran yang ada, Sora menyambar ponsel di sisi meja—persis di sebelah laptop—lalu menelfon seseorang. Seseorang yang paling bertanggung jawab atas apa yang baru ia baca.


“Kau pasti sudah membacanya. Bagaimana?” Sora bisa mendengar orang di ujung telfon tersenyum.


“Harusnya kau bilang dulu padaku kalau mau publish!” Sora tak bisa untuk tidak berteriak. Baginya ini masalah besar, bencana.


“Tapi katamu kalau sudah jam 12 malam harus dipublish” Ia membela diri.
“Ya! Tapi tidak dengan cerita itu! Bahkan kau mengubah judulnya!”
“Karena judulnya tidak cocok!”
“Awalnya itu cocok!” Sora berteriak lebih keras. Ia kembali me-refresh statistik blognya. 20 views. Korban pembaca fanfiksi beracun itu bertambah 12 orang dalam 10 menit. Tidak! Ini bukan hal baik. Seseorang mungkin akan berkomentar sebentar lagi, menghujatnya.


“Kenapa kau berteriak padaku?” Suaranya terdengar kesal, tapi pria itu masih bisa menahan diri untuk tidak berteriak.


“Katakan padaku! Apa yang salah dengan itu?”
“Seluruh bagianmu! Kenapa Joe tiba-tiba jadi vampir? Kenapa Vivian terbang?”
“Kau bilang terserah padaku!” Tao menggunakan cara membela diri yang sama. Selalu mengawali kalimatnya dengan ‘kau bilang’ atau ‘katamu’. Dan sebenarnya dia tidak salah. Sora memang mengatakan itu.


“Ya, tapi kau mengubah plotnya! Kau mengubah semuanya, menjadi sangat konyol!” gadis itu masih berteriak.


“Konyol? Sudah cukup! Kau tahu apa yang konyol?” Sora memutar mata. Baginya itu bukan pertanyaan.


“Kau! Kau yang konyol! Aku bukan penulis fanfiksi dan kau menuntutku menulis sepertimu? Kalau aku bisa aku akan membuat blog sendiri” Lanjut pria itu dengan nada kesal yang bertambah-tambah.


“Dan tebak apa lagi yang konyol?!” Tao memberi jeda 2-3 detik untuk Sora menjawab. Tapi lagi-lagi gadis itu lebih memilih mengunci mulut rapat-rapat.


“Kita! Kita bertengkar jam setengah satu malam gara-gara ini? Hei… aku mencoba untuk tidur, kau tahu”


Well, tidurlah! Aku hanya ingin membuat anniversary ke-2 kita menjadi sedikit tidak biasa, maksudku, berkesan. Tapi ternyata kau sama sekali tidak bisa diajak bekerja sama. Aku akan menghapusnya”


“Ya, bagus! Hapuslah!” Tao terdengar muak.
“Akan kuhapus!” Balas Sora tak mau kalah. Lalu keduanya mengakhiri sambungan telfon tengah malam itu dengan kompak. Sora melempar handphone-nya ke ranjang, lalu melempar dirinya sendiri ke kursi putar di depan meja belajar—berhadapan langsung dengan laptopnya yang menyala. Ia tak ingat kapan persisnya dia berdiri, mungkin saat pria itu mendiktenya mengenai 'siapa yang konyol', entahlah. Napasnya setengah tersengal.


Vampir dan gadis venus. Sora tak percaya ada orang yang mau membaca fanfiksi dengan judul sekacau itu.


Bukan hanya judul, Tao juga menghancurkan karakter utamanya. Dia membuat Joe dan Vivian seperti bukan Joe dan Vivian. Sambil mengetuk-ngetuk meja, Sora me-refresh statistik blognya sekali lagi. 83 views, 18 komentar. Sora mendesah. Ia menyesal tidak melog-out akunnya di laptop pria itu. Tapi, Sora sering menulis dan mempublish fanfiksinya langsung di laptop Tao, dan ia cukup yakin pria itu tidak akan mengehack atau melakukan tindak kriminal apapun terhadap blognya, jadi sebenarnya tidak ada alasan untuk log out.


Sora sudah siap menekan tombol delete saat matanya melirik lagi jumlah komentar. Fanfiksi mereka mendapat 83 views dan 18 komentar dalam 20 menit—dan mungkin jika ia me-refresh lagi detik ini, jumlahnya sudah bertambah. Sora menatap jumlah komentar itu dengan perasaan tidak tenang. Komentar macam apa yang ia dapat? Semua orang pasti….. sakit kepala.


JoeVivianFanfixxx.net


Semua tentang Joe dan Vivian—karakter buatannya sejak 2011. Ia sudah punya 402 fanfiksi dengan genre yang berbeda-beda. Omong kosong. Itu hanya sebaris kalimat yang tertulis di bagian header. Nyatanya genrenya selalu romance. Bahkan saat Sora mencoba membuat genre misteri, Vivian dan Joe pada akhirnya tetap saling jatuh cinta.


Blog itu dibuat jauh sebelum ia bahkan mengenal Tao. Satu bulan lagi ulang tahun ke-4. Jadi menurutnya, Tao yang menghancurkan karakter utama—yang terjaga kemurniannya sejak 2011— adalah kesalahan yang tak termaafkan. Bagaimana bisa Joe menggigit leher Vivian dan mengubahnya menjadi vampir? Itu menyimpang jauh dari konsep blognya. Ini penyimpangan. Dan kenapa endingnya begitu? Kenapa Vivian berubah jadi planet Venus? Sora menggeleng frustasi sekali lagi. Vivian-nya diubah menjadi planet Venus!!!


Awalnya ia kira Tao tidak akan membelokkan ceritanya kemana-mana bila ia sudah menentukan plotnya sejelas itu. Joe adalah fotografer dan Vivian adalah modelnya. Itu benar-benar clear. Atau mungkin seharusnya ia menulis 10 lembar terakhir dan menyerahkan 10 lembar pertamanya pada Tao. Kalau begitu ia bisa meluruskan semuanya, seaneh apapun bagian awalnya masih bisa ia benahi. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Mengajak Tao membuat fanfiksi bersama adalah ide terburuk sepanjang masa.


Sambil menyangga dagunya dengan tangan, Sora memutuskan untuk membuka fanfiksi itu lagi. Vampir dan gadis venus. Sora memutar mata sampai matanya sakit, mendengus. Jemarinya langsung menggiring kursor ke bawah, asal, ia membaca beberapa paragraf miliknya, masih bagus, ia masih bisa melihat rangkaian kalimat….



‘Joe datang bersama seorang gadis dengan rambut coklat tanah. Vivian meliriknya dari balik majalah, pura-pura tak peduli, pura-pura tak ada yang salah. Diam-diam Joe juga meliriknya, tangannya dengan sengaja bergerak mempererat rangkulannya pada si model baru bernama Chloe, berusaha terlihat bahagia, berusaha membuat Vivian gerah. Tapi gadis itu tetap bergeming, seperti noda di majalah Grazia edisi bulan lalu itu lebih menarik dari pemandangan yang berusaha Joe sajikan. Baru 5 detik dan sejujurnya pria itu hampir menyerah. Bisakah kau melihatku?’



Dan tiba-tiba giliran Tao datang.



‘Suara auman singa terdengar dari ufuk. Semua orang di studio foto berdiri kaget. Kalau kubilang semua orang berarti Joe, Vivian dan model baru itu juga. Mereka berdiri dan menoleh ke arah jendela yang terbuka, suaranya berasal dari situ. Joe merasakan tubuhnya memanas. Sangat panas. Seperti terbakar’



Kacau. Alurnya kacau. Plotnya kacau. Karakternya kacau. Bahkan sudut pandangnya juga kacau. Ia menggunakan sudut pandang orang pertama tapi tidak menjadi Joe atau Vivian, dia tetap menjadi penulis. Lalu paragraf di bawahnya juga begitu, dan di bawahnya lagi, dan seterusnya. 


Jemarinya terus bergerak, ia tak sanggup membaca paragraf Tao lagi. Ia sudah membacanya. Tak lama kemudian ia sampai ke bagian ‘catatan penulis’ persis di bawah kata END. Sora tertegun. Gadis itu langsung menegakkan badan—menurunkan lengan kirinya yang menyangga dagu. Sepertinya tadi tak ada tulisan ini. Atau memang ada? Mungkin karena terlalu syok ia jadi tak melihat apapun lagi setelah kata END.



Hi ini Tao. Mungkin sebagian dari kalian sudah mengenalku. Sora menulis namaku di page ‘about me’ dan sebagian besar note di bawah fanfiksinya dua tahun terakhir. Dia tergila-gila padaku melebihi gilanya Joe ke Vivian, jadi tolong maklumi itu!


Hari ini adalah hari jadi kami yang kedua. Dan Sora memintaku membuat ‘fanfiksi kolaborasi’ (aku tak tahu bagaimana kalian menyebutnya)  10:10


Yeah… selamat malam’



Sora membaca kalimat-kalimat itu 2 kali, tidak, 3 kali, 4 kali, lalu tersenyum sendiri. Ia menurunkan kursornya ke bawah sambil memegangi lehernya yang terasa agak panas, masih tersenyum. 22 komentar sekarang.



@KestraW
                Endingnya sungguh di luar dugaan!!

@CallMeGaby
                APA INI?????? APA YANG BARU SAJA KUBACA!!!!

@Xoxoxolovely
                Happy 2nd Anniversary untuk kalian!!!!

@ViviandJoe
                Sora tak penah menulis genre fantasi, jika tak ada kau mungkin tak akan ada genre fantasi di blog ini. Kerja bagus, Tao!

@SoorinChoi
                What the heck!

@Kookiss
                Aku terjaga sampai tengah malam bukan untuk ini. Uhh! Cepatlah publish Numbersss!!!

@XxJoexx
                This is so odd….. in amusing way. Haha. Long last you two..

@TTTrash
                Apa ini benar-benar Tao? Kau bisa menulis fanfiksi!!

@_cjongh
                Aku akui ini agak….aneh, perpindahan alurnya tidak mulus, dan cerita ini sama sekali bukan tipikal Joe Vivian, bukan tipikal Sora. Tapi bukan itu yang penting, kalian berdua……. Ya Tuhan, Relationship goals!!!

@schatzmarian
                Bagus! Sekarang aku tak akan bisa menyebut ‘venus’ tanpa membayangkan Vivian. Kabar baiknya ada ujian materi tata surya minggu depan. Sampaikan ucapan terimakasihku pada pacarmu, Sora!

@mrunicorn
                I could imagine how hot Joe as a vampire! *nosebleed*

@Marthalie
                Berikan pacarmu padaku!

@JoahJoe
                Sora, jika kau sudah bosan dengan Tao, hubungi aku ya… kekeke bercanda! (kau boleh menganggap ini serius) kekeke bercanda lagi! Happy anniversary

@Phobae
                Haha Tao kau lucu! Aku juga tak tahu harus menyebutnya apa, tapi kurasa itu sudah benar. Buatlah ‘fanfiksi kolaborasi’ dengan Sora lagi!! Pleaseeeeeeeeeeeeeeeeee

@green-salad
                Fans Sora pasti mengenalmu. Dia menyebutmu dimana-mana. Awalnya kukira tidak ada yang mengalahkan Joe-Vivian tapi ternyata ada… XD

@2angel6_ 
10:10? Maksudmu 10 lembar masing-masing? Aku bisa menebak mana tulisan Sora dan mana tulisanmu
                Reply
                @swagislyfe
     Semua orang bisa menebak

@Tintab_Ah_Ah
                Happy Anniversary


Sora tersenyum sangat lebar membaca semua komentar itu, lalu me-refresh-nya beberapa kali lagi untuk membaca komentar baru. Tao benar-benar banjir pujian. Dan Sora sama sekali tak bisa menahan mulutnya untuk berkomentar sendiri, ‘ Aku tahu dia perfect tapi berhentilah’  atau ‘stay in your lane girls, he’s taken’ atau kalimat-kalimat lain yang intinya sama.


@Penelopehw
                Sora, kau tahu? Kau beruntung! Pacarku bahkan menganggapku gila hanya karena aku menyukai Joe-Vivian…. Dan Tao malah bersedia menulis fanfiksi bersamamu!!

@charlottexx
                Sekarang aku mengerti kenapa kau membicarakan Tao setiap saat….


Dua komentar terakhir untuk saat ini. Sora membaca pesan itu sambil tersenyum miris. Dia baru saja mengomel tanpa alasan pada Tao. Oke, sebenarnya memang ada alasannya, tapi alasan itu tidak cukup kuat untuk menjadikan Tao sebagai tersangka, sama sekali tidak kuat. Sora merasa benar-benar bodoh. Orang-orang di luar sana memuji kekasihnya sampai berbusa sedangkan dia malah…. Tch! Bodoh! Belajarlah bersyukur Kim Sora…


Sora segera bangkit dan mencari handphone-nya. Ia mengangkat semua bantal, guling dan selimut dengan tidak sabar. Sampai akhirnya softcase cokelat sebuah handphone terlihat. Ia segera menyambarnya. Mungkin Tao sudah tidur, tapi ia tetap ingin mencoba menghubunginya dulu. Bila tidak diangkat, mau tak mau ia harus bersabar sampai besok pagi.


Tepat saat Sora menemukan kontak Tao, bunyi pesan whatsapp terdengar. Notifikasinya langsung memenuhi layar. Dari Tuan Hailang, Tao. Panjang umur.



Hei…


Aku mencoba untuk tidur, tapi…  oke dengar! Aku minta maaf


Ini salahku


Tidak sepenuhnya


Oke oke ini salahku


Aku sudah hapal karakter Joe dan Vivian ala Kim Sora di luar kepala. Jadi seharusnya aku tak mengubah apapun, karakter mereka, judul fanfiksinya, plotnya! Begitu kan? Aku mengerti.


Kau sudah membaca pesan ini!


Cepat telfon aku!



Kacau. Sora sendiri tak mengerti kenapa ia bisa-bisanya menyuruh Tao menulis fanfiksi. Bahkan saat menulis pesan saja ia terdengar kacau.  


Ceklis biru langsung terlihat di layar handphone Tao. Sora tersenyum menang, sengaja mengulur waktu sepuluh sebelas detik hanya untuk membuat pria di ujung sana sedikit khawatir. Setelah puas membuat Tao menunggu, gadis itu memencet tombol panggil, dan Tao langsung mengangkatnya sedetik kemudian.


“maaf”
“maaf”


Sora menahan senyumnya. Mereka baru saja bicara berbarengan, tanpa direncanakan. Ia ingat pernah menulis hal seperti ini di salah satu fanfiksinya musim dingin kemarin, Mr. Freak, hanya saja dengan kalimat yang lebih panjang.


“Sebenarnya aku memang mau menelfonmu, tapi… kenapa dengan ‘cepat telfon aku’?”
“Tidak, hanya…… aku berpikir semua ini harus diperbaiki. Sudah kau hapus?”
“Kenapa dihapus? Responnya baik”
“Ada yang komentar?”
“100 hits. 30 komentar lebih…..” Sora menengok layar laptopnya yang mulai menampilkan screensaver foto-foto member Super Junior.


“Untuk ukuran blogmu, apa itu pertanda baik?”
“Sangat”
“Wow”
“Benar-benar wow! Kau harus membaca komentarnya! Semua orang membicarakanmu!”
“Aku? Kenapa?”
“Lihat saja sendiri!”
“Yeah… nanti kulihat. Kau mau bicara apa tadi?”


Sora memegangi tengkuknya dan menggigit bibir “ani… hanya… kau hebat!” Ia menarik napas dalam-dalam. Memuji Tao langsung adalah hal sulit, ia lebih memilih menulis 10 lembar essay tentang ‘Kenapa bisa jatuh cinta pada Tao’ daripada bicara langsung seperti ini.


“Aku tak sadar betapa beruntungnya aku sampai melihat komentar-komentar itu. Tidak seharusnya aku marah. Sorry


“Lalu?” Suaranya terdengar mengejek. Sora bisa membayangkan wajah menyeringai puas di ujung sana. Gadis itu memejamkan mata. Tak tahan. Semua bayangan itu terlalu nyata. Bahkan tangannya sampai gemetar.


“Terima kasih” Ia menggunakan tangannya yang gemetar untuk mendorong rambutnya ke belakang, memelintirnya, mengacaknya, melakukan apapun dengan untaian panjang itu untuk membuat perasaannya sedikit membaik.


“Ayolah, bukan itu! Katakan saja!”
“Kau mau aku mengatakan apa?” Sora tahu kalimat apa yang Tao maksud. Dia tahu apa yang ingin Tao dengar. Tapi tidak semudah itu.


“Mau aku mengucapkannya duluan?”
“TIDAK” Teriak Sora cepat. Jantungnya bekerja tidak sopan, berdetak terlalu keras,  mengeras, semakin keras. Ini mulai menjengkelkan. Mereka sudah 2 tahun.


“Kenapa? Kenapa aku tak boleh mengatakan aku mencintaimu?” Sial! Pria itu baru saja mengatakannya. Kalimat terlarang. Sora langsung merasa tidak enak badan. Ia duduk di ujung ranjangnya sambil melihat screensaver laptop yang berganti setiap 5 detik. Ada foto Sungmin disana, lalu berganti jadi Zhoumi tak lama kemudian.


“Sora, kau masih disana?”
“Yeah”
“Kau baik-baik saja?”
“Menurutmu?”
“Tidak”
“Salah. Aku baik” Tao tertawa pelan—tidak benar-benar tertawa. Yang pasti suaranya enak didengar.


“Kau membuat dialog percintaan tentang Joe dan Vivian seratus kali, atau mungkin dua ratus kali. Kenapa masih belum bisa menanganiku? Padahal kalau dilihat dari narasi, Joe-mu terdengar sangat menawan, kau tahu, rambut keemasan sehalus bunga dandelion yang ditiup, sementara rambutku tidak sehalus dandelion yang ditiup. Jadi kenapa?”


“Karena kalian berbeda. Joe tidak nyata, kau nyata. Joe menyatakan cintanya pada Vivian, sementara kau padaku, dan masih banyak lagi. Sudahlah, aku mau menulis!”


“Menulis? Jam segini?”
“Numbers sudah chapter 9, tanganku benar-benar gatal. Aku hanya akan menulis satu lembar. Janji” Sora mengangkat telapak tangannya dengan sungguh-sungguh, benar-benar berpikir Tao bisa melihatnya melakukan itu.


“Walaupun aku bilang tidak, kau tetap akan menulis kan? Jadi lakukan saja apa maumu” Suara Tao terdengar pelan, seolah menyatakan ‘jawabanku tidak ada gunanya’.


“Tidak, aku akan menulis besok. Sensitif sekali sih. Selamat malam”
“Sungguh?”
“Ya, selamat malam… dan…. Aku mencintaimu”
“APA?”
“Apanya yang apa? Aku bicara pada Joe, tiba-tiba saja ia terlintas di kepalaku. Tapi selamat malamnya untukmu”


“Aku juga mencintaimu”
“TAOOOO” Sora mengerang. Ia merasa pembuluh darah di pipinya melebar, mungkin juga pecah, dan kakinya tiba-tiba melayang. Ini terdengar seperti lelucon, tapi sungguh, ia alergi kalimat 'aku mencintaimu', terutama dari mulut Tao.


“Apa? Aku bicara pada Vivian, tiba-tiba saja ia terlintas di kepalaku. Jadi jangan memerah, atau berdebar, atau lemas, atau apapun… sana tidur!”



END



Betapa ga pentingnya ff ini!


Sebelumnya, Sora-Tao itu couple bikinan GSB, bagi yang udah baca mysterious sight atau bad boy good girl pasti tahu. Berhubung lagi kangen Tao, dan lagi kepengen ngebayangin something sama dia makanya terciptalah cerita ini… sekalian nunggu MV Ah-Ah rilis sebenernya…. 5 menit lagi huehuehue….


Yah.. pokonya gitu! FF ini buat ngebahagiain diri sendiri, anggep aja soranya aku.. hehe jk, hehe ga deng *slapmyselfintheface*



Selamet malem….. yang besok puasa, semangat!

Comments

Popular Posts