Please Stop
Cast: Lee Hara (OC) ā Zhang Yixing
Length: Ficlet
Special Kim Dhiraās birthday
.
Kalau saja hari ini ia tidak
perlu menyerahkan laporan ke kantor menteri kesehatan, ia tidak akan menyetujui
tawaran Yixing untuk berangkat bersama. Ia juga tidak akan membiarkan ayahnya
menyambut Yixing dan menawarinya sarapan bersama.
Yang artinya ia tidak akan mendengarkan
obrolan āseruā antara ayah-ibunya dengan pria itu. Yah, pria itu si Zhang
Yixing yang senang sekali memamerkan lengkungan kecil di pipinya.
āUsianya sudah dua puluh empat
tahun, tapi sifatnya masih sangat kekanakan. Memangnya gadis usia dua puluh empat
tahun mana yang masih menempel poster-poster bergambar sekelompok pria payah di
dinding kamarnya?ā kata ayahnya masih belum puas mengumbar fakta-fakta
tentangnya.
Yixing menahan tawanya, kemudian
melirik jail. Apa? Hara mendelik sinis sambil mengunyah kasar telur gulungnya.
āGadis seumurannya pasti sudah
memiliki pacar atau minimal punya teman pria yang bisa diajak pergi kencan.ā
Ayahnya melirik Hara.
āMaksud ayah āpria sungguhanā
bukan pria-pria payah yang ada di poster itu.ā kemudian tawa pria paruh baya
itu meledak, menulari semua penghuni meja makan. Kecuali Hara.
āAyah, kumohon berhenti.ā
Tapi tetap saja, ayahnya yang
super keras kepala itu tidak menghiraukan suara memelasnya. Wajahnya kelihatan
berbinar dan bersemangat. Puas sekali membuat malu anak perempuannya.
āKalau kau sendiri bagaimana?
Masih lajang?ā
Hara menatap ibunya sambil
menggeleng tak percaya. Astaga, bahkan ibunya orang paling waras yang ada di
rumah ini mulai usil menanyai ini itu pada Yixing. Ibunya hanya menyengir, sama
abainya dengan Tuan Lee yang tengah menyesap teh herbalnya.
āYa, bisa dibilang seperti itu.
Maksudkuāā
āMemangnya di kantor kalian tidak
ada perempuan yang menarik? Ayolah anak muda pasti ada, kan?ā
āAyah.ā Hara menegur ayahnya yang
mulai kelewatan.
āMemang banyak, tapi belum ada
yang membuatku tertarik untuk menjalin suatu hubungan. Anda pasti mengerti
maksudku, Pak.ā
Kemudian obrolan mereka semakin
seru. Ayahnya berdecak tak setuju, sudah melupakan teh herbalnya masih sisa
setengah.
āJangan bilang kau sedang
menunggu seseorang,ā kata ayahnya dengan nada horor.
Kedua pria itu bertukar pandang
cukup lama, Yixing hanya mengulas senyum sederhana sambil memasukkan sesendok
nasi ke mulutnya. Sedang ayahnya melenguh panjang sambil menggelengkan kepala.
āSerius bung, tak mudah
menaklukkan anakku yang sudah jatuh cinta pada pria-pria payah itu. Kusarankan
untuk mencari perempuan yang lebih normal. Jangan sia-siakan waktu mudamu untuk
menunggu perempuan yang bahkan tak pernah bangun dari mimpi tuan putrinya,ā
ujar sang ayah sambil melirik sekilas ke arahnya.
āKalau menunggu adalah
satu-satunya cara untuk mendapatkan hatinya, aku tak keberatan.ā
Tadinya Hara ingin melempar
protes agar ayahnya menghentikan obrolan absurd mereka, namun ucapan Yixing
membuat rangkaian kata yang sudah di ujung lidah merangkak turun ke dalam hati.
Lidahnya kelu dan sekujur badannya menegang, parahnya jantungnya berdebar makin
keras.
Sial.
Lebih sialnya lagi Yixing
terlihat begitu santai mengunyah telur gulungnya, seolah tak pernah mengatakan
apa-apa sebelumnya. Jangan bilang pria itu hanya sedang menanggapi celotehan
ayahnya dengan gurauan andalannya.
Sial.
Sial.
Kalau memang benar begitu, ia
memang benar-benar sedang ditimpa kesialan. Pasalnya, ia malah berharap Yixing
sungguh-sungguh dengan ucapannya.
Mungkin ayahnya setengah benar
tentang impiannya berkencan dengan salah satu artis idolanya, namun ada separuh
kebenaran lainnya yang sang ayah tak ketahui. Diam-diam Hara berharap Yixing merasakan
perasaan nyaman dan ingin memiliki seperti yang ia rasakan enam bulan
belakangan ini.
āKau serius dengan ucapanmu, Tuan
Zhang?ā tanya Tuan Lee memecah keheningan di meja makan.
āAku tak akan makan telur gulung
di rumah anda kalau tak benar-benar serius, Sir.ā
Hara langsung melayangkan tatapan
penuh tanya, ia butuh penjelasan lebih banyak dari si pelupa yang masih
memamerkan cekungan di pipinya.
āKau butuh saran, bung?ā
āAku akan mendengarkan dengan
senang hati, Tuan.ā
āMungkin ini agak keterlaluan,
tapi aku mengatakan ini untuk membantumu.ā
āPutriku menyukai pria yang suka
pamer dada, setidaknya itulah yang membuatnya menggilai pria-pria payah yang
ada di poster kamarnya,ā lanjut ayahnya dengan tampang super serius.
āAYAH!!ā
āKau punya kotak-kotak di perutmu
ākan, Yixing?ā cetus ayahnya lagi.
āAYAH!!!ā
END
Okā¦happy birthday Farah a.k.a KIM DHIRA. Sorry telat banget padahal
udah kompakan ama Salsa bakal publish jam 00.00 pas tgl 14 Mei. Tapi walau
telat gak mengurangi niat baiknya kok.. This is your birthday fic. Udah nyangka
sih bakal ngetik ff sependek ini dan sesederhana ini.. *lagi krisis ide* tapi
yah tetep aja gak puas. Semoga farah tetep menerima ff ini dengan senang hati
dan kemakluman yaa..
Happy 20th birthday!! Pokoknya wish u all the best! Makin sering
nulis dan lancar terus inspirasinyaā¦
Okeeā¦semuanya aku pamit..
See You,
GSB
Comments
Post a Comment