Criminal
Cast: Kim Soobin (OC) ā Joshua Hong
Genre: Fluff
Special for Salsa..
Liburan musim panas sebentar lagi selesai
dan kembali masuk sekolah, menjalani rutinitasnya sebagai murid SMA kelas 3.
Itu artinya tidak ada acara meminjam komik dari pagi hingga sore di kafe ini.
āLihat-lihat ia sedang menuju ke
sini.ā
Suara bisik-bisik terdengar di
belakangnya. Soobin menghela napas, memutar bola matanya (entah untuk kali ke
berapa). Ia berusaha mengabaikan tiga gadis berisik yang hampir setiap hari
mampir ke tempat ini. Yang artinya setiap saat mereka ada, ketenangannya terusik.
Entah sudah berapa kali ia menegur
ketiga gadis itu; menoleh dengan wajah sinis, mendesis dengan nada penuh
kecaman, sampai mendengus seperti banteng kesurupan. Ia sudah melakukan semua
hal yang bisa dan pantas untuk membungkam gadis-gadis itu, tapi percuma saja.
Percuma, kalau si keponakan paman
Kimāpemilik kafe komikāmasih berkeliaran membantu memasukkan komik-komik yang
baru dipinjam ke dalam rak sesuai genre dan abjadnya.
Percuma saja kalau Joshua Hong masih
berkeliaran dengan memamerkan wajah sok ramahnya itu pada semua orang. Lihat
kan namanya saja sudah sok keren. Joshua? Ckkā¦
Sebenarnya Soobin tidak masalah
dengan hal itu. Semua orang berhak menghabiskan waktu liburannya dengan bekerja
paruh waktu. Yah, sesuai penuturan Eunha si penjaga kasir beberapa waktu lalu,
Joshua memang bekerja paruh waktu untuk mengisi liburan musim panasnya.
Masalahnya adalah anak itu selalu
menyapa dengan nada ala karyawan teladan. Ramah dan penuh perhatian yang
kadarnya agak berlebihan.
āKalau kalian ingin membaca genre sci-fi, aku punya rekomendasi bagus
untuk kalian. Coba lihat ini.ā
Soobin masih ingat betul suara
memekik tertahan dari gadis berambut ombre saat suara manis Joshua menawarinya
bantuan.
āHai, bisa tolong carikan komik ini. Aku tidak menemukannya dari tadi.ā
Dan itu terjadi beberapa hari yang
lalu. Soobin ingat sekali betapa kerasnya ia mendecak kesal yang membuat trio
marmut berserta Joshua menoleh ke arahnya. Hell..
padahal di dalam kafe ini terdapat komputer yang bisa membantu siapa saja
mencari komik yang diinginkan. Hanya tinggal tulis judul komik atau nama penulisnya
di kolom pencarian dan nomor antrean komik pun akan muncul
Tapi karena cowok bernama Joshua itu
memiliki jiwa yang baik hati dan suka menolong, maka modus payah trio marmut
itu berhasil dilakukan. Entah Joshua memang suka menolong atau memang cowok itu
senang saja membuat gadis-gadis memujanya.
āYa Tuhan, ia berjalan ke sini!ā
āIa kelihatan keren kalau membawa
buku seperti itu.ā
āIshh..memangnya kapan Joshua tidak
terlihat keren. Dia terlihat keren dua puluh empat jam.ā
āKurasa ia mau menghampiri meja si
perempuan jutek itu.ā
āYa, kurasa juga begitu. Ya Tuhan, lindungilah
Joshua kami dari perempuan menyebalkan itu.ā
Soobin langsung mendongak begitu Joshua
sampai di depannya. Cowok itu memakai kaos polos warna putih dengan celana jins
yang kelihatannya sudah agak pudar dan sepatunya converse butut warna hitam. Dan
jangan lupakan senyum sok ramah yang selalu melekat di wajahnya.
Huh, kurang menyebalkan apa lagi sih
cowok ini?
āHai,ā sapa Joshua.
Cowok itu duduk di hadapannya, meletakkan
setumpuk buku di atas meja.
Soobin tak membalas sapaannya, hanya
mengangguk malas dan memasang wajah ākatakan apa mauā dengan terus terang.
āBegini, aku mendengar pembicaraanmu
dengan Eunha dua hari yang lalu. Maaf, aku tidak bermaksud menguping, kebetulan
aku ada diāā
āIntinya?ā
Joshua terlihat bingung,
kemudian mengerti jika Soobin tidak ingin mendengar penjelasannya.
āAku membawakan buku-buku yang kau
butuhkan,ā kata Joshua sambil mendorong dua buah buku hard cover ke hadapan Soobin.
Soobin tak bisa menghilangkan
prasangkanya terhadap cowok di depannya. Apa yang diinginkan Joshua?
Cowok itu mau bertingkah sok keren
dengan mencarikan buku-buku ini?
Alisnya berkerut, tuduhan-tuduhan
tak beralasan mulai memenuhi kepalanya. Ia menekuri judul buku-buku di
depannya. Amazing Japan dan yang
satunya Japan in Your Eyes.
āSemua hal tentang Jepang, seperti kebudayaannya,
kebiasaan masyarakatnya, musim, tujuan wisata, makanan, tempat sekolah, pokoknya semua bisa kau temukan di dalam
buku-buku ini.ā
Kali ini Joshua tidak memamerkan
senyum sok ramahnya itu, ia kelihatan serius dan antusias memberi penjelasan.
āMaumu apa, sih?ā
Joshua menatap tak percaya. āMauku?
Aku hanya berniat untuk membantu. Kau kelihatan sangat kecewa hari itu dan
kebetulan aku punya buku seperti yang kau sebutkan di rumahku,ā jawab Joshua.
āSerius, kau memang suka tebar
pesona ya? Maksudku, ini tidak masuk akalāā
āMaaf, tidak masuk akal katamu?ā
āYa. Kau membawakan buku-buku yang
bahkan tidak tersedia di kafe ini. Seharusnya kau tidak melakukan hal ini,ā
sengit Soobin.
Dan figur cowok suka pamer senyum
yang sering disematkannya pada Joshua pupus, cowok itu tampak tidak senang.
Wajahnya terlihat serius dengan mata menatap lurus ke arah Soobin.
āAku tidak melihat letak
kesalahannya. Aku hanya berniat membantu dan kebetulan aku bisa melakukannya.
Menurutmu itu salah? Tidak masuk akal?ā
āMencarikan buku yang tidak tersedia
di tempat ini bukan tanggung jawabmu.ā
āTapi aku ingin melakukannya.ā
Soobin menggeleng, āJangan melakukan
apapun untukku. Aku bahkan tidak mengenalmu,ā sergahnya.
āAku bisa memperkenalkan diriku dulu
kalau itu masalahnya.ā
Soobin hanya tertawa sinis sambil
menggelengkan kepala. āTrikmu itu sudah basi.ā
Soobin mengulas senyum miring, puas
telah membuat cowok sok keren di depannya kehabisan kata. Lihat, Joshua tidak
bisa mengelak lagi.
Sudah jelas kalau Joshua Hong adalah
cowok sok keren yang sok baik yang suka mencari perhatian gadis-gadis
bodoh.
āDengar ya Tuan Sok Baik, kau tidak
tulus menolongku. Kau punya maksud tertentu. Kau pikir semua orang senang melihatmu
mundar-mandir sambil membawa buku?ā
āKau pikir kau sekeren itu, huh?
Ckk..menolong? Kau hanya ingin tebar pesona saja,ā kata Soobin puas.
Joshua memejamkan matanya, menghela
panjang sebelum akhirnya berdiri dari kursinya. Ia membawa serta dua buku tebal
yang tadinya ingin ia pinjamkan pada perempuan malang yang setiap hari duduk
sendirian di sudut yang sama tempat ini.
Sekarang Joshua mengerti kenapa gadis
dengan suara pelan yang menusuk ini selalu datang sendirian. Gadis itu menyingkirkan
setiap orang yang ingin mendekat.
Gadis itu menyimpan begitu banyak
prasangka.
āAku benar ākan?ā
āKurasa tidak ada yang salah dengan
tindakanku. Aku memang membawakan buku-buku ini agar bisa bicara denganmu.
Tidak ada yang salah dengan itu,ā jawab Joshua dengan menahan kekesalan yang
mulai mengganggunya.
āAku tidak bermaksud tebar pesona
pada siapapun. Tapi bukan salahku kalau kau jadi terpesona.ā
Joshua mengulas senyum miring,
membiarkan sebuah kenangan tak terlupakan bercokol di dasar memori Soobin.
Soobin bergeming, baru sadar saat punggung
Joshua sudah menghilang di balik rak besar bertuliskan ākomediā.
Terpesona? Cih, cowok itu punya rasa
percaya diri setinggi langit.
*****
Bunyi lonceng yang menggantung di atas
pintu berbunyi saat Soobin masuk ke kafe.
Ini kali pertama ia datang ke kafe setelah
sebulan lamanya. Ia tidak lagi datang setelah kejadian āperdebatan kecilā
dengan Joshua.
Ia mengedarkan pandangan ke sekitar,
tidak terlihat gadis-gadis penggosip yang suka mengganggu ketenangannya.
āSudah lama tidak melihatmu,ā sapa
Eunha saat ia menyerahkan ranselnya ke tempat penitipan tas.
Soobin mengangguk lantas memasukkan
kartu antrean tas ke dalam jas sekolah.
āKegiatan murid kelas 3 itu
benar-benar menyiksa,ā kata Soobin menyahut.
āAda komik baru yang bisa kau rekomendasikan
padaku?ā
Eunha mengangguk, kemudian
membungkuk mencari-cari komik di kolong mejanya. Setumpuk komik baru yang
menggoda jarinya untuk menelusuri tiap halamannya.
āWow..kau memang hebat,ā decak Soobin
kegirangan.
Namun Eunha menghentikan tangan
Soobin yang hendak membawa tumpukan komik itu, perempuan berambut bob sebahu
itu menggeleng.
Eunha mengambil sesuatu di laci
mejanya, sesuatu mungkin kurang tepat. Karena Eunha menunjukkan dua buah buku bersampul tebal yang familiar di mata Soobin.
Soobin menatap dua buku itu dan
Eunha bergantian. Buku-buku milik si tukang tebar pesona.
āJoshua menitipkan ini untukmu.ā
Eunha kembali merogoh lacinya, mengambil selembar kertas yang terlipat.
āDan ini suratnya,ā katanya saat
menyerahkan kertas tersebut pada Soobin.
Mau apa sih cowok itu? Soobin
menatap nanar buku tebal di atas meja dan surat di tangannya.
Selama akhir liburan musim panas, ia
berusaha melupakan senyum miring dan gambaran punggung menjauh yang perlahan hilang di
balik rak besar. Dan kini cowok itu kembali mengusiknya, mencoba mempermainkan
pikirannya dengan buku-buku tentang Jepang dan secarik surat.
āSudah diterima saja. Katanya
kenang-kenangan.ā
Eunha tersenyum jahil. āKatanya
ātolong berikan pada perempuan yang sering duduk sendirian di meja ituā.
Tadinya ia mau memberikan ini semua langsung, tapi sejak hari itu kau tidak
datang lagi. Jadi sebelum kembali ke Amerika ia menitipkan barang-barang ini
padaku,ā jelas Eunha.
*****
Sudah seminggu sejak ia datang ke
kafe komik, yang artinya sudah seminggu dua buku tebal dan sepucuk surat
menempati laci meja belajarnya.
Sebenarnya sempat keinginan untuk
membaca surat itu, tapi gengsinya yang setinggi langit langsung mencuat ke
permukaan. Kim Soobin buka gadis bodoh yang gampang terpesona. Apalagi dengan
anak Amerika sok keren itu.
Namun malam ini anggap saja ia
khilaf. Ia menarik lacinya dan mengambil surat itu.
Dan mungkin hanya selembar kertas ini yang punya cerita tentang kita
Kan kusimpan dan kujaga
Kisah yang kubaca tiap rindu berseru
Salahkan lagu balada yang sedang diputar
di siaran radio malam ini. Salahkan juga ingatannya yang tiba-tiba memunculkan Joshua dalam bayang semu yang akan
hilang saat ia berkedip.
Bahkan dalam bayangannya saja Joshua
masih berlagak sok keren.
Huft...
Soobin membuka suratnya, menatap
deret tulisan tangan yang agak berantakan.
Hai, ini Joshua mungkin kau sudah tahu itu. Aku tidak akan menulis omong
kosong, jadi langsung saja.
Buku itu kupinjamkan padamu, seperti yang kukatakan hari itu. Semua yang
kaubutuhkan ada di dalam sana. Aku bersikeras meminjamkan buku itu, aku tahu
kau memerlukannya.
Kurasa kau ada benarnya hari itu, aku memang tidak perlu bertanggung
jawab untuk mencarikan buku yang kau inginkan. Tapi percayalah, semuanya
terjadi begitu saja. Setelah mendengar perbincanganmu dan Eunha, aku langsung
mencari buku sesuai yang kau mau.
Hari itu aku punya firasat kau tidak akan menerima buku itu dengan
mudah, tapi aku juga tidak mengira kalau kau sesulit itu untuk dihadapi. Padahal
aku hanya ingin bilang..
āHai, aku Joshua. Kudengar kau membutuhkan buku ini. Kau bisa
meminjamnya dariku, kau juga boleh bertanya apapun tentangku. Kalau kau mau aku
bisa menemanimu ngobrol sesekaliā
Mungkin kau memang benar, trik yang kugunakan sudah ketinggalan zaman.
Tapi percayalah itu hal terbaik yang bisa kulakukan untuk mendapat atensimu.
Simpan buku-buku itu dengan baik, anggap saja milikmu. Kembalikan padaku
saat musim panas tahun depan. Ini perintah.
Sampai jumpa pada musim panas berikutnya Soobin.
Cheers,
Joshua
Soobin tersadar dari lamunannya
begitu pintu kamarnya diketuk dengan tak sabaran.
āKecilkan volume radiomu!ā teriak
orang di balik pintu.
Soobin menekan tombol āoffā, tak ingin mendengar suara mengomel kakanya lebih lama.
Sampai jumpa pada musim panas
berikutnya? Ckk.. jadi Joshua masih ingin mengusik pikirannya sampai musim
panas tahun depan?
Dasar kriminal!
Fin..
First of all Happy
Birthday Salsa..(dua hari yg la lalu padahal)
Pokoknya wish all the
best, semua yang lu cita-citakan tercapai. Amin ya Allah.. oke, ini kado kecil
dari gua, harus berkenan di hati. Pokoknya harus.. sorry karena telat bgt. Percayalah.. teknologi yg mempersulit semua ini.. heheheh..
Yah... berhubung ini
adalah kali pertama aku nulis stelah sekian lama ga nulis, jadi harap maklum
kalo feelnya gaak berasa. Ini udah seratus persen dikerahkan feelingnya, tapi
begitulah aku sedang mati rasa.
Kenapa Joshua? Salsa
pernah bilang dia bosen kalau L.joe mulu, jadi yah..berhubung Salsa itu
pengagum segudang lelaki makanya g susah buat nyari pengganti L.joe atau
Chunji. Tadinya mau nulis James, udh bikin poster juga lagi..
Tapi sayangnya blm dpt
ide yg cocok buat mas James jadi ya udh aku nulis karakter idol yg gampang dicari
aja gambarnya di google. Kepikiran Joshua, kebetulan lgi ada ide ceritanya
seputar anak remaja, cocok banget buat Jojo.
Dan...ada yg menemukan
kejanggalan?
Pernah baca Kim Soobin
sebelumnya? Benar sekali!! Anak ini udah pernah aku pasangin ama Baekhyun dan
Jungkook. Tadinya aku gak mau pake nama Soobin lg buat jdi pair-nya joshua,
tapi karakter Soobin itu greget bgt klo disandingin ama Jojo.
Oiya aku bakal publish
Hello Chingu sesegera mungkin. Jadi buat yg nungguin kelanjutan Cheonsa-Cap
tenang aja..
Aku berusaha untuk
terus updet karna mumpung masih libur..
Okelah..itu aja untuk
hari ini. Makasih buat kalian yg udh baca..
See You,
GSB
Comments
Post a Comment