Good Night






cast:

Baek Seung Heon   ~   Jung Yoo Min



genre:

Romance (AU - Alternate Universe)




o  O  O  O  o






Langit semakin berubah menjadi gelap begitu angin yang berhembus membuat orang-orang semakin merapatkan mantel mereka. Kerlap-kerlip cahaya bintang semakin terlihat memukau dengan ditambah cahaya temaram dari sang rembulan. Suasana yang tenang serta damai membuat malam itu begitu menenangkan.



Seung Heon yang sejak beberapa jam lalu telah membaringkan tubuhnya di atas ranjang juga merasakan hal yang sama. Ia merasa tenang serta damai saat langit itu menghitam serta cahaya rembulan yang menyinari malamnya serta kamarnya. Pria itu terus memejamkan matanya. Sama sekali tak terusik dengan angin yang menghantam jendela kamarnya.



Namun saat ia kembali teringat akan sosok gadis yang telah menjadi kekasihnya selama enam bulan ini membuat tubuhnya langsung berjengkit. Seung Heon langsung menghempaskan selimutnya begitu saja. Ia pun meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Tangannya dengan lincah mengoperasikan benda hitam itu dan tak lama sebuah tanda bahwa pesannya baru saja terkirim muncul di sana.



Pria itu menanti pesan jawaban dengan gelisah. Benda hitam yang ia gunakan untuk mengirim pesan kini ia putar-putar tak menentu. Jika ia pikirkan, perasaan seperti ini baru ia rasakan untuk pertama kali. Dan hal itu membuat ia tersenyum malu saat membayangkannya.



Benda hitam yang masih digenggamnya kini bergetar dan menimbulkan suara nyaring. Seung Heon pun langsung mengoperasikan benda itu. Dimulai dari membuka kuncinya, kemudian menekan pilihan membaca yang tertera di sana.



Matanya bergerak mengikuti tiap kata yang tertera di sana. Dan kemudian lenguhan lolos dari bibirnya. Kenapa ia masih bekerja? Inikan sudah malam.. apakah ia tidak memikirkan dirinya?, pikir Seung Heon.



Pria itu pun dengan cepat langsung meninggalkan ranjangnya. Meraih jaket yang menggantung pada kursi dan kemudian bergegas pergi meninggalkan kamarnya.





o  O  O  O  o





Angin dingin yang tengah berhembus menampar tubuh pria berjaket hitam itu seakan tanpa jeda. Pria itu telah merapatkan jaketnya namun rasa dingin itu terus bertambah hingga membuat tubuhnya sedikit bergetar.



Ia hembuskan udara hangat pada tangannya. Mengusapkan kedua tangannya pada lengan. Semua itu dilakukannya dengan harapan bahwa ada rasa hangat yang dirasakan tubuhnya. Walaupun hanya sedikit, tetapi setidaknya tubuhnya tak merasa terlalu dingin seperti saat itu.



Ketika pria tersebut tengah disibukan dengan hawa dingin yang terus menyelimuti tubuh tegapnya, seseorang datang dengan mengenakan sneaker mereh. Sosok itu lantas menghentikan langkahnya tepat di depan pria itu.



“Seung Heon..” Ujar sosok tersebut. Ia mengernyitkan dahinya dan menatap dengan tatapan terkejut pada sosok di depannya.



“Oh Yoo Min-aa.. kau sudah datang?” Balas pria bernama Seung Heon itu. Ia menegapkan tubuhnya yang sebelumnya ia sandarkan pada salah satu tiang di sana.



“Sedang apa kau di sini?” Tanya sosok bernama Yoo Min itu.



Seung Heon tak lantas menjawab pertanyaan itu. Ia hanya diam dan malah memberikan satu gelas kopi yang sengaja dibelinya di salah satu kedai kepada Yoo Min. Suhu yang sudah mulai berkurang membuat uap di gelas tersebut semakin sedikit bila dibandingkan dengan saat ia baru meninggalkan kedai yang berada satu blok dari tempat ia menunggu.



Yoo Min meraih gelas tersebut walaupun ia masih belum mengerti tentang kenapa pria itu bisa berada di sana. Tetapi ia tak ingin menolak kopi tersebut karena ia yakin pria itu tak akan membiarkannya dan juga karena sepertinya ia membutuhkan cairan kehitaman itu untuk memberikan sedikit kehangatan kepada tubuhnya.



“Kau belum menjawab pertanyaanku. Kenapa kau ada di sini? Apakah kau tak tahu kalau malam ini dingin. Dan.. lihat. Kau hanya mengenakan jaket mu dan tak menggunakan mantel.”



Seung Heon hanya tersenyum. Ia lagi-lagi tak memberikan jawaban atas pertanyaan Yoo Min padanya.



“Kau sendiri bagaimana? Kenapa kau ada di luar padahal kau tahu kalau malam ini akan sangat dingin?” Kini giliran Seung Heon yang bertanya. Ia kemudian mengangkat tangannya. Mengusapkan kedua tangannya bersamaan dan kemudian menempelkannya pada pipi Yoo Min.



“Hangat bukan?? Aku tahu kalau pekerjaanmu itu sangat penting, tapi tolong pikirkan kesehatanmu. Jika kau sakit, kau tak akan bisa bekerja.” Terang Seung Heon.



Pria itu kemudian melepaskan tangannya dari wajah Yoo Min. Dengan masih tersenyum tangannya bergerak membuka jaket yang ia kenakan dan kemudian memasangkannya pada pundak Yoo Min.



“Sekarang kau pulanglah. Aku tak mau kau sakit... Sampai bertemu besok Jung Yoo Min. Selamat malam.”



Seung Heon mengusap puncak kepala Yoo Min. Ia kemudian berjalan pergi meninggalkan Yoo Min yang hanya mampu tersenyum menatap kepergiannya.



Sementara Seung Heon, pria itu terus berjalan dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya. Hawa dingin yang masih menghantam tubuhnya seakan berganti menjadi kehangatan saat ia berhasil menatap wajah Yoo Min. Walau sebenarnya terbesit keinginan untuk mengantar gadis itu pulang, tetapi ia menghargai keputusan kekasihnya yang tidak suka jika dirinya datang ke rumah.



Seung Heon tak tahu pasti kenapa ia tak boleh mengantar Yoo Min sampai ke rumahnya. Tetapi jika hal itu sudah menjadi keputusan gadis tersebut, ia tak mungkin menginterupsinya. Hal itu hanya akan merusak hubungannya dengan sang gadis yang baru berjalan setengah tahun. Dan ia tak mau hal itu sampai terjadi.



Seung Heon menghentikan langkahnya dan kemudian kembali menolehkan kepalanya ke belakang. Matanya mencoba mengedar mencari keberadaan gadis itu. Namun sayangnya ia tidak menemukannya. Yoo Min telah pergi meninggalkan tempat tersebut dengan mengenakan jaketnya serta membawa kopi yang diberikannya.



Ku harap aku bisa hadir di mimpimu dan kau bisa hadir di mimpiku.. Selamat tidur Jung Yoo Min...





E . N . D



Annyeong!
Long time no see semua. Seneng deh bisa publish di tengah-tengah perasaan kacau kayak gini hehe.


Kacau karena banyak banget tugas PBL masyarakat, padahal masih libur huhu *sad* #nasibmahasiswatingkatakhir. Terus web akademik yang entah kenapa sampe detik ini belum masukin mata kuliah buat semester depan. Hello.. ini udah Agustus. Udah ada maba-maba yang nyanyi di Balairung. Masa belum ada juga mata kuliahnya -_-". Mau belajar apa neehhh???


Belum lagi kegiatan PBL industri yang akan menyapa bulan depan #nasibmahasiswatingkatakhirjilid2, yang mengharuskan aku untuk tinggal di Garut. Oke aku mungkin akan menerapkan peribahasa sekali berenang dua tiga pulau terlampaui. Jadi sambil PBL, aku bakal refreshing di sana.


Walaupun gitu, sumpah yaa semuanya tuh bikin aku lupa sama dunia tulis menulis. Sekali pun udah dibuat notes dan ditempelin di dinding, tetep aja aku enggak nulis-nulis. Rasanya kesel, terus kangen, terus ya gitu deh, campur aduk kayak gado-gado.
 

Ini aja cerita yang udah aku tulis pas lagi kena syndrome drama High School Love On. Cuma aku edit dikit-dikit karena gitu, waktu buat nulis satu ff atau ngelanjutin ff series yang udah ada itu kayak enggak ada dan keganti sama waktu buat tidur. Pokonya kacau banget deh siklus hidup aku belakangan ini.


Dan daripada aku makin ngelantur kemana-mana, aku pamit aja ya. Semoga cerita ini bisa mengurangi rasa rindu kalian sama aku hehehe *pede gila*, dan semoga kalian mau tetep nunggu cerita-cerita lainnya. Sampai jumpa di lain update-an yaa chingu-deul.
See you babaaayy.....감사합니다 ^^

Comments

Popular Posts