What Is Your Answer? - Jeno





starring:
JENO NCT  ~  YOU



backsound:



previous story:
Seungri ver.  I  Baek Seung Heon ver.




o  O  O  O  o






Menjadi anggota tim inti marching band nasional adalah salah satu mimpi dalam hidup Lee Jeno. Sudah selama enam tahun dirinya bergelut di dalam dunia marching band. Tahap demi tahap ia ikuti demi mewujudkan mimpinya yaitu bergabung dengan tim nasional. Mulai dari berlatih snare drum, menghafal partitur, mengingat koreografi yang akan dipadukan bersama dengan permainan instrumennya, hingga mengikuti berbagai audisi marching band.



Semua ia lakukan, hingga lihatlah sekarang ini. Ia akhirnya telah menempatkan namanya di antara nama-nama lain sebagai anggota tim nasional yang akan mewakili negaranya dalam perlombaan marching band tingkat internasional. Memang usaha tidak akan mengkhianati hasil, dan Jeno merasakan serta mengalaminya.



Dalam seminggu sebanyak lima hari Jeno datang ke stadion untuk melakukan latihan rutin. Walau lelah, tetapi Jeno dengan sangat senang menjalaninya. Selain karena memang impiannya, ada alasan lain yang membuat Jeno seakan lupa rasa lelahnya. Alasan tersebut adalah karena kehadiran sosok gadis pemain saksofon yang juga tergabung dalam tim inti nasional.



Setiap jadwal latihan, Jeno pasti akan berusaha datang lebih awal. Padahal jarak antara sekolah dan stadion cukup jauh, sehingga membuat ia harus berlari mengejar subway agar bisa sampai secepat mungkin. Tidak peduli dengan beban dipunggung dan tangannya, yang pasti Jeno hanya ingin melihat senyum dan jika Tuhan mengizinkan, ia juga ingin bertegur sapa atau jika memungkinkan lagi ia ingin berbincang dengan gadis saksofon itu.



Lagi, usaha memang tidak akan pernah mengkhianati hasil. Setelah sebelumnya hanya saling melempar senyum, bertegur sapa, akhirnya Jeno bisa memulai pembicaraan dengan gadis itu. Gadis yang jika tersenyum selalu membentuk lesung kecil di kedua pipinya. Gadis dengan rambut panjang berwarna hitam kecoklatan yang terlihat begitu menawan ketika surai itu tertiup angin. Gadis dengan kemahirannya dalam bermain saksofon yang mampu membius Jeno saat mendengarnya.



Sosok gadis itu begitu sempurna dimata Jeno. Selain cantik, pandai bermain alat musik, gadis itu juga pintar. Kepintarannya terbukti dengan statusnya sebagai seorang siswi di salah satu sekolah internasional serta menjadi ketua organisasi siswa sekolah. Semua itu sudah cukup menjadi alasan mengapa Jeno begitu mengaguminya, dan perasaan kagum itu lambat laun berubah menjadi sebuah ketertarikan antara seorang laki-laki kepada seorang perempuan.



Perasaan itu sudah Jeno rasakan hampir satu tahun belakang ini. Perasaan yang membuat Jeno merasa senang saat bisa bertemu dengan gadis itu, tetapi juga sedih saat mereka harus berpisah. Perasaan yang membuat jantungnya bergemuruh saat mereka tengah bersama, atau sakit saat melihat gadis itu tengah berbincang dengan anggota laki-laki lain.



Semua itu membuat Jeno merasa seperti orang gila.



Bagaimana tidak? Ia bisa merasa senang dan beberapa detik kemudian sedih. Jantungnya tiba-tiba saja berdetak cepat melebihi detakan pada umumnya, namun sesaat kemudian ia merasa begitu sakit.



Perasaan itu membuat Jeno menyerah. Ia tidak sanggup merasakannya terus menerus. Ia tidak mampu lagi jika harus merasakan perasaan senang tetapi kemudian sakit di waktu yang hampir bersamaan.



Tidak!



Ia tidak bisa merasakannya lagi dan tidak mau merasakannya lagi. Sudah cukup menurutnya satu tahun ini ia merasakan perasaan yang membuat ia tidak bisa berhenti untuk tersenyum tetapi juga membuat ia tidak bisa membendung rasa takutnya.



Dengan tekad yang sudah bulat, Jeno segera menanggalkan kursi belajarnya. Tangannya yang cukup panjang segera meraih jaket yang tergantung di balik pintu, dan pergi meninggalkan kamar.




*  *  *  *




Kamu baru saja menyelesaikan kelas tambahan matematika untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perlombaan yang kamu ikuti. Namun getar ponselmu menginterupsi kegiatanmu saat merapihkan seluruh buku dan alat tulis di atas meja. Matamu melirik sekilas pada layar benda berwarna putih yang juga tergeletak di atas meja. Sebuah pesan yang baru masuk adalah penyebab mengapa benda tipis itu bergetar.



From: Jen

Apakah kelasmu sudah berakhir? Jika iya, bisakah kamu datang ke taman dekat sekolahmu? Ada yang ingin aku katakan padamu.



Saat melihat siapa pengirim pesan tersebut, entah mengapa kamu langsung mengulas senyum. Senyummu semakin melebar saat kamu telah selesai membaca isi pesan tersebut, walupun muncul kerutan didahi yang tidak bisa kamu hindari. Karena bingung sekaligus penasaran, kamu pun memutuskan untuk menyetujui ajakan tersebut.



To: Jen

Tentu, kebetulan kelasku baru saja berakhir. Kalau begitu sampai bertemu.



Pesanmu baru saja terkirim yang ditandai dengan sebuah pemberitahuan yang masuk. Lantas kamu kembali melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda agar bisa segera pergi menuju taman dimana kamu dan sang pengirim pesan akan bertemu.



Beruntung, lokasi taman yang dimaksud tepat berada dua blok di belakang sekolahmu. Sehingga tidak perlu waktu yang lama bagi kamu untuk bisa sampai di taman yang dipenuhi dengan bunga-bunga liar yang tumbuh serta beberapa lukisan yang dibuat disisi taman.



Taman tersebut tidak terlalu luas karena memang dibangun sebagai fasilitas apartemen di depannya. Karena itu, seharusnya mudah bagi kamu menemukan sang pengirim pesan di sana. Namun sudah sekitar lima menit kamu sampai, kamu belum juga menemukan keberadaannya. Matamu hanya menangkap seluncur, ayunan, kotak pasir, dan beberapa pohon yang tumbuh besar di sana.



Tunggu... penglihatanmu baru saja menangkap hal janggal di balik pohon dekat kotak pasir. Kamu lantas kembali merajut langkah menuju pohon tersebut. Tepat di depan kotak pasir, kamu menghentikan langkahmu. Matamu sontak membulat dan tanganmu bergerak refleks menutup mulut.



Terkejut.



Ya.. kamu terkejut atas apa yang kamu lihat di dalam kotak pasir tersebut.



“_____.”



Kamu menoleh saat suara berat yang kamu yakini sebagai sang pengirim pesan mengalun ke dalam telingamu. Dari balik pohon yang kamu curigai, ia keluar dan berjalan mendekat. Ia berdiri tepat di hadapanmu, dengan tangan yang tersembunyi di balik tubuh tegapnya.



“Jeno..” Kamu menatap sosok itu dan kotak pasir di sampingmu bergantian. Masih tidak percaya dengan apa yang tengah kamu lihat.



Jeno meraih salah satu tanganmu dengan salah satu tangannya. Genggaman tangannya entah kenapa terasa begitu hangat di tanganmu, bahkan berhasil masuk ke dalam hatimu. Kamu tidak bisa lagi mengingkari atau bahkan meragukan apa yang ada di dalam kotak pasir tersebut setelah merasakan kehangatan dari tangan yang lebih besar dari milikmu itu.



“Maaf telah mengejutkan mu dengan ini.” Jeno menarik napasnya. “Aku melakukan ini hanya agar kamu tahu apa yang aku rasakan padamu selama ini _____. Satu tahun belakangan ini aku merasa sangat senang jika berada di samping mu, tetapi menjadi sedih dan penuh dengan ketakutan saat ada anggota lain yang mendekati mu.” Lanjut Jeno tetapi ia menggantungkan ucapannya.



Kotak pasir yang berada di samping mu kini menjadi fokusnya. Dari posisimu kamu bisa melihat bagaimana Jeno menatap apa yang ada di dalam kotak itu, yang tentu saja Jeno lah yang membuat tulisan itu. Tulisan atas satu kalimat yang tersusun dari 3 kata yang dituliskan di atas pasir.



Saat melihat, membaca, dan mencoba memahami maksud dari tulisan tersebut kamu merasa seperti ada banyak kupu-kupu yang beterbangan di dalam perutmu. Begitu pun saat melihat pancaran mata yang kini tengah Jeno pancarkan pada isi kotak  tersebut, kamu merasakan ada lebih banyak kupu-kupu di sana yang membuat kamu seperti tidak ingin melenyapkan senyummu walaupun kamu masih sedikit ragu untuk siapa Jeno menuliskan kalimat itu setelah penjelasan singkat yang baru saja ia katakan.



–Aku cinta kamu–



Jeno kembali menatap mu. Tangannya semakin menggenggam erat tanganmu.



“_____, kamu adalah sosok yang selalu bisa membuat diriku bersemangat. Kamu selalu bisa membuat aku yakin bahwa aku pantas menjadi bagian dari tim inti disaat aku mulai lelah dengan jadwal sekolah dan latihan. Kamu bahkan selalu berhasil menghilangkan rasa putus asa dalam diriku, dan menggantinya dengan perasaan senang dan semangat untuk menghadapi apa pun yang telah aku pilih.” Lagi-lagi Jeno menghentikan ucapannya. Ia lantas kembali menarik napasnya dan menghembuskannya secara berkala.



Sementara kamu, masih dengan tangan yang berada di dalam genggamannya serta menunggu kelanjutan ucapannya, merasakan perasaan penuh yang memenuhi relung hatimu. Entah perasaan apa itu. Yang jelas kamu hanya merasakan kepenuhan yang membuat kamu ingin sekali  berteriak untuk melepaskannya.



Salah satu tangannya yang sejak tadi berada di balik tubuh, kini ia gerakan ke samping dan berakhir tepat di hadapanmu. Kamu sudah tidak dapat lagi menyembunyikan rasa terkejutmu karena matamu kini benar-benar membulat total. Kini di hadapanmu ada sebuah buket mawar merah yang ia genggam.



“Aku mencintaimu _____. Aku mau kita hanya lebih dari sekedar teman saja.”



Kamu terkejut dan masih merasa tidak yakin dengan apa yang tengah terjadi di hadapanmu saat itu. Namun saat melihat bagaimana Jeno menatap mu, matanya penuh dengan pancaran ketulusan dan kebenaran atas apa yang ia katakan.



“_____,” Jeno memanggilmu, dan tiba-tiba saja ia bersimpuh dengan buket bunga yang semakin ia dekatkan padamu. “Maukah kamu menjadi kekasihku?” Sambungnya.



Pertanyaan yang baru saja diajukan Jeno pada mu berhasil membuat kamu merasa speerti tersengat listrik berdaya kecil. Rasanya seperti tergelitik dan membuat kamu tidak bisa berhenti untuk tersenyum.



“Jeno, aku ..........”




E . N . D




 Selamat malam untuk kalian semua yang masuk ke dalam postingan ini.
Selamat datang bagi yang udah tau GIGS itu apa dan memang nungguin apa aja yang mau dipublish, serta selamat datang juga buat yang nemu GIGS karena keyword yang kalian gunakan hingga terhubung ke sini.


Oke, sebelumnya aku pernah bilang kalau mau buat cerita anak-anak NCT. Dan berkat doa kalian (siapa pun yang sudah doain atau baru doain pas baca ini *terima kasih*), akhirnya aku bisa merampungkan satu cerita dimana dedek Jeno yang jadi main cast.

Gimana? Gimana??
Ngerasain feelnya enggak?
Aneh enggak?
Cocok enggak kalau castnya dedek gemas rasa oppa?
Masih mau enggak kalau aku buat dengan castnya member NCT terutama Dream?? 
Kalau menurut kalian enggak cocok dedek-dedek Dream dijadiin cast kayak gini, kasih tau aja yaa.
Di sini aku open minded kok, jadi saran, kritik, dan masukan dari kalian enggak akan ngebuat aku berhenti menulis. Malah aku sangat menanti respon kalian supaya apa yang aku tulis itu berkembang ke arah yang positif.


Balik lagi, gimana guys setelah 2 tahun berlalu dari "What is Your Answer?" yang terakhir? Kalian masih inget enggak? Kalau enggak boleh banget tuh klik tautan di atas buat review ulang 2 versi sebelumnya.

Jadi di WIYA kali ini aku sengaja melibatkan Jeno di dalam series ini, karena pas banget ada ide dan pas juga dengan hasrat ingin menulis member NCT sebagai castnya. Dan kenapa Jeno?? Karena aku suka dedek ini dari zaman rookies. Eh, pas banget di NCT 2018 looknya rasa oppa, jadilah hasrat untuk menciptakan karakter Jeno di dalam cerita semakin berkembang besar.
Selain itu pas banget lainnya adalah si dedek Jeno hari ini ulang tahun (sumpah aku enggak tau dia ulang tahun sekarang, jadi ini kebetulan yang super *hahaha*). Jadi anggap aja ini sebagai hadiah buat penggemarnya karena Jeno enggak mungkin baca ini (walaupun mau banget ini bisa jadi hadiah buat Jeno *huhu*).


So, karena Jeno ulang tahun sebelum berpamitan aku mau mengucapkan 'Selamat Ulang Tahun buat Lee Jeno, dedek rasa oppa yang looknya dari dulu mirip banget sama bang ikan. Selamat juga buat para penggemar yang merayakan ulang tahun dek Jen ini.', oke segitu aja. Serta tidak lupa terima kasih kepada kalian semua yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca hingga cuap-cuap ini berakhir.


Sekian, See You, dan.....감사합니다 ^^

Comments

Popular Posts