Teori Membenci





Saat membenci seseorang, biasanya aku cenderung menghindarinya. Berusaha untuk tidak berurusan dengan orang itu. 

Kenapa? 

Ya, sebenarnya aku punya satu alasan bodoh.

Aku melindungi diriku sendiri agar terus membenci orang tersebut. Hati manusia itu bisa berubah,  terkadang tidak sesuai dengan keinginan pemiliknya.

Aku punya teori begini, kalau aku berurusan dengan orang yang kubenci dan mulai mengenainya dengan sedikit lebih baik, siapa yang tahu kalau hatiku akan tetap sama.

Karena saat kita mengenal seseorang lebih baik, kita akan bisa melihat sesuatu darinya yang tak pernah terlihat sebelumnya.

Aku menyadari bahwa seburuk-buruknya manusia, pastilah memiliki sisi baik. Begitupun sebaliknya. Manusia itu rumit.

Kiranya itulah yang kusadari setelah melewatkan beberapa waktu dengan salah seorang Dosen di kampus yang punya julukan kurang menyenangkan.

Aku memang tidak jadi langsung menyukainya, namun rasa tidak suka itu sepertinya agak berkurang.

Mengerikan ya?


Dan di sinilah aku duduk termenung di pinggir jalan sambil memikirkan Ibu Dosen itu.
 


Comments

Popular Posts