Goodbye Baby - chapter 9
cast:
Lee Minhyuk (BtoB) >< Byun Taerin (OC) >< Song Mino (WINNER) >< Yoon Jisun (OC) >< Nam Woohyun (Infinite)
genre:
romance, university life, angst (AU - Alternate Universe)
Previous Story:
o O O O o
Mino menatap gusar pada tumpukan CD yang berada di atas meja. Bukan karena ia memiliki masalah
dengan CDĀĀ ā CD itu. Ia hanya tidak tahu harus melakukan apa untuk membuat
dirinya merasa tenang. Apakah ia harus melemparkan semua CD itu? Tapi tdak
mungkin. Barang-barang tersebut bukanlah miliknya
Atau haruskah ia bermain
game online? Tidak.. tidak, itu bukan
cara yang tepat. Karena ketika ia berpikir bahwa tidur adalah cara terbaik, hal
itu malah membuat dirinya semakin tidak tenang.
Selama ia mencoba untuk memejamkan matanya, selama itu pula
jantungnya berdetak cepat. Paru-parunya mengembang dengan volume besar namun ia
tetap merasa tidak cukup. Kepalanya ikut terus berdenyut tanpa henti. Semua itu
benar-benar membuat Mino lelah. Membuat rasa marah terus berkembang di dalam
hatinya.
Mino lantas bangkit dari sofa. Ia beranjak menuju ranjang
dan menghempaskan tubuhnya di sana. Ia tidak peduli pada sang pemilik kamar
yang mungkin akan kesal padanya karena telah membuat kamarnya berantakan. Ia
tidak memikirkan hal itu karena diotaknya tidak ada lagi tempat untuk
memikirkan hal tidak berguna seperti itu.
Suara decit pintu sama sekali tidak dipedulikannya. Ia tetap
saja mencoba untuk memejamkan mata dan berharap bahwa dirinya dapat tidur dan
melupakan segala yang telah terjadi. Tapi usahanya sama sekali tidak berbuah
apa pun. Mino sama sekali idtak bisa tidur. Ia tetap terjaga walaupun dirinya
sudah tidak tidur selama 2 hari.
āSepenting itu kah Byun Taerin bagi mu?ā Suara berat Bobby
menginterupsi Mino yang masih memejamkan matanya, berusaha untuk tidur.
Mino lantas bangun dari posisi tidur dan menghadap salah
satu temannya itu dengan alis bertaut dan rahang yang mulai mengeras.
āBukan penting dan tidak pentingnya gadis itu untuk ku. Tapi
ini mengenai bagaimana hubungan orang tua ku dengan gadis itu. Kau tahu kan
mereka telah bersahabat. Dan jika masalah ini sampai terbongkar, maka...ā Mino
mengakhiri ucapannya tanpa menyelesaikan kalimatnya.
Menurut pria berperawakan dingin itu, Bobby pasti tahu
maksud dari ucapannya. Pria itu pasti tahu kemana arah pembicaraan dirinya.
Karena Bobby adalah satu-satunya orang yang mengetahui segala sesuatu terkait
dirinya dan perjodohan itu selain orang tuanya.
āKalau begitu kau bisa mengatakan yang sejujurnya dan
kemudian meminta maaf.ā Usul Bobby. Pria itu lantas memasukan potato chip yang dibawanya dari dapur ke
dalam mulut. Mengunyahnya dan kemudian menelannya.
āTidak semudah itu. Aku tahu dan yakin kalau Taeho pasti
akan berusaha untuk membatalkan perjodohan ini.ā
Bobby kembali memasukan potato
chipnya ke dalam mulut. Ia biarkan makanan itu melunak di sana dan kemudian
barulah ia menelannya. āBukankah kau bisa membuat alasan palsu seperti
biasanya, bukankah itu mudah?ā
āTidak mungkin! Walau awalnya Taeho sangat mendukung
perjodohan ini, tapi fakta bahwa gadis itu adalah adiknya membuat pria brengsek
itu pasti akan berusaha mati-matian untuk membatalkan perjodohan ini. Ia pasti
akan melindungi adiknya walau bagaimana pun itu caranya.ā
āYah.. ku rasa aku akan melakukan hal yang sama jika
kejadiannya seperti ini. Tapi untungnya aku tidak memiliki adik perempuan, jadi
aku tidak perlu repot-repot menjaganya dari pria casanova seperti mu.ā Cibir Bobby. Ia kembali melanjutkan aktivitas
makannya dengan memasukan satu demi satu potato
chips ke dalam mulut. Kemudian mulai mengunyah makanan garing itu hingga
hancur dan menelannya.
āCih..ā
Mino menarik paksa kemasan potato chips yang sedari tadi berada di genggaman Bobby. Ia lantas
memasukan tangannya ke dalam. Mengambil beberapa potong kentang dan
memasukannya ke dalam mulut. Walau ketenangannya tengah terusik, tetapi sebungkus
makanan ringan tetap berhasil menarik minat makannya.
Kedua pria itu terus memasukan chips yang berada di dalam kemasan ke dalam mulut mereka. Sampai
tiba-tiba saja ponsel Mino berdering. Ia merogoh saku celananya. Mengeluarkan
benda tipis berwarna hitam tersebut dan kemudian menatap layarnya.
From: Mom
Cepat pulang. Ada yang
harus kau lakukan.
* *
* *
Taeho mengusap wajahnya kasar. Ia juga menghelakan napasnya
dengan keras bermaksud agar orang tuanya menyadari bahwa ia tidak sedang
berbohong. Apa yang telah dikatakannya adalah benar. Bahkan ia juga sudah
memiliki bukti yang nyata.
Tapi tampaknya harapan Taeho tidak semudah itu akan terwujud.
Tuan dan Nyonya Byun telah memutuskan untuk menanyakan langsung kebenarannya
kepada yang bersangkutan. Karena bagaimana pun masalah ini menyangkut dua
keluarga. Mereka tidak mungkin mengambil keputusan hanya sebelah pihak saja.
Mereka membutuhkan pihak lain agar tidak merusak hubungan baik yang telah
terjalin sebelumnya.
Tapi orang itu bukanlah Taerin. Bukan anak gadis mereka yang
menjadi korban menurut penuturan Taeho.
Melainkan Song Mino. Pria yang dikatakan memiliki wanita
lain selain tunangannya sendiri. Pria yang masih terus menjalin hubungan dengan
kekasihnya walaupun ia telah bertunangan dengan anak mereka. Pria yang memulai
janji untuk mengakhiri hubungan di antara mereka dengan pasangan masing-masing.
Namun pria itu juga yang tidak menepati janjinya.
āKita akan menunggu keluarga Song datang. Setelah itu kita
akan menanyakannya langsung.ā Putus Tuan Byun setelah lelah mendengar perdebatan
antara anak laki-lakinya dengan sang Ibu.
āAyah, anak brengsek itu pasti akan mengelak jika kita mengonfrontasi
langsung. Apakah Ayah tidak ingat perumpamaan seorang pencuri tidak mungkin mengaku begitu saja?ā
āTidak ada alasan Byun Taeho. Kau bisa menunjukkan foto itu
sebagai bukti kepada Ibu dan Ayahnya. Jika dia tidak berkata jujur, biarkan
kedua orang tuanya yang mengurus.ā
Tuan Byun lantas bangkit dari sofa. Ia kemudian berjalan
meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya. Ia sudah lelah. Tidak hanya fisiknya
tapi pikirannya juga. Ia baru saja sampai dari perjalanan bisnis. Namun belum
sempat tubuhnya berbaring di atas ranjang āhanya untuk meregangkan ototā, ia
sudah di hadapkan dengan kabar tidak mengenakan mengenai perjodohan sang anak.
āTerserah Ayah..ā Sama dengan sang Ayah, Taeho pun akhirnya
memutuskan untuk meninggalkan ruang keluarga. Ia membutuhkan waktu untuk
menenangkan dirinya sebelum berhadapan langsung dengan Mino dan keluarganya.
Di tempat yang berbeda, Taerin terus saja mendengarkan
perdebatan antara kakaknya dengan orang tua mereka dari balik pintu. Mendengar
suara teriakan-teriakan membuat hatinya mencolos. Ia tidak ingin sang kakak
beradu mulut dengan Ibu mereka. Ia tidak mau hubungan keluarganya sendiri
menjadi berantakan hanya karena dirinya.
Karena itulah yang membuat Taerin tidak pernah mengatakan
yang sebenarnya terkait Mino. Ia takut kalau hal semacam ini akan terjadi. Ia
tidak siap untuk menghadapi keadaan tersebut. Yang ia inginkan hanyalah
kehidupan yang harmonis di dalam keluarganya.
āTaerin.. bagaimana?ā
Taerin pun mengerjapkan matanya. Ia baru teringat kalau
Hyejin masih menunggu laporan berita terkait kejadian yang tengah terjadi
melalui sambungan telepon.
āIbu menghubungi Bibi
Song dan meminta mereka datang agar Taeho mengatakan semuanya di hadapan mereka
juga.ā
āWah itu bagus! Kalau
begitu pertunanganmu dan juga Mino akan segera dibatalkan. Sudah ku katakan
bukan, kalau bagaimana pun Taeho akan membela mu. Jadi tenanglah..ā
* *
* *
Malam itu terasa lebih panas dari malam-malam sebelumnya.
Padahal menurut ramalan cuaca tadi pagi, ketika malam suhu udara akan turun
sehingga disarankan kepada masyarakat agar membawa pakaian hangat. Tapi entah kenapa,
tidak dengan keadaan di ruang tengah rumah keluarga Taerin.
Ruangan itu terasa lebih panas dibandingkan dengan tempat
lain. Ditambah dengan raut ketegangan yang terpancar dari setiap orang yang ada
di sana. Membuat malam itu berubah menjadi mencekam.
Tuan Byun āAyah Taerinā menghembuskan napasnya. Kemudian ia
membenarkan posisi duduknya dan bersiap untuk memulai pembicaraan penting
antara keluarganya dan keluarga sahabatnya itu.
āAku tidak tahu apa yang telah terjadi antara Taerin dan
Mino. Tapi Taerin adalah anak perempuan ku satu-satunya. Aku tidak ingin ia
tersakiti dan menderita. Karena itu Paman mohon katakanlah yang sejujurnya,
Mino.ā
Mino tidak mampu membuka mulutnya. Walau Tuan Byun berbicara
dengan intonasi yang santai dan suara yang rendah, tapi kalimatnya syarat akan
tekanan. Dan Mino benci itu! Ia tidak suka jika ada orang yang berbicara
dengannya berucap seperti Tuan Byun. Itu hanya akan membuat dirinya terlihat
bersalah.
āMino, Ibu mohon.. katakan yang sebenarnya. Ibu tidak mau
hal seperti ini akan merusakan segalanya.ā Pinta nyonya Song pada sang anak.
Mendengar permintaan sang Ibu membuat helaan lolos dari
mulut Mino. Pria itu kemudian memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya. Menatap
kedua orang tuanya lalu Paman dan Bibi Byun serta Taeho yang tengah menatap
tajam padanya dan Taerin yang masih bertahan dengan kepala yang tertunduk.
āYang dilihat Taeho benar. Pria itu adalah aku dan gadis
yang bersama ku adalah Jisun.ā
āAyah.. Ayah dengarkan. Anak brengsek ini sudah mengakui
sebenarnya. Jadi ku mohon tolong batalkan perjodohan Taerin. Aku tidak-ā
āDiamlah Taeho. Biarkan Mino menjelaskan semuanya sampai
akhir.ā Selak sang Ayah saat Taeho hendak menarik kesimpulan dari ucapan Mino
yang belum selesai.
Mino menelan salivanya karena merasa kerongkongannya kering.
Selian itu ia juga merasa bahwa kini ada makhluk jahat di sampingnya yang
membuat ia merasa tidak nyaman. Ditambah lagi dengan rasa tercekik saat ia
bernapas. Semuanya membuat Mino merasa seperti anak kucing yang tidak bertuan,
kecil dan tidak berdaya.
āAku memang pergi bersama Jisun. Tapi hanya sebatas teman,
tidak lebih.ā
āBohong! Kau bohong Song Mino. Tidak mungkin hubungan kalian
hanya sebatas teman dengan perlakuan manis yang kau tunjukan pada gadis itu,
siapa Ji-sun? Dan bahkan kau membelikannya perhiasan. Apakah itu yang disebut
teman huh?!?ā Kesal Taeho. Pria itu sudah tidak mampu untuk meredam emosinya.
Ia merasa seperti tengah dipermainkan anak kecil yang licik.
āAku memang pergi ke toko perhiasan, tetapi aku tidak
membelikannya perhiasan. Aku hanya menemaninya karena ia ingin memberikan
hadiah untuk Ibunya. Hanya itu..ā
āKu kira ini hanya salah paham. Apa yang dilihat Taeho
benar, maka dari itu kau harus bisa menjaga tingkah laku mu Mino. Kalau tidak,
semua akan berakhir seperti ini.ā Ujar Tuan Song menengahi perdebatan yang
tengah terjadi antara anaknya dan calon kakak iparnya.
āIya, Ayah kira kau hanya salah paham dengan Mino. Tolong
maafkan Taeho, Hyundo Eunsa..ā
āTidak.. tidak apa. Kami paham dengan posisi Taeho. Ia
adalah kakak Taerin. Dan ia merasa harus melindungi adiknya. Bukankah itu
bagus. Lagi pula ini bukan sepenuhnya salah Taeho, ia bertindak seperti itu
juga karena Mino. Jadi maafkan Mino atas tindakannya itu..ā Kini giliran Nyonya
Song yang berbicara setelah sebelumnya ia lebih memilih bungkam dan hanya
mendengarkan pembicaraan yang menegangkan itu.
āTidak ada masalah lagi bukan? Jadi perjodohan ini masih
dapat dilanjutkan..ā Nyonya Byun berucap. Wanita itu kini sudah bisa tersenyum
lebar setelah sebelumnya hanya menampakan wajah marahnya.
āTunggu!ā Seru memekik seorang gadis dari luar.
Gadis itu langsung memasuki ruang tengah tanpa meminta izin
dan juga memohon maaf kepada keluarga Taerin dan Mino. Padahal ia baru saja
menimbulkan keributan kecil ketika dua pasang orang dewasa di sana tengah
membicarakan hal penting.
āHyejin..ā Gumam Taerin yang terkejut ketika mendapati siapa
pemilik suara memekik itu. Bagaimana tidak terkejut? Todak lama sebelumnya, ia
baru saja mengakhiri sambungan telepon dengan Hyejin yang mengatakan bahwa ia
sudah sampai rumah. Namun kenyataannya kini gadis itu berada di rumahnya. Dan
yang semakin membuat mata Taerin melebar adalah saat ia melihat siapa yang
datang di belakang sahabatnya itu.
Sontak seisi ruangan tersebut langsung beralih pada para
tamu yang sama sekali tidak memiliki urusan dalam pembicaraan kali itu.
Tamu-tamu yang tidak diundang untuk hadir pada peretmuan penting kali itu.
āMaaf Paman Jung Shil dan Bibi Hanjung.. maaf juga Paman dan
Bibi Song. Maaf karena saya datang dan mengganggu kalian. Tujuan saya kesini
hanya untuk mengungkapkan yang sebenarnya. Bahwa apa yang dikatakan Taeho
tidaklah salah, apa yang dilihat oleh Taeho itu semua benar. Disini Mino lah
yang berbohong.ā
āHyejin.. apa yang kamu katakan? Bibi tahu kalau kamu teman
baik Taerin, tapi kamu tidak berhak ikut campur dalam permasalahan ini.ā Ujar
Nyonya Byun. Wanita yang sebelumnya telah menarik setiap sudut bibirnya kini
kmebali menampakkan wajah seriusnya.
āYang Hyejin ucapkan benar..ā
āKamu siapa? Kenapa bersama Hyejin?ā
āSaya Woohyun, teman sekolah Taerin dan Hyejin dulu. Dan
saya datang kesini untuk membantu mengungkapkan yang sebenarnya terjadi. Bahwa
Song Mino telah bermain api di balik pertunangannya. Jika Paman-Paman dan
Bibi-Bibi tidak percaya, saya membawakan bukti yang lebih konkrit dibandingkan
dengan foto yang ditunjukan tadi.ā
Woohyun āpria berambut blonde
ituā berbalik dan pergi meninggalkan dua keluarga yang masih merasa bingung dan
terkejut. Namun tidak lama ia kembali dengan seorang gadis di belakangnya.
Sontak hal itu membuat para penghuni ruang tengah tersebut terkejut. Mata
mereka membulat. Alis yang bertaut. Serta dahi yang mengerut. Khususnya sosok
Mino yang tidak mampu menyembunyikan rasa terkejutnya. Pria itu bahkan sampai tidak
mengedip ketika melihat siapa gadis yang datang bersama dengan Hyejin āsahabat Taerinā
serta Woohyun yang ia anggap sebagai rivalnya.
āSelamat malam semua.. saya Yoon Jisun, kekasih Song
Mino....ā
6 months later
Suara ramai di sekitar koridor masih terdengar hingga keluar
bangunan kampus. Walaupun matahari belum lama menyinari bumi, tetapi kegaduhan
akibat berkumpulnya para mahasiswa tetap akan terjadi. Hal itulah yang terjadi
di pagi hari ini.
Jam yang masih menunjukan pukul 8 tidak membuat para
mahasiswa itu menjadi malas. Ya.. walau ada beberapa dari mereka yang lebih
memilih berdiam di kelas dengan kepala tertunduk di atas meja dan mata
terpejam, tetapi nyatanya ada lebih banyak mahasiswa yang memulai kegiatan di
pagi hari itu dengan berbincang penuh semangat antara satu dengan yang lain.
Keramaian pagi hari itu langsung menyambut kedatangan
Taerin. Taerin yang hendak menuju kelasnya terus disambut dengan tawa pecah
dari setiap mahasiswa yang tengah berkerumun di sepanjang koridor. Ia tahu
betul akan hal itu sehingga keadaan tersebut tidak menjadi masalah baginya.
Taerin terus berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai
tiga. Dengan mengenyampirkan tali tas pada pundak kanannya dan sebuah map biru
transparan pada tangan kirinya, gadis itu memasuki ruang kelas. Sorot mata
penuh keterkejutan langsung diterimanya begitu ia baru masuk ke dalam.
Taerin tidak heran mendapati tatapan seperti itu dari teman
sekelasnya. Mengingat apa yang telah terjadi sebelumnya membuat Taerin dapat
memaklumi reaksi teman-temannya begitu melihat kehadirannya di pagi hari itu.
āLihat itu!ā
āItu Taerin.ā
āIya.. dia datang.ā
Suara riuh yang menyambut kedatangan Taerin itu tiba-tiba
saja berganti dengan pekikan Hyejin yang sebelumnya tengah asyik berbicara
dengan salah satu teman mereka. Mata Hyejin pun melebar begitu mendapati sosok
Taerin yang tengah berjalan ke arahnya.
āBYUN TAERIN!!!ā
Taerin meletakkan jari telunjuknya di depan bibir sebagai
tanda agar Hyejin tidak berteriak. āSsshhh.. jangan berteriak seperti itu. Aku
tidak tuli tahu!ā Omel Taerin saat dirinya telah duduk di kursinya.
āTapi.. i-ini. I-ini nyata kan?ā Tanya Hyejin yang masih
belum bisa percaya dengan kehadiran Taerin di sampingnya.
āTentu saja. Memangnya kau pikir apa huh?ā
Saat Hyejin akan menjawabnya, dosen wanita mereka yang
mengajar kelas pertama datang dan membuat seluruh mahasiswa diam dan kembali ke
tempat mereka. Wanita itu berjalan menuju mejanya. Ia keluarkan daftar hadir
dan mengedarkannya kepada mahasiswa.
Saat ia akan memulai kelasnya, matanya menemukan sosok
Taerin yang tengah duduk di sisi dekat jendala. Kemudian sebuah ingatan kembali
hadir di dalam pikirannya. Wanita itu pun lantas bergerak menghampiri Taerin
dengan sebuah senyuman yang terpatri di wajahnya.
āSelamat datang kembali Byun Taerin. Semoga ilmu yang kamu
dapatkan selama menjalani pertukaran mahasiswa bisa kamu bagi dengan teman-teman
mu.ā Ujar sang dosen wanita sembari menjabat tangan Taerin.
āIya terimakasih..ā
* *
* *
Kelas mengenai pengolahan data itu berakhir bersamaan dengan
masuknya jam makan siang. Saat ini lah yang dinantikan Hyejin untuk segera
datang. Parahnya gadis itu telah menantikan jam istirahat ketika kelas baru
akan dimulai. Jika saja wanita yang mengajar tadi bisa membaca isi pikiran
orang lain, mungkin Hyejin telah ditendangnya keluar kelas.
Hyejin yang memang sudah tidak sabar dengan cepat memasukkan
buku dan alat tulisnya ke dalam tas. Kemudian berdiri tepat di samping kursinya
sembari menunggu Taerin yang masih sibuk dengan peralatannya sendiri.
āCepatlah Taerin. Kita masih ada keperluan penting.ā
Taerin tidak menanggapinya. Ia hanya membalas ucapan Hyejin
dengan sebuah tawa kecil. āAyo..ā Ujarnya begitu ia telah siap.
Kedua gadis itu segera meninggalkan kelas mereka. Tempat
selanjutnya yang akan mereka datangi tak lain dan tak bukan adalah cafetaria.
Tempat dimana Hyejin bisa menikmati makanan dan minuman sembari bercengkrama
dengan teman-temannya tanpa harus merasa takut akan mendapati tatapan tajam
dari dosen yang mengajar.
Selama perjalanan menuju cafetaria Hyejin terus saja
menceritakan hal-hal yang terjadi selama Taerin tidak ada. Bahkan hal konyol
yang dilakukan dosen Yang pun juga tidak luput ia ceritakan. Hal itu membuat
tawa keduanya lepas begitu Hyejin menyudahi cerita mengenai dosen yang terkenal
kejam itu.
Di saat keduanya hampir tiba, tanpa sengaja mereka dipertemukan
dengan beberapa orang mahasiswa. Jika saja mereka hanya mahasiswa yang tidak
keduanya kenal, mungkin pertemuan kali itu hanyalah sebatas berpapasan. Tetapi
masalahnya adalah salah satu dari mahasiswa tersebut adalah Mino. Song Mino.
Taerin yang melihat Mino tidak mampu menutupi rasa
terkejutnya. Ia pun semakin mengeraskan genggamannya pada pundak Hyejin dan
langsung menarik gadis itu pergi. Sementara Mino, ia tidak mampu untuk tidak
mengindahkan Taerin. Matanya terus memerhatikan gadis itu bahkan sampai
tubuhnya telah menghilang di dalam kerumunan mahasiswa lainnya.
āSudahlah.. kalian sudah berakhir.ā Ujar Bobby dengan
menepuk tangannya pada pundak Mino.
Mendengar ucapan Bobby, Mino pun langsung memutar kembali
kepalanya dan melanjutkan perjalannya menuju area parkir kampus.
Sesampainya di cafetaria, Hyejin langsung menyambangi tempat
pemesanan untuk memesan makan siang bagi dirinya dan juga Taerin. Sementara
Taerin, ia memutuskan untuk mencari tempat bagi mereka berdua.
āJadi sekarang mulai cerita mu.ā Ujar Hyejin yang baru saja
bergabung bersama Taerin. Gadis itu kemudian menyimpan tasnya di samping dan
merapihkan posisi duduknya.
āCerita apa? Tidak ada yang harus ku ceritakan. Ku rasa kau
sudah tahu semuanya, mengenai perjodohan itu dan keputusan ku untuk menerima
tawaran pertukaran mahasiswa. Jadi apa lagi yang harus ku ceritakan?ā
Hyejin mendengus mendengarnya. Ia ingin sekali memukul kepala
Taerin dengan buku catatannya agar gadis itu tidak bertingkah seakan tidak tahu
apa-apa.
āTsk! Iya aku tahu
kalau perjodohan itu telah dibatalkan karena pengakuan Jisun. Lalu ternyata kau
menerima penawaran pertukaran mahasiswa itu dan pergi dua hari setelahnya tanpa
menceritakan apa pun.ā
āLalu apa lagi? Kau sudah tahu semuanya kan..ā
āIya.. tapi yang ku maksud adalah Minhyuk. Bagaimana
dengannya? Bukankah Woohyun telah menceritakan semuanya pada Minhyuk malam itu
juga. Lalu bagaimana kalian sekarang?ā Tanya Hyejin tidak sabar. Gadis itu pun
semakin mencondongkan tubuhnya ke meja.
āBagaimana apanya? Ya.. kita sudah berakhir. Dan itu
keputusannya.ā
āMaksud mu, selama 6 bulan ini kalian tidak berhubungan? Dia
tidak menghubungi dengan cara apa pun?ā Tanya Hyejin mencoba memastikan bahwa
apa yang ia simpulkan sama dengan maksud ucapan Taerin.
Taerin mengangguk. Dan itu sudah cukup memberikan gambaran
bagaimana Taerin setelah perjodohannya dibatalkan. Pria yang sangat dicintainya
telah benar-benar merelakan dirinya. Dan Hyejin tau kenapa Minhyuk melakukan
hal itu. Jadi ia juga tidak bisa menyalahkan Minhyuk untuk 6 bulan ini.
āApakah kau sedih?ā
āIya.. awalnya aku sedih bahkan marah karena setelah
pembatalan tersebut aku tetap tidak bisa bersama dengan orang yang ku cintai.
Tapi selama 6 bulan ini, aku paham bahwa aku memang ingin kembali bersama
Minhyuk tetapi yang sebenarnya ku harapkan adalah terbebas dari Mino. Dan itu
sudah cukup. Mungkin Tuhan sudah memiliki rencana lain..ā
Hyejin mengangguk. Ia kini benar-benar mengerti bagaimana
pandangan Taerin setelah malam itu. Ia juga merasa bangga dan salut pada temannya
itu. Ia tidak menyangka bahwa Taerin bisa menerima keputusan Minhyuk yang pada kenyataannya
hanya menyakiti mereka berdua.
āSudah jangan bersedih. Seperti yang kau katakan, mungkin
Tuhan sudah memiliki rencana sendiri. Jika Minhyuk memang jodohmu maka kalian
akan bersama dan jika tidak, mungkin ada orang lain yang telah Tuhan tetapkan
sebagai jodohmu. Dan mungkin saja, itu adalah..... Woohyun.ā
Taerin pun menghujani Hyejin dengan tatapan tajam. Ia tidak
menyangka bahwa temannya itu bisa berkata seperti itu. Maksudnya mengatakan
bahwa Woohyun mungkin akan menjadi jodohnya. Bagaimana bisa Hyejin mengatakan
hal seperti itu setelah ia menceritakan semuanya. Sungguh menyebalkan!
āBerhenti menjodohkan ku dengan pria mana pun. Aku tidak mau
hubungan ku ke depannya akan berakhir seperti sekarang ini. Kau ingatkan awal
hubungan ku dan Minhyuk itu saat kau membuat lelucon di antara kami.ā Sindir
Taerin.
Gadis itu pun menyesap minumannya yang baru sampai.
Meninggalkan Hyejin yang tengah tertawa senang karena mengingat kejadian
beberapa tahun lalu saat dirinya membuat lelucon terkait kedua sahabatnya itu
hingga akhirnya keduanya benar-benar terlibat hubungan asmara.
The End.
Haloha..
Finally series yang didedikasikan untuk Mino selesai!
Terima kasih untuk semua yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca dan dengan kesabaran yang besar menunggu kelanjutan cerita ini dari November 2015 sampai di penghujung tahun 2018 ini. Terima kasih banyak untuk 3 tahunnya. Sampai bertemu di series selanjutnya, yang didedikasikan untuk..... *secret*
See you and Bye
...ź°ģ¬ķ©ėė¤ ^^
Comments
Post a Comment