The (Un)Forgotten Crush
Cast :
Jung Yoori ~ Jeon Jungkook
Genre :
Romance (AU - Alternate Universe)
* * * *
Suara denting pada ponselnya menginterupsi Yoori yang tengah
berbaring di atas ranjang. Ia segera meraih benda berwarna putih itu dari atas
nakas dan melihat pada layar. Dahinya berkerut manakala melihat sebuah pesan
singkat yang baru saja diterimanya.
āSelamat ulang tahun
Jung Yoori..ā
Begitulah isi pesan yang baru saja ia terima dan ia baca.
Tanpa berpikira panjang, Yoori mulai menggerakkan jemarinya
di atas keyboard virtual yang muncul
pada layar. Ia mulai mengetikkan balasan untuk sang pengirim pesan. Tidak perlu
waktu yang lama untuk mengetikkan kalimat yang ingin ia kirimkan kepada sang
pengirim. Cukup dengan beberapa detik saja ia sudah selesai dengan pesan
balasannya. Ia segera mengirimkan pesan tersebut dan mematikan ponselnya
sebelum mulai berkelana di alam mimpi.
Sebuah senyum simpul terbentuk pada kedua bibir Yoori saat
ingatannya kembali membawa dirinya untuk mengingat kalimat balasan yang baru
saja ia kirim sebelum matanya terpejam sebagai penutup hari dimana usianya
bertambah.
āMaaf, ini siapa?ā
* *
* *
Jung Yoori adalah salah satu siswi yang berperan aktif dalam
terselenggaranya pentas seni sekolah. Ia menjadi wakil ketua divisi dokumentasi
selama acara berlangsung, baik pada kegiatan sebelum pentas seni, hari dimana pentas
seni berlangsung, dan kegiatan paska pentas seni. Yoori memiliki tanggung jawab
untuk mengabadikan seluruh kegiatan serta mengatur pembagian jadwal kerja bagi
para anggota bersama dengan Kim Taehyung yang menjadi ketua.
Yoori sangat bersemangat dan tentunya senang dengan
tugasnya. Ia sangat berterima kasih kepada Namjoon yang merupakan ketua
pelaksana pentas seni karena telah mengizinkan dirinya menjadi bagian dari
divisinya. Yoori begitu menyukai, atau mungkin mencintai dunia fotografi
sehingga ia begitu memohon kepada Namjoon untuk mengizinkan dirinya menjadi
bagian tim dokumentasi dibandingkan menjadi sekertaris temannya itu.
Selain itu alasan lain yang membuat ia merasa senang adalah,
dengan tugasnya yaitu mengambil berbagai momen selama acara pentas seni
berlangsung, itu berarti ia bisa leluasa mengambil banyak gambar seorang Jeon
Jungkook. Siapa yang tidak senang jika harus bersinggungan dengan pria tampan
penghuni kelas science B yang pandai
meliukan tubuhnya mengikuti irama musik.
Jeon Jungkook, atau kerap dipanggil Jungkook atau Kookie itu
adalah salah satu anggota club dance
sekolah yang tidak sengaja menjadi dekat dengan Yoori karena pertolongan yang
ia berikan untuk membantu Jungkook mengabadikan dirinya bersama dengan
teman-temannya saat menari.
Saat itu hari telah sore, sekolah juga telah sepi karena bell pulang telah berkumandang sekitar 1
jam yang lalu. Namun Yoori masih harus berada di kelasnya untuk menyelesaikan
tugas membersihkan kelas karena hari itu adalah jadwalnya. Yoori yang baru saja
menyimpan peralatan kebersihan bergegas mengambil tasnya yang berada di atas
meja. Mengingat langit yang akan menggelap, ia buru-buru pergi agar bisa cepat
sampai ke rumah.
Saat dirinya baru saja menutup pintu kelas dan berpamitan
dengan temannya yang bertugas hari itu, seseorang memanggil namanya yang
langsung membuat tubuh Yoori berputar ke arah sumber suara. Matanya membulat
begitu melihat siapa sosok yang memanggilnya. Tangannya bahkan bergetar hingga
harus ia sembunyikan di balik punggungnya.
āOh Jungkook..ā Balas Yoori dengan suaranya yang sedikit
bergetar.
Pria itu menyunggingkan senyumnya.
āApakah kamu sedang terburu?ā Tanya Jungkook dengan suara
yang sedikit khawatir mengingat hari yang semakin sore.
Yoori menggeleng. Walau sejujurnya ia tengah diburu waktu
agar bisa sampai di rumah sebelum langit menghitam, tetapi kesempatan untuk
bicara bersama seorang Jungkook tidak akan datang dua kali bukan? Karena itulah
dia menyetujui ajakan Jungkook selain karena pria itu juga telah meyakinkan
dirinya bahwa pembicaraan mereka tidak akan berlangsung lama.
āJadi apa yang ingin kamu katakan?ā Tanya Yoori begitu keduanya
telah duduk di depan deretan loker.
Jungkook menggaruk tengkuknya. Ia terlihat ragu tetapi kemudian
dirinya memberanikan diri untuk menyampaikan maksudnya.
āBegini Yoori, aku dengar dari Taehyung kalau kamu sangat
pandai dalam mengambil foto dan membuat footage.
Aku sebenarnya ingin meminta bantuan mu untuk membuatkan club dance sebuah video singkat yang akan dikirimkan pada
perlombaan antar sekolah bulan depan.ā
Jungkook menjeda ucapannya. Napasnya tertarik dan terhembus
pelan sebelum bibirnya kembali bergerak melanjutkan kalimatnya.
āApakah kamu bersedia?ā
Entah mimpi apa yang didapatnya semalam atau kebaikan apa
yang telah ia berikan sampai akhirnya Tuhan memberikan balasan yang begitu
hebat. Ia tidak menyangka jika apa yang ia gemari bisa menghadirkan sosok
Jungkook di depannya. Menciptakan jalan sehingga hubungan mereka bisa lebih
dekat daripada sekedar teman satu sekolah.
Tanpa ada keraguan, Yoori mengangguk mantap. Senyumnya ikut
mengembang saat mata mereka bertemu. Dan sore itu terasa begitu indah dengan
ditemani langit senja serta hembusan angin yang mengiringi perasaan suka cita
yang Yoori rasakan.
* *
* *
Pagelaran pentas seni sekolah sudah berakhir. Kegiatan paska
pagelaran seperti pelaksanaan monitoring
dan evaluasi pun sudah dilakukan oleh panitia. Yang tersisa dari pentas tahunan
itu hanyalah euforia serta tugas divisi publikasi untuk menyebarkan keseruan
selama pentas seni kepada khalayak luas melalui akun sosial media resmi pentas
seni.
Sementara Yoori, sekali pun tugas untuk mengabadikan
kegiatan pentas seni telah berakhir tetapi ia masih memiliki tugas untuk mengeditkan
foto dan membuatkan footage selama
kegiatan pentas seni untuk club dance
atas permintaan Jungkook. Yoori dengan senang hati menerima kembali tawaran
dari Jungkook sekali pun tidak ada imbalan yang Jungkook berikan.
āHei mau kemana?ā
Yoori yang akan berjalan keluar menghentikan langkah kakinya
dan berbalik menghadap ketiga sahabatnya yang menatapnya dengan bingung. Lantas
ia kembali mendekati meja dimana ketiga sahabatnya tengah berada.
āBertemu Jungkook, memangnya kenapa?ā
Mendengar nama Jungkook membuat mata ketiga sahabatnya
membulat sempurna. Mereka bahkan saling melempar tatapan yang menyiratkan
perasaan terkejut.
āAda apa? Kenapa kalian menatap ku seperti itu?ā
Yoori mulai merasa tidak nyaman. Tatapan mengintimidasi dari
ketiga sahabatnya terutama Bora membuat ia merasa seperti baru saja tertangkap basah
mencuri di mini market.
Bora yang semula sedang duduk berangsur meninggalkan
kursinya demi menyejajarkan tubuhnya dengan Yoori sembari menghujani sahabatnya
itu dengan tatapan menyelidik.
āAda apa bertemu dengan pria Jeon itu?ā
Yoori mendengus. āAku ingin memberikan fotonya karena
kemarin ia memintanya kepada ku.ā
Bora memutar bola matanya. Ia kembali ke kursinya dan
menghentikan penyelidikan singkatnya karena ia sudah tahu apa yang akan
terjadi.
āBaiklah..ā Ucapnya malas.
Yoori kembali memutar tubuhnya bermaksud untuk segera pergi
menemui Jungkook di depan kelas pria itu. Namun suara Hyemi kembali
menghentikan langkahnya selama beberapa saat sebelum kakinya kembali merajut
langkah pergi.
āJangan membuat tujuan awalmu melenceng terlalu jauh Jung
Yoori.ā
* *
* *
Yoori menghentakkan kakinya kesal saat menaiki tangga menuju
ruang kelas Jungkook. Ia merasa sahabatnya begitu berlebihan di saat ketiganya
tidak tahu sudah sedekat apa dirinya dengan Jungkook. Bahkan ketiganya sendiri
tidak merasakan seperti apa perhatian yang Jungkook berikan selama ini pada
dirinya. Lalu kenapa sekarang seakan mereka lebih tahu dibandingkan dirinya
sampai membuat peringatan seperti itu?
Tepat di depan kelas Jungkook, pria itu telah berdiri di
sana dengan sebuah laptop. Kedua sudut bibirnya langsung tertarik hingga
matanya menghilang sempurna saat melihat Yoori yang telah berdiri tidak jauh
dari dirinya. Pria itu melambaikan tangannya guna menarik atensi Yoori.
Yoori yang melihat Jungkook tengah tersenyum mau tidak mau
ikut menyunggingkan senyumnya. Senyum yang terlihat seperti kelinci itu begitu
menarik hingga membuat ia lupa akan kekesalannya. Dengan hati yang senang,
Yoori melangkahkan kakinya hingga ke hadapan pria Jeon itu.
āHai..ā
āHai...ā Balas Yoori dengan wajah yang mulai terasa memanas.
Tersipu. Tidak tahu apa yang
membuatnya merasa malu, tetapi mendengar suara Jungkook yang menyapanya sudah
berhasil menimbulkan debaran hebat di jantungnya.
āTidak apa-apakan jika kita duduk di depan kelas ku, karena
ada tugas kelompok jadi aku tidak bisa meninggalkan kelas?ā
Yoori menganggukkan kepalanya. Setelahnya keduanya larut dalam
perbincangan ringan yang diawali dengan pertanyaan mengenai foto-foto yang
diambil oleh Yoori dan berlanjut dengan topik lainnya.
Yoori dan Jungkook tampak menikmati waktu mereka sampai
tidak memedulikan sekitarnya, terutama teman sekelompok Jungkook yang juga
berada di dekat pria itu karena memang sebelumnya mereka tengah mengerjakan
tugas kelompok. Baik Yoori maupun Jungkook seakan larut dalam perbincangan
mereka hingga tidak merasa bahwa kini seluruh mata tengah mengarah kepada
mereka. Bisik-bisik dari teman sekelompok Jungkook pun mulai muncul saat Yoori
dan Jungkook semakin intens berbincang.
āApakah mereka cuma menganggap kita hanya menyewa di bumi
ini?ā
āBukan, kita hanya seonggok makhluk kasat mata yang tidak
terlihat.ā
āSudah jangan diributkan. Biarkan saja mereka berdua. Lebih
baik kita selesaikan tugas ini dan biarkan Jungkook mengerjakan bagiannya
nanti.ā
* *
* *
Begitu seringnya Yoori dan Jungkook bertemu, membuat hampir
seluruh siswa di kelas Jungkook maupun Yoori tahu bahwa keduanya memiliki
hubungan yang dekat. Bahkan mereka kerap mendapatkan ledekan jika tidak sengaja
bertemu di kantin, atau saat salah satu dari mereka berada di sana pasti akan
mendapatkan pertanyaan mengenai keberadaan yang satunya. Tidak samapi di situ,
berita kedekatan Jung Yoori dan Jeon Jungkook pun perlahan mulai tersebar
bahkan hingga terdengar oleh beberapa guru yang mengajar di kelas mereka.
Hal itu terbukti saat pelajaran matematika di kelas Yoori. Seperti
biasa setelah Guru Kim menyelesaikan penjelasan mengenai bab untuk hari itu,
guru yang terkenal dengan kemampuan matematika yang melebihi seorang profesor
itu pasti akan memberikan tugas untuk dikerjakan oleh para muridnya. Setelah ia
selesai menuliskan soal di papan tulis, ia kemudian berbalik dan langsung
memanggil Yoori.
Yoori yang sebelumnya tengah fokus pada buku tulisnya
mengangkat kepala dan melihat pada Guru Kim yang tengah memasang senyum
jahilnya. Oke, Guru Kim adalah salah satu guru yang terbilang masih muda walau
tidak terlalu muda. Ia jarang sekali bahkan hampir tidak pernah marah terhadap
muridnya sekali pun mereka sering sekali mengeluh dengan soal-soal yang
diberikan. Bahkan ia sering membuat lelucon bersama teman sekelas Yoori di
tengah pelajaran berlangsung.
āYoori, tadi Jungkook sakit tetapi ia tidak mau dibawa ke
unit kesehatan.ā
Mendengar nama Jungkook disebut membuat wajah Yoori perlahan
terasa panas. Ia yang merasa malu hanya mampu membalas ucapan Guru Kim dengan
tatapan tajamnya. Sementara Guru Kim, ia berusaha menahan tawanya dan
membiarkan kelas menjadi riuh dengan sorak-sorai karena ucapannya.
Yoori tidak memperdulikan bagaimana teman sekelasnya yang
tengah menggoda dirinya. Ia segera mengeluarkan ponselnya dari kolong meja dan
mengetikkan sesuatu kemudian mengirimkannya.
To: Jungkook
Aku dengar dari Guru
Kim kamu sakit. Sakit apa? Lalu bagaimana kondisi mu sekarang?
Tidak lama pesan balasan diterima oleh Yoori. Gadis itu
segera membuka dan membacanya.
From: Jungkook
Aku hanya kelelahan,
kemarin aku berlatih dengan anggota yang lain hingga larut. Sekarang sudah
tidak apa-apa. Jangan khawatir ya..
Yoori tidak mampu menyembunyikan senyumnya. Kalimat terakhir
yang tertulis di pesan itu membuat bunga di hati Yoori semakin bermekaran.
Walaupun ia tidak tahu mengapa Jungkook sampai menuliskan kalimat itu, karena
sejujurnya ia sudah berusaha sebiasa mungkin menanyakan keadaan Jungkook agar
pria itu tidak merasa terganggu. Namun Jungkook malah memberikan balasan
seperti itu. Apakah itu berarti bahwa...
Yoori menggeleng cepat. Ia tidak ingin terlalu cepat
menyimpulkan sesuatu yang masih terlihat abu-abu walaupun sejujurnya ia sudah
mulai merasa bahwa Jungkook seperti memiliki perasaan yang sama dengannya.
To: Jungkook
Jangan teralu
memforsir tenaga mu. Jangan lupa makan dan minum vitamin. Oh iya, banyak minum
air untuk menghindari dehidrasi. Aku tidak akan khawatir lagi asalkan kamu
cepat sembuh.
From: Jungkook
Iya boss.. aku akan
melakukannya. Terima kasih :)
Kegiatan mengirim pesan itu terlus berlanjut hingga keduanya
telah sampai di rumah dan langit telah berubah hitam. Entah mengapa Yoori tidak
bisa berhenti untuk membalas pesan yang dikirimkan Jungkook. Begitu pula dengan
Jungkook yang selalu menghadirkan topik baru setiap kali Yoori berusaha
menyudahinya karena gadis itu tahu bahwa Jungkook perlu istirahat.
Namun pesan terakhir yang dikirimkan Jungkook beberapa saat
lalu membuat Yoori tampak enggan untuk membalasnya. Ia masih terus membaca isi
pesan tersebut walaupun itu sudah kali kesepuluhnya ia membaca kalimat yang
tertera di sana.
From: Jungkook
Jung Yoori, sejujurnya
aku merasa sangat nyaman dengan mu. Tetapi bisakah kita menjadi kakak-adik
saja, karena itu lebih membuat ku merasa senang dan nyaman.
Yoori memegangi dadanya yang terasa sakit. Ia menekan
dadanya dan memukulnya berusaha mengalihkan rasa sakit itu. Tangannya yang
sedari tadi memegang ponsel sudah bergetar hingga membuat gadis itu harus
menggenggam dengan kuat benda berwarna putih itu.
Yoori menarik dan menghembuskan napasnya perlahan. Kemudian
dengan keberanian yang tidak besar mulai mengetikkan sesuatu dan mengirimkan
kembali pada Jungkook.
To: Jungkook
Apa sih. Lebih baik
kamu istirahat supaya besok bisa masuk sekolah. Selamat malam.
Sejujurnya Yoori tidak tahu dengan apa yang dikirimkannya
kepada Jungkook. Ia merasa itu bukanlah jawaban atas pesan pria itu. Namun
hanya itu yang ada diotaknya. Tidak ada hal lain yang dapat ia pikirkan selain
menyudahi kegiatan mengirimkan pesan.
Yoori sendiri tidak dapat membohongi dirinya yang mulai
merasa takut akan kehilangan Jungkook. Namun sisi egoisnya berusaha untuk
mengelak semua ketakutannya dan menganggap pesan itu bak angin lalu.
Sayangnya sisi egosi yang berusaha Yoori bangun malah
membuat bunga-bunga di hatinya langsung mati seketika. Membuat dunia yang
sebelumnya berwarna langsung berubah gelap begitu mendengar berita bahwa
Jungkook dan Gyuri āsalah satu teman sekelasnyaā telah meresmikan hubungan
mereka sebagai sepasang kekasih. Membuat ia seperti kehilangan arah. Bahkan
membuat dirinya merasa berada di dunia lain hingga memaksa Chaerin harus
menarik gadis itu agar berjalan kembali ke kelas setelah sahabatnya itu
menyampaikan kabar buruk tersebut kepadanya.
* *
* *
Chaerin mengerjap cepat setelah mendengar cerita masa lalu
Yoori dengan Jungkook. Ia tidak menyangka bahwa sang sahabat bisa melakukan hal
sekejam itu pada pria yang sempat membuatnya sangat tergila-gila. Pria yang
selalu membuat Yoori tidak bosan menatap layar ponselnya. Pria yang selalu
membuat gadis itu tersenyum seperti orang gila. Pria yang selalu membuat
dirinya, Hyemi, dan Bora merasa bosan karena Yoori selalu membicarakannya
hampir setiap hari.
Ya.. Yoori baru saja menceritakan bagaimana ia
āmencampakkanā seorang Jeon Jungkook setelah pria itu menyakiti hatinya.
āTapi apakah kau benar-benar menghapus nomornya?ā Tanya
Chaerin yang masih begitu penasaran dengan kisah Yoori ā Jungkook. Pasalnya ia
yang membawa topik mengenai kedekatan sahabatnya itu dengan Jungkook, karena
dirinya yang masih merasa bingung dengan kedekatan keduanya, setelah sang
sahabat menceritakan perihal teman pria di kantornya.
āTentu saja tidak.ā Jawab Yoori enteng.
Chaerin menekuk alisnya. Ia menatap bingung sang sahabat
yang hanya memasang senyum miringnya sembari memperhatikan layar ponsel.
āLalu?ā
āAku tidak menghapus nomornya. Pesan itu masih bertuliskan
namanya saat muncul di layar. Aku hanya sengaja melakukannya untuk membalas apa
yang ia perbuat, agar ia tahu bagaimana rasanya jika di campakkan.ā
Chaerin mengangguk-anggukkan kepalanya santai walau
sejujurnya ia merasa terkejut dengan pengakuan Yoori. Ia tidak menyangka bahwa
sahabatnya itu begitu merasa sakit hati sampai membalas perlakuan pria yang
saat itu hanya berstatuskan sebagai temannya hingga seperti itu.
Tidak lama gadis itu kembali membuka suaranya. Bertanya pada
Yoori untuk menghilangkan rasa penasarannya yang terlanjur berkembang karena
cerita sahabatnya itu.
āSetelahnya apa yang terjadi antara kau dan Jungkook?ā
Senyum miringnya semakin terbentuk begitu ingatannya kembali
membawa ia pada saat dimana ia dan Jungkook tidak sengaja bertemu di tangga
sekolah. Saat itu guru yang seharusnya mengajar di kelas berhalangan untuk
hadir. Lantas ia meminta Chaerin untuk menemaninya ke kamar mandi di lantai 2
untuk membunuh rasa bosannya.
Saat tengah menaiki tangga, Yoori dapat melihat bahwa
Jungkook dengan salah seorang temannya tengah berjalan menuju tangga. Dengan
rasa kesal dan sakit hati yang masih menguasai dirinya, ia berjalan melewati
pria itu tanpa sekali pun menyapa bahkan menatapnya. Ia melewatinya seperti
tidak ada orang lain selain dirinya. Ia seperti menganggap Jungkook yang berada
di depannya hanya angin lalu yang tidak terlihat namun dapat dirasakan.
Namun dari ekor matanya, ia dapat melihat bahwa Jungkook
menatapnya saat ia melewati pria itu. Yoori sadar tetapi ia tidak ingin
berbalik karena dirinya tidak ingin memaafkan Jungkook. Apa yang telah Jungkook
lakukan begitu menyakitkan hatinya dan membuat rasa tidak sukanya terhadap
Gyuri yang telah dipendam lama semakin bertambah besar.
Kenapa Gyuri?
Mungkin jika gadis itu bukan Gyuri, ia masih bisa memikirkan
untuk memaafkan Jungkook atau tidak. Namun karena yang menjadi kekasihnya
adalah Gyuri, teman yang sempat membicarakan hal buruk mengenai dirinya di
belakang bersama dengan teman-temannya, membuat Yoori enggan untuk memberikan
kata maaf pada pria itu.
āOh.. aku ingat!ā Chaerin menjentikkan jarinya. Kemudian
menatap Yoori dengan berbinar.
āPantas waktu itu aku merasa seperti berada di tengah
kobaran api. Rasanya panas saat aku berjalan melewati Jungkook yang akan
menuruni tangga.ā Sambungnya saat kembali mengingat kejadian yang diceritakan
Yoori. Dan beruntungnya saat itu ia tengah sibuk dengan lagu yang didengarkan
melalui earphone sehingga dirinya
tidak terlalu memerhatikan apa yang ada di depannya. Andai saja ia tidak tengah
mendengarkan lagu, pasti ia akan merasa lebih panas karena melihat secara
langsung adegan super panas antara Yoori dan Jungkook.
Yoori mengendikkan bahunya acuh. Ia tidak peduli dengan apa
yang dirasakan Chaerin saat itu. Tapi ia cukup terhibur dengan reaksi Chaerin
yang terlihat sedikit berlebihan. Dan wajah Jungkook yang berhasil dilihatnya
melalui ekor mata saat ia melewati pria itu yang malah membuat ia merasa sangat
terhibur. Hiburan malam yang berhasil menghilangkan sedikit penatnya setelah
seharian berkutat di kantor.
E . N . D
Welcome to 2019!
Happy New Year
ź°ģ¬ķ©ėė¤ ^^
Comments
Post a Comment