#14 Selebgram - Produce 45



Main Cast : Oh Sehun, Nam Chaerin (OC)
Genre : Romance
Length : Drabble (604 words)
Author : Salsa


**********


Oh Sehun.


Akan kuceritakan tentang selebgram keren bernama Oh Sehun hari ini.


Tak banyak yang bisa diceritakan, sebenarnya. Namun ada masanya aku benar-benar tergila-gila pada pemuda itu sampai rasanya aneh jika aku tidak mengikutsertakannya dalam seri ini.


Obsesiku dimulai pada tahun 2014. Aku tak sengaja menemukan wajah manisnya bertengger di kolom explore di Instagram dan tahu-tahu saja jariku sudah melejit menekan tombol follow di akunnya. Aku menghabiskan berjam-jam menekuni foto-foto yang diunggahnya sampai postingan terbawah. Waktu itu aku sedang kuliah, sementara Oh Sehun masih sekolah. Tidak hanya tampan, dia juga disiplin dan penuh kasih sayang.


Setiap dia mengunggah sesuatu, aku tak pernah absen memberikan like dan komentar. Aku tak pernah berharap lebih. Perasaanku tulus. Benar-benar hanya sebatas rasa suka seorang penggemar kepada idolanya.


Hingga suatu hari aku menemukannya membalas salah satu komentar dari seseorang sepertiku—seorang penggemar. Dan aku jadi iri. Dia cuma bilang ‘terima kasih’ tapi entah mengapa aku benar-benar iri. Perasaanku mulai berkembang ke arah yang salah. Aku jadi ingin dilihat. Aku memberikan lebih banyak komentar dan mulai membalas setiap instagram story-nya. Bahkan mengirim direct message juga.


“Kalau kau cuma bilang ‘wah bagus’ atau ‘kucingmu lucu’ memangnya dia mau jawab apa? Coba ajukan pertanyaan, dong!” kata Sora ketika aku menggerutu di sebelahnya.


Mengingat Oh Sehun hanya punya dua ribuan pengikut dengan rata-rata empat puluh komentar di setiap fotonya, harusnya mendapatkan atensinya bukan perkara sulit. Dia pasti sudah sering melihat notifikasi dariku. Ini hanya soal dia mau membalas atau tidak.


Jadi mengikuti saran Sora, aku mulai mengajukan pertanyaan alih-alih pujian. Sehun adalah penyayang binatang, khususnya kucing. Dia suka mengunggah video kucingnya di story. Dan sebagai sesama penyuka kucing, tak sulit bagiku untuk menemukan pertanyaan bagus yang berpotensi dibalas. Ekspektasiku sudah besar sekali saat itu, namun pada akhirnya tetap diabaikan. Itu menyebalkan tapi aku memaafkannya. Serius, aku tak bisa kesal lama-lama dengan cowok secakep Sehun.


Saat Oh Sehun mengumumkan bahwa ia akan melanjutkan kuliah ke Eropa Tenggara, aku membanjiri kolom komentarnya dengan doa. Semoga kuliahmu lancar. Semoga kau betah di sana. Sehat-sehat terus. Cepat kembali. Dan semuanya. Bohong jika kubilang aku tak mengharapkan balasan. Tapi saat itu aku benar-benar sudah lelah berharap.


Jujur aku mulai jarang memikirkannya setelah itu. Terlalu sibuk dengan kehidupanku sendiri.


Hingga akhirnya tiga tahun terlewat begitu saja. Oh Sehun kembali ke Korea. Kepulangannya membuatku senang bukan kepalang. Sebenarnya ia tetap rajin mengunggah foto selama berada di Eropa, tapi tetap saja rasanya berbeda saat tahu ia di sini. Akhirnya kami satu negara lagi. Aku mulai kembali ke kebiasaan lama. Mengirim direct message dan membalas story-nya. Masih terselip harapan agar dibalas, lebih dari apa yang bersedia kuakui, sebenarnya. Sekali saja. Astaga.


Namun alih-alih balasan, ia malah memberikanku serangan jantung.


Sebulan setelah kepulangannya, Sehun mengunggah foto perempuan yang sedang menggenggam sebuket bunga. Mengumumkan pertunangannya. Hatiku serasa terbelah. Dan tanpa kusadari, jariku sudah melejit lagi menekan tombol yang sama sebagaimana yang kutekan di tahun 2014. Tapi kali ini akibatnya berbeda. Aku tak bisa lagi melihat postingannya. Aku berhenti mengikutinya. Aku sudah mengikutinya selama lima tahun, aku tak tahu sejak kapan dia menggembok akunnya tapi ya sudahlah. Siapa peduli. Siapa juga yang mau melihatnya lagi. Ya Tuhan, sesungguhnya aku tak tahu apa yang kuharapkan di sini. Apa yang kuharapkan darinya sampai sesakit hati ini.


Dan yah, begitulah akhirnya. Ini konyol, aku tahu. Dia bahkan tak tahu keberadaanku.


Memang seharusnya aku menasihati diri sendiri dulu tapi… aku juga ingin mengingatkan pada kalian. Mulai sekarang, tolong jangan jatuh cinta pada selebgram. Lebih tepatnya, tolong jangan jatuh cinta pada seseorang yang tak bisa kau gapai. Itu delusional. Itu bodoh. Menyakitkan.


Jadi, kalau perasaan kagummu mulai bergeser ke arah yang tidak sehat, lebih baik unfollow selebgram favoritmu sekarang juga!



END



Comments

Popular Posts