#25 Enchanted - Produce 45
Cast: Nam Chaerin ā Cha Eunwoo
Pernahkah kalian bertemu
seseorang yang teramat tampan sampai kau pikir bisa saja orang tersebut adalah
titisan malaikat? Chaerin pernah bertemu dengan seseorang yang seperti itu saat
dirinya masih duduk di bangku SMP.
Mau tahu ceritanya?
Baik, jadi beginiā¦
Hari itu merupakan hari ketiga
yang juga hari terakhir dari serangkaian kegiatan masa orientasi sekolahnya.
Acara hari itu ialah demo ekstrakurikuler. Masing-masing anggota klub ekskul
yang ada di sekolah secara bergantian menampilkan keahlian dengan tujuan bisa menarik
minat siswa baru seperti Chaerin untuk bergabung di klub mereka.
Jelas saja hari itu sangat
menyenangkan dan santai dibanding dua hari sebelumnya yang penuh dengan tugas
dan omelan para senior yang sebagai panitia masa orientasi sekolahnya. Semua siswa
baru dikumpulkan di lapangan, duduk di sana dengan patuh dan menyaksikan demo
ekskul hingga selesai.
Acara dibuka dengan gerakan
lincah tim cheerleaders yang membakar semangat para penonton. Setelah
itu satu persatu anggota klub basket berlarian memasuki lapangan. Sorakan para
siswa baru semakin kencang dan meriah apalagi saat bola berwarna orange
itu mulai diperebutkan untuk dilempar ke dalam ring.
Para anggota klub basket yang
berlarian dengan penuh percaya diri punya magnet tersendiri untuk membuat para
perempuan bersorak histeris. Anggota tim basket sekolahnya memang cukup keren
dengan perawakan tinggi, gerakan gesit, senyum penuh percaya diri, dan aura
kepopoleran yang entah kenapa tidak terelakkan.
Aksi tim basket ditutup dengan
adegan menembak dramatis yang dilakukan salah seorang senior. Ia berlari sambil
men-dribble bola dengan begitu mahir dan pandai sekali berkelit dari
lawannya. Begitu sudah dekat dengan ring, ia langsung melompat dan memasukkan
bolanya. Pertunjukan itu menjadi dramatis dan membuat para siswi menjerit
karena pemuda itu bergelantungan di ring dengan satu tangan, sementara tangan
satunya melambai ke arah penonton.
Chaerin yakin seniornya yang itu
pasti salah satu anggota basket paling populer di sekolahnya, dan sepertinya
sangat narsis.
āKeren banget!ā kata Minji.
āYa..lumayan. Tapi kelihatannya
agak sombong deh,ā sahut Chaerin berbisik.
āKalau anak basket sombong sudah
biasa. Mereka kan populer dan keren.ā
Anggota tim basket digantikan
oleh tim pramuka yang masuk ke lapangan dengan gerakan baris berbaris yang
selaras. Suara hentakan kaki yang kompak dan gerakan tangan yang serasi
menghinoptis para penonton. Rombongan itu berhenti tepat di tengah-tengah
lapangan.
Mereka berbaris dengan sangat
rapi dan tertib. Semua menghadap ke depan dengan tampang serius, membungkam
suara apapun yang terdengar. Lalu seorang ketua barisan berjalan dengan derap
langkah tegas ke depan. Tubuhnya tegak, gerakannya rapi, dan wajahnya sangatā¦ā¦.
Tampan? Astaga, tampan itu tidak
cukup. Pemuda ini sangat tampan, indah, dan tanpa cela.
Chaerin mengamati pemuda itu
dengan khusyuk. Tidak ada cengiran sombong terpampang di wajahnya, hanya ada
keseriusan dan tekad. Pria itu berbalik badan, memberi perintah pada
teman-temannya untuk membuka barisan.
āTegakā¦. Gerak!ā suaranya lantang
menggema di seluruh lapangan.
Dan Chaerin tahu ia sudah
menetapkan kakak kelas mana yang akan ia idolakan. Senyumnya melebar saat
pemuda itu memulai atraksi bendera semapurnya.
Ia sudah terpikat di hari
ketiganya berada di sekolah itu.
****
Pada hari berikutnya Chaerin
sudah tahu nama pemuda itu. Berkat ketekunannya menyelami media sosial para
senior yang menjadi panitia acara orientasi siswa kemarin, ia mendapat cukup
informasi tentang pemuda itu. Nama pemuda itu Cha Eunwoo.
Cha Eunwoo merupakan siswa kelas
8-2. Dari laman media sosialnya, Chaerin mengetahui Eunwoo juga aktif di klub
Bahasa Inggris. Pemuda itu tampaknya sangat populer di sekolah, itu terlihat
dari jumlah pengikutnya. Beberapa adik kelas pun sudah berteman dengannya di
Facebook.
Hal itu cukup menjelaskan banyaknya
jumlah siswa kelas 7 yang mendaftar klub Bahasa Inggris. Tentu saja Chaerin termasuk
salah satu anak kelas 7 yang berkumpul di salah satu kelas kosong selepas
pulang sekolah untuk pertemuan pertama klub Bahasa Inggris.
Di sanalah Cha Eunwoo, berdiri
bersama beberapa orang senior lainnya di depan kelas. Satu persatu anggota
senior memperkenalkan diri mereka, sampai tiba giliran Cha Eunwoo.
āHalo semuanya. Perkenalkan
namaku Cha Eunwoo. Senang bertemu dengan kalian.ā Ia mengulas senyum yang
membuat ketampanannya meningkat drastis.
Ya ampun, bahkan saat diam saja
Cha Eunwoo sudah teramat tampan.
Chaerin tanpa sadar ikut
tersenyum. Ia tidak melepaskan pandangannya dari sosok Cha Eunwoo yang kini
menyimak Hongki sunbae-ketua klub Bahasa inggris-yang sedang menjelaskan
peraturan dan kewajiban yang harus dipatuhi oleh para anggota baru. Chaerin
tidak mendengarkan dengan jelas, perhatiannya tercurah sepenuhnya pada Cha Eun
Woo.
****
Semakin hari Chaerin semakin
akrab dengan Eunwoo. Selain karena sering mengobrol karena kegiatan klub,
mereka sering bertukar pesan di Facebook.
Chaerin yang memulai percakapan
mereka. Hari itu ia dipenuhi dengan keberanian tingkat tinggi sampai tidak
memikirkan kembali keputusannya untuk menekan tombol kirim pada pesannya.
Secara mengejutkan Eunwoo sunbae-sekarang Chaerin memanggilnya begitu-membalas
pesannya. Saat itu Chaerin tidak bisa menahan rasa gembiranya, berusaha sekuat
tenaga untuk tidak menulis hal-hal bodoh dalam pesannya. Misalnya menyatakan
perasaannya pada kakak kelasnya tersebut.
Dari obrolan mereka yang semakin
sering, Chaerin mulai mengenal Eunwoo lebih banyak. Ternyata Eunwoo bukan hanya
cowok tampan yang populer. Ia juga lumayan cerdas, berprestasi, dan punya
empati yang baik. Kenapa Tuhan menciptakan manusia sesempurna itu?
āAku berharap Gayoung lebih
pengertian. Aku kan punya kesibukan lain selain membalas pesannya.ā
Berhubung mereka sudah akrab,
Eunwoo tidak segan membicarakan masalah pribadinya pada Chaerin. Akhirnya ada
satu hal yang membuat Cha Eunwoo tidak terlalu sempurna. Cowok itu kurang peka.
Cowok itu suka menceritakan
pacarnya pada Chaerin. Betapa tidak pekanya ia.
Awalnya Chaerin hanya pura-pura
meledek Eunwoo yang terlalu sibuk belajar dan berlatih pramuka sampai tidak
memiliki pacar. Saat itu Eunwoo menatapnya lama dan serius, kemudian menjatuhkan
bom ke wajahnya.
āAku punya pacar kok.ā
Chaerin mati kutu dan merasa agak
kecewa dengan fakta tersebut. Ia berusaha untuk menutupi kekecewaannya dengan
menyahuti Eunwoo asal-asalan.
āBenarkah? Okelah, aku
percaya.ā
āMemang betul kok. Aku punya
pacar, namanya Moon Gayoung. Ia bukan murid sekolah ini.ā
Sejak saat itu Eunwoo sering
menyelipkan topik tentang Gayoung di dalam percakapan mereka, bahkan
mengenalkan Chaerin dengan cewek itu di Facebook. Bukan hanya itu, mereka juga
suka bertukar pesan beberapa kali.
Pada awalnya Chaerin merasa iri
dengan Gayoung, ia juga ingin memiliki hubungan seperti yang dimiliki Eunwoo
dan Gayoung. Namun seiring berjalannya waktu perasaan itu menghilang. Bahkan
rasa Sukanya pada Eunwoo pun memudar.
Chaerin menyadari hal itu saat
memandang Eunwoo yang tampak merenung karena sedang bertengkar dengan Gayoung.
Ya ampun, bukan itu intinya.
Intinya adalah saat ia melihat
Eunwoo, ia tidak merasakan getaran dan perasaan girang lagi. Ia tidak merasakan
apa-apa. Rasa Sukanya sudah hilang. Benar-benar sudah tidak ada.
āKemarin dia minta putus. Tentu
saja aku tidak mau, tapi dia tidak membalas pesanku sama sekali,ā kata Eunwoo.
Chaerin mengamati wajah tampan
Eunwoo, mengamati setiap fitur sempurna yang melekat di wajahnya. Tidak ada
yang berubah dari wajah itu. Eunwoo masih tampan, bahkan tubuhnya lebih tegak
dan kelihatan lebih maskulin karena sebulan belakangan sibuk mengikuti
pelatihan untuk persiapan lomba pramuka.
Namun sinar yang biasanya Chaerin
lihat saat menatap Eunwoo sudah tidak ada. Eunwoo kini terlihat seperti model
tampan yang biasa ia lihat di majalah; indah, tampan, tapi tidak membuatnya
terpikat.
āKurasa Sunbae perlu memberinya
waktu. Biarkan Gayoung Onnie sendiri dulu selama beberapa hari, setelah itu
sunbae boleh menghubunginya lagi untuk minta maaf.ā
Eunwoo mengalihkan pandangan pada
Chaerin. āKenapa aku harus minta maaf? Aku kan tidak salah. Aku sudah bilang
dari jauh-jauh hari kalau aku bakalan sibuk dan jarang mengabarinya,ā ujar
Eunwoo defensif.
Chaerin menggeleng prihatin.
Ternyata selain kurang peka, Cha Eunwoo juga tidak mau mengalah.
āSunbae masih mau Gayoung Onnie
kembali atau tidak? Kalau memang mau, Sunbae harus mengakui kalau Sunbae
mengerti kemarahannya dan menyesal karena jarang membalas pesan.ā
Sepertinya Eunwoo masih tidak
terima dengan saran yang Chaerin berikan, cowok itu masih mau mendebat dirinya.
Benar-benar tidak mau kalah.
āDengarkan aku, oke? Gayoung
Onnie sedang marah, kalau sSnbae juga keras kepala, hubungan kalian akan
selesai. The End,ā sengit Chaerin dengan tegas.
āMenurutmu itu akan berhasil?ā
Chaerin mendengus, merasa jengkel
karena cowok itu masih keras kepala. āKau harus mencobanya sendiri.ā
Kemudian sesuatu terlintas di
benaknya. āDan saat menghubunginya lagi, Sunbae mesti meminta maaf dengan
tulus. Tidak usah banyak membela diri. Kau sangat menyebalkan saat tidak mau
kalah.ā
Eunwoo terkekeh, setuju dengan
pendapat Chaerin. Ia memang keras kepala.
Sambil mengulas senyum main-main,
tangannya terjulur untuk mengacak rambut Chaerin. āTerimakasih ya adik kelas
paling bawel. Kau cukup pandai dalam urusan pacaran untuk ukuran orang yang
tidak punya pacar.ā
āAku memang tidak punya pacar,
tapi aku kan punya perasaan.ā Chaerin merengut kesal, tidak merasa terhibur
sedikit pun dengan gelak tawa Eunwoo ataupun tangan cowok itu yang mengacak
rambutnya.
Jika saja Eunwoo mengacak
rambutnya minggu lalu, mungkin Chaerin akan menjerit kegirangan. Namun kini
meski Eunwoo mengacak rambutnya sambil tersenyum jenaka, itu tidak membuat
hatinya bergetar. Seolah kupu-kupu yang biasanya aktif setiap kali Chaerin
berada di dekat Eunwoo sudah mati. Mungkin tidak mati, mereka sedang hibernasi
di suatu tempat. Mungkin mereka akan bangkit lagi suatu hari nanti.
Tapi yang jelas Cha Eunwoo dan
kesempurnaannya sudah tidak mampu membangkitkan kupu-kupu di dalam perutnya
lagi.
Cha Eunwoo memang masih tampan,
cerdas, indah, dan nyaris sempurna tapi Chaerin sudah tidak terpikat lagi padanya.
Jadi, begitulah ceritanya.
END
Akhirnya bisa
publish cerita baru.
Itās another
Chaerinās Never ending love list!!
Faktanya ff ini
kutulis dari 16 Oktober 2020, terus kutinggal di tengah jalan karena enggak
merasa feelnya. Padahal udah kutulis kerangka ceritanya dari jauh-jauh hari.
Bahkan waktu
kebagian Eunwoo sebagai karakter utama, aku mikir pasti bakal gampang banget
untuk nulis ceritanya. Karena inti cerita sama visual Eunwoo itu sinkron,
mendukung sekali. Mana Eunwoo ganteng banget. Tapi tetep aja, susah ngehaluin
dia tuh.
Mungkin yaaā¦karena
aku juga udah lama banget gak nulis ff dan baca ff, jadi tuh susah gitu. Setiap
berusaha nulis, enggak dapet feelnya. Jadi enggak aku lanjut deh.
Tiba-tiba malem
ini aku dapet motivasi untuk nulis. Karena udah lama gak nulis, aku maunya
nulis yang gampang-gampang dulu. Setelah mikir mau nulis apa, akhirnya aku
memutuskan untuk nulis ff pd45 bagiannya Eunwoo. Sempet mikir buat nulis ulang
dengan bagian yang diubah sedikit, karena pas kubaca ulang kok gak asik yaaā¦
Tapi karena sayang
udah setengah jalan, aku paksain aja. Dan, akhirnya kelar juga nih ff.
Iām proud of me.
Oke, itu aja yang
mau aku ceritain ke kalian. Semoga menghibur. Sampai ketemu di cerita lainnya.
Cheers,
GSB
Comments
Post a Comment