#27 The Weird Connection - Produce 45
Nam Chaerin ā
Bobby Kim (IKON)
.
Terkadang seseorang hadir di
hidup kita hanya untuk mengisi kekosongan. Bukan dijadikan tempat berlabuh atau
bahkan menggantungkan harapan padanya. Begitulah yang Nam Chaerin pahami dari
sosok Bobby Kim.
Bobby merupakan sosok cowok keren
dengan gaya cuek. Chaerin mengenalnya dari Amy. Waktu itu Amy mengajaknya ke
sebuah klub malam untuk menyaksikan pertunjukan live music. Salah satu
pengisi acaranya adalah Bobbyāteman satu tongkrongan Yuta.
Sebagai penikmat musik dan
penggemar keramaian, tentu saja Chaerin tidak keberatan ikut. Ia sama sekali
tidak menyesali keputusannya begitu tiba di sana. Suasana klub yang lumayan
ramai namun sangat menyenangkan menyambut kedatangannya. Keriuhan semakin
bertambah begitu cowok berkaos putih dengan aksesoris kalung rantai di leher
dan beberapa anting di telinga naik ke atas panggung.
āItu dia yang namanya Bobby. Dia
cukup populer di sini,ā bisik Amy. Seolah memahami kebingungannya melihat
pemandangan para gadis yang menatap sosok cowok urakan di atas panggung dengan
penuh memuja.
Jujur saja Bobby bukan tipe cowok
tampan, tapi yang jelas dia punya karakter. Dia kelihatan seperti berandalan
dengan wajah bengal, namun begitu menggemaskan begitu ia tersenyum yang tak
sengaja memamerkan gigi kelinci dan mata sipit segarisnya. Dia tipe cowok
yang yang harusnya dijauhi namun tanpa
susah payah dapat membuat para gadis jatuh hati.
Hawa di dalam ruangan menjadi
semakin hangat dan orang-orang pun kian bersemangat apalagi ketika intro lagu
dimulai. Melodi yang menyenangkan namun asing di telinga Chaerin.
āAku tidak tahu lagu ini,ā ucap
Chaerin, melirik Amy yang seolah ikut terhipnotis seperti gadis-gadis lainnya
di ruangan tersebut.
āOh, tentu saja kau tidak tahu.
Itu lagu ciptannya sendiri. Coba dengarkan, kau pasti suka.ā
Entah lagunya yang memang bagus
atau Bobby diam-diam mempunyai ilmu sihir, yang jelas Chaerin menyukainya
persis seperti yang Amy katakan.
Seolah-olah lirik lagunya memang
selalu berhasil memikat hati para gadis. Dan malam itu hatinya pun ikut
terpikat. Lirik lagunya pun terus terngiang di kepalanya, bagai mantra yang
tidak mau lepas.
Girl I wanna get to know ya know
ya
As a girl not a friend
Light my fire that died down my
baby
Light my fire, my baby
Baby set me on a fyah
I miss you today
I would be nice if I was with
you
I wouldnāt be lonely
***
Amy memperkenalkan Chaerin pada
Bobby setelah pertunjukan berakhir. Bobby memang bukan orang paling ramah yang
pernah ia temui, namun setelah sejam bersama, cowok itu mulai membuka diri.
Sebelum pulang, Bobby meminta nomor ponselnya
dan sejak saat itu hubungan aneh ini pun dimulai. Awalnya mereka hanya
bertukar pesan, kemudian mereka membuat janji untuk saling bertemu di akhir
pekan. Tanpa terasa kegiatan itu menjadi rutinitas.
Mereka yang awalnya hanya
sepasang orang asing yang bertemu di kelab malam, kini mengobrol hampir setiap
malam. Jalan-jalan di akhir pekan, bahkan Bobby mengajak Chaerin bertemu dengan
teman-temannya. Kini mereka tidak sungkan untuk berangkulan, bergandeng tangan,
bahkan saling memeluk.
Chaerin akhirnya mengetahui
alasan Bobby sangat digilai para gadis. Cowok itu jelas-jelas mengetahui cara
bermain tarik ulur. Perlakuannya tidak selalu manis, terkadang sangat abai yang
justru membuat para hawa gemas. Terkadang dia menghilang, lalu tiba-tiba datang
dengan pelukan erat.
Ada rasa hangat yang memenuhi
hati Chaerin. Ia merasa senang bersama Bobby, ia merasa tidak sendirian. Bobby
hadir memenuhi peran kosong di hidupnya. Ia merasa cukup yakin untuk menaruh
harapan pada cowok itu.
Beruntung sebuah insiden terjadi
yang langsung menyadarkannya dari ilusi apapun yang ia miliki tentang
hubungannya dengan Bobby.
āChaerin, kau sangat baik dan
menyenangkan.ā Senyuman tulus terukir di wajah mengantuk Bobby, cowok itu lelah
dan mabuk.
āAkan sangat mudah menyukaimu kalau saja aku tidak menyukainya,ā suaranya terdengar
lebih pelan.
Suasana malam di taman sungai Han
seolah mendorong semua keresahan siapapun yang duduk sejenak di sana, menatap
genangan air sambil menelan bir dingin. Chaerin memandangi Bobby yang kembali
meminum bir ketiganya. Pria itu menarik napas panjang, kemudian beralih menatapnya.
āDi antara semua perempuan yang
kutemui, kau yang paling menyenangkan, mudah diajak bicara, dan kita cukup
memahami satu sama lain.ā
āMakanya aku hampir yakin aku
bisa melupakannya.ā Setelah mengatakannya, Bobby kembali memandang ke genangan
air sungai yang tenang.
āSiapa dia yang kau maksud dari
tadi?ā
Tidak ada jawaban dari Bobby. Pria
itu hanya meneguk birnya kembali kemudian berdeham keras, seolah tidak mendengar
apapun.
Chaerin cukup cerdas untuk memahami
situasi. Ia tidak berusaha mendesak Bobby. Walaupun di dalam hati ia masih
menerka-nerka siapa ādiaā yang Bobby bicarakan.
āAmy.ā
Chaerin terdiam untuk beberapa
waktu. Sungguh tidak menyangka jawaban yang Bobby berikan. Jawaban itu sungguh
mengejutkan dan anehnya membuat semua hal menjadi masuk akal.
Tentu saja aneh karena Amy adalah
pacar Yuta, sahabat baik Bobby. Pria itu menyukai pacar sahabatnya sendiri.
Dan itu menjawab alasan sikap
Bobby kepada Amy selama ini. Pria itu tidak segan untuk keluar rumah tengah
malam untuk menjemput Amy setelah gadis itu bertengkar dengan Yuta. Bahkan saat
Amy dirawat di rumah sakit bulan lalu, Bobby tidak pernah absen menjenguk Amy.
Kalau Chaerin tidak salah ingat, Bobby bahkan pernah menginap di rumah sakit
saat Chaerin atau Yuta tidak bisa menemaninya di rumah sakit.
Ia juga ingat saat pergi ke
pameran bersama Bobby, pria itu terlihat panik setelah menjawab telepon dari
Amy. Dengan wajah sangat menyesal pria itu meminta maaf padanya karena harus
menjemput Amy yang terkapar di sebuah bar. Waktu itu Chaerin tidak punya
prasangka apapun, ia malah berpikir Bobby sangat setia kawan.
Youāre always like this
Calling me when youāre
drunk
Like youāre my
girlfriend
Asking me to pick you up
Then I go right away,
like a fool
Benar-benar menjelaskan kepanikan
Bobby saat itu, ia bodoh karena terus datang pada Amy.
I know, weāre just
friends
I know, weāre
practically family
But why are you holding
my hand, baby
Making me confused
Dan semakin masuk akal saat sikap
Bobby pada Amy tiba-tiba berubah menjadi dingin.
Chaerin ingat saat mereka pergi
bertiga, waktu itu saking semangatnya Amy memeluk lengan Bobby dan pria itu
segera mengempasnya. Bobby terlihat sangat kesal dan segera berjalan lebih dulu,
meninggalkan Amy dan dirinya yang kebingungan dengan sikap Bobby. Waktu itu ia
pikir Bobby hanya sedang kesal akan sesuatu.
Sekarang Chaerin mengerti kalau
Bobby merasa frustrasi. Bobby menyukai Amy, mau melakukan apapun demi gadis itu,
namun sayangnya Amy adalah sosok terlarang untuknya. Bobby berusaha menyingkirkan
perasaannya untuk menghargai Yuta. Namun sebesar apapun usahanya untuk mengabaikan
Amy, gadis itu terus hadir dan mengusiknya.
Ya Tuhan, Bobby bahkan menulis
lagu itu untuk Amy. Bobby menumpahkan isi hatinya, namun Amy tidak menyadarinya
sama sekali.
Dan untuk melengkapi rangkaian keanehan
dalam hubungan mereka, Chaerin setuju untuk terus nongkrong bersama Bobby.
āAku tidak tahu hubungan apa yang
sebenarnya kita jalani, tapi aku sangat suka bersamamu.ā
āAku juga. Mari kita jalani saja
yang ada, ok?ā
Bobby mengangguk dan menyandarkan
kepala Chaerin ke bahunya. Ketegangan dan keresahan yang ia rasakan perlahan
berkurang, mungkin ada baiknya ia sudah menceritakan rahasianya pada Chaerin.
Sambil memeluk lengan Bobby,
Chaerin menatap jauh genangan sungai Han. Ia memikirkan keputusannya, dan tidak
menemukan penyesalan apapun.
Kebersamaannya dengan Bobby menyenangkan,
walau tidak akan menghasilkan hubungan apa-apa diantara mereka. Tapi Chaerin tidak
peduli. Toh, ia sudah terlalu banyak berharap selama ini akan suatu hubungan
dan berakhir dengan sakit hati.
Jadi kenapa tidak menjalani hubungan aneh dan menyenangkan
ini saja selagi bisa?
END
Hallo peeps..
apa kabar semuanya?
Semoga dalam keadaan
sehat dan baik-baik aja.
Alhamdulillah
akhirnya bisa kembali juga membawa salah satu fiksi untuk proyek PD45. Senangnyaaā¦
Aku mau cerita deh.
Jadi ide awal untuk fic ini bukan yang kalian baca di atas. Kalau enggak salah
aku udah lama bgt nulis sinopsisnya dan berusaha untuk stick with that plan,
tapi enggak mengalir. Akhirnya stuck dan aku tinggalin deh. Kemudian bulan
Agustus aku punya target untuk nulis sesuatu seenggaknya satu FF aja.. karena
belum yakin mau bikin ff series apa, aku memutuskan untuk ngelanjutin proyek
PD45ā¦
Untuk alasan yg
sangat amat realistis aku milih untuk nulis dengan karakter Bobby. Soalnya aku
mikir aku udah punya sinopsisnya dan udah ada posternya juga. Tapi setelah
berusaha nulis dengan ide cerita yg lama dan gak dapet feelnya, aku pun ngarang
bebas. Beruntungnya pas aku lagi nyari ide, keluarlah berita Bobby mau nikah
dan punya anak. Berita tentang Bobby bertebaran di medsos tiktok dan Instagram.
Secara ga sengaja
video Bobby lewat di FYP. Di sana dia selengean dan bengal banget. Ada juga
video dia manggung di bar dlm keadaan rada mabuk, bad boy bgt deh pokoknya.
Dari situ deh aku dapet ide untuk cerita ini. Tentang cowok yg punya aura ābadā
tapi too tempting to resistā¦
Jadi begitulah
cerita di balik cerita ini.. Terimakasih banyak buat kalian yang udah baca, bahkan
baca sampai di cuap-cuap yg gak penting ini. Aku pamit undur diri yaaaā¦
See you,
GSB
Comments
Post a Comment