Love Language: FIVE
- David Viscott
.
.
.
Yugyeom as Kim Yugo
Kaluna bergerak gelisah saat segaris cahaya menyentuh
kulitnya. Ia mengusap pelan wajahnya, dan mengerjap pelan untuk meyesuaikan
jumlah cahaya yang masuk ke mata. Matanya masih mencoba terbiasa dengan
keterangan yang ada, tangannya telah lebih dulu bergerak ke sisi samping
kasurnya. Mengusap permukaan kosong yang membuat kedua matanya langsung terbuka
walau silau menyerang.
āEh?ā
Kaluna mengerut saat melihat satu buket baby breath dan
bukan sang suami. Lantas, ia mengambil bunga itu dan membaca ucapa yang ada di
antara bunga-bunga kecil berwarna putih itu.
To: My Beloved
Wife
I love you for
all that you are, all that you have been and all that you will be
Happy
Anniversary Baby
Senyumnya terbentuk begitu lebar. Ia memeluk buket itu lalu
mengambil benda pipih yang ada di nakas.
My Bear <3
Kamu cuma ada
bunganya? Orangnya mana?
BTW, happy anniv
sayang
I love you so so
muchh
Aku ada urusan penting, terus mau bangunin kamu enggak tega
Kamu pules banget
Kamu suka bunganya?
I love you too Kal
Suka! Suka banget
Makasih yaa buat
bunganya
Kamu ada urusan apa?
Engak lama kan?
Urusan negara sayang
Aku pergi dulu ya, nanti aku kabarin lagi
Bye, love you
Hati-hati!
Love you too
Rasanya aneh melihat balasan sang suami. Tidak pernah Yugo
mengakhiri percakapan mereka secepat itu, seakan terburu-buru. Karena tak ingin
ambil pusing, Kaluna memutuskan untuk mengawali harinya dengan mandi setelah
menyimpan hadiah bunganya ke dalam vas.
Ia menghabiskan banyak waktu untuk berendam dengan essential
oil kesukaannya. Merilekskan tubuh beserta pikiran untuk sebuah hari yang
lebih baik. Merasakan bagaimana air yang hangat itu menyentuh kulitnya dengan
paduan aroma yang wangi dan menenangkan pikiran. Sungguh, Kaluna sangat
menyukai aktivitasnya itu.
Setelah merasa cukup, Kaluna beranjak dari kamar mandi. Ia
mengeringkan rambutnya yang basah ketika pintu kamarnya diketuk dari luar.
āSebentar.ā
Kaluna mendekati pintu dan membukanya.
āMbak..ā
āIya Bi?ā
āAda yang ngirimin makanan mbak.ā
Kaluna mengerut.
āDari siapa Bi?ā
āKata kurirnya Mas Yugo.ā
Bingung, tentu saja. Walaupun ia tahu kalau sang suami suka
memberikannya kejutan.
āYaudah tolong siapin ya Bi.ā
Wanita setengah baya itu mengangguk lalu pamit untuk kembali
ke dapur. Sementara Kaluna kembali masuk ke kamar untuk mengeringkan rambut dan
menggunakan skincare sebelum turun ke bawah.
Kaluna duduk di pinggir kasur dengan handuk yang tersampir
di pundak dan ponsel di genggaman. Ia membuka aplikasi pesan singkat dan
mengetikkan pesan untuk orang yang sama yang pagi tadi bertukar pesan
dengannya.
My Bear <3
Sayang
Hai sayang
Makanannya udah sampe?
Udah, tadi Bibi yang
nerima
Kamu lagi dimana?
Aku masih ngurusin urusan yang sama
Dan kayaknya enggak bisa pulang cepet
Maaf ya
Serius?
Padahal aku mau
ngajak dinner
Tapi yaudah deh.
Weekend aja
Maaf sayang
Aku enggak bisa ninggalin kerjaannya
Padahal hari ini anniversary kita
Iya enggak apa-apa
Kamu jangan lupa
makan ya
Sampai ketemu nanti
Hati-hati
I love you, love
I love you too sayang
Sekali lagi maaf ya
Kaluna menghela. Ada rasa kecewa kala tahu jika ia tidak
bisa menghabiskan waktu bersama sang suami dihari penting mereka. Tapi mau
bagaimana lagi, Yugo bukan seorang pengangguran. Dia memiliki tanggung jawab
atas dirinya dan juga orang-orang yang bekerja padanya.
* *
* *
Seharian ini Kaluna lebih banyak menonton tv. Tidak ada hal
menarik yang ingin dirinya lakukan selain menata kebun kecilnya. Tapi setelah
itu, ia kembali duduk di ruang tengah dengan tv yang menyala. Ini sudah film
kedua yang ia tonton hanya demi menungu sang suami pulang. Ia tahu kalau Yugo
akan pulang malam, tapi Kaluna tetap ingin berharap jika suaminya itu bisa
lebih cepat sampai ke rumah.
Di tengah film yang terputar, asisten rumah tangganya
menghampiri dengan sebuah kotak berukuran cukup besar yang katanya untuk dirinya.
Kaluna yang penasaran akhirnya membuka tutup kotak itu dan menemukan sebuah
gaun dan heels yang menjadi incarannya. Ia terkejut tetapi semakin
dibuat terkejut saat membaca kartu ucapan yang juga tersimpan di dalam kotak
itu.
Hai Kaluna
Maaf ya untuk
hari ini
Dan untuk
nebusnya, aku mau kamu pake gaun dan heels-nya terus pergi ke tempat yang aku
tentuin
Nanti Pak Jo
akan jemput kamu jam 7
Kamu siap-siap
ya sayang, aku tunggu di sana
By the way, aku
tau soal gaun dan heels itu karena enggak sengaja denger obrolan kamu sama
Ellia
Love you, honey
Tanpa pikir panjang, Kaluna segera bersiap seperti apa yang
diminta Yugo disurat. Ia bingung, tapi tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya
atas kejutan yang baru saja diterima.
Tepat dipukul 7, Kaluna sudah siap dengan semuanya. Lalu ia
bergegas keluar menuju pekarangan karena Pak Jo, supir pribadi suaminya sudah
datang. Ia masuk dan membiarkan Pak Jo yang menutup pintu. Setelah Pak Jo
berada di balik kemudi, pria setengah baya itu mulai melajukan kuda baja milik
Yugo menuju tempat yang masih belum Kaluna ketahui.
āKita mau kemana Pak?ā
āMaaf Mbak, kata Mas Yugo bapak enggak boleh bilang
apa-apa.ā
Jawaban Pak Jo membuat Kaluna mencebik. Tapi ia kembali
tersenyum dan menatap keluar jendela karena ternyata rasa senang akibat kejutan
itu masih begitu besar.
Perjalanan yang lumayan jauh itu tidak disadari oleh Kaluna.
Wanita itu begitu menikmati pemandangan di luar hingga mobil yang ia tumpangi
telah berhenti.
āIni udah sampai, Mbak. Kata Mas Yugo, mbak disuruh jalan
ngikutin jalan setapak di depan itu.ā Pak Jo menunjuk jalan kecil yang terbuat
dari batu alam.
āMas Yugo udah nunggu Mbak Kalu di sana.ā
āOke Pak, makasih ya..ā
Kaluna keluar dari mobil dan mengikuti arahan dari Pak Jo.
Kakinya melangkah dengan hati-hati karena minimnya cahaya dan juga licin batu
alam saat bergesekan dengan heels-nya. Pandangannya bergerak memindai
sekitarnya, berharap ia bisa segera menemukan Yugo. Namun hingga sampai di
ujung jalan, sosok sang suami tak juga ia temui.
Kesal. Kaluna lantas mengambil ponselnya dari tas kecil yang
dibawa. Ia berniat untuk menghubungi sang suami, tapi lampu yang tiba-tiba
menyala membuat tangan yang sudah akan didekatkan ke telinga berangsur turun.
Sebuah meja dengan dua kursi dan makanan yang tertata kini
menyapa penglihatannya. Kaluna berjalan mendekat hingga terlihat sosok Yugo
yang berdiri di sisi gelap dekat meja.
āHappy anniversary Kaluna.ā
Dengan mengukir senyum, pria itu menghampiri Kaluna yang
masih terkejut. Ia menyerakan sebuket mawar merah yang diterima dengan baik
oleh istrinya itu.
āGo..ā
āSurprise!ā Ia berseru sembari merentangkan tangan.
āDari tadi pagi aku nyiapin semua ini, maaf ya karena udah
boongin kamu.ā
Kaluna menggeleng, lalu memeluk erat tubuh tegap itu.
āMakasih ya Go, aku seneng banget.ā
Yugo membalas pelukan Kaluna tak kalah erat. Ia menghirup
tamak aroma tubuh sang istri yang sudah ia rindukan sejak siang tadi.
āAku masih punya kejutan loh..ā
Mendengar itu, Kaluna melerai pelukannya. Ia menatap sang
suami yang masih tersenyum.
āApa?ā
Tanpa menjawab, Yugo mundur beberapa langkah. Lalu tangan
kirinya terangkat ke depan sampai sebuah lampu menyala dengan begitu terang.
Tidak lama sebuah pertunjukan dancing fountain dimulai. Permainan lampu
dan pancuran air yang dibarengi dengan iringan musik, terlihat begitu cantik.
Bahkan Kaluna sampai tidak berkedip melihat betapa cantiknya pertunjukan yang
ia yakini Yugo persiapkan untuk dirinya.
āKamu suka?ā Tanya Yugo yang tiba-tiba sudah berdiri di
belakangnya dan memeluk pinggang rampingnya.
āHm.ā Kepalanya mengangguk. āAku suka banget Go.ā
āTapi aku masih punya satu hadiah lagi.ā Bisik Yugo tepat di
telinga Kaluna yang membuat istrinya itu menoleh sampai membuat hidungnya
bersentuhan dengan pipi sang suami.
Yugo merogoh saku celananya, lalu mengeluarkan sebuah kotak
kecil.
āSurprise!ā Serunya dengan menunjukkan sebuah kalung
berbandul hati dengan satu berlian di tengah.
āSayangā¦ā Kaluna kehilangan kata-kata saat melihat benda
berkilau itu di depan matanya. Jemarinya bergerak menyentuh kalung itu yang
masih dipegangi oleh sang suami.
āAku pasangin ya..ā
Tanpa pikir panjang, Kaluna pun mengangguk. Lalu mengumpukan
rambutnya untuk dibawa kesalah satu pundak.
Setelah selesai, Kaluna melepaskan pegangan dari rambutnya
lalu jemarinya menyentuh bandul kalung yang sudah berada di lehernya.
āSuka?ā
Kaluna mengangkat pandangannya hingga manik keduanya
bertemu.
āBanget! Makasih ya Go, untuk semua yang kamu kasih. Padahal
aku enggak ngasih apa-apa ke kamu.ā
Yugo melingkarkan tangannya di pinggang Kaluna sembari
merapihkan anak rambut yang berantakan akibat embusan angin.
āKal, keberadaan kamu di hidup aku adalah kado terbaik yang
Tuhan kasih. Aku bersyukur kamu masih nemenin aku, walaupun aku sibuk dna
jarang ada waktu berdua. Makasih ya, sayang.ā
Kaluna menyentuh pipi Yugo dan mengusapnya dengan penuh
kasih sayang.
āAku yang makasih sama kamu karena di tengah kesibukan kamu
ini, kamu masih perhatian sama aku. Kamu masih mau nyiapin kejutan yang lumayan
menyita waktu kamu. I love you.ā
āI love you too, ratunya Kim Yugo.ā
E . N . D
- DF -
Comments
Post a Comment