ZB1 AS YOUR BOYFRIEND (OT9)
Main Cast :
ZEROBASEONE (ZB1)
Genre :
Romance (114 - 417 words per member)
Author :
Salsa
**********
KIM JIWOONG (Si punya mobil)
Jiwoong terkenal sangat taat lalu lintas di antara teman-temannya.
Mata lurus ke depan, dua tangan di setir, musik tidak pernah terlalu keras dan
sabuk pengaman harus terkunci sebelum mobil bergerak. Dia amat kaku dan rigid
sampai teman-temannya malas semobil dengannya. Namun semenjak mengenalmu, itu
semua mulai berubah. Baut-bautnya melonggar. Kau jelas adalah pengaruh buruk.
Bagaimana tidak? Jiwoong tak lagi bisa menjaga matanya untuk tidak melirik
kursi penumpang. Ia mulai membiasakan diri untuk menyetir dengan satu tangan,
membiarkan sebelah tangannya bebas kalau-kalau kau ingin menggenggamnya. Ia
bahkan mulai membuatkanmu spotify playlist dan menaikkan volumenya saat
kau terlihat menikmati. Teman-temannya berterima kasih padamu. Mereka bilang
Kim Jiwoong jadi lebih manusiawi.
Jiwoong tidak terlalu talkative.
Dia suka menghabiskan waktu dalam keheningan. Caranya menunjukkan cinta adalah
dengan mengambil kunci mobilnya dari gantungan dinding kemudian menatapmu untuk
bertanya apa kau ingin pergi bersamanya. Dan kau selalu mau. Sejujurnya
berkendara dengan Jiwoong terasa seperti terapi. Kau merasa aman, damai dan
bahagia. Mengelilingi kota tanpa tujuan. Ciuman di bawah cahaya bulan, di atas
kap Ford Ranger-nya yang gagah. Atau
sekadar saling bertukar tatap lewat kaca spion. Semua itu adalah penawar gundah
paling mujarab.
Kau dan Jiwoong juga punya puluhan lelucon yang hanya dimengerti
oleh kalian berdua, yang bisa membuat tawa menyembur membahana hanya karena
lirikan mata.
ZHANG HAO (Si paling perhatian)
Zhang Hao sangat sangat aktif sampai rasanya sulit untuk
mengimbanginya. Dia peraih IPK tertinggi di jurusannya (jurusan fisika) dan
memenangkan hampir seluruh kompetisi biola yang diikutinya. Dia bahkan
menguasai lebih dari dua bahasa. Di kampus, dia mendapat julukan āThe Untouchableā karena terlalu
sempurna. Jujur saja itu julukan yang tepat. Karena bahkan bagimu (pacarnya),
Zhang Hao terasa agak mengintimidasi. Bukankah itu tidak adil, menjadi sempurna
di semua bidang? Dia jago sains, musik dan bahasa. Selain itu fisiknya juga
bukan main. Zhang Hao berpostur tinggi dan ramping. Wajahnya tampan dan
orangtuanya kaya raya. Namun walaupun begitu, tak ada yang meremehkannya karena
Zhang Hao sendiri memang seorang pekerja keras. Kau tak akan menemukan pria itu
berkeliaran di kampus tanpa sekaleng Red
Bull atau kafein.
Kalian jadian tiga tahun lalu, tepatnya sebulan setelah malam
orientasi kampus. Kau sempurna bagi Zhang Hao karena tak banyak menuntut. Bukan
berarti kau sering ditelantarkan. Justru sebaliknya, kau tak banyak menuntut
karena pria itu sudah memberimu terlalu banyak.
Poin plus Zhang Hao yang paling membuatmu bersyukur adalah
sifatnya yang pengertian. Dia senantiasa berusaha membagi sisa waktunya yang
superminim itu untukmu. Misalnya hari ini. Kau begadang di perpustakaan kampus
demi menyelesaikan skripsimu tepat waktu. Pensil di mulut dan kening
berkerut-kerut. Sejak pagi, kau tak melihat Zhang Hao sama sekali dan setahumu
dia memang bolos karena harus latihan untuk kompetisi biolanya.
āKapan mau pulang?ā suara lembut Zhang Hao datang dari ambang
pintu. Tanpa harus menoleh, kau sudah bisa membayangkan gesturnya yang biasa;
lengan disilangkan dan raut khawatir.
āKalau bab 3-nya sudah selesai,ā jawabmu penuh tekad, bahkan saat
matamu perih dan lututmu kesemutan karena duduk berjam-jam, kau tetap tak punya
pilihan selain menyelesaikan semuanya demi bisa mendaftar sidang minggu depan.
Kau dapat mendengar Zhang Hao melintasi ruangan, papan lantai berderit pelan
saat dia berjalan ke arahmu.
āSetidaknya makan sesuatu,ā katanya, meletakkan kotak makan berisi
irisan apel di depanmu. Kau mengambil satu, memerhatikan bagaimana kulitnya
sudah dipotong sempurna dan tersenyum.
āKita tidak boleh makan di perpustakaan.ā
āBoleh, asal tidak ketahuan.ā Kau memasukkan apel ke mulutmu
kemudian menyuapinya satu.
āKau langsung ke sini ya dari tempat latihan? Padahal tidak usah.
Aku bisa pulang sendiri.ā
āSama-sama.ā
āIya iya terima kasih.ā
Zhang Hao menumpuk tangannya di meja dan merebahkan kepalanya di
sana. Matanya sayu saat menatapmu. āBangunkan aku kalau sudah selesai ya..ā
Melihatnya yang kelelahan seperti itu, matamu tiba-tiba saja
terasa panas. āHao..ā
āHmm?ā
āAku sudah berbuat kebaikan macam apa ya sampai bisa-bisanya
dikasih kamu?ā
Walaupun sudah memejam, Zhang Hao masih bisa mendengar ucapanmu
dan tertawa. āApa, sih? Ayo fokus supaya bisa pulang.ā
SUNG HANBIN (Si paling konsisten)
Kau dan Hanbin pertama kali bertemu saat kalian berumur 4 tahun.
Orangtua kalian sudah saling kenal sejak sekolah menengah dan kalian tinggal di
komplek yang sama, jadi cukup mudah bagi kalian untuk menjadi akrab. Satu hal
yang pasti dari Hanbin adalah dia orang yang konsisten. Hanbin terus menyatakan
cintanya padamu. Pertama kali dia melakukannya, kalian berada di taman bermain.
Hanbin melompat dari ayunan sambil berteriak āJadilah pacarku!ā, kemudian
mendarat dalam posisi berlutut seraya menyodorkan cincin dari permen padamu.
Itu benar-benar dramatis untuk ukuran anak umur 7 tahun. Teman-teman kalian
hanya bisa saling pandang dengan bingung. Itu memalukan. Kau menolaknya dengan
wajah merah padam, ātidak lucu. Kau membuatku malu, Sung Hanbin!ā Namun Hanbin
tidak menyerah. Dia jelas tak ingin kalian hanya menjadi sekadar teman. Sejak
saat itu, Hanbin menembakmu hampir tiap bulan. Jujur saja, dia membuatmu merasa
istimewa. Kau berusaha mengabaikan gejolak di perutmu tiap kali dia menyatakan
cinta. Kau pikir dia hanya ingin menggodamu. Kau pikir itu semua hanya lelucon.
Namun akhirnya, setelah hampir 10 tahun kukuh menolak, kau menyetujui ajakan
pacarannya di suatu malam di bulan Juni. Itu malam yang dingin, namun Hanbin
terus mengipasi wajahnya sepanjang jalan.
Hanbin adalah pacar yang peka. Mungkin ini karena kalian sudah
saling kenal sejak balita, dia menjadi sangat jeli dan detail dengan perubahan
sikapmu. Kau tak pernah bisa membodohinya. Hanbin entah bagaimana mampu
menyadari jika ada yang tidak beres hanya dari tatapan mata. Walaupun begitu,
dia tak pernah memaksamu untuk cerita. Dia hanya membuka tangannya lebar-lebar
dan berkata, āKemarilah!ā.
Terkait love language,
Hanbin tak perlu melakukan tes di internet untuk mengetahui physical touch sebagai love language-nya. Mustahil rasanya
untuk berada di sekitar pria itu tanpa bersentuhan. Tangan kalian hampir selalu
bergenggaman. Itu adalah insting utamanya saat melihatmu. Bahkan jika telapak
tangan kalian mulai berkeringat, alih-alih dilepas sepenuhnya, ia akan
menautkan jari kelingking kalian sebagai gantinya.
SEOK MATTHEW (Si butuh semangat)
Selalu mengajakmu pergi hampir setiap sore. Entah itu untuk berburu street food atau mencari kucing liar untuk diberi makan.
Diam-diam menikmati kontak fisik tapi tak pernah mau memulainya
duluan karena malu.
Mungkin ini karena ia tinggal sendiri di sini sementara seluruh
keluarganya di Kanada, Matthew menjadi sedikit ketergantungan padamu. Dia
selalu butuh disemangati. Kau tak keberatan, tentu saja. Hanya saja menyedihkan
rasanya melihat dirinya begitu rendah diri. Matthew mungkin adalah manusia
paling genius namun juga paling tidak percaya diri yang kau kenal. Satu pujian
darimu mampu membuatnya meneteskan air mata. āTerima kasih sudah percaya
padaku.ā
Matthew pemalu. Dia lebih sering menunjukkan cintanya lewat
tulisan. Kau punya selusin surat tulisan tangan dari Matthew di laci nakasmu.
Berkencan dengan Matthew membuatmu terbiasa menemukan sticky notes berisi kalimat-kalimat manis di tempat tak terduga; di
dalam casing ponsel, binder, tempat pensil, dan lain-lain. Matthew mungkin
sudah menyelipkan satu lagi pagi ini tanpa kau sadari, untuk kau temukan
sebagai penyemangatmu suatu hari nanti.
KIM TAERAE (Si sedikit-sedikit nyanyi)
Taerae suka mendedikasikan lagu untukmu. Dia akan menyanyikan
lagu-lagu lembut dengan suaranya yang serak. Kau duduk di sampingnya, mengamati
penuh kekaguman, memerhatikan jari-jarinya memetik senar gitar dengan lihai.
Rasanya seperti terkena sihir. Ayolah, memangnya cewek mana yang tidak luluh
jika dipuja-puja dengan suara merdu seperti itu terus-menerus?
Taerae punya banyak stok gombalan norak yang entah didapat dari
mana. Dan kau suka pura-pura tak mengerti, memaksanya menjelaskan gombalannya
sendiri hanya untuk melihatnya frustrasi. Reaksinya lucu dan kau lebih suka
menggodanya seperti itu daripada pura-pura tersipu.
Taerae hobi mengeluhkan betapa sulit mata kuliahnya padamu, namun
entah bagaimana selalu mendapat nilai hampir sempurna di semua kelasnya.
āMungkin ini karena IQ-ku 165.ā
āJangan mengarang! Einstein saja tidak segitu!ā
RICKY (Si paling ekstra)
Ricky agak canggung di awal hubungan. Kontak fisik sesedikit apa
pun mampu membuatnya salah tingkah brutal seperti gadis remaja.
Sudah pasti akan memanjakanmu luar biasa. Terbiasalah mendapat
banyak hadiah random dan perayaan
mewah darinya. Dia akan menyewa yacht untuk merayakan ulang tahunmu. Atau
membeli tiket ke California hanya untuk melihat sunset di pantai Montecito saat anniversary.
Ricky adalah pacar yang ekstra dan bangga akan hal itu.
Ricky memuja segala hal yang kau lakukan. Sungguh. Semuanya. Bahkan
hal ternormal sekalipun. Kau tak bisa mengeringkan rambutmu dengan damai tanpa
diterjang dengan pelukan. Tak bisa memakai liptint dengan tenang tanpa mendapat
lima menit penuh tatapan dalam. Tak bisa membaca buku atau bahkan berbelanja
tanpa mendengar gombalan-gombalan.
āSepertinya aku jadi punya masalah jantung semenjak kenal
denganmu,ā ucapnya tiba-tiba saat kalian sedang memilih anggur di Whole Foods. Kau menoleh padanya dengan
tampang bosan, kemudian mencubit perutnya menyuruhnya diam.
KIM GYUVIN (Si paling prepare)
Gyuvin adalah pria yang terorganisir. Dia selalu punya rencana
cadangan untuk rencana cadangannya.
Kau sering melihatnya berlatih, menggumamkan sesuatu
berulang-ulang di depan kelasmu. Sebagian besar itu hanya ajakan kencan
sederhana, ākau mau piknik besok pagi?ā. Kau tak mengerti kenapa dia selalu
segugup itu didekatmu. Kalian sudah hampir 4 bulan pacaran. Saat hari kencannya
tiba, dia bahkan menuliskan prompt di
telapak tangannya. 1) Piknik sampai jam
10. 2) Ada pameran street photography 200 meter dari sini, kau mau lihat? 3)
Makan siang. 4) Bowling. 5) Probably kissing if she wants?
Kau tak sengaja melihat tulisan itu saat makan siang dan yakin dia
sudah memprediksi semua jawabanmu. Kau tersenyum dan berniat menjahilinya. Kau
ingin melihatnya bersikap spontan sekali-kali.
āKau tahu tidak, ada arena bowling
baru di Itaewon.ā
āAku lebih suka ciumannya di sini.ā
āDeket, kok. Dari sini tinggalāapa?!ā
Itu jelas bukan skenario yang dia hapal. Gyuvin dengan cepat
melirik tangannya untuk melihat apa yang harus dikatakan.
āKenapa kau berpikir ciuman di tempat bowling adalah ide bagus? Menurutku di sana pasti ramai.ā
Gyuvin menyadari kau (dengan tampang polos dibuat-buat) sedang
ikut memerhatikan prompt-nya. Dengan
segera ia menyembunyikan tangannya di belakang punggung. Otaknya kemungkinan
sudah berubah menjadi bubur. Gyuvin merasa, tanpa rencana yang matang, dia akan
mengacaukan segalanya dan membuatmu tak nyaman. Hal terakhir yang ia inginkan
di muka bumi adalah membuatmu tak nyaman.
Kau dengan lembut meraih pergelangan tangannya, menariknya lebih
dekat untuk membaca apa yang ada di telapak tangannya dengan lebih jelas.
āKenapa kau selalu membuat ini tiap kita kencan?ā
Gyuvin menarik tangannya dan memasukkannya ke dalam saku. Malu.
āOh kau tahu! Hanya uh.. untuk membantukuā¦ā
Kau terkekeh melihat pipinya yang benar-benar merah. Gyuvin
membuka mulutnya lagi, tetapi tak ada satu kata pun yang keluar. Kau meletakkan
tangan di bahunya dan berjinjit agar wajah kalian sejajar. āKau belum
meresponsku.ā
āRespons apa?ā
āMau ciuman di sini?ā
PARK GUNWOOK (Si bayi besar)
Gunwook akan melakukan apa pun demi mendapat perhatian darimu.
Meski postur tubuhnya yang tinggi besar seringkali membuat orang-orang
terintimidasi, namun sebenarnya Park Gunwook itu seorang bayi. Dia adalah
tipikal cowok hiperaktif yang akan mengetuk pintu rumahmu jam 10 malam hanya
untuk menunjukkan video lucu di tiktok.
āKau sebenarnya tak perlu ke sini. Kirimkan saja link-nya padaku.ā
āTidak bisa. Aku harus melihat reaksimu langsung.ā
āBesok kan kita ketemu di kampus.ā
āTerlalu lama. Kayanya kita harus tinggal serumah, deh.ā Dia hobi
menawarkan hal-hal sinting seperti itu hanya untuk menggodamu. Namun payah luar
biasa saat kau menggodanya balik.
āBukannya kamarmu cuma satu?ā Kau duduk di pangkuannya. Gunwook
langsung membuang muka menahan malu. Tubuhnya kaku. Kau menangkup wajahnya dan
memaksanya kembali menatapmu. āAku sih tidak keberatan tidur di kamarmu. Kau
bagaimana?ā
āHeh!ā Dia bangkit berdiri. āJangan mancing-mancing!ā katanya
galak. Telinganya amat merah hingga membuatmu tertawa geli.
Walaupun begitu, Gunwook tak pernah segan untuk meminta sesuatu
saat ia merasa membutuhkannya.
āPeluk dulu
sebelum pulang ya..ā
āJariku luka,
kayanya harus dicium dulu baru sembuh, deh.ā
āTangan
kirimu menganggur, kan?ā Gunwook mencondongkan wajahnya. āAku mau diusap-usap.ā
HAN YUJIN (Si kurang prepare)
Wajahnya akan bersinar penuh syukur tiap kali kau muncul
membawakan protein shake favoritnya
saat ia sedang bermain futsal.
Kencan bagi kalian adalah makan enak bersama. Kalian bahkan punya
agenda sendiri untuk pergi ke supermarket hanya untuk mencoba sampel makanan
gratis.
Penuh kejutan. Benar-benar pacar yang penuh kejutan. Di ulang
tahunmu yang ke-16, Yujin membuatkan kue. Setelah beberapa kali gagal dan
menghabiskan hampir sepanjang hari di dapur, Yujin akhirnya selesai dengan
kuenya. Ia meletakkan kue yang baru matang di tengah meja dan mengeluarkan
ponsel untuk melihat jam. Tepat saat itu, ia mendengar pintu dibuka dan
langsung membeku melihatmu berjalan masuk. Kau harusnya baru pulang satu jam
lagi. Yujin belum siap. Ia harus membereskan dapur apartemenmu dulu. Ia harus
memasang dekorasi ulang tahun dulu. Ya Tuhan, dia bahkan belum menghias kuenya
dengan butter cream. Adonannya baru
keluar dari oven sepuluh menit lalu. Kalian saling bertukar pandang
canggung sebelum akhirnya Yujin memutuskan untuk berteriak ākejutaaaanā sambil
memamerkan kuenya yang belum dihias.
Yang bisa kau lakukan saat itu hanyalah mengerutkan alismu bingung. āKau membuat bolu?ā
āIni kue ulang tahun. Aku sudah buat frosting-nya, kok. Belum sempat kuhias karena kau pulang lebih
cepat.ā
āMau kubantu?ā
āTidak. Aku bisa sendiri. Tapi aku butuh kau untuk hal lain.ā
āApa?ā
āBisa belikan aku lilin?ā
āLilin ulang tahunku?ā
āYa.ā
FIN
Comments
Post a Comment