Constellations of Love: Jisung
"We have to recognize that there cannot be relationships unless there is commitment unless there is loyalty unless there is love, patience, persistence."
- Cornel West
Benar dugaannya, pagi itu dia mendapatkan
banyak pesan dari keluarga dan juga temannya. Namun dari banyaknya pesan itu,
dia tidak menemukan satu pesan pun dari sang kekasih. Ia paham jika saat ini
kekasihnya masih dalam masa promosi yang begitu menyita waktunya, tapi tetap
saja rasa kecewa tidak bisa dihilangkan.
Karena tak ingin larut dengan
perasaannya dan membuat hari bahagia itu hancur, Y/N berniat untuk segera
menyegarkan dirinya untuk mulai melakukan aktivitas di hari itu. Namun baru
saja dia membuka pintu, Y/N sudah dikejutkan dengan banyaknya balon yang
menutupi pintunya. Dia bingung tetapi tiba-tiba saja suara berat yang begitu ia
kenali membuatnya langsung terdiam.
āSelamat ulang tahu pacar.ā Ucap
pemilik bariton itu yang tiba-tiba saja sudah muncul dari balik balon-balon dengan
piring berisi stroberi berbalut cokelat berhiaskan tulisan āHBDā. Walau kesusahan
tetapi sosok itu tetap berusaha untuk menerobos barikade balon yang dirinya
ciptakan.
āJisung?ā
Y/N membulatkan matanya tidak
percaya.
āIni kamu yang buat?ā
Jisung mengangguk sambil
memberikan piring itu kepada Y/N.
āSelamat ulang tahun pacar aku,
semoga makin sayang sama aku.ā Doanya dengan mengecup pipi Y/N.
āMakasih..ā Balas Y/N dengan
mata yang mulai buram karena air mata.
āJangan nangis dong..ā Ujar
Jisung yang melihat setetes air mata jatuh bebas dari pelupuk mata Y/N.
Y/N pun buru-buru menyekahnya
lalu kembali memasang senyumnya.
āNah, kalau gini kan cantik. Oh iya,
aku udah beliin kamu sarapan. Ayo kita sarapan dulu sebelum kamu makan stroberi
cokelat itu.ā
Mendengarnya, Y/N pun menatap
piring yang kini ada ditangannya. Dia melihat bagaimana stroberi itu berbalutkan
lelehan cokelat yang sudah mengeras. Apa lagi penempatan potongan huruf di
atasnya, membuat Y/N begitu yakin jika semua ini Jisung sendiri yang membuatnya.
āKenapa ngeliatinnya gitu
banget?ā Tanya Jisung saat Y/N tak kunjung bergerak dan hanya menatap
piringnya. Dia pun ikut mengikuti Y/N melihat ke atas piring itu.
āMaaf ya kalau jelek.ā
Y/N buru-buru menggelengkan
kepalanya. Dia lantas mengangkat kepalanya hanya untuk melihat gurat kecewa
dari wajah sang kekasih.
āEnggak masalah Ji, yang penting
usaha kamu buat bikin ini. Aku seneng, makasih ya..ā
Y/N memeluk Jisung. Hal itu langsung
membuat wajahnya kembali senang. Y/N sendiri ikut senang dengan apa yang telah
Jisung siapkan terlepas dari bagaimana bentuk stroberi itu. Apalagi Jisung yang
bisa menemuinya dihari ulang tahunnya itu sudah begitu Y/N syukuri. Karena Y/N
tahu sesibuk apa jadwal sang kekasih yang masih mempromosikan album barunya itu.
āTadi kamu bilang kamu beli sarapan,
kamu beli apa Ji?ā Tanya Y/N masih dalam pelukan Jisung.
āAku beli sup rumput laut di
tempat yang kamu suka ditambah kimbab daging.ā
āEh, emang udah buka?ā
Y/N terlihat bingung hingga
membuat dahinya mengerut.
āSebenernya belum, cuma aku
minta sama pemilik restonya buat dibuatin pagi ini dan aku ambil paginya.ā
āEmang bisa?ā
Jisung menggaruk tengkuknya lalu
terkekeh canggung.
āEnggak bisa sih, tapi aku
mohon-mohon sampai akhirnya mereka mau bikinin ini. Aku bilang kalau ada
kerabat aku yang suka banget sama makanan di resto itu dan aku juga janjiin untuk
ngasih tanda tangan dan review yang bisa mereka pajang.ā
Y/N yang terkejut langsung
memeluk Jisung semakin erat. Dia menenggelamkan kepalanya pada dada bidang sang
kekasih selama beberapa menit. Rasanya begitu menyenangkan apalagi ini hari
ulang tahunnya.
āMakasih ya Ji.. aku bersyukur
punya kamu.ā Ucapnya yang masih setia menempelkan telinganya dekat dengan jantung
sang kekasih.
āAku juga bersyukur banget bisa
milikin kamu.ā
E . N . D
- DF -
Comments
Post a Comment