Time Part 3 - Much Bad, Little Good
~ O O O ~
Sudah tiga hari berlalu sejak kejadian dimana dirinya
menjadi satu-satunya orang yang disalahkan atas apa yang tak pernah
dilakukannya. Masalah yang hanya diketahui oleh segelintir orang itu pun kini
telah menyebar hingga sampai ketelinga enam orang temannya yang berasal dari
sekolah yang sama dengannya. Dan tak jauh berbeda, reaksi keenam orang itu pun
sama. Mereka sangat terkejut dan tak menyangka bahwa teman mereka dapat
melakukan hal keji seperti itu. Dan hal itu semakin membuat sosok yeoja yang menjadi
bahan perguncingan bagi teman-temannya itu menjadi putus asa dan tentu saja tak
berdaya. Dia tak dapat membela dirinya karena tak satu pun dari temannya yang
akan percaya pada ucapannya. Dan ia juga tak mungkin mengakui apa yang tak
pernah ia lakukan.
Kini ia menganggap bahwa tak ada gunanya lagi ia hidup di
dunia ini. Salah satu sanggahan hidupnya telah pergi begitu saja. Hidupnya
mulai goyah. Ia sudah tak memiliki kepercayaan lagi untuk melanjutkan hidupnya
di sana. Setiap kali ia membuka mata, ia hanya berharap bahwa semua ini hanyalah mimpi. Mimpi yang tak akan
pernah muncul di kehidupannya. Mimpi yang hanya menemaninya tidur dikala itu.
Dengan langkah yang gontai, sosoknya berjalan menyusuri
koridor dorm. Ini adalah malam keempatnya yang ia habiskan tanpa seorang teman
pun di sampingnya. Pergi ke cafetaria dorm, memesan, hingga makan pun ia mulai
menjalaninya sendiri sejak kejadian yang membuatnya menjadi dipojokkan.
Wajahnya pun kian hari kian terlihat lesu. Tak sedikit pun terlihat raut senang
bahkan raut semangat.
Kaki jenjangnya mulai berjalan memasuki sebuah ruangan yang
mulai terlihat sepi dari murid-murid yang makan. Tentu saja, kini waktu telah
menunjukkan pukul setengah sembilan malam, dan sosoknya baru saja datang dan
baru saja akan makan. Walau pun masih ada beberapa siswa yang sedang makan,
tetapi jumlah mereka dapat dengan mudahnya dihitung hanya dengan menggunakan
jari jemari saja.
Wajahnya yang sama, tak terlihat bersemangat ketika menatap
berbagai macam makanan yang masih tersedia di sana. Ia hanya melihat sekilas
tanpa ada niatan untuk menjatuhkan pilihannya pada salah satu makanan di sana.
āYoona-ah..ā Panggil seorang yeoja yang sedari tadi bertugas
di belakang meja pemesanan. Senyumnya menghiasi wajahnya saat ia melihat sosok
Yoona yang berdiri dihadapannya.
āsunbea...ā Balasnya dengan memaksakan lengkungan tipis
dikedua ujung bibirnya.
ākau ingin makan apa?ā Tanya nya yang kembali membuat Yoona
terdiam. Ia tak dapat memilih makanan apa yang akan disantapnya, bahkan ia
datang ke cafetaria itu pun hanya karena perutnya terus saja bernyanyi,
sedangkan dirinya, ia sama sekali tak berselera untuk memasukan sesuatu apa pun
kedalam perutnya.
āem... menurut sunbea, lebih baik aku memakan apa?ā Tanya
nya yang membuat sosok yeoja yang ia panggil sunbea itu tertegun. Ia bingung,
sebenarnya apa yang terjadi pada salah satu hoobae nya itu.
āem... bagaimana kalau bulgogi?ā
ābulgogi? baiklah, aku pesan itu saja.ā Balasnya sembari
menyodorkan satu buah piring kosong yang telah ia ambil kepada sosok yeoja
dihadapannya.
āigeo....ā
āgamsahamnida sunbea....ā
ācheonmaneyo. sebenarnya, apa yang terjadi kepada mu? kenapa
belakangan ini kau terlihat tak bersemangat?ā
āah annie. gwaenchanayo..ā Elak Yoona yang hanya dibalas
senyuman oleh sosok di depannya.
ākalau begitu aku makan dulu sunbea.ā
āne. oh iya, kau tidak bergabung dengan teman-teman mu?ā
Ucap sosok itu lagi yang kembali membuat Yoona menahan langkahnya dan kembali
menatap sosok tersebut. āmereka ada di sana..ā Ucap sosok itu sembari menjulurkan
tangannya menunjuk salah satu meja yang tengah dihuni oleh beberapa anak muda. ādi sana juga ada senior-senior yang menangani kalian, dan tentunya
teman-teman mereka.ā
Yoona memutar tubuhnya mengikuti arah yang ditunjuk oleh
soosk dihadapnnya. Ia terlihat sedikit terkejut ketika melihat apa yang tengah
ditunjukkan oleh sosok itu. Bukan karena ia takut, tetapi karena ketika ia
memutar tubuhnya sebagian besar orang-orang yang berkumpul dimeja itu juga
tengah menatap kearahnya. Dengan terburu-buru, ia pun kembali memutar tubuhnya.
āah annie Sunny sunbea. aku ingin sendiri saja saat ini.ā
Tuturnya yang berhasil membuat kedua pasang alis yeoja itu bertaut.
ākau sedang ada masalah dengan mereka?ā Tanyanya yang
langsung membuat Yoona dalam sekejap tak dapat berkata apa-apa. Ia hanya dapat
menghembuskan nafasnya pelan bahkan sangat pelan hingga Sunny pun tak
menyadarinya.
āannie. kalau begitu aku makan dulu sunbea. gamsahamnida
atas makanannya...ā
Yoona menjatuhkan pilihannya pada satu buah meja yang
langsung berhadapan dengan jendela cafetaria. Ia memilih tempat itu bukan
karena ia menyukai suasana yang disajikan di luar cafetaria, tetapi lebih
tepatnya karena tempat itu memiliki jarak yang lumayan jauh dengan meja yang
dihuni oleh kerumunan orang yang sedang ia hindari.
Dengan lesu, ia meraih sumpit serta sendok yang akan
digunakannya. Dengan sangat pelan dan hati-hati hembusan nafasnya terhembus
sesaat sebelum seseondok nasi masuk kedalam mulutnya.
āhuuhhh... kenapa harus bertemu sekarang?ā Batinnya yang
diikuti dengan tangannya yang kembali menyuapkan satu potong daging sapi.
---------
(^^,) ---------
Hembusan angin terasa begitu dingin bahkan semakin dingin
mengingat kini hanya dirinnya saja yang berada di tempat itu. Ditemani gelapnya
langit, sosok itu masih setia termenung dibawah redupnya sinar rembulan.
Wajahnya semakin lama semakin terlihat pucat. Tubuhnya pun
telah menunjukkan tanda-tanda bahwa kini dinginnya angin malam telah merusak
pertahanannya. Ia dekapkan kedua tangannya memeluk lengannya. Berharap dengan
itu, rasa dingin yang ia rasakan akan sedikit berkurang.
āaku bodoh. sangat bodoh....ā Gumamnya pelan. Ia
menengadahkan kepalanya, menatap gelapnya langit yang tak berhiaskan satu
bintang pun.
āaku tak bisa seperti ini terus. semua ini bukanlah salah
ku. mereka yang membuat ku melakukan hal itu. M-E-R-E-K-A.ā
Yoona POV
Tubuh ku lelah, otak ku lelah, bahkan fikiran ku pun juga
telah sangat lelah karena terus memikirkan yang seharusnya tak dipikirkan.
Huh.... sudahlah. Lebih baik tak usah di ingat lagi. Hal itu hanya akan membuat
ku sakit hati ketika mengingatnya.
āhahaha... wajahnya
sangat lucu.ā
ātetapi Donghae
sunbea. apakah ini tak keterlaluan? kasihan Yoona.ā
ābiarkan saja, toh
nanti kita akan memberikan kejutan padanya.ā
āne Seohyunnie. biarkan
saja, toh ini hanya untuk sementara.ā
ābenar apa yang
dikatakan Sooyoung, ini hanya sementara. dan ini hanya bagian dari permainan
dalam tradisi di sekolah ini.ā
ātapi apakah kalian
tak memikirkan bagaimana perasaannya nanti? mungkin pada akhirnya dia akan
memaafkan kalian, tetapi apakah kalian tak memikirkan bagaimana reaksinya
ketika mengetahui hal ini.ā
āya Siwon-ah! bukankah sebelumnya
kau setuju dengan rencana ini?! tapi kenapa ketika rencana ini telah setengah berjalan,
kau malah terlihat tak menyukainnya??!ā
āya Eunhyuk-ah jangan
emosi.ā
ābagaimana aku tak
emosi. fans Tuhan yang satu ini selalu saja menyalahkan kita. padahal ia juga
ikut ambil andil ketika kita merencanakan rencana ini.ā
Mereka? Apa maksudnya? Apakah aku tak salah mendengar?
Apakah yang aku dengar ini benar? Jadi.. selama ini mereka hanya...... ya
Tuhan. Kenapa ini? Kenapa harus aku? Kenapa aku yang mengalaminya? Kenapa
Tuhan? Kenapa?
Mereka meninggalkan ku sendiri. Membiarkan ku merasa bersalah
atas apa yang tak pernah ku lakukan. Membiarkan ku merutuki diri sendiri karena
perbuatan ku.
Tanpa ku sadari kini tangan ku telah bergerak menekan gagang
pintu, dan kaki ku telah berjalan masuk ke dalam kamar. Ku tatap sekilas
orang-orang yang tengah menatap ku terkejut. Sungguh, melihat wajah mereka
membuat ku ingin meluapkan seluruh emosi ku yang telah ku pendam lama. Tetapi, perasaan
serta pikiran ku yang kacau telah membuat kaki ku langsung berjalan menaiki
anak tangga.
ālakukan apa pun yang kalian suka..ā Ucap ku dingin sebelum
aku menggerakkan tangan ku mematikan lampu yang menerangi sebagian tempat
dilantai atas.
---------
(^^,) ---------
Aku menggeliat ketika ku rasakan ada sebuah benda yang
terjatuh tepat di atas tubuh ku. Benda yang tak memiliki berat sama sekali,
tetapi mampu mengusik waktu tidur ku. Benda itu membuat tubuh ku terasa sedikit
panas, hingga membuat ku tanpa sadar langsung mengubah posisi tubuh ku menjadi
terduduk.
Ku raih ponsel ku yang tergeletak di atas meja kecil
di samping ku. Pukul lima, kenapa alarm nya tak berbunyi? Apakah mereka sudah
bangun? Huhh.... semoga saja tidak. Setidaknya aku harus mempersiapkan semuanya
sebelum hal-hal buruk akan kembali menghampiri ku.
---------
(^^,) ---------
Ku perhatikan pantulan diri ku di cermin. Kemeja, dasi, rok,
blazer, semua telah terpakai dengan rapih. Berarti tinggal mengenakan sepatu
dan aku sudah siap untuk mengawali hari ini.
ābaiklah Yoona, kau harus siap. fighting!!!!!!ā
Ku buka pintu kamar mandi dan berjalan keluar. Kegiatan ku
langsung terhenti ketika aku menyadari akan kehadiran sosok-sosok yang tengah
ku hindari. Sungguh, melihat mereka membuat mood ku langsung menghilang begitu
saja seperti tertiup angin topan yang sangat kencang. Huuh..... tenang Yoona.
Semua akan baik-baik saja. Sekarang, kau hanya perlu menaiki anak tangga
dan segera memakai sepatu. Setelah itu,
semua akan selesai.
āYoona, kami ingin.....................ā
āmian sunbea. aku harus segera menemui Kyuhyun-saem.ā Potong
ku tanpa memberinya kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya. Lagi pula untuk
apa? Toh bukankah ini yang seharusnya mereka terima setelah apa yang telah
mereka lakukan.
Author POV
Nyaringnya suara bell semakin mengganggu telinga tatkala
suara gemuruh derap kaki serta teriakan disetiap penjuru bangunan bergema
bersamaan. Suara-suara itu selalu saja terdengar menghiasi bunyi suara bell
yang berbunyi.
ākau mau kemana Yoong?ā tanya Changmin saat ia melihat Yoona
yang tengah terburu-buru memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.
Yoona hanya diam. Di raut wajahnya sama sekali tak terlihat
niatan untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan Changmin.
ākau marah? mi......ā Ujar Changmin yang sontak terhenti
ketika Yoona langsung saja pergi tanpa menghiraukan dirinya dan juga ketiga temannya yang lain.
ākau mau kemana? kenapa buru-buru sekali?ā Tegur Lay saat
Yoona melewati meja dimana ia tengah berkumpul dengan teman-temannya.
āaku disuruh menghadap Kyuhyun-saem. sampai bertemu
nanti.......ā Pamit Yoona yang membuat Changmin, Jonghyun, Sooyoung, dan
Seohyun langsung terdiam dan terlihat sangat merasa bersalah.
---------
(^^,) ---------
Kaki jenjangnya terus berjalan dengan wajah yang ia
tundukkan menatap layar ponselnya. Ia sama sekali tak menyadari bahwa kini ada empat
pasang mata yang tengah memperhatikannya.
āYoona.....ā Panggil salah satu dari keempat orang tersebut.
Ia mengangkat wajahnya, melihat kearah suara itu berasal.
Air wajahnya berubah. Ia terlihat terkejut dengan apa yang ada dihadapannya.
Empat orang namja yang selama ini selalu mengganggu hidupnya, selalu ikut
campur atas apa yang terjadi pada hidupnya, hingga selalu membuatnya merasa
takut ketika berada di dekat mereka, kini tengah berdiri tak jauh dari dirinya.
ātenang Yoona. kau hanya perlu berjalan tanpa menghiraukan
keberadaan mereka. huuuhhh... tenang Yoona, tenang...ā Batinnya. Setelah
memastikan ketenangan telah menyertai dirinya, ia pun dengan tegas kembali
melangkahkan kakinya melewati keempat orang itu tanpa sekali pun menghiraukan
keberadaan mereka.
āYoona.ā Panggil mereka lagi yang tetap saja tak digubris
oleh yeoja bernama Yoona itu.
Ia masukkan benda panjang yang sedari tadi digenggamnya
ke dalam tas. Perlahan tangannya terangkat mengetuk sebuah pintu berwarna coklat
yang bertuliskan taecherās room pada roomtag yang tergantung di atasnya. Ia mulai
menekan gagang pintu itu dan sedikit memunculkan kepalanya. Ia edarkan kedua
bola matanya, mencari sesosok orang yang telah menyuruhnya untuk datang ke
tempat itu.
āitu dia...ā Gumamnya pelan dan diiringi dengan tubuh
tegapnya yang mulai berjalan memasuki ruangan tersebut. Namun belum sempat
seluruh tubuhnya berada di dalam ruangan tersebut, tubuhnya telah lebih dulu mematung.
Matanya membulat seketika, dan lidahnya kelu. Ia terus menatap ketiga orang
yang kini tepat berdiri dihadapannya. Begitu juga dengan ketiga orang itu.
Mereka sama-sama terdiam, saling menatap satu sama lain.
āIm Yoon Ah.ā
Panggilan seseorang yang berhasil membuat Yoona dan juga ketiga orang itu tersadar.
Segera Yoona merundukkan badannya dan berjalan pergi meninggalkan ketiga orang
itu yang baru saja akan mengatakan sesuatu yang sepertinya tak ingin ia dengar.
Yoona merundukkan badannya, memberikan salam kepada seorang laki-laki
yang tengah disibukkan dengan beberapa lembar kertas yang bertempelkan satu
buah foto disetiap lembarnya. Ia sedikit memperhatikan lembaran-lembaran
tersebut, sebelum pada akhirnya sosok itu memulai pembicaraan diantara mereka.
āku dengar kau sangat menyukai basket? apakah itu benar?ā
āah, ne saem..ā
ālalu, apakah alasan mu memilih sekolah ini karena hal itu?ā
āem.... ne saem.ā
ābaiklah. changkkaman, ada yang ingin aku perkenalkan pada mu.ā
Ujar laki-laki itu dan kemudian bangkit dari kursinya sembari membawa sebuah
kertas yang tertempel foto Yoona di sana. Yoona yang merasa penasaran pun
membalikkan tubuhnya dan mengikuti kemana sosok itu berjalan dengan
pandangannya. Matanya sedikit menyipit ketika melihat sosok itu tengah
berbicara dengan seorang laki-laki lagi yang kini tengah berdiri tepat di depan
mesin fotocopy.
āapa yang mereka bicarakan?ā Gumamnya pelan sembari kembali
memutar tubuhnya ketika menyadari bahwa dua sosok itu kini tengah berjalan
kearahnya.
āapakah kau yang bernama Im Yoon Ah?ā
āne...ā Jawab Yoona sembari memberikan salam pada sosok itu.
āaku Kim Junsu. aku merupakan guru olahraga, dan juga ketua
dorm.ā
āah.. ne.ā
āem.. ku dengar dari Kyuhyun-saem, kau memiliki prestasi
yang baik dibidang olahraga terutama basket. apakah itu benar?ā
āne..ā Jawab Yoona sembari menganggukkan kepalanya.
āaku ingin kau menjadi bagian dari team basket putri.ā
ānde? jin..jinjja?ā Tanya Yoona tak percaya. Apakah kini ia
tengah bermimpi, ataukah ini hanya halusinasinya saja. Tetapi persetan dengan
itu semua, ia sama sekali tak memikirkan hal itu. Yang penting sekarang adalah,
ia dapat dengan mudah menjadi bagian dari club basket tanpa harus mendaftar
terlebih dahulu seperti murid-murid yang lainnya.
āne. tapi aku tetap
ingin melihat, sampai dimana kemampuan mu. apakah kau tidak keberatan?ā
āannie.. annie saem. saya sama sekali tidak keberatan.ā
Jawab Yoona penuh semangat, bahkan nyaris membuat kedua sosok laki-laki
dihadapannya tetawa atas reaksinya.
āem.. kalau begitu, kau akan mulai berlatih nanti, pukul
lima di ruang olahraga.ā
āne..saya pasti akan datang.ā
Yoona POV
Apakah ini mimpi? Atau ini hanya bayang-bayang ku saja?
Aaaaaaa.... sungguh, sampai saat ini aku belum bisa mempercayai semuanya. Semua
seperti mimpi untuk ku. Semua datang setelah hal-hal buruk menyergap kehidupan
ku. Aaaaa sungguh, kebahagiaan Tuhan akan selalu indah pada akhirnya. Biarkan
saja mereka melakukan apa pun sesuka hati mereka, menyiksa ku atau pun yang
lainnya, terserah mereka. Tetapi pada akhirnya tujuan ku memilih sekolah ini
akan terwujud.
Imi hankyereul neomeoseon
I'm in shock e-electric Shock
Nanananananana (Electric)
Nanananananana (Electric)
Nanananananana
E-E-E-Electric Shock
YAK!! Alarm ini! Kau terlambat! Aku sudah terbangun sedari tadi,
bahkan sepertinya aku tidak tidur. Lebih baik aku segera bergegas. Setidaknya
aku harus lebih dulu berada di sana sebelum Junsu-saem.
---------
(^^,) ---------
Tangan ku masih terus bergerak menyatukan satu persatu tali yang
terpasang dengan sempurna disepatu ku ini. Lengkungan tipis terus terpasang
menghiasi wajah ku. Entah kenapa sedari tadi aku tak bisa menghilangkannya.
Mungkin siapa pun tak akan bisa menghilangkan senyum ku ini.
Tok.. tok... tok.....
āSeohyun-ah, tolong buka kan pintu....ā
āannie annie. kau saja. aku sedang berada di kamar mandi..ā
Tsk... mereka. Kenapa masalah membuka pintu saja harus menggunakan
suara sekeras itu. Mengganggu saja.
Yoona Yoona Yoona.. itu bukan urusan mu. Lebih baik kau cepat bergegas, dan buat
Junsu-saem terperangah akan kedisiplinan mu.
āapakah kalian tengah sibuk?ā
Mwo? Suara itu? Argghhh.... kenapa mereka datang disaat seperti
ini? Sepertinya aku harus kembali menarik perkataan ku tadi.
Lengkungan di wajah
ku hilang begitu saja begitu mendengar suara mereka. Dan berarti mereka lah
penyebabnya aku selalu tak dapat merasa bahagia ketika mereka berkeliaran di dekar ku.
āapakah Yoona sedang tidur?ā
Tsk.. kenapa mereka mencari ku? Argghh... lebih baik aku segera
pergi dari sini. Sebelum nanti terjadi sesuatu yang sangat buruk yang akan
mengusik ku.
Ku percepat gerakkan tangan ku dan segera meraih tas yang masih
tergeletak di atas meja kecil disamping ranjang, dengan tanpa mengeluarkan
sedikit suara pun. Segera ku turuni anak tangga tanpa memperdulikan siapa pun
orang di bawah sana. Dengan tergesa aku langsung berlari menuju pintu melewatkan
tiga orang namja itu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Setelah pintu ku
tutup, samar-samar aku masih mendengar suara mereka yang bertanya pada Sooyoung
tentang kepergian ku. Argghh.... kenapa mereka selalu ingin tahu urusan ku??!!!
Author
POV
Ia semakin memburu nafasnya. Tetapi walaupun begitu, ia tetap
menggerakkan tubuhnya dengan lincah. Melompat dari satu titik ke titik lain.
Menangkap bola. Mengoper bola. Melempar bola. Melakukan slam dunk. Semua itu ia
lakukan demi mewujudkan tujuannya. Tujuannya untuk bergabung dengan team basket
sekolah yang baru ia masuki.
ācukup.ā Ucap seorang laki-laki menghentikan aktivitasnya di
tengah lapangan. Laki-laki itu berjalan menghampiri sosoknya.
ātak salah Kyuhyun-saem membanggakan diri mu. kau memang berbakat
Yoona-ssi. kau sangat terlihat menguasai teknik-teknik dalam bermain basket.ā
āgamsahamnida saem..ā Balas yeoja bernama Yoona itu. Wajahnya
terlihat begitu senang. Ia tak menyangka akan mendapatkan pujian dari guru olahraga
nya itu.
ākalau begitu, kau
bisa mulai berlatih minggu depan.ā
ājinjja Junsu-saem?ā Tanya Yoona tak percaya.
āne. selamat bergabung dengan team kami.ā Ujar laki-laki bernama
Junsu itu sembari menjabat tangan Yoona.
āne. gamsahamnida seosangnim....ā Ucap Yoona dan untuk sekian
kalinya ia merundukkan badannya berterima kasih pada gurunya itu.
To Be Continue...
like i said before, i would publish TIME as soon as after SHOCKING CONFESSION. and now.. the third part released!!!
sorry to made you waiting this part for long time. but although it's almost one year, i hope this part still entertain you..:)
enjoy this part and.....ź°ģ¬ķ©ėė¤ ^^
Comments
Post a Comment