Skip to main content

Posts

Featured

How Hurt : Part 18

    ( DISCLAIMER:  Penggunaan nama tokoh dalam cerita tidak ada hubungannya dengan sosok asli dalam kehidupan sebenarnya.) . . .   Aerin hanya diam selama proses periasan. Diminta menutup mata, ia lakukan. Membuka sedikit bibitnya juga dilakukan. Menghadap kanan atau kira juga Aerin laukan tanpa ada satu kata penolakan. Boro-boro menolak, sepanjang pagi itu mulutnya berucap hanya sebatas, iya , tidak , hm , dan terima kasih.  

Latest Posts

How Hurt : Part 17

How Hurt : Part 16

How Hurt : Part 15

How Hurt : Part 14

How Hurt : Part 13

How Hurt : Part 12

How Hurt : Part 11

How Hurt : Part 10

How Hurt : Part 9

Jealousy, Jealousy : Sion